DEARBORN, Michigan – Salah satu kisah penting di tahun 2010,pelanggaran hak-hak kebebasan berbicara terhadap 3 orang misionaris Kristen dalam Festival Arab 2010, dan perdebatan hukum selama 2 tahun, akhirnya diselesaikan dengan permohonan maaf secara publik yang dilakukan oleh Dearborn City kepada grup Acts 17, serta membayar kompensasi kerugian untuk kerugian yang telah ditimbulkan.

7 Mei, 2013 Oleh  Jonathan Light

Sekelompok orang muda berkumpul di sekitar Dr. Nabeel Qureshi dalam Festival Arab tahun 2010

Berita ini dirilis dari the American Freedom Law Center yang menyatakan:

Kota Dearborn telah setuju untuk berdamai termasuk untuk menyatakan permohonan maaf secara publik karena telah menahan beberapa misionaris Kristen yang secara damai mengkotbahkan Injil kepada orang-orang Muslim dalam Festival Internasional Dearborn Arab tahun 2010 lalu.

The American Freedom Law Center (AFLC) mewakili Dr. Nabeel Qureshi, David Wood, dan Paul Rezkalla, yang dijebloskan ke penjara pada tanggal 18 Juni 2010, atas tuduhan telah “mengganggu kedamaian” melalui aktifitas kebebasan berbicara yang mereka lakukan.

Pada September 2010, Robert Muise, Co-Founder dan Penasehat Senior AFLC, mewakili orang-orang Kristen ini selama pengadilan kriminal yang berlangsung selama 5 hari. Di akhir pengadilan, diputuskan bahwa hak-hak konstitusi orang-orang Kristen ini telah dilecehkan oleh walikota John B. O’Reilly, serta kepala polisi Ronald Haddad, saat berlangsungnya Festival Arab 2010.

Minggu lalu, pihak Kota setuju untuk berdamai, termasuk di dalamnya membuat pernyataan permohonan maaf secara publik yang akan diposkan melalui website Kota selama 3 tahun, menarik surat dari sang walikota yang sebelumnya diposkan di website tersebut yang dinilai telah melecehkan orang-orang Kristen ini, serta membayar kompensasi sejumlah uang yang besarnya tidak disebutnya.

Pernyataan permohonan maaf kota Dearborn yang dirilis kepada publik berbunyi sebagai berikut:

Pada tanggal 18 Juni 2010, David Wood, Nabeel Qureshi (co-founders dari Acts 17 Apologetics) dan Paul Rezkalla telah ditahan oleh petugas polisi Dearborn saat berlangsungnya the Dearborn Arab International Festival (“Arab Festival”), ketika mereka sedang melakukan sebuah dialog yang damai mengenai iman Kristiani mereka dengan beberapa orang pengunjung festival. Wood, Qureshi, dan Rezkalla kemudian dituntut dengan tuduhan telah merusak kedamaian dan menimbulkan permusuhan.

Keputusan untuk menahan individu-individu ini didasarkan atas informasi yang diberikan pada polisi Dearborn oleh para pengunjung Arab Festival, para pekerja dan sukarelawan. Ketika semua informasi tersebut – termasuk video yang direkam oleh Wood, Qureshi, dan Rezkalla – disampaikan pada seorang juri Dearborn, juri menemukan bahwa pada ketiga individu ini tidak ditemukan kesalahan atas tuduhan mengganggu kedamaian.

Kota Dearborn menyesal dan meminta maaf atas keputusan menahan dan mengajukan ke pengadilan terhadap Wood, Nabeel Qureshi, dan Paul Rezkalla, serta untuk setiap kesulitan yang telah mereka alami karena kasus ini.

Melalui permohonan maaf ini, yang mana permohonan maaf ini pun telah diterima oleh David Wood, Nabeel Qureshi, dan Paul Rezkalla, kami memberi kesempatan yang seluas-luasnya pada setiap pihak untuk membangun sebuah jembatan; dan mengkonfirmasikan pada komunitas bahwa anggota-anggota dari iman manapun dipersilahkan datang ke Dearborn untuk membagikan pandangan mereka secara damai dan untuk terlibat dalam diskusi-diskusi religius.

Muise berkomentar,”Klien kami mengalami ketidakadilan yang berlangsung cukup lama hanya karena menjalankan hak-hak konstitusional mereka untuk melakukan penginjilan di jalanan publik selama berlangsungnya Festival Arab. Mereka diperlakukan seolah-olah mereka telah melakukan kejahatan. Dengan perdamaian dan permohonan maaf ini, klien kami telah dinyatakan tidak bersalah dan sekarang persoalan dengan pihak Kota telah dinyatakan selesai.

Yerushalmi menambahkan,”Ketika persoalan dengan Kota telah selesai, masih ada urusan yang belum selesai dengan Arab Chamber (Kamar Dagang Arab). Sementara Kota sendiri telah menyatakan permohonan maaf, para sukarelawan dan pekerja Arab Festival yang bertindak berdasarkan bimbingan dan arahan dan Arab Chamber serta direktur eksekutifnya, Fay Beydoun, juga punya tanggungjawab yang sama karena telah melecehkan hak-hak klien kami, dan oleh karena itu kami menuntut pertanggungjawaban yang sama dari mereka.

Sumber: dearbornfreepress.com

Baca berita lain: GKI Yasmin Protes Penghargaan Negarawan Dunia kepada SBY