Yesus di Dalam Qur’an
Di dalam Qur’an, Yesus diidentifikasikan sebagai Isa al-Masih. Namun demikian, harus diperhatikan bahwa nama Arab Isa tidak mempunyai kesamaan arti seperti yang dimiliki oleh nama Yesus, yang adalah versi Yunani dari nama Ibrani Joshua atau Jehoshuah yang berarti “Yahweh menyelamatkan.” Secara etimologis, Isa nampaknya lebih dekat dengan Esau. Nama Isa tidak dapat ditemukan dalam terjemahan Alkitab bahasa Arab sebab nama Yesus telah diterjemahkan secara tepat ke dalam bahasa Arab dengan Yasua. Maka, Alkitab bahasa Arab memberikan suatu kesaksian yang jelas mengenai misi Yesus Kristus sebagai “Juruselamat” dalam bahasa Arab.

Gelar-gelar Yesus Di Dalam Qur’an

Qur’an memberikan nama-nama dan gelar-gelar berikut ini kepada Yesus.

1. Al-Masih – “Mesias” (Surah 3:45)
Hanya Yesus Kristus yang diberikan gelar ini di dalam Qur’an. Ada sekitar 25 nabi disebut dalam Quran, tetapi hanya Yesus yang pantas dengan gelar yang mulia ini – Al-Masih.
Al-Masih berarti “yang diurapi” dan ini sama artinya dengan Mesias dalam bahasa Ibrani dan Kristos (Kristus) dalam bahasa Yunani. Nabi-nabi seperti Daud (Dawud) dan Salomo (Sulaiman) juga telah diurapi, tetapi mereka tidak menerima gelar al-Masih. Minyak yang dipergunakan untuk mengurapi mereka diperoleh di Yerusalem, tetapi Yesus diurapi dari surga.

2. Kalimatuhu – “Firman-Nya” Surah 4:171
Yang dimaksud oleh Quran adalah menunjuk Yesus sebagai Firman Tuhan, Kalimat Tuhan, atau Kalimatu’llah.
Gelar ini telah menjadi suatu point perdebatan yang kuat diantara komunitas Muslim, bagaimana menerapkan pengertian yang tepat mengenai kata Kalimat. Para penterjemah Qur’an ke dalam bahasa Inggris saling berbeda pendapat apakah akan menterjemahkan Kalimat sebagai “firman” dengan huruf “f” kecil atau “Firman” dengan huruf “F” besar. Seluruh dunia belum menerima suatu fatwa (suatu keputusan keagamaan atau hukum) mengenai hal tersebut.

Sudah diketahui bahwa penerjemahan dari, “firman” atau “Firman” mengandung perbedaan arti. Sedangkan Alkitab tanpa malu menunjuk pada Yesus sebagai “Sang Firman” (Yohanes 1:1f). Umat Muslim menolak pengajaran dalam bagian ini. Oleh karena itu, para penterjemah Quran cenderung menurunkan peran Yesus yaitu hanya sebagai “suatu kalimat.”

3. Ruhu-minhu – “suatu Roh dari Dia” (Surah 4:171; 21:91)
Maksudnya, Yesus ditunjukkan sebagai suatu Roh dari Tuhan (Ruhu-mina -llah). Tuhan mengatakan Yesus sebagai “Roh Kami”. Apakah ini Roh Tuhan? Biarlah umat Muslim menjawab pertanyaan ini dengan sungguh-sungguh.
Dalam perbandingan dengan nabi-nabi yang lain, kami melihat bagaimana Allah melihat:
Adam sebagai Safiyu’llah – pilihan Allah;
Nuh sebagai Nabiyu’llah – pengkhotbah Allah;
Abraham sebagai Khalilu’llah – sahabat Allah;
Musa sebagai Kalimu’llah – ramah dengan Allah;
Muhammad sebagai Rasulu’llah – utusan dari Allah;
Tetapi hanya Yesus sebagai Ruhu’llah – Roh Allah.

Dalam Islam, Allah tidak dapat disamakan dengan siapapun, Surah 112:4. Dia jauh lebih tinggi daripada para nabi, sebagaimana jelas ditunjukkan dalam penghormatan dari gelar-gelar mereka. Ada suatu pemisahan yang jelas dari keberadaan Allah ketika gelar-gelar tersebut secara hati-hati dianalisa. Bagaimanapun juga, ketika hal tersebut ditujukan pada Yesus, pemisahan tersebut dihilangkan, dan sebagai “Roh-Nya,” dia dibawa sangat dekat kepada keberadaan Allah.

Apakah kita tidak mengenali bahwa dengan mengidentifikasikan Yesus begitu dekat dengan DiriNya sendiri, Allah menyatakan ketuhanan Yesus Kristus, dimana umat Muslim sangat bernafsu menolaknya? Umat Muslim telah berusaha keras menurunkan Yesus pada tingkat yang sama dengan nabi-nabi lain, dengan mengecualikan Muhammad yang mereka anggap sebagai nabi yang terbesar.

4. Wajihan Fi’dunya wa’lakhirah – “Seorang terkemuka di dunia dan di akhirat” (Surah 3:45, Pickthall).
Gelar ini adalah yang telah Quran perlihatkan kepada kita mengenai Yesus Kristus. Akan tetapi, ini bukan pewahyuan yang baru untuk umat Kristen karena kebenaran yang sama juga terkandung di dalam Alkitab. Sungguh, umat Kristen telah mengetahui kebenaran tentang Yesus ini jauh sebelum kelahiran Muhammad.
Waraqa Ibn Naufal, seseorang tempat Muhammad berkonsultasi, yaitu setelah dia (Muhammad) mulai menerima pesan-pesan supranatural, adalah seorang biarawan Kristen. Dia pasti telah mengetahui dan membaca dari Alkitab bahwa Yesus duduk di sebelah kanan Tuhan:
Efesus 1:20-21
“..yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di sorga, 21 jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang..
Mengambil isi dari Quran sendiri, tidak seorangpun dari para nabi yang tersebut di dalamnya dapat dibandingkan dengan Yesus sejauh dikaitkan dengan kedudukan surgawi-Nya.

Yesus secara jelas menyatakan asal-usul kesurgawiannya di dalam Injil:
Yohanes 6:62 “Dan bagaimana jikalau kamu melihat Anak Manusia naik ke tempat dimana Ia sebelumnya berada?”
Yohanes 8:23, 58
“Kamu berasal dari bawah; Aku dari atas. Kamu dari dunia ini; Aku bukan dari dunia ini.” …“Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu,” sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada”!”
Apabila kita mempertimbangkan pendapat dari seorang sarjana Muslim, kita melihat bahwa ketika Hammudah Abdalaati menulis bukunya “Islam in Focus,” dia menghilangkan berbagai pendapat umat Muslim tentang penyaliban, kematian dan kenaikan Yesus sebagai hal yang kecil pada keimanan Islam. Bagi dia, apa yang penting dan mengikat pada umat Muslim adalah apa yang Allah telah nyatakan. Jadi, sejauh mana dia dikaitkan, kerumitan pada isu ini dapat diselesaikan oleh wahyu yang diberikan kepada Muhammad bahwa Yesus tidak disalibkan (Surah 4:157) tetapi:
Surah 4:158
Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Di lain pihak, anehnya, Hammudah Abdalaati, bagi seseorang yang hanya mengambil dari apa yang Qur’an katakan, kelahiran Yesus dari seorang perawan diperlakukan dengan remeh, dibandingkan dengan tokoh-tokoh mitologi seperti Bacchus, Apollo, Adonis dan Horus dimana dikatakan sebagai dewa yang lahir dari seorang perawan. Walau demikian, kita dapat bertanya, Di bagian manakah dalam Qur’an yang menyatakan bahwa dewa-dewa tersebut lahir melalui seorang perawan? Berlawanan dengan, cerita tentang pemberitahuan oleh malaikat mengenai kelahiran Yesus kepada Maria di dalam Qur’an yang jelas menunjukkan bahwa Maria adalah seorang perawan suci dan bahwa Tuhan sendirilah yang campur tangan untuk memampukannya mengandung sebagai perawan. (Surah 3:45-47; 19:16-22).
Faktanya, cerita yang sama ini telah dicatat di zamannya Lukas jauh sebelum kelahiran Muhammad. Walau demikian, Umat Muslim telah menghilangkan cerita Lukas di tempat tersebut sebagai desas-desus bahwa Lukas bukan merupakan salah satu dari para rasul yang ditunjuk oleh Yesus Kristus. Meskipun demikian, sejak desas-desus itu dinyatakan telah diubah menjadi wahyu dari Allah kepada Muhammad, hal tersebut membawa kita untuk menanggapinya dengan serius. Tanpa ada keraguan, Qur’an menghasilkan kesaksian tentang kelahiran Yesus Kristus dari seorang perawan, yang berlawanan dengan kelahiran Muhammad (Surah 21:91).

Di sisi lain, Qur’an secara penuh menolak pengajaran Kristen mengenai Trinitas, tetapi di waktu yang sama salah menyatakannya sebagai “Bapa, Putera dan Ibu,”, yang berlawanan dengan konsep “Bapa, Putera dan Roh Kudus” yang diberikan oleh Yesus dalam Matius 28:19.
Surah 5:116
Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: “Hai Isa putera Maryam! Adakah kamu mengatakan kepada manusia: “jadikanlah aku (Isa, sebagai Putera) dan ibuku (Maryam, sebagai Ibu) dua orang tuhan selain Allah?” Isa menjawab: “Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakan). Jika aku pernah mengatakannya bahwa tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib.”
Umat Muslim dengan cepat menunjukkan bahwa kata “Trinitas” tidak dapat ditemukan di dalam Alkitab dan sepertinya, hal tersebut menunjukkan bahwa mereka telah lupa bahwa demikian juga kata “Tauhid” (“keesaan” dari Tuhan), dimana merupakan pasal pertama dari keimanan Islam, tidak ditemukan di dalam Qur’an. Meski demikian, sama halnya dengan Alkitab dan Qur’an membuat pernyataan-pernyataan menegaskan kepada Tauhid, demikian juga Alkitab membuat pernyataan-pernyataan yang jelas yang menegaskan kepada kebenaran bahwa Tuhan, meskipun satu, menyatakan diriNya sendiri dalam tiga pribadi (Trinitas). Kebenaran ini masuk akal dan dapat diterima oleh setiap orang yang melihat Yesus lebih tinggi diatas semua manusia.
Sulit bagi umat Muslim untuk memahami keajaiban tentang Tuhan, sebab Muhammad tidak mengajarkan dengan jelas kepada mereka, seperti juga Waraqa Ibn Nauful, orang yang dia ajak berkonsultasi mengenai Kekristenan.

Mujizat Yesus
Qur’an menyatakan bahwa Yesus mampu melakukan mujizat-mujizat:
Surah 3:49, (cf 5:113)
Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israel (yang berkata kepada mereka) “Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mujizat) dari Tuhanmu yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung, kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orangbuta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit kusta: dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah ; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman.”
Mujizat No.1: Yesus Kristus menciptakan burung yang hidup dari tanah liat
Mujizat No.2: Yesus Kristus menyembuhkan orang yang buta sejak lahir
Mujizat No.3: Yesus Kristus menyembuhkan orang yang sakit kusta
Mujizat No.4: Yesus Kristus menghidupkan orang mati

Meskipun mujizat menciptakan burung yang hidup dari tanah liat tidak dapat ditemukan di dalam Alkitab, rincian dari penyembuhan terhadap orang yang buta dan sakit kusta dan membangkitkan orang mati dapat ditemukan, (sebagai contoh: Matius 11:5; Yohanes 9:1-7; Markus 1:40-42; Lukas 7:12-15). Sebagai tambahan, Surah 3:49 menyatakan bahwa Yesus memiliki pengetahuan supranatural sebagaimana yang Alkitab juga nyatakan (Yohanes 1:47-48).

Bahwa Yesus menciptakan burung, sebagaimana yang Qur’an telah nyatakan, harus dipertimbangkan sebagai mujizat yang besar. Walau demikian, umat Muslim terbagi apakah akan menerimanya sebagai kebenaran atau sebagai metafora; atau apakah menganggapnya sebagai kebohongan. Dasar bantahan dari Ahmadis adalah meneranginya dalam semangat ini. Mereka membantah bahwa hal tersebut adalah metafora berdasarkan bahwa mujizat tersebut tidak disebutkan di dalam Alkitab. Dimana, apabila Yesus sungguh telah menciptakan burung, tidak ada alasan mengapa Alkitab telah gagal menyebutkannya, terutama karena penciptaan seekor burung adalah suatu mujizat yang belum pernah ditunjukkan oleh nabi–nabi Tuhan sebelumnya. Sungguh, penyebutan mujizat semacam itu tentunya akan menguatkan kemuliaannya yang besar diantara para nabi lainnya dan akan memberikan beberapa dukungan terhadap klaim ketuhanan, dimana mereka membantah bahwa hal itu telah disisipkan oleh para pengikutnya.
Dari argumentasi mereka kita dapat menetapkan beberapa poin berikut ini:
Tidak disebutkan mujizat itu dalam Alkitab, namun tidak ada alasan untuk menghilangkannya.
Penciptaan burung adalah unik dan mulia.
Tidak ada nabi Tuhan lainnya yang mempunyai kemampuan untuk menciptakan sesuatu.
Mujizat menguatkan kelebihan Yesus melebihi para nabi lainnya.
Kita akan mempelajari pengertian yang lengkap dari pandangan-pandangan tersebut dalam bagian selanjutnya.

Apakah Yesus Adalah Tuhan?
Sebagaimana yang telah kita lihat dalam bagian sebelumnya, gelar-gelar dan mujizat-mujizat Yesus yang dinyatakan dalam Qur’an mendukung klaim Alkitab bahwa Yesus adalah Tuhan (Roma 9:5, 1 Yohanes 5:20). Bilamana pembaca masih ragu, kami akan melanjutkan dengan memeriksa bukti dari klaim ini dengan lebih teliti.

Hanya Tuhan Yang Dapat Menciptakan
Surah 10:34
Katakanlah: “Apakah di antara sekutu-sekutumu ada yang dapat memulai penciptaan makhluk, kemudian mengulanginya (menghidupkannya) kembali?” katakanlah: “Allah-lah yang memulai penciptaan makhluk, kemudian mengulanginya (menghidupkannya) kembali; maka bagaimanakah kamu dipalingkan (kepada menyembah yang selain Allah)?”
Ayat di atas dari Qur’an mengindikasikan bahwa tuhan-tuhan palsu tidak dapat menciptakan. Kemampuan untuk menciptakan adalah melekat pada Allah saja. Dalam Qur’an, tindakan penciptaan -khalq tidak pernah dilekatkan pada makhluk lain atau para sesuatu yang lain, selain Allah.
Surah 13:16
Katakanlah: “Siapakah Tuhan langit dan bumi?”Jawabnya: “Allah”. Katakanlah: “Maka patutkah kamu mengambil pelindung-pelindungmu dari selain Allah, padahal mereka tidak menguasai kemanfaatan dan tidak (pula) kemudaratan bagi diri mereka sendiri?” Katakanlah: “Adakah sama orang buta dan yang dapat melihat, atau samakah gelap gulita dan terang benderang; apakah mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah yang dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka?” Katakanlah: “Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia-lah Tuhan Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa.”
Surah 31:11
Inilah ciptaan Allah, maka perlihatkanlah olehmu kepadaku apa yang telah diciptakan oleh sembahan-sembahan(mu) selain Allah?

Umat Muslim menemui kesulitan dan mustahil untuk menerima ketuhanan Yesus Kristus sebagaimana yang Alkitab nyatakan. Hal ini dikarenakan, keunggulan tersebut berlawanan dengan Qur’an yang tidak dengan spesifik menyatakan ketuhanan dari Kristus. Lebih lanjut, Qur’an mengutuk berhubungan dengan sekutu-sekutu atau makhluk lain atau sesuatu, dan menganggapnya Tuhan sebagai “Shirik”, dimana hal itu dianggap sebagai dosa terbesar di dalam Islam.
Sekalipun demikian, ketika kita memeriksa Qur’an dengan kritis dan dengan pikiran terbuka, kita dapat melihat bahwa Qur’an pun menyatakan ketuhanan Yesus. Walau demikian, benar untuk mengatakan bahwa kebenaran tersebut pada bagian-bagian yang lain ditolak.

Mari kita melakukan studi lebih lanjut dari mujizat yang dinyatakan dalam Qur’an (Surah 3:49; 5:113 –lihat halaman 115) ketika Yesus menciptakan burung-burung.
Ini adalah mujizat yang tidak pernah dilakukan/diperlihatkan oleh para nabi Allah sebelumnya. Daripada mempertimbangkan lebih jauh mujizat ini, banyak orang telah menjelaskan dengan mengatakan bahwa Allah-lah yang memberi Yesus pertolongan untuk melakukannya. Walau demikan, tetap ada pertanyaan, mengapa diberikan kepada Yesus dan tidak pada nabi lainnya?
Kita akan datang untuk memahami keunikan mujizat ini lebih baik dengan mengingatkan diri kita sendiri bahwa dosa terbesar dalam Islam adalah “Shirik”. Karena Qur’an (Surah 112:4) menekankan bahwa …tidak ada seorangpun yang seperti Dia. Kita masih perlu mengingatkan diri kita bahwa Qur’an yang sama menggambarkan Yesus sebagai Roh dari Allah (Ruh-mina-llah) dan Allah mengatakan Yesus sebagai bagian “dari Roh Kami”(lihat halaman 110-111).
Kita tidak dapat menghindari pertanyaan: Apakah ini Roh Tuhan? Mohon menjawab dengan tegas! Sebagaimana yang telah kita lihat, dari semua para nabi, Allah hanya melihat Yesus Kristus sebagai Ruhu’llah – “Roh dari Allah.” Apakah anda tidak dapat melihat keunggulan Yesus? Karena Yesus adalah “Roh dari Allah” kita tidak perlu terkejut atau merasa tidak nyaman jika dia mengulangi penciptaan. Sebagaimana Qur’an tekankan, bahwa tuhan-tuhan palsu tidak mampu berkekuatan seperti itu.
Surah 22:73
Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalatpun, walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah!
Sebagaimana telah kita, Ahmadis telah memberikan pertanyaan: “Jika Yesus sungguh telah menciptakan burung-burung mengapa hal tersebut tidak disebutkan di dalam Alkitab?” Di tempat ini mereka menolak mujizat sebagai kiasan. Secara mengejutkan, orang-orang yang sama menyokong fakta bahwa mujizat tersebut akan menguatkan keunggulan Yesus melebihi para nabi lainnya. Puji Tuhan!

Kita harus berpikir jernih dan rendah hati menerima kebenaran bahwa Yesus telah menciptakan burung-burung, suatu perbuatan yang hanya dapat dilakukan oleh Tuhan. Hal ini membuktikan ketuhanan dari Yesus Kristus yang tak terbantahkan. Fakta bahwa mujizat dari Yesus tidak disebutkan dalam Alkitab tidak dapat membatalkan ketuhanannya. Bahkan, Rasul Yohanes memberitahu kita:
Yohanes 21:25
Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu.
Yohanes 20:30-31
Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini, tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahw Yesuslah Mesias, Anak Tuhan, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.

Sungguh, bagi siapa yang rindu untuk melihat, Alkitab akan menyatakannya, bukan hanya perbuatan Yesus menciptakan burung-burung, tetapi bahwa Dia bertanggung jawab atas semua!
Kolose 1:16
Karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di surga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia
Yohanes 1:1-3
Pada mulanya adalah Firman; firman itu bersama-sama dengan Tuhan dan Firman itu adalah Tuhan. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Tuhan. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.
Apabila kita meminta bukti lebih lanjut dari ketuhanan Yesus, kita harus mengakui bahwa kematianpun tidak dapat menahannya sebagaimana dapat menahan manusia lain. Lebih jauh lagi, Qur’an menyatakan bahwa Yesus adalah suci:
Surah19:19
Ia (Jibril) berkata: “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci.”

Siapakah, selain dari Tuhan yang suci?
Akhirnya, kita tahu bahwa Setan dapat mengingatkan semua nabi atas dosa mereka, dimana dengan pengecualian Yesus, Ruhu’llah –Roh dari Tuhan, sebagai roh dari Tuhan tidak dapat dan tidak berdosa..
Sebagai kesimpulan, Yesus, Yang Suci tidak berdosa, yang adalah Roh Tuhan dan yang menciptakan burung-burung, suatu perbuatan yang melekat hanya pada Tuhan, pastilah Tuhan. Apakah anda masih meragukan ketuhanannya?

Yesus – Satu-satunya yang layak menjadi Juruselamat
Cerita besar mengenai keselamatan dan kebutuhan akan petunjuk dapat ditemukan kembali melalui Alkitab dan Qur’an pada penciptaan manusia. Sungguh, kita boleh beralasan bahwa cerita mengenai manusia dan cerita mengenai keselamata adalah satu dan sama. Mari kita mengikuti cerita yang dinarasikan oleh Alkitab dan Qur’an.

1. Tuhan menciptakan umat manusia
Tuhan menciptakan manusia dan memberikan kepadanya kehidupan, kebijaksanaan, pengetahuan dan kekuasaan –
Kejadian 2:7
“Ketika itu Yahweh Elohim membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup”
Surah 32:7, 9
Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah.
Kemudian Dia menyempurnakannya dan meniupkan ke dalam (tubuh)nya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur!
2. Tuhan menyediakan kebutuhan umat manusia
Tuhan menempatkan manusia di dalam suatu taman yang cukup dan menyediakan semua yang dia butuhkan. Semua yang Tuhan berikan kepadanya adalah baik
Kejadian 2:16-17
“Lalu Yahweh Elohim memberi perintah ini kepada manusia: “Semua pohon dalam taman ini boleh kau makan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kau makan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati”.
Surah 2:35 (cf 7:19)
“Dan Kami berfirman; “Hai Adam diamilah oleh kamu dan istrimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang lalim”
3. Tuhan meminta ketaatan
Tuhan menyatakan kehendak-Nya kepada manusia supaya manusia tidak tinggal dalam ketidaktahuan. (lihat Kejadian 2:17 Surah 2:35 di atas).
4. Setan bersumpah akan membalas dendam
Surah 7:16-17
Iblis menjawab: “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).”
5. Setan memasuki Taman
Satan mencoba muslihatnya pada manusia dan berhasil menipu mereka.
Kejadian 3:1-10
“Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh Yahweh Elohim. Ular itu berkata kepada perempuan itu: “Tentulah Tuhan berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?” 2 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: “Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, 3 tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Tuhan berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.” 4 Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: “Sekali-kali kamu tidak akan mati, 5 tetapi Tuhan mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Tuhan, tahu tentang yang baik dan yang jahat.” 6 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya. 7 Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat. 8 Ketika mereka mendengar bunyi langkah Yahweh Elohim, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap Yahweh Elohim di antara pohon-pohonan dalam taman. 9 Tetapi Yahweh Elohim memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: “Di manakah engkau?” 10 Ia menjawab: “Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi.”.”
Surah 7:20-22 (cf 2:36)
Maka Satan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan setan berkata: “Tuhan kamu tidak melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam surga)”. Dan dia (setan) bersumpah kepada keduanya “Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasihat kepada kamu berdua”. Maka setan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah katu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka “Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu “Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?”
6. Manusia tidak mentaati Tuhan
Adam dan Hawa mempercayai nasihat Setan dan mendengarkan dia lebih daripada kepada Tuhan. Ketidaktaatan kepada Tuhan adalah dosa dan mereka menjadi berdosa karena memilih melakukan jalan mereka sendiri.
Kejadian 3:6
“Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.
Kejadian 3:11
Firman-Nya: “Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?”

7. Manusia terpisah dari Tuhan
Tuhan membenci dosa dan oleh karena itu dosa memisahkan manusia dari Tuhan.
Kejadian 3:23 Lalu Yahweh Elohim mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil.
Surah 7:24 Allah berfirman: “Turunlah kamu sekalian, sebahagian kamu menjadi musuh bagi sebahagian yang lain. Dan kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan (tempat mencari kehidupan) di muka bumi sampai waktu yang telah ditentukan.”
Yesaya 59:1-2
“Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; 2 tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Tuhanmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.
Surah 2:38 “Kami berfirman: “Turunlah kamu semua dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”

8. Upah dari dosa
Menjadi jauh dari hadirat Tuhan adalah kematian rohani dan juga kematian jasmani memasuki dunia disebabkan dosa. Semua keluarga Adam telah berbuat dosa dan semua yang berdosa dibawah penghakiman yang sama atas diri mereka.
Roma 3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Tuhan.
Roma 6:23 Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Tuhan ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Surah 16:61 (cf 35:45)
“Jika Allah menghukum manusia karena kezalimannya, niscaya tidak akan ditinggalkan-Nya di muka bumisesuatupun dari makhluk yang melata, tetapi Allah menangguhkan mereka sampai kepada waktu yang ditentukan. Maka apabila telah tiba waktu (yang ditentukan) bagi mereka, tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak (pula) mendahulukannya”.
Hadith: Anaaso Kuluhum, banuu Adama Wa Aadamo min turaabin.
Adam yang pertama jatuh melalui ketidaktaatannya, dia gagal untuk menegakkan Islam-nya (ketundukkan kepada Tuhan). Adam seharusnya menjadi teladan untuk menuntun ketaatan kita kepada Tuhan.

9. Tuhan mengirim para nabi
Mereka seharusnya hidup di atas dosa, menegakkan Islam yang murni sehingga mereka mampu membimbing orang-orang kepada Tuhan.
Surah 7:35
“Hai anak-anak Adam, jika datang kepadamu rasul-rasul daripada kamu yang menceritakan kepadamu ayat-ayat-Ku, maka barangsiapa yang bertakwa dan mengadakan perbaikan, tidaklah ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”
Semua nabi-nabi adalah keturunan Adam dan mereka semua jatuh ke dalam dosa:
Adam jatuh dalam dosa Surah 7 :23
Nuh jatuh dalam dosa Surah 11 :47
Musa jatuh dalam dosa Surah 28 :16
Daud jatuh dalam dosa Surah 38 :24
Solomo jatuh dalam dosa Surah 38 :35
Muhammad jatuh dalam dosa Surah 48 :2

10. Tuhan mengirim Penuntun untuk menyelamatkan umat manusia
Surah 2:38 “Kami berfirman: “Turunlah kamu semua dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”
Penuntun ini seharusnya berbeda, tidak boleh gagal seperti nabi-nabi sebelumnya. Kali ini Tuhan mengirim FirmanNya.
Surah 3:39 “Kemudian malaikat (Jibril) memanggil Zakaria, sedang ia tengah berdiri melakukan salat di mihrab (katanya): “Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang puteramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang saleh.”
Firman tersebut adalah Yesus Kristus.
Surah 3:45 “Ingatlah ketika malaikat berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) dari pada-Nya, namanya Al Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah).”

11. Sang Firman datang untuk berhadapan dengan dosa
Yohanes 1:29 Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: “Lihatlah Anak Domba Tuhan, yang menghapus dosa dunia.
Setan tidak mampu menipu Yesus atau menyebabkannya berdosa.
Matius 4:4-11
Tetapi Yesus menjawab: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Tuhan.” 5 Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Tuhan 6 lalu berkata kepada-Nya: “Jika Engkau Anak Tuhan, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu.” 7 Yesus berkata kepadanya: “Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Yahweh, Tuhanmu!” 8 Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, 9 dan berkata kepada-Nya: “Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku.” 10 Maka berkatalah Yesus kepadanya: “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Yahweh, Tuhanmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” 11 Lalu Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Yesus.”

Yesus tetap suci dan tak berdosa
Surah 19:19
“Ia (Jibril) berkata: “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci”
Ibrani 4:15
…Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
Karena Yesus tidak memiliki beban dosa, maka Dia layak untuk menolong yang lain
Surah 35:18
“Dan orang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Dan jika seseorang yang berat dosanya memanggil (orang lain) untuk memikul dosanya itu tiadalah akan dipikulnya untuknya sedikitpun meskipun (yang dipanggilnya itu) kaum kerabatnya. Seseungguhnya yang dapat kamu beri peringatan hanya orang-orang yang takut kepada azab Tuhannya (sekalipun) mereka tidak melihat-Nya dan mereka mendirikan sembahyang. Dan barang siapa yang menyucikan dirinya, sesungguhnya ia menyucikan diri untuk kebaikkan dirinya sendiri. Dan kepada Allah-lah kembali(mu).”
Oleh karena Dia, memanggil barang siapa yang berbeban untuk datang kepadanya.
Matius 11:28 “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.

Dia adalah jalan kepada Tuhan
Yohanes 14:6 Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

Dia adalah pintu yang melaluinya domba dapat memasuki kawanan.
Yohanes 10:7
Maka kata Yesus sekali lagi: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu.
Dialah satu-satunya yang layak untuk menjadi Penyelamat kita dan oleh karena itu, dialah satu-satunya orang yang layak untuk menghakimi.
Dunia menunggunya untuk penghakiman.
Surah 43:61
“Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutlah Aku. Inilah jalan yang lurus.”