Sdr G :: tanggal 02 Januari 2008
Sifat caci maki sebenarnya bukan sifat bangsaku. Sifat bangsaku adalah gotong royong, mufakat, dan demokrasi. Tapi sifat mufakat, gotong royong, ini sudah hampir pudar. Budaya asing telah merongrong budaya ini. Budaya asing itu yang mana.Silakan baca dan renungkan sendiri. apakah itu karena liberalisme, atau budaya asing lainnya. Budaya nenek moyangku juga sudah tidak diminati lagi. Caci maki dalam forum ini sebenarnya tidak perlu terjadi kalau kita bertindak dewasa. Kalau yang dikobarkan adalah semangat caci maki, maka tidak akan ketemu, karena masing-masing sudah pasang kuda-kuda. mari kita pertahankan kebenaran yang hakiki dan universal, dan bukan kebenaran yang semu.Karena sifatnya semu, maka cepat atau lambat pasti akan tercium baunya. Tuhan berkati saudara sekalian
————————————————————————— —–
Sdr D :: tanggal 30 Desember 2007
Saudara penghancur liberal,
Jika saudara betul-betul mempelajari semua kitab Allah, saudara akan tahu bahwa site ini sebenarnya bukan betul-betul dari fundamentalis liberal (liberalisme), tapi dari Yahudi yang masih tersisa di Indonesia.Sikap-sikap penipuan dan fitnah seperti yang ditunjukkan oleh site seperti ini sebenarnya sudah karakter Yahudi. Mereka berselubung dibalik Kristen, seolah Kristen sedang menghujat Islam. Padahal kristen sendiri sudah lama mereka sebut “domba domba Israel”. Orang-orang Kristen yang tidak mengerti, tidak ngeh soal ini. Kasihan mereka…
Terus terang, saya juga keturunan Yahudi. Kami mengenal sekali sikap-sikap tidak terpuji seperti ini. Karena itu kami sekeluarga sudah menjauh dari komunitas yahudi Indonesia. Kami mengerti bahwa sebenarnya Yahudi itu dulunya adalah orang orang yang tunduk (Islam) kepada Allah juga. Alhamdulillah, Allah memberi hidayah, kami sekeluarga sudah kembali ke Islam.
Shalom
Salam
David Abdullah
————————————————————————— —–
Sdr R :: tanggal 10 Oktober 2007
Sdr S :: tanggal 08 Oktober 2007
Buat Duladi
Sdr S…. Anda sudah termakan trik busuk Muhammad. Dia memang sengaja menggiring cara berpikirmu supaya mempersepsikan Muhammad sama dengan Musa. Muhammad begitu terkesan dengan kisah kepahlawan nabi Musa, itulah sebabnya dia menirunya. Tapi, karena Tuhan memang tidak pernah mengutusnya, yang bisa ditiru oleh Muhammad hanyalah PERANG, PENJARAHAN & PERBUDAKAN. Muhammad tidak bisa membelah laut, Muhammad tidak bisa mengubah tongkat jadi ular, Muhammad tidak bisa menunjukkan kehadiran Tuhannya, Muhammad tidak bisa membedakan baik dan jahat, dia melakukan itu semua untuk keuntungan pribadinya.
#### Jawab:
Mukjijat Musa tinggal cerita. Mukjijat Nabi Muhammad membelah bulan pun tinggal cerita. Lalu yang tinggal adalah Alquran. Alquran itulah mukjijat. Walaupun isi Alquran kamu hina, tetap saja Alquran selaras dengan apa yang di butuhkan manusia sampai hari kiamat. Sebab Alquran adalah Undang-Undang dari Allah SWT. Injil bukan undang-undang melainkan Buku Cerita zaman Romawi.
Apakah memang demikian kedudukan Al’quran:
Merenungkan Sejarah Alquran
Pengkajian sejarah Alquran bukan hanya dimaksudkan untuk mengungkap dimensi-dimensi tersembunyi yang selama ini tak terpikirkan oleh umat Islam, tapi juga merupakan modal intelektual untuk memahami kitab suci yang hingga hari ini terus menjadi sumber inspirasi hukum dan moral kaum Muslim. Saya ingin berangkat dari sebuah pijakan bahwa kajian ilmiah tidaklah merusak akidah. Kajian ilmiah juga tidak bertentangan dengan semangat dasar Islam yang mendukung kebenaran dan menjunjung tinggi kebebasan.
Oleh Luthfi Assyaukanie
Bulan Ramadhan adalah bulan Alquran dan sekaligus merupakan bulan puji-pujian terhadap kitab suci ini. Tanggal 17 Ramadhan dianggap sebagai puncak dari ritual pengagung-agungan terhadap Alquran, karena pada tanggal inilah Alquran diyakini diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad. Di bulan yang suci ini, saya ingin merenungkan sejarah Alquran yang panjang, yang berproses, yang berjuang dengan berbagai tantangan zaman, hingga menjadi wujud dalam bentuknya yang kita kenal sekarang.
* * *
Sebagian besar kaum Muslim meyakini bahwa Alquran dari halaman pertama hingga terakhir merupakan kata-kata Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad secara verbatim, baik kata-katanya (lafdhan) maupun maknanya (ma’nan). Kaum Muslim juga meyakini bahwa Alquran yang mereka lihat dan baca hari ini adalah persis seperti yang ada pada masa Nabi lebih dari seribu empat ratus tahun silam.
Keyakinan semacam itu sesungguhnya lebih merupakan formulasi dan angan-angan teologis (al-khayal al-dini) yang dibuat oleh para ulama sebagai bagian dari formalisasi doktrin-doktrin Islam. Hakikat dan sejarah penulisan Alquran sendiri sesungguhnya penuh dengan berbagai nuansa yang delicate (rumit), dan tidak sunyi dari perdebatan, pertentangan, intrik, dan rekayasa.
Alquran dalam bentuknya yang kita kenal sekarang sebetulnya adalah sebuah inovasi yang usianya tak lebih dari 79 tahun. Usia ini didasarkan pada upaya pertama kali kitab suci ini dicetak dengan percetakan modern dan menggunakan
standar Edisi Mesir pada tahun 1924. Sebelum itu, Alquran ditulis dalam beragam bentuk tulisan tangan (rasm) dengan teknik penandaan bacaan (diacritical marks) dan otografi yang bervariasi.
Hadirnya mesin cetak dan teknik penandaan bukan saja membuat Alquran menjadi lebih mudah dibaca dan dipelajari, tapi juga telah membakukan beragam versi Alquran yang sebelumnya beredar menjadi satu standar bacaan resmi seperti yang kita kenal sekarang.
Pencetakan Edisi Mesir itu bukanlah yang pertamakali dalam upaya standarisasi versi-versi Alquran. Sebelumnya, para khalifah dan penguasa Muslim juga turun-tangan melakukan hal yang sama, kerap didorong oleh keinginan untuk menyelesaikan konflik-konflik bacaan yang muncul akibat beragamanya versi Alquran yang beredar.
Tapi pencetakan tahun 1924 itu adalah ikhtiyar yang luar biasa, karena upaya ini merupakan yang paling berhasil dalam sejarah kodifikasi dan pembakuan Alquran sepanjang masa. Terbukti kemudian, Alquran Edisi Mesir itu merupakan versi Alquran yang paling banyak beredar dan digunakan oleh kaum Muslim.
Keberhasilan penyebarluasan Alquran Edisi Mesir tak terlepas dari unsur kekuasaan. Seperti juga pada masa-masa sebelumnya, kodifikasi dan standarisasi Alquran adalah karya institusi yang didukung oleh –dan menjadi bagian dari proyek– penguasa politik. Alasannya sederhana, sebagai proyek amal (non-profit), publikasi dan penyebaran Alquran tak akan efektif jika tidak didukung oleh lembaga yang memiliki dana yang besar.
Apa yang telah dilakukan oleh pemerintah Saudi Arabia mencetak ratusan ribu kopi Alquran sejak tahun 1970-an merupakan bagian dari proyek amal yang sekaligus juga merupakan upaya penyuksesan standarisasi kitab suci. Kendati tidak seperti Uthman bin Affan yang secara terang-terangan memerintahkan membakar seluruh versi (mushaf) Alquran yang bukan miliknya (kendati tidak benar-benar berhasil), tindakan penguasa Saudi membanjiri pasar Alquran hanya dengan satu edisi, menutupi dan perlahan-lahan menyisihkan edisi lain yang diam-diam masih beredar (khususnya di wilayah Maroko dan sekitarnya).
Agaknya, tak lama lagi, di dunia ini hanya ada satu versi Alquran, yakni versi yang kita kenal sekarang ini. Dan jika ini benar-benar terwujud (entah kapan), maka itulah pertama kali kaum Muslim (baru) boleh mendeklarasikan bahwa mereka memiliki satu Alquran yang utuh dan seragam.
Edisi Mesir adalah salah satu dari ratusan versi bacaan Alquran (qiraat) yang beredar sepanjang sejarah perkembangan kitab suci ini. Edisi itu sendiri merupakan satu versi dari tiga versi bacaan yang bertahan hingga zaman modern. Yakni masing-masing, versi Warsh dari Nafi yang banyak beredar di Madinah, versi Hafs dari Asim yang banyak beredar di Kufah, dan versi al-Duri dari Abu Amr yang banyak beredar di Basrah. Edisi Mesir adalah edisi yang menggunakan versi Hafs dari Asim.
Versi bacaan (qiraat) adalah satu jenis pembacaan Alquran. Versi ini muncul pada awal-awal sejarah Islam (abad pertama hingga ketiga) akibat dari beragamnya cara membaca dan memahami mushaf yang beredar pada masa itu. Mushaf adalah istilah lain dari Alquran, yakni himpunan atau kumpulan ayat-ayat Allah yang ditulis dan dibukukan.
Sebelum Uthman bin Affan (w. 35 H), khalifah ketiga, memerintahkan satu standarisasi Alquran yang kemudian dikenal dengan “Mushaf Uthmani,” pada masa itu telah beredar puluhan –kalau bukan ratusan– mushaf yang dinisbatkan kepada para sahabat Nabi. Beberapa sahabat Nabi memiliki mushafnya sendiri-sendiri yang berbeda satu sama lain, baik dalam hal bacaan, susunan ayat dan surah, maupun jumlah ayat dan surah.
Ibn Mas’ud, seorang sahabat dekat Nabi, misalnya, memiliki mushaf Alquran yang tidak menyertakan surah al-Fatihah (surah pertama). Bahkan menurut Ibn Nadiem (w. 380 H), pengarang kitab al-Fihrist, mushaf Ibn Mas’ud tidak menyertakan surah 113 dan 114. Susunan surahnyapun berbeda dari Alquran yang ada sekarang. Misalnya, surah keenam bukanlah surah al-An’am, tapi surah Yunus.
Ibn Mas’ud bukanlah seorang diri yang tidak menyertakan al-Fatihah sebagai bagian dari Alqur’an. Sahabat lain yang menganggap surah “penting” itu bukan bagian dari Alquran adalah Ali bin Abi Thalib yang juga tidak memasukkan surah 13, 34, 66, dan 96. Hal ini memancing perdebatan di kalangan para ulama apakah al-Fatihah merupakan bagian dari Alquran atau ia hanya merupakan “kata pengantar” saja yang esensinya bukanlah bagian dari kitab suci.
Salah seorang ulama besar yang menganggap al-Fatihah bukan sebagai bagian dari Alquran adalah Abu Bakr al-Asamm (w. 313 H). Dia dan ulama lainnya yang mendukung pandangan ini berargumen bahwa al-Fatihah hanyalah “ungkapan liturgis” untuk memulai bacaan Alqur’an. Ini merupakan tradisi populer masyarakat Mediterania pada masa awal-awal Islam. Sebuah hadis Nabi mendukung fakta ini: “siapa saja yang tidak memulai sesuatu dengan bacaan alhamdulillah [dalam hadis lain bismillah] maka pekerjaannya menjadi sia-sia.”
Perbedaan antara mushaf Uthman dengan mushaf-mushaf lainnya bisa dilihat dari komplain Aisyah, isteri Nabi, yang dikutip oleh Jalaluddin al-Suyuthi dalam kitabnya, al-Itqan, dalam kata-kata berikut: “pada masa Nabi, surah al-Ahzab berjumlah 200 ayat. Setelah Uthman melakukan kodifikasi, jumlahnya menjadi seperti sekarang [yakni 73 ayat].” Pandangan Aisyah juga didukung oleh Ubay bin Ka’b, sahabat Nabi yang lain, yang di dalam mushafnya ada dua surah yang tak dijumpai dalam mushaf Uthman, yakni surah al-Khal’ dan al-Hafd.
Setelah Uthman melakukan kodifikasi dan standarisasi, ia memerintahkan agar seluruh mushaf kecuali mushafnya (Mushaf Uthmani) dibakar dan dimusnahkan. Sebagian besar mushaf yang ada memang berhasil dimusnahkan, tapi sebagian lainnya selamat. Salah satunya, seperti kerap dirujuk buku-buku ‘ulum al-Qur’an, adalah mushaf Hafsah, salah seorang isteri Nabi, yang baru dimusnahkan pada masa pemerintahan Marwan ibn Hakam (w. 65 H) beberapa puluh tahun kemudian.
Sebetulnya, kendati mushaf-mushaf para sahabat itu secara fisik dibakar dan dimusnahkan, keberadaannya tidak bisa dimusnahkan dari memori mereka atau para pengikut mereka, karena Alquran pada saat itu lebih banyak dihafal ketimbang dibaca. Inilah yang menjelaskan maraknya versi bacaan yang beredar pasca-kodifikasi Uthman. Buku-buku tentang varian-varian bacaan (kitab al-masahif) yang muncul pada awal-awal abad kedua dan ketiga hijriah, adalah bukti tak terbantahkan dari masih beredarnya mushaf-mushaf klasik itu. Dari karya mereka inilah, mushaf-mushaf sahabat yang sudah dimusnahkan hidup kembali dalam bentuk fisik (teks tertulis).
Sejarah penulisan Alqur’an mencatat nama-nama Ibn Amir (w. 118 H), al-Kisai (w. 189 H), al-Baghdadi (w. 207 H); Ibn Hisyam (w. 229 H), Abi Hatim (w. 248 H), al-Asfahani (w. 253 H) dan Ibn Abi Daud (w. 316 H) sebagai pengarang-pengarang yang menghidupkan mushaf-mushaf klasik dalam karya masahif mereka (umumnya diberijudul kitab al-masahif atau ikhtilaf al-masahif). Ibn Abi Daud berhasil mengumpulkan 10 mushaf sahabat Nabi dan 11 mushaf para pengikut (tabi’in) sahabat Nabi.
Munculnya kembali mushaf-mushaf itu juga didorong oleh kenyataan bahwa mushaf Uthman yang disebarluaskan ke berbagai kota Islam tidak sepenuhnya lengkap dengan tanda baca, sehingga bagi orang yang tidak pernah mendengar bunyi sebuah kata dalam Alquran, dia harus merujuk kepada otoritas yang bisa melafalkannya. Dan tidak sedikit dari pemegang otoritas itu adalah para pewaris varian bacaan non-Uthmani.
Otoritas bacaan bukanlah satu-satunya sumber yang menyebabkan banyaknya varian bacaan. Jika otoritas tidak dijumpai, kaum Muslim pada saat itu umumnya melakukan pilihan sendiri berdasarkan kaedah bahasa dan kecenderungan pemahamannya terhadap makna sebuah teks. Dari sinilah kemudian muncul beragam bacaan yang berbeda akibat absennya titik dan harakat (scripta defectiva). Misalnya bentuk present (mudhari’) dari kata a-l-m bisa dibaca yu’allimu, tu’allimu, atau nu’allimu atau juga menjadi na’lamu, ta’lamu atau bi’ilmi.
Yang lebih musykil adalah perbedaan kosakata akibat pemahaman makna, dan bukan hanya persoalan absennya titik dan harakat. Misalnya, mushaf Ibn Mas’ud berulangkali menggunakan kata “arsyidna” ketimbang “ihdina” (keduanya berarti “tunjuki kami”) yang biasa didapati dalam mushaf Uthmani. Begitu juga, “man” sebagai ganti “alladhi” (keduanya berarti “siapa”). Daftar ini bisa diperpanjang dengan kata dan arti yang berbeda, seperti “al-talaq” menjadi “al-sarah” (Ibn Abbas), “fas’au” menjadi “famdhu” (Ibn Mas’ud), “linuhyiya” menjadi “linunsyira” (Talhah), dan sebagainya.
Untuk mengatasi varian-varian bacaan yang semakin liar, pada tahun 322 H, Khalifah Abbasiyah lewat dua orang menterinya Ibn Isa dan Ibn Muqlah, memerintahkan Ibn Mujahid (w. 324 H) melakukan penertiban. Setelah membanding-bandingkan semua mushaf yang ada di tangannya, Ibn Mujahid memilih tujuh varian bacaan dari para qurra ternama, yakni Nafi (Madinah), Ibn Kathir (Mekah), Ibn Amir (Syam), Abu Amr (Bashrah), Asim, Hamzah, dan Kisai (ketiganya dari Kufah). Tindakannya ini berdasarkan hadis Nabi yang mengatakan bahwa “Alquran diturunkan dalam tujuh huruf.”
Tapi, sebagian ulama menolak pilihan Ibn Mujahid dan menganggapnya telah semena-mena mengesampingkan varian-varian lain yang dianggap lebih sahih. Nuansa politik dan persaingan antara ulama pada saat itu memang sangat kental. Ini tercermin seperti dalam kasus Ibn Miqsam dan Ibn Shanabudh yang pandangan-pandangannya dikesampingkan Ibn Mujahid karena adanya rivalitas di antara mereka, khususnya antara Ibn Mujahid dan Ibn Shanabudh.
Bagaimanapun, reaksi ulama tidak banyak punya pengaruh. Sejarah membuktikan pandangan Ibn Mujahid yang didukung penguasa itulah yang kini diterima orang banyak (atau dengan sedikit modifikasi menjadi 10 atau 14 varian). Alquran yang ada di tangan kita sekarang adalah salah satu varian dari apa yang dipilihkan oleh Mujahid lewat tangan kekuasaan. Yakni varian bacaan Asim lewat Hafs. Sementara itu, varian-varian lain, tak tentu nasibnya. Jika beruntung, ia dapat dijumpai dalam buku-buku studi Alquran yang sirkulasi dan pengaruhnya sangat terbatas.
***
Apa yang bisa dipetik dari perkembangan sejarah Alquran yang saya paparkan secara singkat di atas? Para ulama, khususnya yang konservatif, merasa khawatir jika fakta sejarah semacam itu dibiarkan diketahui secara bebas. Mereka bahkan berusaha menutup-nutupi dan mengaburkan sejarah, atau dengan memberikan apologi-apologi yang sebetulnya tidak menyelesaikan masalah, tapi justru membuat permasalahan baru.
Misalnya, dengan menafsirkan hadis Nabi “Alquran diturunkan dalam tujuh huruf” dengan cara menafsirkan “huruf” sebagai bahasa, dialek, bacaan, prononsiasi, dan seterusnya yang ujung-ujungnya tidak menjelaskan apa-apa. Saya sependapat dengan beberapa sarjana Muslim modern yang mengatakan bahwa kemungkinan besar hadis itu adalah rekayasa para ulama belakangan untuk menjelaskan rumitnya varian-varian dalam Alquran yang beredar. Tapi, alih-alih menjelaskan, ia malah justru mengaburkan.
Mengaburkan karena jumlah huruf (bahasa, dialek, bacaan, prononsiasi), lebih dari tujuh. Kalau dikatakan bahwa angka tujuh hanyalah simbol saja untuk menunjukkan “banyak,” ini lebih parah lagi, karena menyangkut kredibilitas Tuhan dalam menyampaikan ayat-ayatnya.
Apakah kita mau mengatakan bahwa setiap varian bacaan, baik yang berbeda kosakata dan pengucapan (akibat dari jenis penulisan dan tatabahasa) merupakan kata-kata Tuhan secara verbatim (apa adanya)? Jika tidak terkesan rewel dan simplistis, pandangan ini jelas tak bertanggungjawab, karena ia mengabaikan fakta kaum Muslim pada awal-awal sejarah Islam yang sangat dinamis.
Lalu, bagaimana dengan keyakinan bahwa Alquran dari surah al-Fatihah hingga al-Nas adalah kalamullah (kata-kata Allah) yang diturunkan kepada Nabi baik kata dan maknanya (lafdhan wa ma’nan)? Seperti saya katakan di atas, keyakinan semacam ini hanyalah formula teologis yang diciptakan oleh para ulama belakangan. Ia merupakan bagian dari proses panjang pembentukan ortodoksi Islam.
Saya cenderung meyakini bahwa Alquran pada dasarnya adalah kalamullah yang diwahyukan kepada Nabi tapi kemudian mengalami berbagai proses “copy-editing” oleh para sahabat, tabi’in, ahli bacaan, qurra, otografi, mesin cetak, dan kekuasaan. Proses-proses ini pada dasarnya adalah manusiawi belaka dan merupakan bagian dari ikhtiyar kaum Muslim untuk menyikapi khazanah spiritual yang mereka miliki.
Saya kira, varian-varian dan perbedaan bacaan yang sangat marak pada masa-masa awal Islam lebih tepat dimaknai sebagai upaya kaum Muslim untuk membebaskan makna dari kungkungan kata, ketimbang mengatribusikannya secara
simplistis kepada Tuhan. Seperti dikatakan seorang filsuf kontemporer Perancis, teks –dan apalagi teks-teks suci– selalu bersifat “repressive, violent, and authoritarian.” Satu-satunya cara menyelamatkannya adalah dengan membebaskannya.
Generasi awal-awal Islam telah melakukan pembebasan itu, dengan menciptakan varian-varian bacaan yang sangat kreatif. Jika ada pelajaran yang bisa diambil dari sejarah pembentukan Alquran, saya kira, semangat pembebasan terhadap teks itulah yang patut ditiru, tentu saja dengan melakukan kreatifitas-kreatifitas baru dalam bentuk yang lain.
Luthfi Assyaukanie. Dosen Sejarah Pemikiran Islam di Universitas Paramadina, Jakarta, dan Editor Jaringan Islam Liberal.
Wasalam
Robert
————————————————————————— —–
Thanks to Sdr R.Postingan Anda menjawab komentar Sdr S HRS tanggal 06 Oktober 2007 16:06:48
Sdr Sawon menulis dalam postingannya demikian:
“…Umat Kristen pakai bahasa prokem karena tidak mengenal bahasa yang
digunakan Yesus. Iya, kan?”
Artikel Anda juga kami abadikan di HALAMAN DALAM.
Tertanda:
Admin
————————————————————————— —–
Sdr Robert :: tanggal 09 Oktober 2007 15:53:58
Salam Sejahtera dalam nama Tuhan Yesus Kristus….
Bahasa Yesus dan Bahasa Asli Doa Bapa Kami
. Bahasa Yesus sehari-hari (Bahasa Ibu) dalam berbicara adalah Aram/Aramaic
(Arab Kuno)
. Bahasa Yesus untuk mengajar didalam sinagoga adalah Ibrani (Hebrew)
. Bahasa Yesus untuk memberitakan Firman kepada Penduduk Galilea yang saat
itu sangat multi kultural adalah Yunani (Greek)
Salah satu keunikan Injil adalah pewartaan Yesus mula-mula di tengah dunia yang multi etnik dan multilingual di Galilea pada abad pertama Masehi. Dalam Yesaya 8:22 dinubuatkan daerah pelayanan Sang Mesiah: “DEREKH HAYAM EVER HAYARDEN GELIL HAGOYIM” (jalan ke laut, daerah seberang Yordan, Galilea wilayah bangsa-bangsa). Latarbelakang ini sangat mempengaruhi corak keagamaan Kristiani sejak semula. Beberapa ahli menyimpulkan, bahwa Yesus dan penduduk Galilea khususnya dan Israel pada umumnya berbicara dalam bahasa Ibrani, Aram dan sedikit Yunani.
Pertama, mengenai bahasa Ibrani dan Aram sebagai dua bahasa serumpun. Kedua bahasa ini erat bertalian, banyak kata dalam kedua bahasa ini sama. Tata bahasa dan sintaksisnya juga sama. Pada zaman Abraham (kira-kira 1900 SM) kedua bahasa itu dapat dikatakan identik, artinya belum terpecah satu sama lain. Dalam sebuah liturgi Yahudi kuno, disebutkan: “ARAMI OVED AVI VAYERED”, ‘Bapaku dahulu seorang Aram, seorang pengembara’ (Ulangan 26:5).
Ini merujuk kepada Yakub, nenek moyang bangsa Israel, bahwa ia disebut orang Aram sebab disitulah letak geografis tempat tinggalnya, meskipun ia bukan dari suku itu. Dan juga karena Yakub pernah tinggal di Aram-naharaim dan anak-anaknya yang kemudian menjadi bangsa Israel.
Berabad-abad kemudian (kira-kira 1,100 – 722 sM) dari bahasa yang satu itu melahirkan dua cabang bahasa: Ibrani di kalangan orang Yahudi di Palestina dan bahasa Aram di kerajaan-kerajaan Aram di Mesopotamia: Damaskus, Zobah dan Hamat.
Bahasa Ibrani dipakai oleh Saul, Daud, Salomo dan nabi-nabi lainnya, sehingga Perjanjian Lama untuk sebagian besar ditulis dalam bahasa ini. Bahasa Ibrani (atau dikenal sebagai bahasa Ibrani klasik) bertahan sebagai bahasa resmi kerajaan Israel sampai jatuhnya Yerusalem tahun 587 sM.
Sementara itu, bahasa Aram berkembang pesat ketika orang-orang Asyiria menguasai kembali Mesopotamia (883-606 sM) dan akhirnya bahasa Aram menjadi bahasa resmi kerajaan. Keadaan ini semakin kuat di kalangan orang-orang Babel (606-539 SM) dan kelak di kalangan Persia (539-333 SM). Pada zaman ini bahasa Aram terus mendesak bahasa Ibrani sampai zaman Yesus, khususnya di wilayah Galilea, Samaria dan daerah-daerah sekitarnya. Pada zaman itu bahasa Aram tersebar luas sebagai ‘lingua franca’ di wilayah Timur, sedangkan bahasa Yunani dipakai sebagai ‘lingua franca’ di wilayah Barat. Sementara itu bahasa Ibrani membeku sebagai “bahasa suci (bahasa liturgis)” di Bait Allah dan sinagoge-sinagoge Yahudi.
Kendati secara praktis bahasa Aram berbeda dengan bahasa Ibrani klasik, namun kedua bahasa ini adalah satu rumpun dan pada zaman Yesus bahasa Aram disebut juga sebagai bahasa Ibrani. Hal ini tampak pada catatan-catatan Perjanjian Baru, yang menyebut kata-kata Aram seperti: Gabbatha (Yohanes 19:13) sebagai bahasa Ibrani juga. Begitu pula, sejarahwan Yahudi Flavius Yosephus memberitahukan kepada kita bahwa ia menulis bukunya The Jewish War ditulis dalam ‘bahasa Ibrani’, meskipun kenyataannya ia menulis “dalam dialek Ibrani”, yaitu bahasa Aram. Karena pada zaman itu bahasa Aram, kendatipun dibedakan dari bahasa Ibrani sebagai “bahasa kekusasteraan rabbinis” (yang biasa disebut juga bahasa Ibrani Mishnah), tetapi bahasa Aram hanya dianggap sebagai dialek bahasa Ibrani tutur Galilea. Karena itu, Petrus dikenali karena dialek bahasanya (Matius 26:73).
Bahasa Ibrani, Aram maupun Yunani dijumpai bersama-sama di wilayah Israel pada abad pertama Masehi. Penemuan inskripsi-inskripsi kuno (graffiti, monogram dan simbol) di bekas sinagoge Kapernaum yang ditulis dalam bahasa Ibrani Aram, Paleo-estrangelo Syriac, Yunani, bahkan Latin membuktikan dunia multi-etnik dan multi-lingual Yesus Kristus. Lebih-lebih lagi, jelas sekali dalam Injil Yohanes 19:19 dicatat bahwa inksripsi di atas kayu salib Yesus dicatat dalam bahasa Ibrani, Yunani dan Latin. Untuk pembaca bisa membayangkan, selain teks asli Yunani, di bawah ini dapat kita ikuti rekonstruksi bunyi inskripsi itu dalam Ibrani (baik Ibrani Mishnah maupun Ibrani tutur) dan juga dalam bahasa Latin:
* iesous ho nasoraios ho basileos ton ioudaion (bahasa Yunani).
* Yeshua ha natseri melak ha-yehudim (bahasa Ibrani Mishnah).
* yeshua natsraya malka da yhudeim (bahasa Aram/Syriac).
* iesus nazarenus rex yudaerum (bahasa Latin).
Kalau begitu, bagaimana mengucapkan nama Sang Juru Selamat yang sah? Yeshua, Iesous atau Iesus/Yesus? Jawabnya, semua sah-sah saja, karena semua bahasa itu hidup pada zaman-Nya. Jadi, dalam bahasa Aram inilah Yesus berbicara sehari-hari dan mengajar murid-muridnya, begitu juga ketika dikatakan bahwa Yesus bebicara dengan Paulus dalam bahasa Ibrani (Kisah 26:14), kemungkinan besar dalam bahasa Ibrani tutur Galilea atau Aram. Tetapi ketika membaca Taurat dan Kitab Nabi-nabi di sinagoge, pasti Yesus mendaraskannya dalam bahasa Ibrani (Lukas 4:18-20). Tetapi Yesus juga berbicara dalam bahasa Yunani, misalnya dalam percakapannya dengan seorang perwira di Kapernaum (Lukas 7:1-10).
Tidak hanya ke-3 bahasa itu saja yang berkembang pada masa pelayanan Yesus. Adanya penjajahan Romawi pula mengakibatkan adanya empat bahasa di era Yesus Kristus:
[1] bahasa Ibrani merupakan bahasa liturgis, digunakan untuk membaca Torah, dan sebagainya, tidak digunakan sebagai bahasa sehari-hari, dikenal sebagai bahasa Ibrani Misyna karena adanya campur tangan para ahli Taurat menyusun Talmud;
[2] bahasa Aram, digunakan oleh orang Yahudi lokal sebagai bahasa sehari-hari;
[3] bahasa Yunani, digunakan oleh orang Yahudi pendatang sebagai bahasa pergaulan di Timur Dekat; pada umumnya Yahudi pendatang berbahasa Yunani ini mengunjungi Yerusalem dalam rangka transaksi bisnis dan ziarah ke Bait Allah; dan
[4] bahasa Latin, bahasa kaum penjajah yang digunakan oleh orang-orang Romawi yang menjajah Israel sejak tahun 63 sebelum Masehi.
Sesudah keruntuhan Yerusalem tahun 70 Masehi, bahasa Aram yang mereka
gunakan pun berangsur-angsur punah, bercampur dengan bahasa Jerman,
Polandia, dan Rusia sehingga timbul dialek-dialek Yahudi yang baru seperti
Yidisy, Ladino, dan sebagainya.
Sekitar awal 1800-an kalangan Yahudi yang dipelopori oleh seorang rabi mulai
mengusahakan agar bahasa Ibrani kuno yang ditulis di dalam Tanakh (Taurat,
Zabur, dan lain-lain) digunakan sebagai bahasa percakapan. Dan mulai saat
itulah bahasa Ibrani baru digunakan kembali oleh orang Israel setelah tidak
digunakan lebih dari 1000 tahun.
————————————————————————— —–
Sdr Duladi :: tanggal 08 Oktober 2007 23:47:44
To: Sawon,
Sawon menulis, “…Mukjijat Musa tinggal cerita. Mukjijat Nabi Muhammad membelah bulan pun tinggal cerita. Lalu yang tinggal adalah Alquran. Alquran itulah mukjijat.”
Kamu ngaco! Kumpulan kata-kata manusia setengik Muhammad kau bilang mujizat? Dilihat dari sisi mana mujizatnya?
Sawon menulis, “…Walaupun isi Alquran kamu hina, tetap saja Alquran selaras dengan apa yang di butuhkan manusia sampai hari kiamat….”
Selaras yang dibutuhkan manusia untuk buku panduan bagaimana caranya berpoligami, bagaimana caranya memperlakukan perempuan, bagaimana caranya memperlakukan kafir, bagaimana caranya membunuh kafir dan menguras habis hartanya?
Coba kau tengok negara-negara Islam seperti Afghanistan, Sudan, Bangladesh, Pakistan, Nigeria, adakah kemajuan di sana? Islam tidak membawa kemajuan, justru membawa kehancuran bangsa. Bangsa-bangsa itu menjadi korban ambisi
gila Arab. Sementara para petinggi Arab berfoya-foya dengan pesta seks-nya, negara-negara Islam saling bunuh sesama saudara sendiri. Perang dan teror di mana-mana, tidak ada kedamaian.
Sawon menulis, “…Sebab Alquran adalah Undang-Undang dari Allah SWT. Injil bukan undang-undang melainkan Buku Cerita zaman Romawi….”
Terserah kamu mau bilang apa tentang Injil, toh Injil tidak mengajarkan bunuh-bunuhan seperti ajaran setan dari Arab. Kamu mengatakan Alquran adalah Undang-Undang dari Allah, darimana Anda tahu kalau Alquran itu Undang-Undang dari Allah?
Cobalah Anda untuk lebih cerdas sedikit saja, Anda akan tahu kalau itu bukan kata-kata Allah, tapi kata-kata Muhammad.
Anda harus jeli, bahwa:
1) Awloh bukan Tuhan yang sama dengan Tuhan yang mengutus Musa 1500 SM silam.
Sawon menulis, “…Masak sama-sama Nabi Tuhannya berbeda…”
Siapa bilang Muhammad itu nabi?
Dia seorang penjahat yang memaksakan kehendaknya kepada orang-orang Arab sampai dia berhasil menguasai seluruh jazirah di bawah kekuasaannya. Sawon menulis dengan gaya Islam asli, “…Justru yang berbeda Tuhan kamu.
Tuhan kamu kencing dan berak….”
Yesus kencing dan berak, tapi dia tidak jahat. Kamu adalah budak Arab tulen,
kata-katamu adalah sebuah pengakuan jujur bahwa Islam jahat. Dirimu adalah
cerminan Islam.
2) Musa berperang, menjarah dan memperbudak orang-orang fasik, bukan
lantaran ia tidak diakui nabi oleh orang-orang itu.
Sawon menulis, “…Musa tidak butuh pengakuan sebagai nabi dari bangsa
selain Israel sebab beliau diutus hanya untuk bangsa Israel. Ngurus bangsa
Israel saja Musa sangat berat hingga minta bantuan Harun.”
Maksudmu, karena Muhammad untuk semua bangsa, dia dibenarkan main paksa dan
main bunuh terhadap orang-orang yang tidak mau mengakuinya nabi?
GENDENG!!!!!!!!!!
Kau membenarkan perbuatannya itu? Bahkan tidak hanya kepada bangsa-bangsa
non-Arab, sedang terhadap bangsanya sendiri saja dia jahat, main paksa dan
main bunuh hanya gara-gara dirinya tidak diakui nabi.
Masakan kamu tidak bisa merasakan ketololan dari cara berpikirmu sendiri?
Kalau kamu merasa Muhammad itu baik, kamu pantas membelanya mati-matian dan mengajukan berbagai bukti sahih bahwa Muhammad tidak gila dan tidak jahat. Tapi kamu sendiri tahu, Muhammad itu jahat dan gila, tapi kamu tetap saja membelanya. Bukankah ada yang tidak beres dengan otakmu? Bahkan ada tanda-tanda, kamu mewarisi watak dan pribadi jahatnya itu.
Sadarlah Sobat. Muhammad bukan segala-galanya. Dia bukan bapakmu, bukan
nenek moyangmu, dan juga bukan anak atau saudaramu. Muhammad itu orang Arab
yang telah menggobloki dunia dengan ajaran-ajaran konyolnya. Tanpa sadar,
kamu telah jadi budaknya. Apa yang kamu dapat dari sikap pembelaanmu kepada
kejahatan-kejahatannya? Masuk surga? Tidak. Bukan surga yang kau dapat, tapi
neraka. Tidak ada manusia jahat yang akan diterima Tuhan di surga-Nya.
3) Musa berperang, menjarah dan menguasai suatu negeri bukan untuk memaksa
penduduk kota itu mengakuinya nabi.
4) Musa tidak pernah mendoakan bangsanya agar dilaknat oleh Tuhan, tidak
seperti Muhammad yang pendendam dan suka balas dendam.
Sawon menulis, “…Tuhan dan Musa itu pendendam. Bilangan 31:2 “Lakukanlah
pembalasan orang Israel kepada orang Midian; kemudian engkau akan
dikumpulkan kepada kaum leluhurmu…”
Nah, itu pembalasan orang Israel kepada orang Midian karena kejahatan mereka
kepada bangsa tersebut, bukan pembalasan kepada orang Midian karena orang
Midian tidak mengakui Musa nabi.
Anda harus bisa membedakan ego pribadi dengan ego Tuhan.
Musa tidak melakukan peperangan dan penjarahan untuk kepentingannya pribadi,
tapi karena perintah Tuhan.
Beda dengan Muhammad. Muhammad berperang, menjarah, memperkosa, menguasai
wilayah-wilayah yang dulu bukan miliknya menjadi daerah kekuasaannya, adalah
demi ambisi pribadinya, yaitu agar dirinya diangkat menjadi nabi.
Masakan Anda masih sulit mencerna sifat dan pribadi Muhammad yang konyol dan tengik itu?
Intinya, Muhammad jelas beda dengan Musa. Muhammad tidak mengerti dan tidak bisa membedakan mana baik dan mana jahat. Muhammad tidak tahu bagaimana caranya menjadi orang baik, sedang Musa mampu melakukan hal-hal itu.
Sawon menulis, “…Perintah pembunuhan yang dilakukan Musa ini baik / jahat?
Bilangan
31:17 Maka sekarang bunuhlah semua laki-laki di antara anak-anak mereka, dan
juga semua perempuan yang pernah bersetubuh dengan laki-laki haruslah kamu
bunuh….”
Oke…, nurani Anda tentu tahu bahwa itu kejam, itulah sebabnya Anda
menunjukkan kisah itu kepada saya.
Sekarang coba Anda telaah. Perintah itu untuk ego pribadi atau untuk Tuhan?
Sudah jelas, Musa mendapat perintah itu dari Tuhan. Musa membunuh anak-anak
kecil dan para wanita, semata-mata bukan lantaran dirinya ingin diakui nabi,
atau gara-gara dirinya tidak diakui nabi, tapi karena Tuhan yang
memerintahkan itu.
Mungkin Anda akan mengatakan, Muhammad pun juga sama, diperintah oleh Awloh.
Maka ini menunjukkan bahwa Anda tidak peka. Bagaimana Anda bisa percaya
dengan omongan Muhammad yang mengatakan dirinya diperintah Awloh, sedang
misi utamanya adalah agar dirinya diakui sebagai rasul? Dan barangsiapa
menolak dirinya sebagai rasul, harus diperangi. Ini ego pribadi, dan sudah
jelas-jelas tidak kelihatan adanya kepentingan Tuhan di situ.
Tuhan tidak pernah main paksa, apalagi demi untuk pengakuan terhadap nabi.
Untuk apa? Bukankah yang logis itu, Muhammad yang merasa diuntungkan dalam
hal ini?
Sepanjang sejarah kenabian, tidak ada nabi yang gila pengakuan, dan marah
bila dirinya tidak diakui. Membantai sana-sini, merampok harta dan
memperkosa wanita hanya gara-gara dirinya ingin kaya dan ingin diangkat jadi
nabi. Tidak peduli bangsanya sendiri atau bangsa lain, dilibasnya bila tidak
mau mengikuti kemauannya yang gila itu.
—-
Muhammad tidak tahu kapan dia akan mampus, karena Tuhan tidak pernah
mengutusnya.
Musa tahu kapan dia akan mati, karena Tuhan memang dekat dengannya.
Sawon menulis, “…Itu bukan masalah penting, yang jelas semua manusia pasti
mati….”
Anda salah, Sobat. Justru itu sangat penting. Hal itu untuk membuktikan
apakah orang ini benar-benar Sahabat Tuhan. Bukankah Muhammad mengklaim
dirinya SAHABAT AWLOH yang paling dekat? Lalu kenapa mati pun tidak tahu?
Coba Anda bandingkan dengan Musa. Musa tahu kapan dia akan meninggal. Yesus
pun tahu kapan dia akan meninggal. Bila Muhammad, yang katanya orang paling
dikasihi Awloh, tapi mati pun tidak tahu sampai harus mati mendadak dan
menyebabkan kekacauan di antara para pengikutnya, bukankah ini sudah cukup
alasan buat kita untuk meragukan kenabiannya? Apalagi, dia tidak bisa bikin
mujizat. Orangnya jahat, kejam, gila harta, serakah, penuh dosa, berbuat
zinah. Apalagi yang kita bisa dapatkan dari orang ini agar kita tetap
menganggapnya nabi? Nothing!!!! Habis semua modal kita. Kita tidak punya
cukup alasan untuk tetap tinggal dengan agama tolol dari Arab, kecuali
meninggalkannya.
Anda mengutip kata-kata Muhammad:
Dan itu sudah tertulis dalam Alquran: “Muhammad itu tiada lain hanyalah
seorang Rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa rasul. Apakah jika
dia mati atau terbunuh, kalian akan berbalik ke belakang (murtad)? Siapa
saja yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat
kepada Allah sedikitpun; dan Allah akan memberi balasan kepda orang-orang
yang bersyukur.” (Ali Imran: 144)
Jadi Anda takut dengan ayat Quran di atas? Betapa konyolnya ayat itu.
Saudara Sawon, seandainya kata-kata di atas bukan diucapkan oleh Muhammad,
masih sedikit bisa diterima akal. Tapi yang mengucapkan kata-kata itu
Muhammad, bagaimana kita bisa menerimanya sebagai kata-kata Tuhan? Sedang
apa yang dia katakan adalah mengenai dirinya sendiri? Bukankah itu ayat
untuk kepentingannya Muhammad? Dan Muhammad pula yang mengucapkannya dan
mengklaim itu kata-kata Tuhan? Anda tidak merasa telah dibodohi oleh orang
ini? Tidakkah Anda mengerti maksudnya? Dengan kata-kata itu, Muhammad takut
para pengikutnya murtad sehingga melupakan dia dan tidak lagi bersholawat
untuk Muhammad. Bukankah orang yang mempercayai kata-kata tersebut sebagai
kata-kata Tuhan menunjukkan otaknya sudah bego?
—-
Muhammad hanya mampu meniru kisah-kisah perang, penjarahan dan perbudakan
yang pernah terjadi di masa nabi Musa, tapi tidak mampu meniru kenabiannya,
sebab Allah memang tidak pernah mengutus manusia terkutuk itu.
Sawon menulis, “Itu kan kata kamu.”
Benar, dan itulah kenyataannya.
Anda mengatakan, Musa hanya untuk bani Israel saja. Itu benar. Pada zaman
nabi Musa, hanya bani Israel sajalah umat milik kesayangan-Nya.
Sawon menulis, “…Benar kan, kamu telah dikibuli oleh Yahudi. Tuhan Israel
pilih kasih. Memang di dunia waktu itu tidak ada manusia dan bangsa lain?”
Okelah, Sawon…. mari kita sama-sama kritis.
Pertama, seandainya saya telah dikibuli Yahudi, mereka mengarang buku cerita
yang isinya mengisahkan kecintaan Tuhan kepada satu bangsa saja, yaitu
bangsa mereka, bangsa Yahudi, berarti kisah nabi-nabi Yahudi itu semuanya
bohong. Tidak pernah ada nabi yang diutus Tuhan, sebab sebagian besar
nabi-nabi yang juga dijiplak oleh Muhammad itu adalah nabi yang berasal dari
Yahudi. Tapi mari kita lihat, bahkan nabi palsu Muhammad mengakui nabi-nabi
Yahudi sebagai nabi utusan Tuhan.
Jadi, jelas di sini saya bisa menarik kesimpulan bahwa bangsa Yahudi tidak
menipu. Kalau mereka mengaku sebagai bangsa kesayangan Tuhan, itu benar, dan
itu jujur.
Terbukti pula, dalam buku sejarah mereka banyak memuat kisah-kisah memalukan
dan menyedihkan tentang bangsa mereka sendiri yang akhirnya membuat Tuhan
menghukum mereka dan membuat mereka terbuang ke segala bangsa.
Kedua, seandainya bangsa Arab, terutama Muhammad sang pelopor, bukan penipu, sudah tentu agama yang dia bikin haruslah mencerminkan keuniversalan agama Tuhan. Tapi kita lihat, Tuhan telah jadi COMBE ARAB. Dia memaksakan bahasa Arab sebagai bahasa Tuhan. Dia memaksakan budaya Arab (cara berpakaian, cara hidup, dll) agar diterapkan sebagai budaya standar dalam beragama. Dia memaksakan agar semua pengikut agama ini menghormat ke kota Arab, tidak peduli apapun bangsanya. Dia juga meminta semua pengikut agama ini, tidak peduli apapun bangsanya dan di mana lokasinya, untuk mengunjungi kota Arab dan ini artinya sekaligus menyetorkan devisa untuk Arab. Tidakkah dari ini saja, kita bisa menarik kesimpulan kalau semua itu cuma AKAL-AKALAN bangsa Arab saja?
Apalagi, track record Muhammad sungguh memalukan. Bangsa Arab pun sampai kini bukanlah bangsa yang baik. Bahkan cara menyebarkan agama ini pun tidak wajar, penuh kekerasan dan pemaksaan. Bagaimana mungkin, Arab tiba-tiba berubah menjadi GOD’S POSSESSION?
Jadi, Sobat Sawon, dengan sikap kritis dan netral, kita dapatkan kesimpulan:
1) Bangsa Yahudi tidak menipu.
2) Bangsa Arab telah menipu.
Mungkin Anda nanti akan mengatakan: “Itu khan kata Anda!”
Ya, itu memang kata-kata saya, tapi tidakkah Anda juga punya pemikiran yang sama? Kalau Anda punya cara berpikir yang lain, saya ingin tahu…. Pasti ada yang tidak beres dengan jalan berpikirmu, Sobat.
——
Sebaliknya, Muhammad adalah pendiri negara Arab Saudi. Dia ciptakan agama Islam sebagai alat untuk memuluskan ambisinya jadi penyesat umat manusia. Secara manusiawi, Islam adalah agama Arab, bukan agama untuk bangsa-bangsa di dunia. Islam tidak universal. Islam untuk kemuliaan Arab semata. Itu saja memberi kita bukti logis kalau Islam bukan dari Tuhan.
Sawon mengatakan, “Itu kan kata kamu.”
Benar, dan itulah kenyataannya. Muhammad adalah pendiri negara Arab Saudi. Sebelum Muhammad menguasai Arab, bangsa Arab terpecah-pecah dan tidak mempunyai pemerintah. Sungguh masuk akal, bila Muhammad ingin membuat jaya negaranya, yaitu Arab.
####
Kaabah dan Batu Hitam, adalah peninggalan Pagan.
Muhammad begitu menghormatinya, sampai-sampai setiap kali dia berhaji, dia memberi hormat pada batu tersebut, menunjukkan tongkatnya ke arah batu tersebut, sambil berseru: “Allahuakbar”. Jadi, Batu itulah Awloh.BUKHARI, Volume 2, Book 26, Number 697:
Diceritakan oleh Ibn Abbas:
Rasulullah melakukan Tawaf (di Ka’bah) membelakangi seekor unta (di saat Rasul terluka kakinya). Setiap kali dia datang ke sudut Ka’bah (di mana Batu Hitam diletakkan) dia akan menunjuk ke arah batu itu dengan sebuah tongkat di tangannya sambil berseru, “Allahu-akbar.”
Sawon menulis, “…Bukankah sudah saya jelaskan Kabah dan hajar aswad bukan
barang sembahan.”
Anda mengatakan Kabah dan Hajar Aswad bukan barang sembahan. Anda menutup mata tentang sholat. Kalau bukan barang sembahan, terbukti Muhammad mengajarkan SUJUD ke arahnya. Saat haji, mencium batu itu sambil berujar, “Kami memenuhi panggilanmu ya Allah!” Tidakkah itu cukup bukti dan cukup alasan bagi kita untuk tersadar, bahwa BATU HITAM ITULAH AWLOH SEMBAHAN MUHAMMAD.
Sawon menulis, “… Sekarang kalau berani kamu sobek itu bendera merah putih di depan Kantor Polisi, pasti kamu akan ditangkap. Kamu bisa berdalih itu hanya selembar kain yang di beri warna merah dan putih, tetap saja kamu masuk penjara. Iya, kan? Itulah perumpamaannya. Hajar aswad itu peninggalan nabi Ibrahim yang perlu dijaga dan dirawat walaupun pernah pecah berkeping-keping dan sekarang diikat dengan sabuk perak.”
Apakah kita menyembah bendera merah putih? Apakah para leluhur bangsa kita pernah mencium bendera merah putih kemudian diikuti dengan ucapan: “Aku mencintaimu ya Allah!” ???? Apakah leluhur bangsa kita pernah mengarahkan tangan atau tongkatnya ke arah bendera merah putih, sambil berseru: “Allah Maha Besar!”
Kalau para leluhur kita pernah melakukan itu, tidakkah itu cukup bukti bagi kita untuk menganggap bendera merah putih adalah Allah? Nah, masalahnya, para leluhur kita tidak pernah melakukan hal seperti itu terhadap bendera merah putih, sekalipun kita wajib menghormatinya sebagai lambang kebangsaan.
Terhadap Hajar Aswad, Muhammad memperlakukannya seperti Allah. Tidakkah ini nyeleneh? Terhadap Kabah, Islam begitu hormat, sampai disuruh sujud dan menyembah 5 kali sehari di hadapan kubus itu. Bukankah ini janggal?
Sobat S, kamu dan teman-teman kita yang muslim, telah ditipu. Kita semua telah menyembah Allah yang salah. Kabah dan Batu Hitam itulah Awloh yang disembah bangsa Arab. Itulah sebabnya, sampai kini, pemerintah Saudi melarang orang asing melihat bagian dalam bangunan Kabah. Bangsa Arab tahu, Awloh bukan Tuhan. Mereka menyembunyikan sesuatu dari kita, mereka adalah penipu.
– Duladi –
————————————————————————— —–
“Muhammad sangat benci pada Kristen & Yahudi sebab umat itu tidak mengakuinya sebagai nabi. Masalah ketauhidan & penyembahan hanyalah alasan yang dicari-cari agar ia & pengikutnya bisa memusuhi & memerangi mereka.”Kepada Semua Liberalisme sadarlah kalian…………!
Demi Allah yang jiwaku ada ditanggannya …… saya Akan
menegakan kebenaran dimuka bumi
meskipun kalian semua akan menghalangi……….!
Pengirim:
Sdr PENGHANCUR LIBERAL
Email: apa_aja…@yahoo.com
Tanggal: 04 Oktober 2007 10:45:44
Nama wEmail sem…@aol.com
Topik Kepada Semua Liberalisme sadarlah kalian…………!
Islam Bukan Agama. Islam adalah Aliran Pemujaan.
Islam membentuk Pengikutnya menjadi Orang-orang yg Sangat Jahat!
Mereka akan kehilangan nuraninya, sebab mereka adalah mesin-mesin pembunuh
bagi Muhammad sang Nabi Setan. Lihat Fakta Sejarah (klik di sini)
“Untuk benar-benar dapat informasi lengkap, orang harus baca Hadis Sahih dalam bahasa Arab asli dan dalam bahasa Inggris. Upaya-upaya bedah plastik di buku-buku Islam yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris merupakan cara cerdik para ‘dokter’ Islam untuk menipu dunia tentang isi Islam yang sebenarnya karena semua orang sangat ragu untuk percaya bahwa Islam adalah agama damai.”
March 14, 2010 at 9:09 am
Islam ? yg sy tahu itu khan agamanya muhamad kan ? ya udah biar muhamad aja yg bsk klo hari kiamat menggiring domba2nya dan tanggung jawab kpd domba2dombanya kepada Allah
May 10, 2016 at 5:39 am
Kasihan
KRISTEN ITU KE NERAKA
MEREKA MASUK AGAMA PAULUS
KAUM BEJAT PEMBUNUH NABI2
TURUNAN PEMBUNUH NABI2
TURUNAN ULAR BELUDAK PEMBUNUH NABI2
MATIUS 23:13,15,33
March 15, 2010 at 1:27 am
saya sgt tertarik tentan fakta2 diatas,namun juga ternyata banyak fakta lain yang sebenranya sebuah kenyataan yan ditutupi oleh arab saudi,cobalah baca buku princess dan buku2 yg diterbitkan oleh putri2 saudi arabia,pasti akan sangat mengguncang dunia.kita harus menegakkan kebenaran bukan mengikuti kesalahan,akuilah sebelum zaman kita,ada kehidupan dan peradaban lain di muka bumi yang misterinya perlu kita buka dan telaah.hanya orang2 yang tahu bahwa hidup ini tidak sekedar hidup lah yang mampu mengerti dan membuka tabir misteri ini.tapi 1 hal yang pasti,3 agama besar di dunia telah mengakui Yesus Kristus.ada misteri yang sejarah nya perlu di ungkapkan,dan dicari kebenarannya sehingga para manusia sekarang tak perlu mendebat nya lagi ataupun meragukan keabsahan nya sebagai juru selamat.
March 15, 2010 at 6:48 am
woy jancok yg punya blog ini !!!semua agama sama,g ada yg buruk,tergantung dri individu org yg jalanin agamnya tuh gmn!! !! jgn njelek2kin agama lewat ginia.. kalo berani g usah lewat dunia maya..klo lewat ginian pasti banyak bacot lo..cuma bacotan doank lu dasar anjink.. langsung ketemu aja!! anjink lu..
@ Andre si anjink tai yg comment datas slm dari gw buat lu.. jancok lu .. anjink..
March 17, 2010 at 11:36 am
Sebagian besar kaum Muslim meyakini bahwa Alquran dari halaman pertama hingga terakhir merupakan kata-kata Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad secara verbatim, baik kata-katanya (lafdhan) maupun maknanya (ma’nan). Kaum Muslim juga meyakini bahwa Alquran yang mereka lihat dan baca hari ini adalah persis seperti yang ada pada masa Nabi lebih dari seribu empat ratus tahun silam.(sejak muhammad lahir thn 570 hingga wafat thn 632, dimana ada alqur’an?… mana manuscrip asli alqur’an dari jamannya?… kota mekka saja pusat islam tdk terdapat 1 potong kertas manu script asli alqur’an… bisa dibuktikan secara ilmiah? (secara DNA. Yang benar alqur’an tercipta dan ditulis oleh org2 arab thn 1000…600 thn stelah masehi)…._wafat thn 632 – qur’an ditulis thn 1000 = perbedaan 370 thn… apa masuk akal??…
April 27, 2010 at 2:43 pm
@ Siap murtad
Susah benar anda mau ngerti ya.Semasa Nabi wafat 124000 sahabat hapal quran.
124000 sahabat hapal quran.124000 sahabat hapal quran.124000 sahabat hapal quran.124000 sahabat hapal quran.124000 sahabat hapal quran.124000 sahabat hapal quran.124000 sahabat hapal quran.124000 sahabat hapal quran.Maka124000 sahabat hapal quran.124000 sahabat hapal quran.Makanya Islam tidak perlu kepada naskah asli.Justru bible lah yg perlu kepada naskah asli.Mana dia 24000 tulisan lama?Kenapa yg dipilih hanya 4?Bagaiman caranya pemilihan itu dibuat?Kenapa Paulus bertolak belakang dari ajaran Jesus?Kenapa isi bible banyak yg bertentangan.Kenapa ada ayat porno dlm bible.kenapa Tuhan digambarkan sangat kejam di dlm memihak kepada bangsa Yahudi?Kenapa byk nabi yg melakukan pekerjaan terkutuk dlm bible sampai satu peringkat kesalahan yg tidak tega dilakukan oleh org biasa sekalipun?Adakah anda sudah menjadi semakin baik berada di dlm kriten?Adakah hati anda tentram?Mengapa Yahudi tidak mau mengakui Jesus padahal Jesus telah dinubuatkan?Kenapa bible perlu direvisi dari semasa ke semasa?Kenapa manuskrip di gua qumran mengatakan mesias(jesus)tidak di salib tetapi diselamatkan Tuhan?Apa makna Jesus?Juru selamat atau Tuhan menyelamatkannya?
March 10, 2011 at 3:33 pm
maksud lo manuskrip yang langsung dijatuhkan tuhan dari langit gitooo?heheheh bloon dipelihara
sekarang lo aja sebutkan semua penulis al kitab lo
April 27, 2010 at 3:38 am
Bener jg ya, masa quran ga punya manuscrip samasekali? Aneh banget.
April 29, 2010 at 3:38 am
Ilham dogol ada disini rupanya. dan rasa frustasi dan gilanya mangkin bertambah. ente ga tau ya? Bible menceritakan nabi2, raja2 hakim2,tokoh2 didalam bible dll, yg melakukan dosa perzinahan/mesum. contoh: daud, jelas adalah perbuatan dosa dan Tuhan murka akan hal itu kepada daud!!!, walau skalipun daud adlh orang pilihan Tuhan.lain banget dgn mamad, stubuhi anak kecil,allah ente manggut2. perkosa gadis2 dan istri2 orang merdeka dan djadikan budak,allah ente,oke~oke aja. ngembat istri anak angkat,allah ente,
hehe.. hehe aja ma mamad. Kek giniam ente percaya?!? Emang geblek dan dogol la ente!! Kalo allah loe bener, mamad tu ditegur dgn keras atas keinginan napsunya. Tapi memang allah ente tu hanya budak ato tameng mamad aja!! Botol loe!
September 27, 2010 at 7:02 am
tenang aja saudaraku Ilham Othmany, mereka truz mencoba berupaya untuk ikut ajaran agama mereka yang sesat tapi gak bisa2,, hahahaha
emank loe di bayar berapa sic, di kasih indomie satu bungkus aja udah murtad, gimana klo di kasih mobil mungkin udah pindah kelamin… hahahaha
ane dulunya jg murtad Men tau persis klo seluk beluk sesatnya agama saya dulu…. truz lah mencoba memerangi islamm sampe elek hahaha gak ngaruhhh ^_^
February 27, 2011 at 11:14 am
PERBANDINGAN:
1. ASAL : YAHUDI/PALESTINA-arab/padang pasir.
2. ILAH : YAHWEH/ILAH BENAR-allah/berhala.
3. RASUL : YESHUA HA MASHIAH-mamad/nabi palsu.
4. KITAB : TORAT DAN INJIL-alquran dan hadits.
5. JANJI : MASUK SORGA-masuk neraka.
RENUNGKAN DENGAN TENANG. JANGAN SALAH PILIH.
February 27, 2011 at 2:54 pm
PERBANDINGAN ISLAM DAN KRISTEN
1. ASAL NABI : PALESTINA : MEKAH.
2. TUHAN : YAHWEH dan YESUS (sekutu atua sesembahan selain YAHWEH / berhala) : ALLAH tanpa sekutu / bukan berhala.
3. RASUL : YESHUA HA MASHIAH : MUHAMMAD SAW – nabi penutup.
4. KITAB : TORAT DAN INJIL : Al-Quran
5. JANJI : Masuk neraka karena menyekutukan Tuhan : Masuk syurga karena mengeesakan Tuhan.
RENUNGKAN DENGAN TENANG. JANGAN SALAH MEMBANDINGKAN DAN SALAH PILIH.
March 10, 2011 at 3:30 pm
@abugil
heheh bloonnya ketahuan lagi, kitab suci umat islam ya cuman Al Quran
February 27, 2011 at 8:32 pm
* YAHWEH BERFIRMAN:
“Ilah sgl bgs itu “BERHALA” tapi “YAHWEH”lah pencipta langit.(Mzm 96:5)
“ALLAH” itu ilah bgs Arab->jadi “ALLAH” itu
“BERALA”/wujud “BATU” dl “KAKBAH RUMAHALLAH”
di “KOTA HARAM MEKAH” Padang pasirArabSaudi.
* Nabi terakhir itu “YESHUA MESHIAS” kataNya
“AKU ALFA DAN OMEGA”=”YG AWAL DAN YG AKHIR”
(Why 1:8)
* Beriman kpd YESHUA PASTI MASUK SORGA. (Yoh 3:16; 14:1-3)
Ikut MAMAD PASTI MASUK NRAKA.(QS 19:71)
* SEKARANG GILIRAN SOMEONE NUNJUKKAN AYAT-AYATNYNYA.HAYOO!PASTI NGGAK JEDAK.
February 28, 2011 at 4:55 am
Anda berkata, * YAHWEH BERFIRMAN:
“Ilah sgl bgs itu “BERHALA” tapi “YAHWEH”lah pencipta langit.(Mzm 96:5)
Jadi menurut anda Tuhannya bangsa pimpinan para Nabi sebelum Musa yang penyebutan nama Tuhannya bukan YAHWEH adalah berhala? Menurut anda Tuhannya nabi Adam atau Nuh itu namanya YAHWEH? Apa bahasa Adam dan Nuh itu sama seperti bahasa yang digunakan Taurat sehingga sebutan bagi Tuhan itu YAHWEH? Kenapa ada sebutan lain bagi YAHWEH di dalam injil yakni Tuhan Bapa? Apa fakta tersebut menutup kemungkinan adanya sebutan lain bagi Tuhan selain YAHWEH?
Anda menjustifikasi ketuhanan Allah berdasarkan alKitab yang anda pegang. Saya pun akan menjustifikasi ketuhanan Allah berdasarkan Kitab yang saya pegang.
Yang mereka sembah selain Allah itu, tidak lain hanyalah berhala {349}, dan (dengan menyembah berhala itu) mereka tidak lain hanyalah menyembah syaitan yang durhaka, (AN NISAA’ (WANITA) ayat 117)
Jika mengikuti gaya tafsir tekstualis anda, kesimpulannya sebagai berikut: YAHWEH adalah bukan ALLAH, sementara selain ALLAH adalah BERHALA, sehingga YAHWEH adalah berhala. Dengan demikian timbul kebingungan, siapakah BERHALA yang sesungguhnya, ALLAH atau YAHWEH? Tapi kebingungan itu hanya berlaku di kalangan anda, karena memastikan sesuatu itu berhala atau tidak bagi muslim itu sederhana … lihat sifat Tuhan yang digambarkan dalam Kitab, apakah seprti berhala ciptaan yang beranak dan diperanakan atau Tuhan pencipta yang tidak beranak dan diperanakan? Bagi muslim, Tuhan apapun sebutannya atau namanya, apabila sifatnya bukan ciptaan, tidak beranak dan dipernakan, maka dialah Tuhan yang dimaksudkan oleh para Nabi dan Rasul.
Jelas ALLAH bukan “BERALA”/wujud “BATU” dl “KAKBAH RUMAHALLAH” di “KOTA HARAM MEKAH” Padang pasirArabSaudi, kenapa?
1) Karena tidak ada satupun nash baik alQuran maupun alHadits yang menyatakan bahwa hajar aswad adalah Allah.
2) Karena hajar aswad itu ciptaan dan bukan pencipta yang mampu menciptakan alam semesta.
Anda berkata, * Nabi terakhir itu “YESHUA MESHIAS” kataNya “AKU ALFA DAN OMEGA”=”YG AWAL DAN YG AKHIR” (Why 1:8)
Muslim memahami ayat tersebut bukan sebagai status kenabian Yesus tetapi sifat Tuhan.
Semua yang berada di langit dan yang berada di bumi bertasbih kepada Allah (menyatakan kebesaran Allah). Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Kepunyaan-Nyalah kerajaan langit dan bumi, Dia menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin1453; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: Kemudian Dia bersemayam di atas ‘arsy1454 Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya1455. Dan Dia bersama kamu di mama saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (alQuran 57:1-4)
Jadi kalimat Yang Akhir bukan menyatakan sebagai Nabi terakhir, tetapi sifat Tuhan. Rupanya anda menafsirkan Kitab secocoknya saja ya … 😀
Anda berkata, Beriman kpd YESHUA PASTI MASUK SORGA. (Yoh 3:16; 14:1-3)
Ikut MAMAD PASTI MASUK NRAKA.(QS 19:71)
Yang jadi pertanyaan, apakah alKitab menerangkan secara detail perjalanan dari tempat dibangkitkan hingga ke Syurga? Melalui jalan mana mereka menuju Syurga, apakah Syurga dan Neraka merupakan arah berlawanan sehingga setiap orang tidak akan melewati tempat yang disediakan baginya, ataukah jalan menuju Syurga harus melewati Neraka?
Jika anda membaca tafsir Ibn Katsir atau lainnya berkaitan QS 19:71, maka anda akan melihat bagaimana Islam mendeskripsikan posisi Syurga dan Neraka serta tempat kebangkitan (alam Mahsyar). Karena setiap orang itu diadili atas perbuatan dosanya secara adil, oleh karenanya setiap orang akan berjalan di atas neraka. Siapapun yang dosanya membebani mereka, maka mereka akan jatuh ke dalam neraka. Orang yang selamat, akan begitu saja melewati neraka, kedudukan mereka di syurga menentukan cepat atau tidaknya mereka melintas di atas neraka. Itulah makna kalimat “mendatangi neraka” dalam QS 19:71 tersebut.
Satu hal yang harus di catat, bahwa syurga menolak orang yang berbuat dosa besar menyekutukan Tuhan. Mereka yang menyebah selain ALLAH atau mengambil ciptaan-Nya sebagai sekutu bagi-Nya, maka tempatnya di neraka, mereka kekal di dalamnya.
YOHANES 17:3 – “Inilah hidup yang kekal, yaitu supaya mereka itu mengenal Engkau, Allah yang Esa dan Benar, dan Yesus Kristus yang telah Engkau suruhkan itu.” … Markus 12:28 – 30 – “Maka datanglah seorang ahli Torat; setelah didengarnya bagaimana mereka itu berbalah-balah sedang diketahuinya bahwa Yesus sudah memberi jawab yang baik, lalu ia pula menyoal Dia, katanya: “Hukum yang manakah dikatakan yang terutama sekali? Maka jawab Yesus kepadanya: “Hukum yang terutama inilah: Dengarlah olehmu, hai Israil, adapun Allah Tuhan kita, ialah Tuhan yang Esa; maka hendaklah engkau mengasihi Allah Tuhanmu dengan sebulat-bulat hatimu, dan dengan segenap jiwamu, dan dengan sepenuh akal-budimu, dan dengan segala kuatmu”: ini merupakan rukun yang pertama …
Markus 12:32 – “Lalu kata ahli Torat kepadanya: “Ya Guru, amat benarlah segala kata Guru, bahwa Allah itu Esa adanya, dan tiada yang lain, melainkan Allah ” Markus 12:34 –
“berkatalah Yesus kepadanya: “Engkau tiada jauh lagi dari pada kerajaan Allah” …
Dari ayat-ayat ini, Yesus menyaksikan bahwa Tuhan adalah Allah yang Esa, tiada ada lain dari Allah, dan siapa saja yang percaya akan Ke-EsaanNya, maka ia dekat dengan kerajaan Allah. Oleh
karena itu siapa yang menyekutukan Tuhan dengan sekutu-sekutu atau percaya akan Trinitas, ia jauh sekali dari Kerajaan Allah, dan siapa yang jauh dari Kerajaan Allah ia adalah musuh Allah … Matius 24:36 -“Tetapi akan hari dan ketikanya tiada diketahui oleh seorang juapun, meskipun malaekat yang di surga atau Anak itu, melainkan hanya Bapa sahaja.”
* SEKARANG GILIRAN ABIGAIL NUNJUKKAN TANGGAPANNYA.HAYOO!PASTI NGGAK JEDAK.
February 28, 2011 at 9:44 am
Tapi kan Muhammad sudah mampus karena diracun perempuan Yahudi – dan tidak bangkit-bangkit dari kematiannya?
Slims…jangan pernah berpikir memperkosa wanita – kendati mereka itu mahluk yang lemah, yach?
Nanti ente mati diracun seperti Muhammad… (hi…hi…hi…)
February 28, 2011 at 9:45 am
Muhammad itu seperti TIKUS aja ya?
Masak matinya karena diracun sih?
Jagalah penismu dengan segala kewaspadaan – jika tidak, kau akan mati karena diracun!
February 28, 2011 at 3:50 pm
Anda memang bukan orang yang berpendidikan :D. Muhammad SAW tidak pernah memperkosa wanita, berkali-kali anda dikalahkan muslim dalam soal ini. Apa sebutan buat orang yang pendapatnya sudah dikalahkan tetapi tetap menganggap pendapatnya benar? Taqiya … hehehe
Bukankah jelas menurut hadits bahwa motif meracun wanita Yahudi itu adalah untuk menguji kenabian Muhammad SAW.
March 26, 2011 at 5:30 pm
@ibu bugil
letak alfanya dimana bu?????….
dah pikun ya hingga musa dan david dilupain??????
February 28, 2011 at 11:03 am
* Sy menjustifikasi dg kitab yg sy miliki.
Tapi kitab kami wajib Anda imani.(Qs 29:46)
Sebaliknya sy dilarang mengimani Kitab Anda.
* Kami nyebut YAHWEH sbg BAPA KAMI(Yes 64:8)
krn kami adalah putra-putra YAHWEH.
* YAHWEH adalah satu-satunya dan nama-Nya
satu-satunya (Zah 14:9)maka tdk boleh ada yg lain spt “allah” misalnya.
* YAHWEH ILAH YG BENAR (Yer 10:10) maka ALLAH ADALAH BERHALA.
* NAMA YHWH DARI YHWH SENDIRI (Yer 32:20)
Nama ALLAH dari penyembah2 berhala.
* YHWH BERWUJUD ROH sedang ALLAH berwujud
Zat yaitu Zat Padat atau Batu item.
* Dulunya Allah punya istri Allata punya anak Almana dan Aluzza. Oleh MHD diancurin dari rumah Allah spy Allah jadi Esa.
* Putra YHWH itu krn dipimpin Roh (RM 8:14)
* TORAT&INJIL asli tdk muat nama allah.
Terjemahan LAI adalah terjemahan yg salah.
* Tak ada yg tinggal org berbuat baik maupun
berbuat jahat smua akan masuk nraka.(Hamka Taf.Alazhar 1992 h.84)
Anda hrs mengimani kitab kami tapi saya dilarang mengimni kitab anda. Amin
February 28, 2011 at 1:28 pm
Sepertinya Allah swt itu sejenis zat beracun…
Kehadirannya sangat berbau busuk dan menyebabkan banyak nyawa melayang sia-sia.
Makanya saya selalu katakan: Allah swt itu adalah Setan Pembunuh Laknatullah – dengan Nabi cabulnya, Muhammad bin Abdullah
Info terkini:
Satu lagi TKW kita di Arab Saudi terancam hukuman pancung karena membunuh anak majikannya.
Nama TKW itu adalah Darsem…
Mengapa ia membunuh anak majikannya. Sebab anak majikannya itu berusaha memperkosanya.
Sebenarnya si anak majikan yang berusaha memperkosa Darsem TIDAK SALAH SAMA SEKALI…sebab ia cuma sedang mengamalkan apa yang diteladani rasul Allah…
Babi = haram
Babu = halal
Makanya Mariyah Koptik pun diembat oleh si rasul cabul itu – dan…masya allah, di ranjang isterinya pula dia melakukannya…???
Innalillahi waina ilaihi rolling stones
February 28, 2011 at 1:31 pm
http://www.politikindonesia.com/index.php?k=politisiana&i=19047-Terancam%20Mati%20di%20Saudi,%20TKW%20Darsem%20Butuh%20Rp4,6%20Miliar
24/02/2011 08:26 WIB
Terancam Mati di Saudi, TKW Darsem Butuh Rp4,6 Miliar
Politikindonesia – Pemerintah harus mengupayakan pembebasan Darsem binti Dawud, tenaga kerja wanita yang terancam hukuman mati di Saudi Arabia. Perlu uang tebusan Rp4,6 miliar untuk membebaskan Darsem dari tiang gantungan.
Anggota Komnas HAM Stanley Adi Prasetyo mengungkapkan hal itu, Rabu (23/02).
Menurut Stanley, memberikan perlindungan bagi Darsem, TKI asal Subang, bagian dari perlindungan atas hak asasi manusia. Karena itu, kata Komisioner Komnas HAM itu, sepantasnya pemerintah mengupayakan dengan segala cara untuk menyediakan uang tebusan itu.
“Kami akan melakukan komunikasi dengan Kementerian Luar Negeri. Kami ingin ini sepenuhnya ditangani pemerintah pusat,” tambah Stanley.
Darsem terancam hukuman mati di Arab Saudi. Ia bisa lolos dari hukuman itu asalkan membayar diyat atau uang pengganti 2 juta real atau Rp4,6 miliar. Menurut Direktur Perlindungan WNI, Kementerian Luar Negeri, Tatang Razak, ahli waris memaafkan Darsem asalkan membayar diyat itu dalam waktu 6 bulan ini.
Menurut Tatang, Darsem ditahan kepolisian Saudi pada 2007 karena membunuh majikannya asal Yaman yang tinggal di Saudi. Darsem membunuh karena membela diri hendak diperkosa majikannya. “Dalam persidangan kami sudah melakukan pendampingan. Putusan pengadilan memvonis Darsum terbukti membunuh dan dijatuhi hukuman mati.”
Menurut Tatang, upaya penyelamatan atas Darsem pun dilakukan. Pihak keluarga majikan itu didekati agar mau memaafkan. Dan hasilnya dicapai kesepakatan mengenai diyat tersebut. “Januari lalu disetujui.”
Tatang menyebutkan, uang tebusan itu sedang diusahakan dari dermawan. Pihak Kemlu membuka diri kalau ada warga Indonesia yang mau menyumbang untuk Darsem. “Saat ini yang bersangkutan ditahan di Riyadh dan dalam kondisi baik. Mudah-mudahan kita bisa membantu Darsem.”
March 8, 2011 at 2:03 pm
yah agama lo yang halalkan perbudakan ya?
tapi kok lucu ya, amerika aja mati2an berjuang hapusin perbudakan
December 29, 2014 at 12:59 am
Klo ketemu km tak minum darahmu 🙂 aku arek suroboyo. Ibu mu lonte!!!! Bapakmu bercinta sm mbahmu!!!!! Kalian menyembah berhala!!! Cok goblok sudah dibilangi ga bole ada patung. Lha jesus km buat patung!!! Otak tahu!!!!!
February 28, 2011 at 4:21 pm
Tentu saja muslim wajib mengimani wahyu yang diturunkan kepada Musa dan Isa, namun tidak wajib mengimani wahyu yang tidak turun kepada keduanya atau yang besebrangan dengan pokok ajaran Islam. Bagaimana Tuhan menyuruh kami beriman kepada injil yang di dalamnya terdapat penuhanan Yesus yang ditentang oleh alQuran?
Mereka (orang-orang kafir) berkata: “Allah mempunyai anak”. Maha Suci Allah, bahkan apa yang ada di langit dan di bumi adalah kepunyaan Allah; semua tunduk kepada-Nya. (QS 2:116). Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah itu ialah Al Masih putera Maryam”. Katakanlah: “Maka siapakah (gerangan) yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al Masih putera Maryam itu beserta ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi kesemuanya?”. Kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS 5:17)
Keyakinan anda “kami adalah putra-putra YAHWEH”, ALLAH punya komentar buat orang semacam anda :
Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan: “Kami ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya”. Katakanlah: “Maka mengapa Allah menyiksa kamu karena dosa-dosamu?” (Kamu bukanlah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya), tetapi kamu adalah manusia(biasa) diantara orang-orang yang diciptakan-Nya dan Allah menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Kepunyaan Allah-lah kerajaan antara keduanya. Dan kepada Allah-lah kembali (segala sesuatu). (QS 5:18)
Anda berkomentar: “YAHWEH adalah satu-satunya dan nama-Nya satu-satunya (Zah 14:9) maka tdk boleh ada yg lain spt “allah” misalnya”. Lalu bagaimana bisa YESUS kamu anggap sebagai tuhan lain selain YAHWEH?
Tentang adanya Tuhan Yang Maha Esa dari kalangan bani israil kami sudah tahu melalui ayat berikut ini:
Adakah kamu hadir ketika Ya’qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: “Apa yang kamu sembah sepeninggalku?” Mereka menjawab: “Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya”. (QS 2:133)
Dan pemahaman yang benar dari Zah 14:9 adalah Tuhan Yang Maha Esa, yang tidak ada tuhan selain Dia, tanpa sekutu, tidak beranak dan diperanakan. Oleh karenanya menuhankan Yesus itu merupakan tindakan lancang dan melanggar hukum utama ini.
Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu {383}, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, ‘Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya {384} yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya {385}. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan : “(Tuhan itu) tiga”, berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara. (QS 4:171)
Jika YAHWEH yang dikehendaki Musa dan Isa adalah Tuhan YME, maka Tuhan bangsa lain yang memiliki sifat YME terlepas apapun namanya, maka Dia adalah Tuhan yang sama. Apakah anda tidak melihat, betapa Tuhan mengaruniakan ragam bahasa kepada manusia, sehingga sebutan bagi sesuatu yang sama bisa berbeda.
February 28, 2011 at 4:51 pm
Silahkan siapa saja mau menggunakan nama “YAHWEH” dan silahkan yang lainnya menggunakan nama “God/ Allah/ ‘Elah/ ‘Eloah/ ‘Elohim” silahkan juga kalau lebih senang memanggil-Nya dengan “天 – tiān” atau “上帝 – Shang Di”, atau “Gusti”, atau bahkan menyebut-Nya dengan bahasa gaul “BOSS”, dan lain-lain, sebagai panggilan kepada-Nya dengan sikap hormat dan sikap menyembah, tanpa menyekutukannya dengan ciptaan-Nya. itu namanya Freedom of Faith!
February 28, 2011 at 4:35 pm
Anda selalu mengatakan ALLAH itu berhala dan YAHWEH itu nama Tuhan yang sebenarnya. Tentang ALLAH, anda tidak berhasil menunjukan kepada saya nash baik alQuran ataupun hadits yang “menyatakan” bahwa ALLAH itu batu hitam. Dengan demikian tuduhan kalian tidak merubah data dalam nash yang menunjukan bahwa ALLAH adalah pencipta langit dan bumi, dan pencipta batu hitam.
Tentang YAHWEH, apakah benar itu adalah nama Tuhan yang sebenarnya?
* Devarim 6:4 (Ulangan 6:4)
LAI-TB, Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!
KJV, Hear, O Israel: The LORD our God is one LORD:
Biblia Hebraic Stuttgartensia (BHS), Hebrew with vowels,
שְׁמַע יִשְׂרָאֵל יְהוָה אֱלֹהֵינוּ יְהוָה ׀ אֶחָֽד ׃
Translit interlinear, SYEMA’ {dengarlah} YISRA’EL {Israel} YEHOVAH {baca, ADONAY, TUHAN} ‘ELOHEINÛ {Allah [dari] kita} YEHOVAH {baca, ADONAY, TUHAN} EKHAD {esa}”
Ulangan 6:4 dalam naskah bahasa Asli Ibrani yang bersumber dari Naskah Masora tidak menulis YAHWEH. Kita tidak tahu vokal “a” dan “e” itu (YHWH menjadi Y”a”HW”e”H) berasal dari ‘nikud’ (vowel) yang mana satu, lagi pula tidak ada konsonan ganda dalam bahasa Ibrani. Antara he (H) dan vav harus ada tanda vokal, dengan kombinasi:
YAHAVEH – YAHEVEH – YAHIVEH – YAHOVEH – YAHUVEH
The Living Torah oleh Rabi Aryeh Kaplan menyalin “bunyi” Ulangan 6:4 sbb :
“shma yisra’el adonay eloheynu adonay echad”.
(tidak menulis kata “YAHWEH”).
Tidak jelas vokal apa yang ada di antara tetragrammaton יהוה – YHVH itu. Bahasa Ibrani tidak mengenal konsonan ganda seperti HW yang ada di tengah, maka penulisan kata itu – jika benar – adalah YAHAVEH, YAHEVEH, YAHIVEH, YAHOVEH, atau YAHUVEH.
Ada kalangan yang mengucapkan YHVH dengan YAHWEH dan “memaksa” pengucapan itulah yang paling benar dan cenderung menyalahkan yang tidak menggunakan kata “YAHWEH”, padahal pengucapan YAHWEH tidak berasal dari bahasa Ibrani melainkan penyalinan huruf (transliterasi) YHVH ke dalam bahasa Yunani.
Aksara Yunani vs Aksara Ibrani :
Penyalinan huruf YHVH ke dalam aksara Latin seperti tulisan bahasa Inggris atau Indonesia tidak mengalami kesulitan karena aksara Latin memiliki huruf Y yang mirip dengan bunyi y-YÔD Ibrani, H dengan HÊ’, V atau W dengan w-VÂV (WÂW). Sebaliknya, aksara Yunani sama sekali tidak memiliki aksara yang dapat disamakan dengan aksara Ibrani.
Empat huruf יהוה – YHVH, YOD – HE’ – VAV – HE’ :
YOD, transliterasi “Y”
HE’, transliterasi “H”
VAV, transliterasi “W” atau “V”
adalah HE’ lainnya.
Kita lihat, bagaimana orang Yunani menyalin aksara -YOD Ibrani? Mereka menyalinnya menjadi huruf ‘iota’.
YEHOSYUA’, iesous
YEHUDAH, iouda
YA’IR, iairos
YO’SYIYAH, iosias
YEHOSYAFAT, iosaphat
YO’EL, ioel
YOKHANAN, ioannes
Aksara HE’ yang kedua ditransliterasi dengan beraneka ragam, terkadang dengan aksara ‘alpha’, ‘omega’, ‘omikron’, ‘eta’, namun tidak pernah disalin dengan vokal ‘epsilon’, dan ‘upsilon’. Bahkan aksara -HE’ ini cenderung dihilangkan begitu saja “
‘AHARON, aaron
HEVEL, abel
HAGAR, agar
HOSYEA’, osee
MAHALAL’EL, maleleel
Aksara ketiga yaitu VAV (WAW), di samping dibunyikan w dalam warna, juga dibunyikan v dalam visa, mirip dengan aksara BEYT tanpa dagesy (titik di tengah) yang dibunyikan v, sehingga biasanya disalin menjadi ‘beta’.
DAVID, dabid (adakalanya ditulis ‘dauid’)
Aksara terakhir yaitu HE’ jarang diucapkan kecuali untuk menyatakan kepemilikan yang feminin. Nama-nama berakhiran HE’ dalam bahasa Yunani sering ditulis dengan -as, terkadang tidak ditulis.
‘AVIYAH, abia
‘ELIYAH, helias
MOSYEH, moses
DAFTAR ANEKA RAGAM TRANSLITERASI YHVH
Yunani Transliterasi : iaôouêei , Asal : PAPIRUS MESIR, Tarikh: Tidak diketahui
Yunani Transliterasi : iao , Asal : QUMRAN, Tarikh: ABAD I
Yunani Transliterasi : iaoue , Asal : KLEMEN, Tarikh: 150 – 212
Yunani Transliterasi : iaê , Asal : ORIGENES, Tarikh: 250
Yunani Transliterasi : iaô , Asal : EPIFANIUS, Tarikh: 380
Yunani Transliterasi : iabe , Asal : THEODORET
Penulisan (“QETIV”) יְהוָה – YEHOVAH :
Selama hampir 1400 tahun, kata יהוה – YHVH digunakan dalam bahasa Yunani “κυριος – KURIOS”, Latin Dominus, Inggris Lord, dan sebagainya, tanpa ada perubahan :
* Devarim 6:4 (Ulangan 6:4)
Biblia Hebraic Stuttgartensia (BHS), Hebrew with vowels,
שְׁמַע יִשְׂרָאֵל יְהוָה אֱלֹהֵינוּ יְהוָה ׀ אֶחָֽד ׃
Translit, SYEMA’ YISRA’EL YEHOVAH (baca, ADONAY) ‘ELOHEINÛ YEHOVAH (baca, ADONAY) EKHAD
Deuteronomy 6:4 Greek OT: Septuagint (LXX), … ακουε ισραηλ κυριος ο θεος ημων κυριος εις εστιν
Translit, …. AKOUE ISRAÊL KURIOS HO THEOS HÊMÔN KURIOS HEIS ESTIN
LAI-TB, Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!
KJV, Hear, O Israel: The LORD our God is one LORD:
Penulisan (“QETIV”) — bukan pengucapan (“QERE'”) – untuk 4 huruf suci יהוה – YHVH menjadi ” יְהוָה – YEHOVAH” berasal dari penyisipan vokal ‘ADONÂY, Tuhan, di antara keempat tetragrammaton itu sehingga menjadi YAHOVAH atau YAHOWAH, namun karena para rabi Yahudi menganggap bahwa tetragrammaton ini berasal dari kata ” היה – HAYAH” (Keluaran 3:14) yang ditulis dalam bentuk Qal Imperfect dan bentuk ini tidak membolehkan adanya vokal a pada suku kata pertama, maka YAHOVAH ditulis menjadi YEHOVAH, vokal pertama adalah SYEVA’ : יְהוָה
Bentuk JEHOVAH muncul di tahun 1516 berdasarkan karya Peter Galatin, diteruskan oleh Le Mercier, J. Drusius dan L. Capellus. Hal ini didasarkan pada pembacaan tetragrammaton yang telah dibubuhi vokal.
Dari hal tersebut, Alkitab terjemahan King James Version (KJV, 1611 A.D.) turut memperkenalkan dimana ada beberapa kata יהוה – YHVH yang “ditransliterasi” dengan aksara latin “JEHOVAH” (lihat artkel di http://www.sarapanpagi.org/yhvh-yehovah … .html#p6933 )
Mana yang paling Sahih : Pengucapan “YEHOVAH” ataukah “YAHWEH” ?
Dua-duanya bukan!
Tidak ada yang tahu persis bagaimana mengucapkan empat huruf sakral יהוה – YHVH dalam Perjanjian Lama. Seperti sudah dijelaskan diatas, ucapan YEHOVAH berasal dari kata YHVH dibubuhi vokal ‘ADONAY oleh para ahli Masora yang juga tidak mengetahui bagaimana pengucapan yang benar.
Kata יהוה – YHVH, yôd – hê’ – vâv (atau wâw) – hê’, hanya diucapkan satu kali dalam setahun oleh Imam Besar, pada Hari Raya Pendamaian (“YÔM KIPÛR”), di dalam Ruang Maha Kudus, dan di hadapan tutup pendamaian yang terletak di atas tabut perjanjian.
Sejak pembuangan ke Babel sekitar tahun 586 sebelum Masehi yang berlangsung selama 70 tahun, tabut perjanjian itu tidak ada sehingga kata יהוה – YHVH tidak diucapkan lagi sejak saat itu hingga sekarang. Oleh karena itu — barangkali karena Imam Besar Yahudi tidak mengajarkan cara mengucapkan kepada keturunannya — tidak ada kalangan Yahudi yang mengetahui cara mengucapkan empat huruf יהוה – YHVH itu dengan tepat.
Banyak yang hanya menebak atau menduga bahwa empat huruf ini dibunyikan YAHAVAH, YEHUWA, YAHEVEH, YAHUWEH, YAHAVEH, dan seterusnya, jadi semuanya hanya menduga sehingga akhirnya baik YEHOVAH maupun YAHWEH hanyalah merupakan nama “dugaan”.
DAFTAR ANEKA RAGAM PENULISAN YAHWEH :
YAHUEH — YAHWAH — YAHOHEWAH
YAHUAH — YEHWAH — YAHUWAH
YAHEVAHE — YEHWEH — YAHVEH
YOHWAH — YAHWEH — YAHOHEVAH
YOHWEH — YAHWE — YEHOVAH
YAOHU — YAHUWEH – YAHEVEH
Kata YAHWEH sebagai pengucapan dari aksara Ibrani יהוה itu sebenanya salah-kaprah. Huruf vocal apakah yang ada di antara empat konsonan (huruf mati) kata sakral Y-H-V-H sehingga harus dibaca YAHWEH ?
Ada yang memberi rekaan vowels diantara 4 huruf suci יהוה – YHVH supaya dapat dibaca “YAHWEH” demikian :
יַהְוֶה
Namun penyisipan vocal semacam itupun masih bersifat “rekaan” (tidak dapat diklaim sebagai yang paling sahih), disamping itu penyisipan vocal semacam ini tidak dikenal dalam naskah-naskah Alkitab PL (TANAKH) di kalangan kaum Yahudi sendiri. Misalnya, lihat kutipan ayat diatas Devarim 6:4 (Ulangan 6:4), tidak terdapat penyisipan vocal יַהְוֶה pada ayat tsb.
Empat kombinasi konsonan YHVH itu jika dibubuhi vokal bakal menjadi aneka ragam kombinasi:
YAHAVAH – YAHAVEH – YAHAVIH – YAHAVOH – YAHAVUH
YAHEVAH – YAHEVEH – YAHEVIH – YAHEVOH – YAHEVUH
YAHIVAH – YAHIVEH – YAHIVIH – YAHIVIH – YAHIVUH
YAHOVAH – YAHOVEH – YAHOVIH – YAHOVOH – YAHOVUH
YAHUVAH – YAHUVEH – YAHUVIH – YAHUVOH – YAHUVUH
(bahasa Ibrani tidak mengucapkan konsonan ganda)
“YAHWEH” bukan kata Ibrani :
Seperti ditulis di atas, kata YAHVEH atau YAHWEH bukanlah kata Ibrani. Pengucapan YAHVEH dipopulerkan di tahun 1567 oleh Genebrardus dengan penulisan IAHVE, JAHVE (Chronographia, Paris, 1567).
Berdasarkan penelitian, Genebrardus meminjam istilah Klemens dari Alexandria, kalangan Platois Gnostik, ejaan Yunani dari nama dewa Zeus yaitu IAOVE, yang juga dikenal sebagai JOVE, dewa Yupiter bangsa Romawi. Guna mendukung penemuan ini, Genebrardus mengutip Alkitab Samaria yaitu kata IABE, mengubahnya menjadi YABE, dan terakhir mengubah B menjadi V sehingga tertulis YAVE. Tinggal menyesuaikan dengan empat huruf sakral yakni menambah dua huruf H di tengah dan di akhir kata, jadilah YAHVEH
February 28, 2011 at 4:48 pm
Para ahli tidak berani mengatakan bahwa YAHWEH adalah nama Tuhan karena YHWH ditemukan sebagai nama dari dewa pagan Mesir Kuno. Duladi dan Baidowi telah membuka fakta bahwa YHWH yang mereka sembah adalah Dewa Bulan.
Dalam kalimat “Halelu Ya” terdapat kata “Halelu” yang berarti “Pujilah” dan kata “Ya” yang sengaja diartikan oleh Yahudi sebagai Tuhan karena “Ya” terdapat pada kata “Yahweh”. Padahal “Ya” atau “Ia” atau “Yah” adalah nama Dewa Bulan yang disembah pengikut agama pagan di Babilonia. Dewa ini diketahui memiliki dua identitas, yakni sebagai pria dan juga sebagai wanita (Bencong?), dan tidak menikah. Kemudian ada pula dewa langit yang bernama “Shua”. YahSua atau IaShua adalah kata hasil penggabungan dua nama dewa tersebut.
Jadi “Halelu Ya” arti sebenarnya adalah “puji dewa bulan”
February 28, 2011 at 1:33 pm
Menurut Tatang, Darsem ditahan kepolisian Saudi pada 2007 karena membunuh majikannya asal Yaman yang tinggal di Saudi. Darsem membunuh karena membela diri hendak diperkosa majikannya. “Dalam persidangan kami sudah melakukan pendampingan. Putusan pengadilan memvonis Darsum terbukti membunuh dan dijatuhi hukuman mati.”
Herannya…
Masih banyak orang Indonesia yang dengan rela mau jadi anjing-anjingnya Arab, yaitu orang-orang seperti Abu Bakar Baasyir dan Habib Rizieq Shihab…
Slims…Slims….
TOLOL KALI KAU!!!
March 8, 2011 at 2:08 pm
yang tolol itu lo mau2 nya diperbudak yahudi, udah jadi budak malah bayar upeti lagi parahnya lagi malah ngerasa bangga jadi budak
March 1, 2011 at 12:47 am
Ayat-ayat setan.
Sikap memusuhi dan boikot ekonomi mengakibatkan banyak kesusahan pada kaum Muslim awal sehingga Muhammad memerintahkan mereka pindah ke Abyssinia. Akhirnya untuk menyenangkan hati masyarakat Mekah, Muhammad terpaksa berkompromi, bahkan memberi konsesi.
Ibn Sa’d menulis: “Suatu hari Nabi berada dikumpulan orang-orang di Ka’bah dan membacakan bagi mereka Sura an Najm (Sura 53). Ketika sampai di ayat 19-20 yang tertulis: “Apakah kau telah mempertimbangkan Lat dan Uzza dan Manat, ketiga yang lain?”, maka setan menaruh kedua ayat-ayat itu di mulut sang Nabi: “Mereka adalah pengantara-pengantara yang ditinggikan, yang syafaatnya diharapkan” (Tabaqat Volume 1, page 191). Kata-kata ini menyenangkan hati masyarakat Quraish dan mereka segera menghentikan boikot ekonomi dan permusuhan. Kabar ini terdengar oleh para Muslim Abyssinia yang dengan senang balik ke Mekah.
Tak lama kemudian Muhammad sadar bahwa mengakui putri-putri Allah sebagai dewi-dewi telah merusak kedudukannya sendiri sebagai satu-satunya perantara bagi Allah dan manusia, dan membuat agamanya tidak beda dengan agama pagan dan karenanya agamanya menjadi tak berguna. Maka dia pun menarik kembali kedua ayat yang mengakui putri-putri Allah, dan menyebutnya sebagai ayat-ayat yang diinspirasikan oleh setan.
Setelah itu dia meralatnya dengan:
Maka apakah patut kamu (hai orang-orang) musyrik menganggap Al Lata dan Al Uzza, dan Al Manah yang ketiga, yang paling terkemudian (sebagai anak perempuan Allah). Apakah (patut) untuk kamu (anak) laki-laki dan untuk Allah (anak) perempuan? Yang demikian itu tentulah suatu pembagian yang tidak adil. (Qs 53:19-22)
Artinya betapa beraninya kamu menyebut Tuhan punya anak-anak perempuan, sedangkan kamu sendiri bangga punya anak-anak laki-laki? Ya, kaum perempuan memang dianggap bodoh oleh Islam dan karenanya tidak layak bagi Allah untuk punya anak-anak perempuan. Memang ini benar-benar tidak adil.
Tetapi atas kejadian ini sejumlah pengikut Muhammad me-ninggalkan Islam. Untuk mendapatkan kembali kepercayaan pengikutnya buru-buru Muhammad mengeluarkan ayat sebagai berikut di Surat Al Hajj 22:52-53, demi membenarkan dirinya ditengah-tengah semua nabi-nabi lainnya.
Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang rasulpun dan tidak (pula) seorang nabi, melainkan apabila ia mempunyai sesuatu keinginan, setan pun memasukkan godaan-godaan terhadap keinginan itu, dan Allah menguatkan ayat-ayatNya. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
agar Dia menjadikan apa yang dimasukkan setan itu, sebagai cobaan bagi orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan yang kasar hatinya.
Dari mana Muhammad dapat mengatakan bahwa semua nabi juga telah dimasuki ayat-ayat setan seperti dirinya?
Beberapa pengikutnya sadar Muhammad mengarang Al Qur’an sesuai situasi dan kondisi yang diinginkan dirinya, sehingga mereka meninggalkannya. Para penyembah berhala di kota Mekah mengejek bahwa Allahnya Muhammad tidak konsisten dan selalu berubah-ubah pikirannya. Inilah kisah munculnya “ayat-ayat setan” yang sangat menghebohkan tatkala Islam masih lemah. Walaupun kini disembunyikan, literatur mengenai ayat-ayat setan ini sesungguhnya banyak sekali sehingga bila dibukukan menjadi sebuah buku yang sangat tebal. Ini bukan bikinan musuh-musuh Islam seperti yang sering dituduhkan (misalnya terhadap Salman Rushdy), melainkan dihimpun oleh tokoh-tokoh Muslim sendiri yang terkenal seperti al-Tabari, Ibn Ishak, Waqidi, Ibn Sa’d dll.
Muhammad kemudian bertobat tetapi tanpa minta ampun kepada Allah atas dosanya dan kembali menyembah satu-satunya Allah swt. Karena ejekan-ejekan masyarakat Mekah kepada Muhammad, dia kemudian meninggalkan Mekah menuju Ta-if. Tetapi di Ta-if tidak ada orang yang mau masuk Islam, sehingga Muhammad memutuskan untuk kembali ke Mekah.
Dalam perjalanan kembali ke Mekah, menurut Al Qur’an surat 46:29-35, 72:1-28, Muhammad berkhotbah di hadapan para jin dan mereka bertobat dan masuk Islam. Menurut Al Qur’an para jin tersebut kemudian berkhotbah tentang Islam kepada manusia. Jadi roh-roh jin laki-laki dan perempuan yang mendiami pohon-pohon, batu-batu karang dalam sungai dan kolam di jazirah Arab sekarang masuk Islam dan berada di bawah kekuasaan Muhammad (Guillaume, Islam, pp 37-38). Inilah bentuk klasik shamanisme yang kini diklaim oleh Muhammad sebagai penguasa atas roh-roh jin yang ada di bumi.
(Shamanisme adalah suatu paham keagamaan yang mempercayai roh-roh sakti yang dapat dikuasai oleh para dukun, penenung atau penyihir).
Setibanya Muhammad di Mekah tetap saja masyarakat Mekah tidak menggubris ajakan Muhammad untuk masuk Islam. Masyarakat Mekah sama seperti kebanyakan non-Muslim, mereka adalah polytheis yang umumnya toleran terhadap agama lain. Pluralitas agama-agama dikenal di jaman itu dan tidak ada penindasan dengan alasan agama. Maka penduduk Mekah merasa tersinggung ketika Muhammad menghina dewa-dewa mereka, sedangkan sejak semula mereka tidak melukai Muhammad.
March 1, 2011 at 12:51 am
Setan menaruh firmannya di mulut Muhammad, sbb:
Ibn Sa’d menulis: “Suatu hari Nabi berada dikumpulan orang-orang di Ka’bah dan membacakan bagi mereka Sura an Najm (Sura 53). Ketika sampai di ayat 19-20 yang tertulis: “Apakah kau telah mempertimbangkan Lat dan Uzza dan Manat, ketiga yang lain?”, maka setan menaruh kedua ayat-ayat itu di mulut sang Nabi: “Mereka adalah pengantara-pengantara yang ditinggikan, yang syafaatnya diharapkan” (Tabaqat Volume 1, page 191). Kata-kata ini menyenangkan hati masyarakat Quraish dan mereka segera menghentikan boikot ekonomi dan permusuhan. Kabar ini terdengar oleh para Muslim Abyssinia yang dengan senang balik ke Mekah.
March 1, 2011 at 12:53 am
Beberapa pengikutnya sadar Muhammad mengarang Al Qur’an sesuai situasi dan kondisi yang diinginkan dirinya, sehingga mereka meninggalkannya. Para penyembah berhala di kota Mekah mengejek bahwa Allahnya Muhammad tidak konsisten dan selalu berubah-ubah pikirannya. Inilah kisah munculnya “ayat-ayat setan” yang sangat menghebohkan tatkala Islam masih lemah. Walaupun kini disembunyikan, literatur mengenai ayat-ayat setan ini sesungguhnya banyak sekali sehingga bila dibukukan menjadi sebuah buku yang sangat tebal. Ini bukan bikinan musuh-musuh Islam seperti yang sering dituduhkan (misalnya terhadap Salman Rushdy), melainkan dihimpun oleh tokoh-tokoh Muslim sendiri yang terkenal seperti al-Tabari, Ibn Ishak, Waqidi, Ibn Sa’d dll.
March 8, 2011 at 2:17 pm
hahaha lo lagi kentut ya
53:19. Maka apakah patut kamu (hai orang-orang musyrik) menganggap Al Lata dan Al Uzza,
53:20. dan Manah yang ketiga, yang paling terkemudian (sebagai anak perempuan Allah)?
anak SD aja pasti paham maksud ayat ini
March 1, 2011 at 2:29 am
* TUJUAN IMAN kita itu APA? * TUJUAN IMAN KAMI tertulis:
“KESLAMATAN JIWA KAMI”(1Ptr 1:9)
IMAN kpd SIAPA? ->Kpd “YESHUA”(Yoh 3:16)
YESHUA sbg APA? ->Sbg “MESIAS”(Mat 16:16)
* PASTI SLAMAT MASUK SORGA.(Yoh 14:1-3)
* MARI. SIAPA SAJA YG INGIN MASUK SORGA SDH ADA JALANNYA YAITU “YESHUA HAMASHIAH”. AMIN.
March 1, 2011 at 5:09 am
TUJUAN IMAN KAMI tertulis:
Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga; mereka kekal di dalamnya. (QS 2:82)
BESEBRANGAN DENGAN APA YANG AKAN DITUJU OLEH MEREKA YANG TIDAK BERIMAN:
Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. (AL BAQARAH (Sapi betina) ayat 39)
IMAN KEPADA APA:
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. (QS 2:177)
ALLAH SEPERTI APA YANG KAMI IMANI?
Dan Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, bagi-Nyalah segala puji di dunia dan di akhirat, dan bagi-Nyalah segala penentuan dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan {1136}. (QS 28:70)
KARENANYA KAMI TIDAK MEMPERSEKUTUKAN ALLAH DENGAN SIAPAPUN,
Katakanlah: “Siapakah yang lebih kuat persaksiannya?” Katakanlah: “Allah”. Dia menjadi saksi antara aku dan kamu. Dan Al Quraan ini diwahyukan kepadaku supaya dengan dia aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang-orang yang sampai Al-Quraan (kepadanya). Apakah sesungguhnya kamu mengakui bahwa ada tuhan-tuhan lain di samping Allah?” Katakanlah: “Aku tidak mengakui.” Katakanlah: “Sesungguhnya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan (dengan Allah)”. (QS 6:19)
Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah”. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”. (QS 3:64)
DAN ALLAH BUKANLAH BATU HITAM ATAU BERHALA SEPERTI YANG KALIAN TUDUHKAN,
Apakah mereka mempersekutukan (Allah dengan) berhada-berhala yang tak dapat menciptakan sesuatupun? Sedangkan berhala-berhala itu sendiri buatan orang. Dan berhala-berhala itu tidak mampu memberi pertolongan kepada penyembah-penyembahnya dan kepada dirinya sendiripun berhala-berhala itu tidak dapat memberi pertolongan. Dan jika kamu (hai orang-orang musyrik) menyerunya (berhala) untuk memberi petunjuk kepadamu, tidaklah berhala-berhala itu dapat memperkenankan seruanmu; sama saja (hasilnya) buat kamu menyeru mereka ataupun kamu herdiam diri. Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu seru selain Allah itu adalah makhluk (yang lemah) yang serupa juga dengan kamu. Maka serulah berhala-berhala itu lalu biarkanlah mereka mmperkenankan permintaanmu, jika kamu memang orang-orang yang benar. Apakah berhala-berhala mempunyai kaki yang dengan itu ia dapat berjalan, atau mempunyai tangan yang dengan itu ia dapat memegang dengan keras {589}, atau mempunyai mata yang dengan itu ia dapat melihat, atau mempunyai telinga yang dengan itu ia dapat mendengar? Katakanlah: “Panggillah berhala-berhalamu yang kamu jadikan sekutu Allah, kemudian lakukanlah tipu daya (untuk mencelakakan)-ku tanpa memberi tangguh (kepada-ku)”. Dan berhala-berhala yang kamu seru selain Allah tidaklah sanggup menolongmu, bahkan tidak dapat menolong dirinya sendiri. Dan jika kamu sekalian menyeru (berhala-berhala) untuk memberi petunjuk, niscaya berhala-herhala itu tidak dapat mendengarnya. Dan kamu melihat berhala-berhala itu memandang kepadamu padahal ia tidak melihat.(QS 7:191-197) (berhala-berhala itu) benda mati tidak hidup, dan berhala-berhala tidak mengetahui bilakah penyembah-penyembahnya akan dibangkitkan. (QS 16:21)
ALLAH YANG KAMI SEMBAH BUKAN BERHALA,
Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Asmaaul Husna. Bertasbih kepadaNya apa yang di langit dan bumi. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS 59:24)
Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: “Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?”, niscaya mereka menjawab: “Allah”. Katakanlah: “Maka terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu seru selain Allah, jika Allah hendak mendatangkan kemudharatan kepadaku, apakah berhala-berhalamu itu dapat menghilangkan kemudharatan itu, atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka dapat menahan rahmatNya?. Katakanlah: “Cukuplah Allah bagiku”. Kepada-Nyalah bertawakkal orang-orang yang berserah diri. (QS 39:38)
SIAPAKAH YANG AKAN MASUK KE DALAM NERAKA DAN HIDUP ABADI DI DALAMNYA?
Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya. (QS 4:116) Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. (QS 4:48)
Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu”. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka , tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. (QS 5:72)
SIAPAKAH YANG AKAN MASUK KE DALAM PERLINDUNGAN ALLAH?
Sesungguhnya orang-orang mu’min, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang shabiin {56}, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah {57}, hari kemudian dan beramal saleh 58, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (qs 2:62)
ORANG ISLAM, YAHUDI, NASRANI, DAN SHABIIN YANG MENYEKUTUKAN TUHAN BUKANLAH TERMASUK KE DALAM mereka yang benar-benar beriman kepada Allah.
KALIAN ORANG KRISTEN MENGUCAPKAN KATA-KATA YANG MENYAKITKAN HATI KAMI, MENCACI ALLAH DAN RASUL-NYA TANPA PENGETAHUAN YANG BENAR. TETAPI KAMI AKAN BERSABAR MENUNJUKAN KEBENARAN KEPADA ANDA, KARENA ALLAH TELAH MENGINGATKAN KAMI:
Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan. (QS 3:186)
MARI. SIAPA SAJA YG INGIN MASUK SORGA SDH ADA JALANNYA YAITU TIDAK MENYEMBAH“YESHUA HAMASHIAH” DAN HANYA MENYEMBAH TUHAN YME SAJA YANG DALAM ALQURAN DISEBUT SEBAGAI ALLAH. AMIN.
March 1, 2011 at 6:19 am
Pertanyaan kepada SOMEONE:
“Lalu bagaimana dg ketetapan dan kepastian ALLAH bhw semua org akan masuk ke neraka?
(Qs 19:71; Taf.Al Azhar Dr Hamka 1992 h.84)
March 1, 2011 at 1:55 pm
Jangan salah Mbak Abigail.
Someone dan Ilham Othmani pasti masuk surga lho.
Di sana, Tuhan mereka yang bernama Allah swt sudah menjanjikan 72 bidadari untuk mereka nikmati siang dan malam….dengan penis yang tidak menjadi lemas, sebagaimana yang dikatakan oleh Muhammad bin Abdullah dalam kitab suci Islam…
March 1, 2011 at 2:53 pm
Insya Allahu aminien. Semua orang yang masuk ke dalam syurga-Nya akan mendapatkan ganjaran atas ketaatan kepada-Nya selama di dunia, atas kesabarannya menahan diri untuk tidak melanggar hukum-Nya, dan atas kesungguhannya beriman kepada Tuhan YME dengan melekatkan hak-hak ketuhanan dan menjalankan kewajiban seorang hamba hanya kepada diri-Nya.
Segala puji bagi Allah yang mempahalai orang yang benar-benar beriman kepada-Nya dengan kenikmatan luar biasa, tidak seperti ahli neraka yang hanya menikmati 1/100 kenikmatan syurga di dunia. Wahai diri, jangan terpedaya kenikmatan dunia yang sedikit… Katakanlah Tiada Tuhan Selain Allah, lalu beramallah … semoga Allah menyelamatkan kita dari azab neraka dan memasukan kita ke dalam syurga. Amien.
March 1, 2011 at 2:45 pm
ALLAH berfirman:
Dan tidak ada seorangpun darimu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kesemestian yang sudah ditetapkan. Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut. (QS 19:71-72)
Kalangan anda mencoba menafsirkan ayat ini sesuai dengan kehendak nafsu, sehingga menyangka bahwa muslim masuk neraka dan tidak ke syurga. Padahal menafsirkan alQuran itu ada metodologinya. Bagi orang awam seperti kita, cukuplah membaca hasil tafsir dari ahli tafsir semisal Ibn Katsir. Saya sarikan tafsir ayat tersebut dari kitab tafsir Ibn Katsir.
Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Samiyah, dia berkata, “Kami berselisih mengenai kedatangan di neraka. Sebagian kami mengatakan, ‘Orang mukmin tidak masuk neraka’. Dan sebagian lagi mengatakan, ‘Mereka semua masuk ke dalamnya. Kemudian Allah menyelamatkan orang yang bertakwa.’ Lalu aku menemui Jabir bin Abdillah. Aku bertanya kepadanya, ‘Kami berselisih mengenai kedatangan di neraka.’ Dia mengatakan, ‘Mereka semua akan mendatanginya.’ Sulaiman bin Murah berkata, ‘Mereka semua masuk neraka’. Kemudian dia mengulurkan jarinya ke telinganya dan berkata, ‘Diamlah kamu berdua. Aku mengatakan demikian karena aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Tidak ada orang saleh dan orang jahat yang tersisa melainkan dia masuk neraka. Neraka itu dingin dan menyelamatkan bagi orang beriman, seperti halnya yang dialami Ibrahim sehingga neraka itu gaduh lantaran dinginnya mereka. Kemudian Allah menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut.'” (HR Ahmad)
Imam Ahmad meriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud, Rasulullah SAW bersabda, “Seluruh manusia datang ke sekitar neraka, kemudian mereka keluar dari sana dengan amal baiknya.” (HR Ahmad)
Firman Allah, “Kemudian Kami menyelamatkan orang-orang yang bertakwa”, Yakni, apabila seluruh mahluk melintasi neraka, lalu orang-orang kafir dan durhaka jatuh ke dalamnya, maka Allah menyelamatkan kaum mukmin yang bertakwa dari neraka sesuai dengan amalnya. Lintasan mereka di atas jembatan dan kecepatannya itu sesuai dengan amal yang dahulu dilakukannya di dunia.
Kemudian mukmin pelaku dosa besar mendapat syafaat dari malaikat, nabi, dan mukmin lainnya, sehingga banyak dari mukmin berdosa yang telah dimakan api dapat keluar dari neraka, sedang wajah mereka, yaitu tempat sujudnya hangus. Dikeluarkannya mereka dari neraka sesuai dengan keimanan yang ada di dalam hatinya. Orang yang pertama kali keluar dari neraka adalah yang di dalam hatinya terdapat keimanan seberat uang dinar, kemudian orang berikutnya, kemudian yang berikutnya, kemudian yang berikutnya lagi sehingga keluarlah orang yang di dalam hatinya ada keimanan yang sangat ringan.
Kemudian Allah mengeluarkan dari neraka seseorang yang pernah mengucapkan, “tiada tuhan melainkan Allah” pada suatu hari selama hidupnya, walaupun dia tidak pernah melakukan kebaikan. Yang tersisa di dalam neraka adalah orang yang telah ditetapkan kekekalan baginya, sebagaimana hal itu dijelaskan dalam hadist-hadist sahih. Karena itu Allah berfirman, “Kamudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut.”
DENGAN DEMIKIAN DISIMPULKAN,
1) KUNCI SYURGA ITU MENGUCAPKAN “TIADA TUHAN SELAIN ALLAH” DENGAN PENUH KEYAKINAN DAN KEIKHLASAN UNTUK TIDAK MENGAMBIL SIAPAPUN SEBAGAI SEKUTU BAGI-NYA. INILAH KENAPA DI DALAM ALQURAN DISEBUTKAN BAHWA AHLI NERAKA ITU ADALAH MUKMIN, YAHUDI, KRISTEN, DAN SHABIIN YANG BENAR-BENAR BERIMAN KEPADA ALLAH, YAKNI YANG TIDAK MEMPERSEKUTUKAN TUHAN DENGAN SIAPAPUN (TAUHID / UNITARIAN)
2) MUSLIM TIDAK DAPAT MENGHINDARKAN DIRI DARI NERAKA HANYA DENGAN BERIMAN KEPADA TUHAN YME. MUSLIM HARUS BEKERJA KERAS, BERAMAL BAIK AGAR AMALNYA TERSEBUT DAPAT MENUTUP DOSA YANG DILAKUKAN. SAAT MUSLIM MASUK KE DALAM SYURGA BERKAT USAHANYA, ALLAH AKAN MEMBANGGAKANNYA DENGAN MENGATAKAN BAHWA INILAH HAMBA YANG BENAR DAN DIDEKATKAN, SANGGUP MENGUASAI HATINYA DAN MEMBEBASKAN DIRI DARI TIPU DAYA IBLIS SERTA BERSABAR MENAATI HUKUM.
APAKAH ALKITAB MENJELASKAN RUTE PERJALANAN ANDA DI AKHIRAT NANTI SEBAGAIMANA ALQURAN MENJELASKANNYA?
March 1, 2011 at 2:46 pm
KOREKSI:
INILAH KENAPA DI DALAM ALQURAN DISEBUTKAN BAHWA AHLI SYURGA ITU ADALAH MUKMIN, YAHUDI, KRISTEN, DAN SHABIIN YANG BENAR-BENAR BERIMAN KEPADA ALLAH, YAKNI YANG TIDAK MEMPERSEKUTUKAN TUHAN DENGAN SIAPAPUN (TAUHID / UNITARIAN)
March 1, 2011 at 2:53 pm
Bukan masuk neraka.Bukan!Bukan!Tapi melalui/melewati.Perkataan yang digunakan dalam Al Quran adalah “wurud”-waariduhaa artinya melewati.Kalau masuk tentu perkataan yang digunakan adalah dukhul-daakhiluhaa.Ini adalah pernyataan Al Quran ketika manusia melewati sirathalmustaqim kelak sama seperti anda melewati sungai melalui titian.
March 10, 2011 at 3:24 pm
biasanya domba yesus nggak suka ayat2nya dipotong kok ini main potong aja ya
19:71. Dan tidak ada seorang pun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan.
19:72. Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang lalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut.
kalau orang yang lalim masuk surga ueeeeenak kali
March 2, 2011 at 1:57 am
“Diam! Rasulullah bersabda:
Tidak ada yg tinggal baik org yg berbuat baik ataupun berbuat jahat semua pasti masuk nraka”
(Taf. Al Azhar Dr Hamka 1992 h.84)
KADHOS PUNDI PUNIKO MAS ILHAM?
March 2, 2011 at 4:50 am
Syaikh ‘Abdul Muhsin menyatakan bahwa penafsiran paling populer mengenai ayat di atas ada dua pendapat. Pertama, semua orang akan memasuki neraka, akan tetapi kaum Mukminin tidak mengalami bahaya. Kedua, semua orang akan melewati shirâth (jembatan) sesuai dengan kadar amal shalehnya. Jembatan ini terbentang di atas permukaan neraka Jahannam. Jadi, orang yang melewatinya dikatakan telah mendatangi neraka. Penafsiran ini dinukil Ibnu Katsîr rahimahullâh dari Ibnu Mas’ûd radhiallâhu’anhu.
Dari dua pendapat ini, Imam Ibnul Abil ‘Izzi rahimahullâh (wafat tahun 792 H) memandang bahwa pendapat kedua itulah yang paling kuat dan râjih.Beliau berkata, “Ulama tafsir berbeda pendapat mengenai pengertian al-wurûd dalam firman Allah Surat Maryam ayat 71, manakah pendapat yang benar? Pendapat yang paling jelas dan lebih kuat adalah melintasi shirâth.”
Untuk menguatkan pendapat ini, Imam Ibnul Abil ‘Izzi rahimahullâh berhujjah dengan ayat selanjutnya (Qs Maryam/19:72) dan hadits riwayat Imam Muslim rahimahullâh dalam kitab Shahihnya no. 6354.
Imam Muslim rahimahullâh meriwayatkan dengan sanadnya dari Umm Mubasysyir radhiallâhu’anha, ia mendengar Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda saat berada di samping Hafshah radhiallâhu’anha, “Tidak ada seorang pun dari orang-orang yang telah berbaiat di bawah pohon (ikut serta dalam perjanjian Hudaibiyah, red) yang akan masuk neraka”.
Hafshah (dengan merasa heran) berkata, “Mereka akan memasukinya wahai Rasulullah”.
Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wassallam pun menyanggahnya. Kemudian Hafshah radhiallâhu’anha berdalil dengan membaca ayat di atas (Qs Maryam/19: 71).(Mendengar ini) Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wassallam kemudian (mendudukkan masalah seraya) bersabda:“Sungguh Allah telah berfirman setelahnya: Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang zhalim di dalam (neraka) dalam keadaan berlutut)”. (Qs Maryam/19: 72)
Usai mengetengahkan hadits di atas, Imam Ibnu Abil ‘Izzi rahimahullâh mengatakan bahwa Beliau (Rasulullah) Shallallahu ‘Alaihi Wassallam mengisyaratkan (dalam hadits tersebut) bahwa maksud al-wurûd (mendatangi neraka) tidak mesti memasukinya.Selamatnya (seseorang) dari mara bahaya tidak mesti ia telah mengalaminya. Seperti halnya seseorang yang dikejar musuh yang hendak membunuhnya, namun musuh tidak sanggup menangkapnya, maka untuk orang yang tidak tertangkap ini bisa dikatakan Allah telah menyelamatkannya.
Sebagaimana Allâh Ta’ala berfirman yang artinya:“Dan ketika adzab Kami datang, Kami selamatkan Hûd…” (Qs. Hûd /11:58),“Maka ketika keputusan Kami datang, Kami selamatkan Saleh…” (Qs. Hûd /11:66),“Maka ketika keputusan Kami datang, Kami selamatkan Syu’aib…” (Qs. D /11:94).
Siksa Allâh Ta’ala tidak ditimpakan kepada mereka, akan tetapi menimpa orang selain mereka. Jika tidak ada faktor-faktor keselamatan yang Allâh Ta’ala anugerahkan bagi mereka secara khusus, niscaya siksa akan menimpa mereka juga. Demikian pula pengertian al-wurûd (mendatangi neraka), maksudnya adalah orang-orang akan melewati neraka dengan melintasi shirâth, kemudian Allâh Ta’ala menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang zhalim di neraka dalam keadaan berlutut”
Senada dengan keterangan di atas, sebelumnya Imam Nawâwi rahimahullâh (wafat tahun 676 H) pun merâjihkan arti kata al-wurûd adalah menyeberangi shirâth. Beliau rahimahullâh berkata saat menerangkan hadits Umm Mubasysyir radhiallâhu’anha: “Yang benar, maksud al-wurûd (mendatanginya) dalam ayat (Qs Maryam/19:71) adalah melewati shirâth. Shirâth adalah sebuah jembatan yang terbentang di atas neraka Jahanam. Para penghuni neraka akan terjatuh ke dalamnya. Sementara selain mereka akan selamat”.
Dalam kitab al-Jawâbuss Shahîh (1/228), Syaikhul Islâm Ibnu Taimiyah rahimahullâh juga merâjihkan bahwa pengertian al-wurûd adalah menyeberangi shirâth.Syaikh Abu Bakar al-Jazairi hafizhahullâh juga memilih pendapat ini dalam tafsirnya.Orang-orang yang Bertakwa Selamat Melintasi Shirâth
Allâh Ta’ala menyelamatkan orang-orang yang bertakwa kepada-Nya sesuai dengan amal mereka. Amal shaleh akan sangat berpengaruh dalam proses melewati shirâth. Semakin banyak amal shaleh seseorang di dunia, maka ia akan semakin cepat menyeberanginya.Syaikh as-Sa’di rahimahullâh mengatakan: “Orang-orang menyeberanginya sesuai dengan kadar amaliahnya (di dunia). Sebagian melewatinya secepat kedipan mata, atau secepat angin, atau secepat jalannya kuda terlatih atau seperti kecepatan larinya hewan ternak. Sebagian (menyeberanginya) dengan berlari-lari, berjalan atau merangkak. Sebagian yang lain tersambar dan terjerumus jatuh di dalam neraka. Masing-masing sesuai dengan kadar ketakwaannya. “
Sebagaimana Allâh Ta’ala berfirman yang artinya “Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa (kepada Allah Ta’ala dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya) dan membiarkan orang-orang zhalim (yang menzhalimi diri mereka sendiri dengan kekufuran dan maksiat) di dalam (neraka) dalam keadaan berlutut.”
Semoga Allâh Ta’ala dengan Rahmat dan Kasih-Nya berkenan menyelamatkan kita sekalian dari neraka.
Wahai orang-orang kafir!Kalian akan masuk neraka yang sangat panas jika tidak bertobat sebelum mati.Ucapkanlah Tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah dan Nabi Muhammad itu adalah utusan Allah agar kalian mendapat kejayaan.
March 2, 2011 at 8:51 am
Jangan sepenggal ngutipnya, ini riwayat lengkapnya:
Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Samiyah, dia berkata, “Kami berselisih mengenai kedatangan di neraka. Sebagian kami mengatakan, ‘Orang mukmin tidak masuk neraka’. Dan sebagian lagi mengatakan, ‘Mereka semua masuk ke dalamnya. Kemudian Allah menyelamatkan orang yang bertakwa.’ Lalu aku menemui Jabir bin Abdillah. Aku bertanya kepadanya, ‘Kami berselisih mengenai kedatangan di neraka.’ Dia mengatakan, ‘Mereka semua akan mendatanginya.’ Sulaiman bin Murah berkata, ‘Mereka semua masuk neraka’. Kemudian dia mengulurkan jarinya ke telinganya dan berkata, ‘Diamlah kamu berdua. Aku mengatakan demikian karena aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Tidak ada orang saleh dan orang jahat yang tersisa melainkan dia masuk neraka. Neraka itu dingin dan menyelamatkan bagi orang beriman, seperti halnya yang dialami Ibrahim sehingga neraka itu gaduh lantaran dinginnya mereka. Kemudian Allah menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut.’” (HR Ahmad)
March 2, 2011 at 7:55 am
KESIMPULANNYA ada dua pendapat:
1. SEMUA ORANG PASTI MASUK NERAKA.
2. semua orang hanya lewat neraka.
DUA-DUANYA KOK NGGAK ENAK YA.
March 2, 2011 at 9:01 am
Pertama, melintasi neraka adalah kesemestian, mengingat Syurga tidak mungkin dicapai manusia dari padang Mahsyar melainkan harus melalui neraka. Tuhan mengatur tata letaknya seperti itu, sebagai sebuah ketetapan yang mengandung hikmah.
Kedua, penghuni neraka dalam keadaan berlutut melihat dirinya tidak sampai ke Syurga yang berada di hadapannya, melihat orang lain berhasil masuk ke dalam Syurga, melihat orang beriman merasa dingin dengan api di saat dirinya kepanasan dan terbakar. Ini adalah siksaan tersendiri bagi penghuni neraka.
Ketiga, penghuni syurga merasakan kesyukuran yang teramat besar, setelah dia melalui neraka, mendapatkan perlindungan dari Allah dengan dinginnya api neraka, dan melihat betapa menakutkan keadaan penghuni neraka yang terbakar bersama pasukan iblis karena perbuatan dosa dan perbuatan menyekutukan Tuhan.
Keempat, jika penghuni syurga tidak menyaksikan betapa berat kehidupan di neraka, maka mereka tidak akan dapat melihat perbedaan antara syurga dan neraka, dan tidak akan dapat menakar kenikmatan seperti apa yang telah Tuhan karuniakan kepada dirinya. Seandainya anda melihat pembantaian yang menimpai saudara anda, sementara anda selamat, maka anda akan merasakan dengan sesungguhnya apa itu keselamatan.
DENGAN DEMIKIAN JELAS, BAHWA YANG MASUK NERAKA MERASA TIDAK ENAK DAN YANG MASUK SYURGA MERASA NIKMAT SEKALI …
March 2, 2011 at 12:11 pm
Ya betul.Orang beriman akan mendapat kegembiraan dua kali.Pertama karena diselamatkan dari neraka.Kedua karena dapat masuk surga.
March 2, 2011 at 1:40 pm
Kok enak yang langsung aja masuk Sorga.
Sudah masuk nraka nggak dipindah-pindah kan sumpek.
March 2, 2011 at 3:15 pm
he he he …(geleng kepala).Sudahlah!Terserah anda.He he he..(geleng kepala lagi)
March 3, 2011 at 12:54 am
Mas Ilham…
Sepertinya anda bingung sendiri ya, dengan logika berpikir Muhammad mengenai neraka dan surga???!!!
“Orang beriman akan masuk neraka – tetapi di sana mereka akan merasa dingin…” (ajaran apaan tuh…ha..ha..ha…)
Ha…ha…ha…
Sudah gue bilang dari dulu…MUHAMMAD ITU = NABI PALSU!
Ente masih percaya aje ame die(weleh…weleh..weleh…)
Baiklah, soal keyakinan memang merupakan hak asasi seseorang.
Tetapi kembali mengutip perkataan Albert Einstein:
“Batas jagat raya masih bisa diperkirakan – tetapi kebodohan manusia memang tak ada batasnya”
Inilah yang terjadi pada 1 milyar lebih manusia yang menyebut dirinya sebagai orang Muslim dan mempercayai Islam yang diberitakan oleh Muhammad bin Abdullah…
March 3, 2011 at 10:01 pm
Sudah gue bilang dari dulu… Adeng Hudaya yang mendeklarasikan dirinya sebagi pengikut setan laknatullah memang bodoh dan bukan pengikut agama yang benar. Komentarnya hanyalah gumaman dukan hasil fikiran.
Bahkan dia tidak tahu kisah Ibrahim yang dibakar penguasa saat itu, namun berkat Tuhan api yang membakarnya menjadi dingin. Atas ketidak tahuannya itu, sebagaimana kebiasaan pengikut setan dia menertawakan dengan berkata, ‘ajaran apaan tuh?’ Lalu setiap orang yang faham sejarah Ibrahim menertawakan Adeng Hudaya dengan padangan iba ‘ha…ha..ha…’
Inilah yang sesuai dengan perkataan Albert Einstein:
“Batas jagat raya masih bisa diperkirakan – tetapi kebodohan manusia memang tak ada batasnya”
Ha…ha…ha…
March 3, 2011 at 9:48 pm
Hahahaha … memangnya syurga dan neraka ini bumi yang hancur …
BERAPA LUAS SYURGA?
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (ALI ‘IMRAN (KELUARGA ‘IMRAN) ayat 133)
Langit itu tujuh lapis, kita hitung lapis pertama saja yang menurut ilmuan garis tengahnya 30 milyar tahun cahaya. Kurang lebih sama dengan 279.936.000.000.000.000.000.000 km
Karenanya Rasulullah bersabda bahwa di surga sebuah pohon akan bisa kita lalui dari ujung ranting timur ke ujung ranting barat sejauh 100 tahun perjalanan.
Bahkan menurut penelitian Stephen Hawking setiap satu milyar tahun jagad raya mengembang sekitar sepuluh sampai dengan lima belas persen.
BERAPA LUAS NERAKA?
Rasulullah SAW bersabda: “Tahukah kamu sekalian, suara apa itu? Kami menjawab: hanya Allah dan rasulNya sajalah yang lebih mengetahuinya. Nabi menjawab, itu tadi adalah suara dari sebuah batu yang dijatuhkan ke dalam jurang neraka, sejak tujuh puluh tahun yang lalu, baru sampai ke dasarnya ini tadi…” (HR. Muslim)
Benda yang jatuh, secara ilmu fisika bisa dihitung jaraknya. Berdasarkan gravitasi yang berlaku. Jika gravitasi bumi kita ini adalah 9,8 m / detik, maka dengan mudah kita bisa menghitung jarak tempuh batu yang jatuh mengikuti rums 1/2 gt2. Jika jatuhnya ke bumi kita sbb:
Jarak tempuh batu selama 70 tahun adalah, 0,5 x [70X360X24X60X60] x [70X360X24X60X60] x 9,8 m = 23.228.686.172.160.000 m = 23.228.686.172.160 km.
Bandingkan garis tengah bumi kita hanya: 12.756 km. Ini berarti, bahwa neraka memiliki kedalaman: 23.228.686.172.160 km /12.756 km = 1.821.000.797.441,2 X diameter bumi ini jika dipakai gravitasi ‘bumi kita’.
Artinya bahwa, jika jurang neraka itu diukur berdasarkan gravitasi bumi kita, maka neraka memiliki kedalaman = 1.821.000.797.441,2 kali garis tengahnya bumi. Atau jika kita menggali sebuah sumur, maka sumur itu akan mencapai kedalaman seperti yang kita hitung di atas. Apabila sumur itu menembus bumi berulang kali, sampai sebanyak 1.821.000.797.441,2 kali.
Dari sini saja kita sudah sulit membayangkan betapa dalamnya jurang neraka seperti yang diinformasikan oleh rasulullah saw tadi. Jadi jurang neraka itu sedalam: 1.821.000.797.441,2 kali ‘tebal’nya bumi.
Tetapi kedalaman itu, ‘belum seberapa, sebab nanti di yaumil akhir, bumi kita ini akan diganti oleh bumi yang lain. Sehingga gravitasi yang dimaksud tentu bukan gaya gravitasi bumi kita ini. Tetapi gravitasi bumi baru, yang jauh lebih hebat dan lebih dahsyat kekuatan daya tariknya.
“Ketika bumi ini diganti dengan bumi yang lain, begitu pula dengan langitnya, Mereka bermunculan dari kuburnya masing-masing menghadap kepada Allah Yang Maha Esa dan Maha Perkasa”. (QS. Ibrahim 14 : 48)
Jangankan dipakai ukuran bumi baru yang kita belum tahu gravitasinya. Andaikata dipakai ukuran gaya tariknya Black Hole saja, yg mempunyai perbandingan 1 : 100 trilyun (perbandingan ini telah dianalisis pada suatu diskusi ilmiah yang bejudul “Menikmati keindahan Allah melalui logika dan tanda-tanda”), maka kedalaman neraka menjadi sangat sangat menggiriskan
Secara matematis kedalaman itu menjadi : 23.228.686.172.160 km X 100.000.000.000.000 = 232.286.861.721.600.000.000.000.000 km
Sebagai gambaran, bila 1 trilyun atau 1000 milyar manusia sekalipun dimasukkan kedalam neraka sekaligus maka tiap orangnya masih bisa diberi jatah ruang lebih dari 200 trilyun kilometer persegi . Sehingga kalau seseorang dimasukkan ke dalam neraka, jangan harap mudah menemukan teman ‘senasib dan sependeritaan’, apalagi sampai berbagi duka dan saling memberi dorongan agar ‘tabah’.
JADI NERAKA SAMA SEKALI TIDAK SUMPEK 😀
March 3, 2011 at 9:54 pm
alKitab dan Injil tidak menggambarkan luas syurga dan neraka ya? Kirain kekurangannya cuma tidak menggambarkan posisi padang mahsyar, neraka, dan syurga.
March 2, 2011 at 10:24 pm
Masuknya SURGA cumak KHAYALAN.
Masuknya NRAKA sudah KETETAPAN dan KEPASTIAN.
March 3, 2011 at 9:52 pm
Tepatnya begini:
Masuknya NRAKA sudah KETETAPAN dan KEPASTIAN.
Masuknya SURGA cumak KHAYALAN, untuk mereka yang tidak meyakini KEESAAN TUHAN.
March 4, 2011 at 1:15 am
* Nabi saw meyakini KEESAAN TUHAN toh tetap di dalam SIKSA KUBUR/ALAM BARZAH tu.
* PADAHAL beliaulah yg membuat allah itu esa.
Tadinya kan MAHA360 lalu dijadikan MAHAESA dg
ngacurin keluaga allah dan kawanan BERHALA lain di dlm KA’BAH kan?
March 4, 2011 at 2:18 am
Tidak ada keterangan yang menjelaskan bahwa beliau mengakui akan mendapat siksa kubur. Anda seperti wanita Yahudi yang bertanya kepada Aisyah dalam hadits berikut ini:
Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah bin Maslamah dari Malik dari Yahya bin Sa’id dari ‘Amrah binti ‘Abdurrahman dari ‘Aisyah isteri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa ada seorang wanita Yahudi datang bertanya kepadanya, ia katakan, “Apakah Allah akan melindungi anda dari siksa kubur?” Maka Aisyah menanyakan hal itu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Apakah manusia akan disiksa dalam kubur mereka?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam lalu menjawab: “Aku berlindung darinya.” Kemudian di pagi hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pergi mengendarai tunggangannya, tiba-tiba terjadi gerhana matahari. Lalu beliau segera kembali saat masih waktu dluha, beliau melewati di antara kamar-kamar (isterinya), beliau kemudian mendirikan shalat dengan diikuti oleh orang-orang di belakangnya. Beliau berdiri dengan lama, lalu rukuk dengan rukuk yang panjang, lalu mengangkat (kepala) kemudian berdiri dengan panjang, namun tidak sepanjang yang pertama. Kemudian rukuk kembali dengan panjang namun tidak sepanjang rukuk yang pertama, kemudian beliau mengangkat kepalanya dan sujud. Kemudian beliau kembali berdiri dengan panjang namun tidak sepanjang yang pertama, lalu rukuk dengan panjang namun tidak sepanjang rukuk yang pertama, lalu mengangkat (kepala) dan berdiri dengan panjang namun tidak sepanjang yang pertama. Kemudian beliau rukuk dengan panjang namun tidak sepanjang rukuk yang pertama. Kemudian beliau mengangkat kepalanya, lalu sujud dan mengakhiri shalatnya. Kemudian beliau bersabda sebagaimana yang dikendaki Allah, kemudian memerintahkan orang-orang agar mereka memohon perlindungan dari siksa kubur.” (HR Bukhari 11.165/991)
Beliau memohon perlindungan dari siksa kubur untuk memberi contoh dan karena ALLAH memerintahkan orang-orang agar mereka memohon perlindungan dari siksa kubur. Beliau berdoa seperti itu karena ALLAH memerintahkannya dan menganggap memenuhi perintah ALLAH sebagai bagian dari pengabdian sekalipun apa yang dilakukan tidak memberi tambahan apapun.
Ini adalah sebab siksa kubur:
Diriwayatkan dari Ibn Abbas r.a. : pada suatu hari ketika Rasulullah SAW tengah berjalan melintasi hiythan (pekuburan) di Madinah atau Makkah, beliau mendengar suara kesakitan dua orang yang sedang mengalami siksa kubur. Nabi Muhammad Saw. Bersabda,”dua orang ini disiksa karena melakukan dosa besar”. Nabi Muhammad Saw. Menambahkan,”benar ! (mereka disiksa karena satu dosa besar). Yang seorang tidak membersihkan dirinya dari kotoran air kencing, sementara yang lainnya karena suka memfitnah”. Nabi Muhammad Saw. Kemudian meminta sebatang ranting hijau (dari sebuah pohon kurma), mematahkannya (menjadi dua bagian) dan menyimpannya masing-masing satu patahan di atas kedua kuburan itu. Ketika sahabat-sahabatnya bertanya kenapa Nabi Muhammad Saw. Melakukan hal itu, Nabi Muhammad Saw. Menjawab, “aku berharap barangkali dapat mengurangi siksaan mereka hingga dua batang ranting itu kering” (HR Bukhari)
DENGAN DEMIKIAN JELAS, ORANG YANG SUKA MEMFITNAH, APALAGI MEMFITNAH ALLAH DAN RASULULLAH SAW AKAN MENDAPATKAN SIKSA KUBUR.
March 10, 2011 at 3:18 pm
dari mana lo tahu gil, apa dari sholawat yang dipanjatkan umat islam?
apa orang yang tiap tahun merayakan ulang tahun dan didoakan panjagng umur itu nggak bakalan berumur panjang gil?
March 4, 2011 at 8:17 pm
RASUL sdh sjk 1400th yll ada di SIKSA KUBUR.
PENGIKUT2 RASUL terus-terusan pada MENYUSUL.
March 5, 2011 at 2:06 am
Kesimpulan tanpa dalil pendukung merupakan informasi tidak valid atau dugaan, bukan sesuatu yang harus dipercayai. Nah kalau kesimpulan berikut ini bukan dugaan, karena bersandar kepada dalil naqli :
ORANG YANG SUKA MEMFITNAH, APALAGI MEMFITNAH ALLAH DAN RASULULLAH SAW, MENGADU DOMBA MUHAMMAD SAW DENGAN PENGIKUTNYA, AKAN MENDAPATKAN SIKSA KUBUR.
Masuknya ke NERAKA sudah KETETAPAN dan KEPASTIAN. Masuknya ke SURGA cuma KHAYALAN, untuk mereka yang tidak meyakini KEESAAN TUHAN.
March 5, 2011 at 2:11 am
Ini dalilnya:
Nabi Muhammad Saw. Bersabda,”dua orang ini disiksa karena melakukan dosa besar”. Nabi Muhammad Saw. Menambahkan,”benar ! (mereka disiksa karena satu dosa besar). Yang seorang tidak membersihkan dirinya dari kotoran air kencing, sementara yang lainnya karena suka memfitnah”.(HR Bukhari)
“Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu”. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka , tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. (QS 5:72)
March 5, 2011 at 7:15 am
MHD bilang:
“Hai Bani Israil sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu”
Jawab Israil:”Tuhanku bukan Allah kok”.
March 5, 2011 at 5:23 pm
Soalnya orang Yahudi tahu, bahwa Allah swt itu sesungguhnya adalah SETAN PEMBUNUH LAKNATULLAH!!!
Makanya orang Islam benci banget ame orang Yahudi, sebab orang Yahudi tahu betul dan bisa menjelaskan dengan gamblang – bahwa orang-orang Muslim itu sebenarnya nyembah SETAN…
Duh Slims…dungunya koq masih dipelihara toh…
Piye iki???!!!
March 6, 2011 at 5:05 am
Coba anda buka alKitab terkait percakapan antara Adam dengan Tuhannya. Adam menyebut Tuhannya dengan nama apa? Apakah bahasa yang digunakan alKitab juga digunakan oleh Adam? Pastinya tidak, karena bahasa yang digunakan dalam alKitab merupakan turunan dari bahasa sebelumnya. YAHWEH Elohim saja merupakan salah satu bentuk nama Tuhan saja, karena di sebagan alKitab ada yang menyebutnya dengan nama Tuhan Allah, Tuhan Bapa, God, YHWH, dls.
2:16. Lalu YAHWEH Elohim memberi perintah ini kepada manusia: “Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,
di dalam Alkitab kitab Kejadian Pasal 2 tertulis : “Lalu YAHWEH Elohim memberi perintah ini kepada manusia (Adam dan Hawa): ‘Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.’”
Dengan menggunakan logika yang sama jawaban Adam dan Hawa adalah: “Tuhanku bukan YAHWEH Elohim kok, soalnya aku gak nemuin dalam bahasaku ada kata YAHWEH atau Elohim”
March 6, 2011 at 5:17 am
Apa ada bukti yang menunjukan bahasa yang digunakan Yesus atau Musa itu adalah bahasa yang digunakan Adam berkomunikasi dengan Tuhan?. Ketidaksamaan bahasa dapat merubah sebutan bagi istilah atau nama.
Kenapa nama Tuhan dalam alKitab ditranslasikan dari YHWH menjadi Tuhan Allah, Tuhan Bapa, YAHWEH Elohim, God, dls? Jawabannya adalah karena term dalam bahasa masyarakat.
Pada masa Muhammad SAW, Tuhan yang memiliki sifat YME disebut masyarakatnya dengan nama ALLAH, sementara Tuhan yang memiliki sifat Sekutu Tuhan disebut masyarakatnya sebagai “Arbaban mindunillah”, sesembahan selain Allah atau berhala. Jadi, mau nyebut Tuhan dengan nama apa saja, sepanjang sifatnya adalah Esa, maka dialah Tuhan yang diserukan oleh para Nabi dan Rasul dari Adam hingga Muhammad SAW.
Yang jelas Adeng beriman kepada Tuhan Bapa selain kepada Tuhan Anak, dan diapun tahu bahwa muslim menyebut Tuhan Bapa tanpa sekutu itu sebagai Tuhan ALLAH. Diapun tidak bisa membantah penjelasan muslim bahwa ALLAH bukanlah Dewa Bulan atau batu hitam. Sehingga keyakinannya bahwa ALLAH adalah setan menunjukan bahwa dia beriman kepada setan laknatullah, karena dia mengetahui dan tidak bisa membantah bahwa ALLAH bukanlah setan. Adeng memang penyembah setan, makanya fikirannya ngaco karena diperbudak setan.
March 8, 2011 at 12:49 am
Itu adalah kesalahan Lembaga Alkitab Indonesia, yang menterjemahkan nama diri Tuhan Israel YAHWEH menjadi TUHAN (semua huruf besar). Elohim diterjemahkan menjadi Allah. Elohim sendiri adalah kata yang netral, bisa menunjuk pada ilah mana saja, termasuk Baal, Dagon dan dewa-dewa Mesir – semuanya disebut Elohim.
Kemudian Adonay (Tuhanku) oleh LAI diterjemahkan menjadi Tuhan (hanya T saja yang huruf besar).
Kengawuran LAI dalam menterjemahkan Alkitab menyebabkan banyak orang Kristen yang “melupakan” nama YAHWEH, padahal inilah nama pribadinya Tuhan.
Nama Yesus sendiri merupakan gabungan dari 2 kata yaitu: “Yahweh” dan “Ousia” artinya: “YAHWEH YANG MENYELAMATKAN”
Oleh Muhammad nama Yesus diganti menjadi Isa, dimana tak ada jin atau bahkan malaikat sekalipun yang tahu apa arti nama itu.
Oh ya, sejak hadirnya Alkitab terbitan Yayasan Lentera Bangsa – Indonesia Literal Translation, maka semakin banyak orang Kristen yang sudah mulai menyadari bahwa nama Bapa surgawi itu sesungguhnya adalah Yahweh – dan bahwa Tuhannya Kristen/Yahudi dengan Islam, adalah 2 Ilah/Tuhan yang SANGAT BERBEDA!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
March 10, 2011 at 11:07 pm
Bahkan Samuel Hadi tidak bisa membuktikan bahwa YAHWEH adalah nama Tuhan yang dikenal oleh Adam dan tidak bisa menunjukan bahasa Adam adalah bahasa alKitab. Mungkin anda benar YAHWEH berbeda dengan ALLAH, karena YAHWEH adalah Tuhan yang bersedia berbagi hak ketuhanan dengan Yesus, sementara ALLAH adalah Tuhan yang tidak bersedia membagi hak ketuhanan dengan ciptaan-Nya. Jadi YAHWEH adalah Tuhan yang memerlukan sekutu sementara ALLAH adalah Tuhan tanpa sekutu 😀
March 6, 2011 at 5:30 pm
* Nabi Daud dan Yermiyah menuliskan wahyu:
“ILAH sgl bgs itu BERHALA tetapi YAHWEH-lah yg
menjikan langit”(Mzm 96:5)
“Tetapi YAHWEH-lah ILAH yg BENAR”(Yer 10:10)
ALLAH itu ILAH-nya bangsa Arab.
Maka ALLAH adalah BERHALA.
March 8, 2011 at 1:49 pm
eh lo juga disini tho gil
la yahweh itu kan ilahnya bangsa israel berarti yahweh juga berhala dunk gil?
March 10, 2011 at 11:20 pm
Adakah kamu hadir ketika Ya’qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: “Apa yang kamu sembah sepeninggalku?” Mereka menjawab: “Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya”. (QS 2:133)
Dengan demikian, Tuhan para Nabi bani israil adalah ALLAH karena Dia yang disembah adalah TUHAN yang tidak memerlukan sekutu (YME). Sementara YAHWEH adalah TUHAN yang memerlukan YESUS sebagai sekutu, dan yang memiliki sekutu adalah BERHALA. Menurut alKatab, YAHWEH adalah BERHALA.
March 7, 2011 at 6:37 am
Kalo difikir2, Abigail ini lebih tampak seperti pelaku dosa dari pada penyeru kebenaran. Buktinya, semua tuduhannya atau fitnah.
March 8, 2011 at 1:51 pm
betul itu, tahu nggak di situs lain si abugil ini ngaku2 mantan muslim lho
March 9, 2011 at 3:06 am
Oh, jadi abigail ini aktivis juga rupanya … merambahi satu situs ke situs lain. Semoga dia menemukan hidayah, amien.
March 7, 2011 at 4:44 pm
SAYA PENYERU KEBENARAN.
Semua yg saya anjurkan berdasar KEBENARAN yaitu FIRMAN YAHWEH.
“ALLAH adalah BERHALA. Janganlah disembah”.
Di mana salah saya? Di mana fitnah saya?
March 8, 2011 at 1:53 pm
ya lo belajar dulu definisi dari kata fitnah baru lo ngerti apa itu fitnah
March 9, 2011 at 3:13 am
Bagaimana anda disebut penyeru kebenaran sementara anda melihat orang lain dari kaca mata anda sendiri dan bukan dari kaca mata orang tersebut. Bagaimana anda menyebut ALLAH sebagai berhala, padahal jelas di dalam alQuran beda antara ALLAH dengan berhala.
Bagaimana anda mengatakan nama YAHWEH adalah nama Tuhan sementara bangsa lain menyebut-Nya tidak dengan nama YAHWEH?
Bagaimana anda meyakini YAHWEH sebagai Tuhan tetapi mengambil Yesus sebagai tuhan juga, padahal hukum utama itu tidak mengambil Tuhan selain Dia?
March 8, 2011 at 6:12 pm
“Fitnah” adalah menjelekkan orang tanpa dasar kebenaran.(Kamus Besar 1996)
“Fitnah” lebih jahat dp pembunuhan.(Qs 2:191)
Siapakah yg menuduh saya nyembah berhala? Pemfitnah! Maling teriak maling!
Saya nyembah Ilah yg benar yaitu YAHWEH.
YAHWEH adalah Ilah yg BENAR.(Yer 10:10)
March 9, 2011 at 12:06 am
Yahweh adalah berhala karena mempunyai sifat berhala yahweh adalah nama dewa bulan mesir kuno.Bukti penyimpangan-penyimpangan bangsa Israel kepada dewa mesir kuno
banyak tercatat dalam Alkitab, seperti dalam: Bilangan 22:41 dan Num
25:3, hakim-hakim 2:13, 8:33; 2raja2 23:13, 1:2, 16:16, 23:13, 1raja 2
11:33
Mazmur 68:4 2Tawarikh 33:3; Yehezkiel 8:16; 8:1 dan lainya.
Haleluya apakah artinya?
Dalam bahasa Ibrani Halelu berarti “Puji” dan Ya adalah dewa bulan
Lihat disini nama-nama dewa mesir
kuno http://touregypt.net/godsofegypt/index.h
tm
Jadi haleluya artinya adalh puji dewa bulan
March 9, 2011 at 4:41 am
Ngawur Anda!!!
Haleluyah berasal dari 2 kata Ibrani yang digabungkan menjadi satu:
Hallel artinya: Terpujilah
Yah adalah singkatan dari kata: YAHWEH
Jadi, Haleluyah artinya: “TERPUJILAH YAHWEH”
March 9, 2011 at 5:06 am
Dalam bahasa Indonesia, kata fitnah, seperti disebutkan dalam banyak kamus bahasa Indonesia adalah: menuduh tanpa bukti, seperti yang anda kutipkan. Dalam bahasa Arab, kata fitnah yang artinya seperti itu adalah “buhtaan” bukan “fitnah”.
Di dalam Al Qur’an surat Al Baqoroh (2) ayat 191 tercantum kalimat “Wal fitnatu asyaddu minal qotli….” yang artinya “Dan fitnah itu lebih sangat (dosanya) daripada pembunuhan..”. Imam Ibnu Katsir menjelaskan, bahwa Imam Abul ‘Aliyah, Mujahid, Said bin Jubair, Ikrimah, Al Hasan, Qotadah, Ad Dhohak, dan Rabi’ ibn Anas mengartikan “Fitnah” ini dengan makna “Syirik”. Jadi Syirik itu lebih besar dosanya daripada pembunuhan.
Ayat tersebut turun berkaitan dengan haramnya membunuh di Masjidil Haram, namun hal tersebut diijinkan bagi Rasulullah saw manakala beliau memerangi kemusyrikan yang ada di sana. Sebagaimana diketahui, di Baitullah saat Rasulullah saw diutus terdapat ratusan berhala besar dan kecil. Rasulullah diutus untuk menghancurkan semuanya itu. Puncaknya adalah saat Fathu Makkah, dimana Rasulullah saw mengerahkan seluruh pasukan muslimin untuk memerangi orang-orang musyrik yang ada di Makkah.
Tak ada satupun ayat di dalam Al Qur’an yang mengartikan kata “fitnah” dengan arti sebagaimana yang dipahami oleh orang Indonesia, yakni menuduhkan satu perbuatan yang tidak dilakukan oleh orang yang dituduh. Kata ‘fitnah’ di dalam Al Qur’an memang mengandung makna yang beragam sesuai konteks kalimatnya. Ada yang bermakna bala bencana, ujian, cobaan, musibah, kemusyrikan, kekafiran, dan lain sebagainya. Maka memaknai kata ‘fitnah’ haruslah dipahami secara keseluruhan dari latar belakang turunnya ayat dan konteks kalimat , dengan memperhatikan pemahaman ulama tafsir terhadap kata tersebut.
Memaknai kata-kata di dalam Al Qur’an dengan memenggalnya menjadi pengertian yang sepotong-sepotong serta meninggalkan makna keseluruhan ayat, hanya akan menghasilkan pemahaman yang melenceng dan keliru akan isi Kitabullah. Dan itulah yang dilakukan oleh orang-orang yang hendak menyalahgunakan Kitabullah demi mengesahkan segala perilakunya. Dan ini juga dilakukan oleh orang-orang yang hendak menyelewengkan makna Al Qur’an dari pengertian yang sebenarnya.
Fitnah yang saya tuduhkan kepada anda bukan fitnah dalam QS 2:191, melainkan fitnah menurut KBBI. Kenapa anda dianggap berbohong tanpa dasar kebenaran? Sudah saya sampaikan penjelasannya dalam komentar sebelumnya. Bukti lain bahwa anda berkata bohong adalah menyatakan fitnah dalam QS 2:191 sebagai fitnah dalam KBBI. Cara anda menyamakan seperti ini menghasilkan kebohongan. Dan fitnah anda disebabkan karena anda menafsirkan alQuran semau anda, sehingga anda mengatakan ALLAH itu berhala, dls…
March 10, 2011 at 3:12 pm
hahaha lo sendiri fitnah umat islam nyembah batu di blog lain
March 10, 2011 at 3:18 pm
Batu hitam itu (Hajar Aswad) melambangkan si Allah (Tuhannya Islam – yang sesungguhnya nama untuk Dewa Bulan di Arab). Dulu di Kabah ada 360 dewa/dewi dan ada yang disebut sebagai puteri-puterinya Allah yaitu Al Uzza, Al Lata dan Manat…
Nah…oleh Muhammad ke-360 dewa-dewi itu disingkirkan, termasuk puteri-puterinya Allah, dan mendeklarasikan bahwa sekarang orang hanya boleh menyembah 1 Tuhan saja yaitu Allah swt/Allah Taala, atau si Dewa Bulan itu sendiri.
Wassalam
March 10, 2011 at 3:39 pm
hahaha tinggal nuduh aja anda nggak konsisten
pertama nuduh umat islam nyembah dewa bulan
kedua nuduh umat islam nyembah batu
March 11, 2011 at 4:38 am
Ya…sama saja toh.
Dewa Bulan digambarkan sebagai sebuah berhala yang terbuat dari batu hitam (hajar aswad), yang mana dalam ritual menunaikan haji, umat Muslim berlomba-lomba mengitari Ka’bah dan berusaha untuk mencium Batu Hitam/Hajar Aswad (= Dewa Bulan itu sendiri)…
Praktek penyembahan berhala yang dilakukan oleh orang-orang Muslim ini, sebenarnya sudah dilakukan oleh orang-orang pagan Arab – JAUH SEBELUM MASA MUHAMMAD.
Itulah sebabnya ayah Muhammad dan banyak saudara-saudaranya yang lain bernama Abdullah (artinya hamba-hamba Allah)
Apakah ayah Muhammad adalah orang Muslim?
Jelas tidak!
Jadi kesimpulannya: Muhammad hanya mempromosikan ulang penyembahan kepada Allah = Dewa Bulan, yang dilakukan oleh orang-orang pra Islam – tetapi sekarang, setelah dipengaruhi konsep monoteisme Yahudi dan Kristen, maka Muhammad pun memutuskan supaya ke-360 dewa/dewi (berhala) lain yang ada di Ka’bah supaya disingkirkan.
Sahabat-sahabat saya Muslim mau percaya atau tidak…itu hak dan keputusan anda.
Sekali lagi, masuk surga atau tidak itu urusan masing-masing bukan.
Tetapi saya tidak akan pernah menarik pernyataan saya, bahwa agama Islam = agama penyembahan berhala, yaitu menyembah Dewa Bulan yang bernama Allah swt atau Allah Ta’ala!!!
March 11, 2011 at 9:07 am
Jangan main fitnah begitu donk. Coba tunjukan dalam alQuran, ayat mana yang menyatakan bahwa Muhammad SAW mempromosikan ALLAH sebagai Dewa Bulan untuk disembah? Kan anda mengatakan, dewa bulan itu punya anak, padahal ALLAH yang dipromosikan oleh Muhammad SAW adalah Tunan yang tidak beranak dan diperanakan. Anda juga bilang ALLAH yang dipromosikan adalah hajar aswad, padahal jelas di dalam alQuran bahwa ALLAH itu bukan berhala benda mati.
Kalaupun misalnya benar ALLAH itu dikenal pada masa jahiliyah sebagai Tuhan dengan sekutu, tapi apa anda tidak pernah membaca sejarah nabi khususnya Ibrahim di mana para Nabi mengembalikan pemahaman benar masyarakatnya tentang Tuhan, sehingga anda menganggap heran jika Muhammad SAW sebagai nabi meluruskan pemahaman masyarakatnya tentang ALLAH. Jika masyarakat jahiliah menganggap ALLAH adalah dewa utama, maka Muhammad SAW meluruskan, bahwa ALLAH itu tidak punya sekutu, tidak beranak dan diperanakan, bukan dewa bulan, melainkan Tuhan yang tidak serupa dengan ciptaan-Nya, yang menciptakan semesta raya berikut isinya.
Tentu nya anda berpaling dari alkitab yang menceritakan bagaimana Ibrahim menghancurkan sekutu Tuhan dan menyeru umatnya untuk hanya menyembah Tuhan tanpa sekutu, karena anda adalah penyeru Tuhan dengan sekutu. Sehingga wajar saja jika anda pun berpaling dari kenyataan bahwa Muhammad SAW telah meluruskan pemahaman masyarakatnya tentang ALLAH, dari Tuhan yang memiliki sekutu, memiliki anak dan diperanakan, menjadi Tuhan tanpa sekutu.
Masalah ini gampang sekali … temuan sejarawan bahwa masayrakat pra Islam mengenal ALLAH sebagai tuhan degan sekutu sama sekali tidak menjustifikasi bahwa ALLAH yang difahami muslim adalah tuhan yang difahami masyarakat pra islam. Pemahaman itu bisa bergeser … Jika YAHWEH bisa bergeser menjadi tuhan dengan sekutu pada masa Kristen trinity, maka boleh juga terjadi pergeseran di mana YAHWEH difahami sebagai tuhan tanpa sekutu. Demikian pula dengan ALLAH, bisa bergeser dari tuhan yang memiliki sekutu menjadi tuhan tanpa sekutu.
Sebutan atau nama itu bukan Dia, karena Dia disebut sesuai dengan kemampuan hamba-Nya. Bahkan seandainya anda menyebutkan sebagai Dia, yang tersebut dalam lafadz ALLAH dalam kata “Hu”, dan dalam keyakinan anda Dia itu Tuhan tanpa sekutu, maka itulah Tuhan yang ditunjukan para Nabi. Dengan demikian, mau anda panggil YHWH, YAHWEH, ALLAH, Tuhan Bapa, Tien, Tuhan, Dia, dls … sepanjang Dia adalah Tuhan tanpa sekutu, maka dialah Tuhan yang dimaksud para Nabi dari masa ADAM hingga Muhammad.
Logika yang begini aja kok gak nyampe … 😀
March 11, 2011 at 1:05 pm
@samuel
“Dan sebagian dari tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah bersujud kepada matahari dan janganlah (pula) kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah yang menciptakannya, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah. ” (QS. Fushshilat 37)
Ayat ini diperkuat dengan ayat lain, bahwa bulan bukanlah object penyembahan.
“Tidakkah kamu memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah memasukkan malam ke dalarn siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan Dia tundukkan matahari dan bulan masing-masing berjalan sampai kepada waktu yang ditentukan, dan sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan “. (QS. Luqman 29).
Jika Allah adalah “dewa bulan” seperti yang anda tuduhkan, apa mungkin “dewa bulan” menciptakan bulan untuk dipakai oleh manusia?. Dengan bukti di atas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa umat Islam hanya menyembah `Allah” saja, dan bukan menyembah dewa bulan. Kepercayaan terhadap kekuatan benda-benda angkasa yang pernah berkembangan di Mesir, Babilonia, serta Asiria, mungkin saja mempengaruhi Jazirah Arab, sebab secara geografis letaknya tidaklah berjauhan; Hanya saja pada masa Rasulullah kepercayaan tersebut diluruskan dengan menempatkan benda-benda tersebut pada tempat dan fungsinya. Seperti bulan -misalnya-, seperti yang pernah ditanyakan oleh masyarakatArab kepada Rasulullah, ditempatkan sebatas untuk menandakan pergantian waktu. Sebagaimana Firman Allah di Surat Al Baqarah 189:
“Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: “Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadat) haji”.
Dari riwayat Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Ibnu Abbas, bahwa sahabat bertanya kepada Rasulullah saw.: Untuk apa diciptakan bulan sabit?” maka turun ayat tersebut yang
memerintahkan Rasulullah untuk menjawab bahwa bulan adalah untuk menunjukkan waktu kepada manusia kapan mereka harus memakai pakaian ihram pada waktu haji dan kapan harus menanggalkannya, atau kapan mereka harus memulai puasa dan kapan harus mengakhirinya. Dari sini, dapat kita ketahui bahwa tidak ada kepentingan penyembahan kepada bulan, tetapi hanya sebagai Penunjuk pergantian waktu, seperti Haji clan Puasa. Pada masa Khalifah Umar umat Muslim membuat penanggalan berdasarkan hitungan bulan, yang dimulai sejak masa Hijrah.
Asal Usul Perayaan Natal 25 Desember
Perintah untuk menyelenggarakan peringatan Natal tidak ada dalam Bibel dan Yesus tidak pernah memberikan contoh ataupun memerintahkan pada muridnya untuk menyelenggarakan peringatan kelahirannya.
Perayaan Natal baru masuk dalam ajaran Kristen Katolik pada abad ke-4 M. Dan peringatan inipun berasal dari upacara adat masyarakat penyembah berhala. Dimana kita ketahui bahwa abad ke-1 sampai abad ke-4 M dunia masih dikuasai oleh imperium Romawi yang paganis politheisme.
Ketika Konstantin dan rakyat Romawi menjadi penganut agama Katholik, mereka tidak mampu meninggalkan adat/ budaya pagannya, apalagi terhadap pesta rakyat untuk memperingati hari Sunday (sun=matahari; day=hari) yaitu kelahiran Dewa Matahari tanggal 25 Desember.
Maka supaya agama Katholik bisa diterima dalam kehidupan masyarakat Romawi diadakanlah sinkretisme (perpaduan agama-budaya/ penyem-bahan berhala), dengan cara menyatukan perayaan kelahiran Sun of God (Dewa Matahari) dengan kelahiran Son of God (Anak Tuhan=Yesus). Maka pada konsili tahun 325, Konstantin memutuskan dan menetapkan tanggal 25 Desember sebagai hari kelahiran Yesus, Juga diputuskan: Pertama , hari Minggu (Sunday = hari matahari) dijadikan pengganti hari Sabat yang menurut hitungan jatuh pada Sabtu. Kedua, lambang dewa matahari yaitu sinar yang bersilang dijadikan lambang Kristen. Ketiga, membuat patung-patung Yesus untuk menggantikan patung Dewa Matahari.
Sesudah Kaisar Konstantin memeluk agama Katolik pada abad ke- 4 Masehi, maka rakyat pun beramai-ramai ikut memeluk agama Katholik. Inilah prestasi gemilang hasil proses sinkretisme Kristen oleh Kaisar Konstantin dengan agama paganisme politheisme nenek moyang.
Demikian asal-usul Christmas atau Natal yang dilestarikan oleh orang-orang Kristen di seluruh dunia sampai sekarang. Darimana kepercayaan paganis politheisme mendapat ajaran tentang dewa matahari yang diperingati tanggal 25 Desember?
Mari kita telusuri melalui Bibel maupun sejarah kepercayaan paganis yang dianut oleh bangsa Babilonia kuno didalam kekuasaan raja Nimrod (Namrud).
Putaran jaman menyatakan bahwa penyembah berhala versi Babilonia ini berubah menjadi “Mesiah palsu”, berupa dewa “13a-al” anak dewa matahari dengan obyek penyembahan “Ibu dan Anak” (Semiramis dan Namrud) yang lahir kembali. Ajaran tersebut menjalar ke negara lain: Di Mesir berupa “Isis dan Osiris”, di Asia bernama “Cybele dan Deoius”, di Roma disebut Fortuna dan Yupiter”, bahkan di Yunani. “Kwan Im” di Cina, Jepang, dan Tibet. Di India, Persia, Afrika, Eropa, dan Meksiko juga ditemukan adat pemujaan terhadap dewa “Madonna” dan lain-lain.
Dewa-dewa berikut dimitoskan lahir pada tanggal 25 Desember, dilahirkan oleh gadis perawan (tanpa bapak), mengalami kematian (salib) dan dipercaya sebagai Juru Selamat (Penebus Dosa):
Dewa Mithras (Mitra) di Iran, yang juga diyakini dilahirkan dalam sebuah gua dan mempunyai 12 orang murid. Dia juga disebut sebagai Sang Penyelamat, karena ia pun mengalami kematian, dan dikuburkan, tapi bangkit kembali. Kepercayaan ini menjalar hingga Eropa. Konstantin termasuk salah seorang pengagum sekaligus penganut kepercayaan ini.
Apollo, yang terkenal memiliki 12 jasa dan menguasai 12 bintang/planet.
Hercules yang terkenal sebagai pahlawan perang tak tertandingi.
Ba-al yang disembah orang-orang Israel adalah dewa penduduk asli tanah Kana’an yang terkenal juga sebagai dewa kesuburan.
Dewa Ra, sembahan orang-orang Mesir kuno; kepercayaan ini menyebar hingga ke Romawi dan diperingati secara besar-besaran dan dijadikan sebagai pesta rakyat.
Demikian juga Serapsis, Attis, Isis, Horus, Adonis, Bacchus, Krisna, Osiris, Syamas, Kybele dan lain-lain. Selain itu ada lagi tokoh/pahlawan pada suatu bangsa yang oleh mereka diyakini dilahirkan oleh perawan, antara lain Zorates (bangsa Persia) dan Fo Hi (bangsa Cina). Demikian pula pahlawan-pahlawan Helenisme: Agis, Celomenes, Eunus, Soluius, Aristonicus, Tibarius, Grocecus, Yupiter, Minersa, Easter.
Jadi, konsep bahwa Tuhan itu dilahirkan seorang perawan pada tanggal 25 Desember, disalib/dibunuh kemudian dibangkitkan, sudah ada sejak zaman purba4.
Konsep/dogma agama bahwa Yesus adalah anak Tuhan dan bahwa Tuhan mempunyai tiga pribadi, dengan sangat mudahnya diterima oleh kalangan masyarakat Romawi karena mereka telah memiliki konsep itu sebelumnya. Mereka tinggal mengubah nama-nama dewa menjadi Yesus. Maka dengan jujur Paulus mengakui bahwa dogma-dogma tersebut hanyalah kebohongan yang sengaja dibuatnya. Kata Paulus kepada Jemaat di Roma:
“Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliannya; mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa? (Roma 3:7) “.
Mengenai kemungkinan terjadinya pendustaan itu, Yesus telah mensinyalir lewat pesannya:
Jawab Yesus kepada mereka : “Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! Sebab banyak orang akan datang dengan memakai namaku dan berkata Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang”. (Matius 24:4-5)
March 11, 2011 at 11:14 pm
Logika seperti ini memang cetek, khususnya yang mengerti sejarah para Nabi menegakan Tuhan YME dan mengnacurkan berhala. Masa kristen ekstrimis gak bisa ngerti bisanya terjadi pergeseran pemahaman manusia dari memahami Tuhan memiliki sekutu menjadi memahami Tuhan tanpa sekutu? Apa gak baca sejarah Nabi mereka itu? Atau barangkali sudah ditutup-tutupi oleh Paulus yang menghendaki Kristen memahami YAHWEH atau Elohim, atau El, atau Tuhan ALLAH adalah Tuhan Bapa yang memiliki sekutu Yesus yakni Tuhan Anak?
March 9, 2011 at 2:35 am
Pnyimpangan orang Israel memang ada.
Pnyimpangan itu membuat murka YAHWEH(Bil 25:3)
Dari 12 ayat yg anda sbt tdk satupun yg menya-
takan bhw YWHH adalah dewa bulan.
Hati-hati jangan ikut jadi “KHOIRUL MAKIRIIN”.
March 9, 2011 at 2:49 am
Ok sekarang kita dalam dujul Haleluya, maka kita akan membahas Yah
atau Ya atau Ia yang terdapat pada kalimat “Halelu Ya”. menurut orang-orang yahudi
sebutan Haleluya berarti pujilah tuhan. “Ya”sengaja diartikan sebagai
Tuhan karena kata Ya terdapat pada “Yahweh”. Benarkah Ya atau Ia atau
Yah adalah berarti Tuhan? Ini adalah dewa bulan, di babilonia para pagan
menyebut dewa bulan dengan sebutan “Ya, Ia ataupun Yah” dewa ini
bencong alias memiliki dua identitas sebagai laki-laki dan perempuan.
Tidak berjenis kelamin dan tidak menikah, kemudian ada yang benarama
“Shua” adalah sebutan untuk dewa langit, jadi ketika orang menggabungkan
kedua kata Ia dan Shua maka akan terbentuk dua dewa pagan sekaligus,
yaitu Dewa bulan dan Dewa langit, jadi YahShua atau IaShua adalah
sebutan nama untuk Dewa Bulan dan Dewa Langit
Suatu keanehan, alkitab mumuat nama dewa bulan bangsa babilonia
sebagai nama lain dari dewa bulan yaitu baal, mereka bangsa yahudi telah
murtad setelah mereka mulai memuja berhala EHYEH, bulan dalam bahasa
Ibrani berarti yareach, dan ini sama dengan sebutan untuk YHWH, Ibrani
modern mengeja ini sengaja berbeda, untuk menyimpangkan identitas asli
dari dewa pagan mesir kuno. Tapi tidak masalah, para sarjana sangat
mengetahui ini adalah benar. Bukti para sarjanapun sangat berlimpah
untuk bisa dan tak pernah bisa tersanggah oleh orang yahudi bahwa YHVH
adalah Dewa bulan. Dan mereka para yahudi dan kristen telah lama menjadi
penyembah berhala.
March 9, 2011 at 4:47 am
Pemujaan Dewa Bulan
Sampai saat ini tidak perlu diherankan bahwa kata “Allah” bukanlah kata yang ditemukan oleh Muhammad atau yang diwahyukan pertama kali dalam Alquran.
Ilmuwan Timur Tengah yang terkenal yaitu H. Gibb menunjukkan alasan kenapa Muhammad tidak pernah menjelaskan dalam Alquran mengenai siapa itu Allah, yaitu semata-mata karena para pendengarnya telah mendengar tentang Allah jauh-jauh sebelum Muhammad dilahirkan.
Doktor Arthur Jeffry, salah seorang dari ilmuwan Islam Barat yang terkenal pada zaman modern ini, yang juga profesor dalam bidang kajian Islam dan Timur Tengah pada Universitas Columbia, menyebutkan:
Nama Allah, sebagaimana yang dinyatakan dalam Alquran, memang sudah dikenal dengan baik di Arab pada zaman pra-Islam. Sesungguhnya, baik nama Allah maupun Allat, (bentuk feminimnya) sering ditemukan di antara nama-nama ilah yang tertulis dalam prasasti di Afrika Utara.
Kata “Allah” berasal dari kata rangkap bahasa Arab yaitu al-ilah. “Al” adalah kata sandang seperti “sang”, dan “ilah” adalah kata Arab yang berarti Tuhan (God dalam bahasa Inggris). Kata tersebut bukan kata asing bahkan bukan juga kata bahasa Syria. Kata tersebut asli bahasa Arab.
Kata Allah juga bukan kata bahasa Ibrani atau Yunani dalam arti “God” sebagaimana yang dimaksud dalam Alkitab.
Kata Allah adalah murni/asli kata bahasa Arab yang dulu digunakan untuk menyatakan seorang dewa Arab.
Hastings’ Encyclopedia of Religion and Ethics menyatakan:
“Allah” adalah kata nama, yang diterapkan hanya untuk menyatakan Dewanya orang Arab secara khusus.
Menurut Encyclopedia of Religion:
“Allah” adalah nama pada zaman pra-Islam yang sama artinya dengan nama “Bel” (dewa bumi) dari Babylonia.
Bagi mereka yang mengalami kesulitan untuk percaya bahwa Allah adalah nama dewa pagan-nya orang-orang Arab pagan pada zaman pra-Islam, kutipan dari sumber-sumber otoritatif berikut ini mungkin dapat membantu:
“Allah” ditemukan dalam prasasti-prasasti Arab sebelum Islam (Encyclopedia Britannica).
Orang-orang Arab, sebelum zaman Muhammad, menerima dan menyembah menurut cara-cara tertentu kepada Tuhan Tertinggi yang disebut allah (Encyclopedia of Islam, ed. Houtsma).
Allah sudah dikenal oleh orang-orang Arab zaman pra-Islam; dia adalah salah satu dewa orang-orang Mekah (Encyclopedia of Islam, ed. Gibb).
Ilah…muncul dalam puisi zaman pra-Islam…. Karena seringnya digunakan, al-ilah lalu disingkat allah, seringkali diungkapkan dalam puisi-puisi zaman pra-Islam (Encyclopedia of Islam,es. Lewis).
Nama Allah sudah ada sebelum zaman Muhammad (Encyclopedia of World Mythology and Legend).
Kata “Allah” ini berasal dari zaman pra-Islam. Allah bukan kata umum yang berarti “Tuhan” (atau dewa), dan orang-orang Muslim harus menggunakan nama/istilah lain atau bentuk lain jika mereka ingin menyatakan tuhan lain yang bukan tuhan mereka (Encyclopedia of Religion and Ethics).
Sebagai tambahan dari kesaksian karya referensi standar tersebut di atas, kami kutipkan pernyataan seorang ilmuwan seperti Henry Preserved Smith dari Universitas Harvard yang mengungkapkan:
Allah telah dikenal nama pribadiNya oleh orang-orang Arab.
Doktor Kenneth Cragg, mantan editor dari jurnal ilmiah yang sangat bergengsi yaitu Muslim World dan juga seorang ilmuwan Islam Barat modern yang sangat terkenal, yang hasil kerjanya umumnya dipublikasikan oleh Universitas Oxford, memberi komentar:
Nama Allah juga dapat dibuktikan dengan jelas terdapat dalam peninggalan arkeologi dan kesusasteraan Arab zaman pra-Islam.
Doktor W. Montgomery Watt, yang adalah seorang profesor bidang kajian Islam dan Arab pada Universitas Edinburgh dan juga merupakan profesor tamu bidang kajian
Islam pada College de France, Universitas Georgetown dan Universitas Toronto, telah melakukan suatu karya kerja ekstensif mengenai konsep “allah” pada zaman pra-Islam. Dia menyatakan:
Dalam beberapa tahun belakangan ini saya makin diyakinkan bahwa untuk memahami karier Muhammad secukupnya dan memahami asal usul Islam perlulah disertakan keberadaan Mekah yang menganut bahwa Allah sebagai “tuhan maha tinggi”. Dalam hal tertentu ini merupakan suatu bentuk penyembahan berhala. Namun berbeda dengan penyembahan berhala seperti yang umumnya dimengerti orang sehingga ketidaksamaan ini perlu diperlakukan secara terpisah.
Setelah mengadakan diskusi mengenai arti Allah pada zaman pra-Islam, Caesar Farah dalam bukunya: Islam: Beliefs and Observations menyimpulkan bahwa:
Jadi, tidak beralasan sama sekali untuk menerima pandangan yang menyatakan bahwa nama “Allah” itu adalah terusan Kristen dan Yahudi kepada Muslim.
Menurut ilmuwan Timur Tengah E.M. Wherry, (yang hasil karyanya berupa terjemahan Alquran yang sampai hari ini masih tetap digunakan), dalam zaman pra-Islam pemujaan terhadap Allah dan pemujaan terhadap baal merupakan upacara keagamaan astral (berhubungan dengan benda-benda langit) dalam arti bahwa mereka melibatkan matahari, bulan, dan bintang-bintang sebagai sesembahan mereka.
[Catatan: nama-nama Komarudin, Syamsudin dan Najamudin sampai hari ini masih dipakai sebagai nama pribadi orang-orang Muslim. Umumnya mereka tidak menyadari arti dari kata-kata tersebut yang berkonotasi dengan keberhalaan:
• Agama Penyembah Bulan disebut Komarudin
Komarun = Bulan; Dinun = Agama
• Agama Penyembah Matahari disebut Syamsudin
Syamsun = Matahari; Dinun = Agama
• Agama Penyembah Bintang disebut Najamudin
Najmun = Bintang; Dinun = Agama]
March 9, 2011 at 5:45 am
@Samuel
Anda nyalin penjelasan panjang lebar, jawabannya sama dengan jawaban anda untuk ilham othmani:
Ngawur Anda!!!
ALLAH dalam alQuran beda dengan ALLAH yang mereka yakini sebagai dewa bulan.
March 10, 2011 at 3:10 pm
apa nama kristen juga pernah ditemukan ?
March 11, 2011 at 9:17 am
Kalaupun memang benar masyarakat pra jahiliyah memahami ALLAH sebagai tuhan dengan sekutu yang memeilik anak atau diperanakan, maka Muhammad SAW meluruskan pemahaman tersebut dan menyerukan agar masyarakatnya menyembah ALLAH sebagai Tuhan tanpa sekutu, tidak beranak dan diperanakan. ALLAH dengan sifat ESA adalah Tuhan yang diserukan oleh para Nabi dan digariskan oleh hukum utama. Manusia telah menyebut dia dengan beragam nama. Tapi dia dikenali oleh segala bangsa melalu sifat dan bukan namanya. Bahkan YHWH sendiri bukan nama tetapi pernyataan yang artinya “Yang Maha Ada di Segala Waktu”. Bagaimana anda membedakan Tuhan itu dari namanya dan bukan dari sifat-Nya yang ESA, padaham YAHWEH itu sendiri adalah sifat yang dalam alQuran disebut alAwal dan alAkhir?
March 9, 2011 at 5:10 am
Nah, saat anda mengangkat KHORUL MAKIRIIN saja kita sudah melihat anda sedang melakukan fitnah terhadap ALLAH.
Anda berkata tidak ada satupun ayat alKitab yang menyatakan bahwa YHWH adalah dewa bulan. Sekarang saya minta anda menunjukan, mana ayat dalam alQuran yang menyatakan bahwa ALLAH itu berhala.
Anda memang tukang fitnah …
March 10, 2011 at 3:05 pm
@abugil
dimana2 lo tetep oon ya, tuhan lo itu kan wonder wow man bencong perkasa dari hutan mazone
March 9, 2011 at 4:50 am
Simbol Bulan Sabit
Simbol penyembahan dewa bulan dalam budaya Arab dan di tempat-tempat lain di seluruh Timur Tengah yaitu bulan sabit.
[Suatu simbol yang justru ditolak oleh Musa dan nabi-nabi Tuhan sebelumnya, baca Kitab Ulangan 4 : 19, Yeremia 8 : 2; 19 : 13; 2 Raja-raja 21 : 3, 5; Zefanya 1 : 15 dan lain-lain.]
Para arkeolog telah menggali banyak patung-patung dan prasasti bertuliskan huruf Mesir kuno di mana bulan sabit ditempatkan di atas kepala dewa untuk melambangkan penyembahan terhadap dewa bulan.
Sementara bulan biasanya disembah sebagai dewi (dewa perempuan) di Timur Dekat pada zaman kuno, orang-orang Arab sebaliknya memandang bulan sebagai dewa (laki-laki).
Para Dewa Suku Quraisy
Suku Quraisy dalam lingkungan mana Muhammad dilahirkan, adalah pengabdi-pengabdi khusus terutama kepada Allah, dewa bulan, dan khususnya ketiga puteri Allah yang dipandang sebagai perantara antara manusia dan Allah.
Penyembahan kepada ketiga dewi yaitu Al-Lata, Al-uzza, dan Manat memegang peranan penting pada penyembahan di Kaabah, Mekah.
Puteri Allah yang pertama dan kedua mempunyai nama yang merupakan kata feminine (bentuk gender wanita) dari kata Allah (yaitu kata Lata dan Uzza).
Nama dari ayahnya Muhammad secara literal adalah Abd-Allah. Nama pamannya adalah Obied-Allah. Nama-nama tersebut menyatakan jati diri bahwa keluarga Muhammad adalah keluarga penyembah berhala yang menyembah Allah, sang dewa bulan.
March 9, 2011 at 5:38 am
Jika kalian meyakini ALLAH adalah dewa bulan, ketahuilah ALLAH itu Tuhan YME, yang tanpa sekutu menciptakan bulan, bintang, semesta raya dan segala isinya. Inilah ALLAH yang benar. Dan tidak ada satupun ayat dalam alQuran yang menyatakan bahwa ALLAH adalah dewa bulan. Bagaimana ALLAH disebut dewa bulan, padahal Dia adalah Tuhan semesta alam dan bukan hanya penguasa bulan.
Segala puji {2} bagi allah, Tuhan semesta alam. {3} (AL FAATIHAH (PEMBUKAAN) ayat 2)
Bagaimana ALLAH disebut dewa bulan, lalu ada dewa matahari dan sekutu lainnya, padahal ALLAH adalah Tuhan tanpa sekutu:
Tetapi aku (percaya bahwa): dialah allah, Tuhanku, dan aku tidak mempersekutukan seorangpun dengan Tuhanku. (AL KAHFI (Gua) ayat 38)
Bagaimana ALLAH disebut dewa bulan yang memiliki anak, padahal ALLAH adalah tuhan yang tidak beranak dan tidak diperanakan:
“Allah beranak”. Dan sesungguhnya mereka benar-benar orang yang berdusta. (ASH SHAAFFAAT (YANG BER SHAF-SHAF) ayat 152) Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, (AL IKHLASH (MEMURNIKAN KEESAAN ALLAH) ayat 3)
Anda dan orang kristen di tempat ini memang tukang fitnah … Begitukah Kristen mengajarkan anda?
March 9, 2011 at 1:07 pm
@ Samuel hadi
Anda ini tidak habis-habis ditipuin sama orientalis.Dalam bahasa Arab agama bulan itu disebut dinul qamar.Kalau Qamaruddin itu berarti bulannya agama.Syamsuddin mataharinya agama.Najmuddin bintangnya agama.
Tapi kalau Yahweh itu sudah jelas-jelas nama Dewa pagan.Barangkali juga anda tidak tau nama jesus itu sebenarnya diambil dari Je zeus.Zeus adalah nama dewa pagan yunani kuno.
March 9, 2011 at 1:12 pm
tragis nian kisah tuhan menurut kresten…
lahirnya di tempat najis
matinya di tempat terkutuk
silsilahnya tidak jelas,
kuburanya tidak jelas
Namanya pun gak jelas.
March 10, 2011 at 2:38 am
Saya perhatikan…tampaknya saudaraku Ilham dan Someone sangat terganggu dengan FAKTA (berdasarkan sejarah dan praktek yang dikemukakan oleh ratusan para ahli arkeologi dan sejarah) bahwa Islam sesungguhnya adalah kebangkitan kembali penyembahan kepada Dewa Bulan…
Anda mau percaya atau tidak – itu URUSAN ANDA, bukan urusan saya.
Apakah saya cuma mengarang atau berbohong dengan menampilkan fakta-fakta di atas?
Menurut saya tidak, itu hasil penelitian seksama dari begitu banyak para ahli; meskipun menurut anda mereka berbohong.
Anda punya akal sehat dan hati nurani, dan ada Tuhan di atas sana yang siap memberikan petunjuk pada anda.
Bukankah Anda sedari kecil diajari supaya Tuhan menunjukkan pada anda JALAN YANG LURUS?
Berdoalah padaNya, mintalah petunjukNya.
Jika Ia nyatakan bahwa Allah Taala bukan Dewa Bulan, silahkan terus menjadi pengikut Islam – itu urusan dan hak anda (masalah keyakinan masalah pribadi bukan?)
Tetapi jika Tuhan Sejati memberitahukan pada anda bahwa MEMANG BENAR…ALLAH TAALA/SWT ITU ADALAH DEWA BULAN…
Maka, tinggalkanlah Islam secepatnya…karena agama ini hanya akan membawa anda pada kebinasaan kekal.
May the Living Lord guide you.
March 10, 2011 at 3:02 pm
jika argumen anda cuman berdasarkan lambang di masjid2 bagaimana dengan lambang bendera amerika?
apa umat islam pernah menenteng2 simbol bulan seperti umat kristen yang menenteng2 salib?
bukti2nya apa?bisa anda sebutkan?
March 10, 2011 at 3:03 pm
SAINT PETER SQUARE: KUIL MATAHARI
Akhirnya, tidak ada keselamatan di luar Islam. Tidak ada agama yang diakui Allah, kecuali Islam. Masuklah ke dalam Islam, maka Anda terselamatkan dari para pengkhianat Allah.
Bangunan St. Peter Square semakin memperjelas akan siapa yang disembah oleh Kristiani. Obelisk yang diletakkan di tengah-tengah bangunan melingkar itu merupakan simbol penyembahan kepada setan. Obelisk juga merupakan simbol penyembahan kepada Dewa Matahari, yang juga merupakan ajaran setan. Ini menjelaskan juga mengapa Kristiani mengganti hari Sabath dengan hari pertama. Karena hari pertama adalah hari yang mereka sebut dengan hari Matahari (Sunday).
Mereka juga menggambarkan Yesus yang mereka sembah sebagai sosok yang lahir pada akhir musim dingin dan awal berjayanya Matahari. Tanggal 25 Desember adalah hari yang dipercaya sebagai hari lahirnya Dewa Matahari. Maka Yesus ini seakan-akan adalah Putera dari Dewa Matahari seperti halnya Horus. Horus dipercaya sebagai putera Dewa Osiris dari isterinya, Isis, yang merupakan perempuan manusia. Mereka juga menggambarkan Yesus sebagai Putera Tuhan dari Maria, seorang perempuan manusia. Hercules juga merupakan Putera Zeus dari isterinya yang manusia.
Kebudayaan Yunani-Roma yang pagan telah mempengaruhi Kristen secara telak. Bahkan istilah-istilah yang mereka gunakan juga merupakan bahasa Yunani. Gambar Yesus dan para Santo juga sering digambarkan sebagai manusia yang ada cahaya Matahari di atas kepalanya, sama seperti ummat Buddha menggambarkan Buddha, begitu juga Dewi Kwan Im.
Di lain sisi, sebagian Kristiani percaya bahwa Beast 666 adalah putera
Iblis yang lahir di akhir Desember 1999. Pada faktanya, Yesus lahir pada bulan Ilul di musim kering dan bukan di akhir Desember pada akhir musim dingin. Maka jelaslah, yang disembah Kristiani di Gereja-Gereja bukanlah Isa Almasih, melainkan sosok putera Iblis yang diberi nama Yesus, sebagaimana orang-orang pagan juga telah menyembah keturunan Iblis yang diberi nama Horus, Hercules, Mithra, Buddha, Baachus, Krishna, dan lain sebagainya. Kepercayaan kepada dewa-dewa hanyalah karangan Iblis yang ingin menyesatkan manusia di seluruh dunia dengan ajaran Tripartite dan paganisme.
Lihatlah simbol salib yang diagungkan ummat Kristen. Bukankah itu merupakan simbol sinar matahari? Dewa Horus juga punya simbol yang mirip dengan salib. Dewa Horus, selain dilambangkan dengan burung elang, juga terkadang dilambangkan dengan simbol matahari seperti yang ada pada album “Terbaik-Terbaik”-nya grup musik Dewa.
Semakin kita selidiki, maka semakin kental saja nuansa penyembahan berhala yang dilakukan Kristiani, terutama terhadap Dewa Matahari. Agama Shinto di Jepang, juga merupakan penyembah Matahari. Dan banyak kebudayaan di dunia ini yang mengajarkan penyembahan kepada Matahari. Oleh sebab itu, Nabi Muhammad saaw melarang kita sholat ketika matahari sedang terbit atau ketika matahari sedang terbenam. Karena matahari itu terbit dan terbenam dengan “diiringi oleh dua tanduk setan”. Adapun sholat Shubuh itu didirikan sebelum matahari terbit, sedangkan sholat Maghrib itu didirikan setelah matahari terbenam sempurna.
Tidak ada sholat yang didirikan berbarengan dengan terbit atau terbenamnya matahari. Adapun ketika terjadi gerhana, ummat Islam mendirikan sholat sunnah gerhana dengan tujuan mengingatkan manusia bahwa matahari dan bulan hanyalah tanda kekuasaan Allah, maka sembahlah Allah dan jangan menyembah matahari atau bulan. Allah itulah yang menguasai dan mengatur matahari dan bulan. Keduanya, matahari dan bulan, tunduk pada kekuasaan Allah, mereka bersujud mematuhi Allah. Maka jangan sujud kepada matahari dan bulan, akan tetapi sujudlah kepada Allah yang menciptakan keduanya dan menguasainya.
March 10, 2011 at 11:38 pm
@Samuel: Someone terganggu …
Gak juga tuh … soalnya someone diberitahu sama Tuhannya bagaimana kelakuan penyekutu Tuhan seperti lo terhadap umat Islam:
Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan. (ALI ‘IMRAN (KELUARGA ‘IMRAN) ayat 186)
Jika someone dan kawan2nya mengomentari lo, itu semua sekedar memberi tambahan pengetahuan buat lo, biar lo gak sesat dalam memahami Islam. Jika lo lebih suka pendapat ahli lo dari pada ahli kami, itu terserah lo, karena petunjuk dan kesesatan itu pilihan.
Cuma kita heran saja, alQuran mendefinisikan ALLAH bukan berhala sehingga muslim meyakini ALLAH sebagai TUHAN tanpa sekutu (bukan berhala), nah lo malah percaya orientalis yang meyakini ALLAH sebagai berhala. Lalu lo bilang muslim penyembah berhala, padahal ALLAH nya lo dengan muslim itu beda, muslim tidak menyembah ALLAH nya lo yang berhala itu, tetapi menyembah ALLAH Tuhan tanpa sekutu.
Apakah lo gak pernah ngambil pelajaran dari para Nabi yang sedari dulu selalu berkata, sembahlah Tuhan tanpa sekutu! Artinya bahwa pada masanya, masyarakat para nabi tersebut menyangka ada banyak Tuhan atau ada sekutu bagi Tuhan. Misalnya ada Yesus sebagai sekutu bagi YAHWEH. Para nabi lalu mengingatkan, Tuhan itu tanpa sekutu. Artinya, YAHWEH yang benar itu adalah Tuhan yang tidak memerlukan Yesus sebagai sekutu, sebagaimana ALLAH yang benar itu adalah ALLAH yang tidak memerlukan sekutu. Pensucian Tuhan seperti ini difahami oleh pengikut jalan abrahamic seperti kami. Pastinya anda tidak memahaminya, sebab anda adalah kaum yang menyekutukan Tuhan, berada di sisi jalan yang berbeda dengan kami, sehingga pandangan dan pengalamannya juga berbeda.
Kesimpulannya, keyakinan Islam itu hanya dapat dilihat dari alQuran dan Hadits bukan menurut orientalis.
March 9, 2011 at 9:18 pm
Wahai saudaraku semua. Mengapa nama Tuhan Anda ributin? Tuhan Yang Esa, Sang Pencipta Semesta. Anda ribut seabad lamanya pun jumlah Tuhan takkan bertambah. Apapun sebutannya, Tuhan kita satu. Kalau Anda menganggap Tuhan kita berbeda-beda berarti Anda telah menganggap ada banyak Tuhan. Jangan sibuk ribut soal Tuhan lagi. Mari kita sibuk mengabdi pada-Nya saja agar kelak berjumpa dengan Yang Agung tersebut.
March 10, 2011 at 2:45 pm
Saudara Arina…pendapat anda keliru.
Justru kita harus berusaha mengenal dan menemukan siapakah Tuhan sejati. Janganlah bersikap masa bodoh.
Pikirkan benar-benar, apakah Tuhan Islam sama dengan Tuhan Kristen, sama dengan Tuhannya orang Yahudi, Hindu, Budha dan sebagainya – sebab ada banyak ilah/tuhan-tuhan palsu dalam dunia ini.
Nah…penelitian seksama para ahli ternyata membuktikan bahwa Allah swt yang disembah oleh orang-orang Muslim ternyata adalah nama lain dari Dewa Bulan, dan bahwa Islam itu adalah kebangkitan kembali penyembahan kepada Dewa Bulan, dengan semua praktek-praktek ritualnya.
Tetapi sekali lagi, entah anda percaya atau tidak – itu sepenuhnya hak anda.
Intinya adalah, sebagai manusia ciptaan Tuhan – kita harus berusaha sungguh-sungguh menemukan kebenaran dan siapakan Tuhan sejati itu. Sebab banyak penyesatan terjadi dalam dunia ini. Dan ada banyak agama-agama palsu yang telah menyesatkan manusia-manusia yang ‘tidak memiliki informasi yang benar’
Salam damai
March 10, 2011 at 2:57 pm
si A adalah peneliti dari produk sabun B, apa mungkin hasil penelitian si A akan memberi keunggulan pada produk sabun C?
March 10, 2011 at 11:58 pm
Samuel hadi hendak berkata, bahwa Tuhan itu berkata dengan bahasa alKitab dari jaman ADAM hingga sekarang, sehingga menyangka Tuhan memperkenalkan dirinya kepada ADAM dengan nama YAHWEH dan siapapun yang mengenal nama Tuhan bukan sebagai YAHWEH bukanlah tuhan. Ini perkataan menggelikan mengingat samuel hadi menyatakan seperti itu dalam keadaan gak bisa membuktikan bahasa dan istilah yang digunakan ADAM sama dengan bahasa dan istilah Musa dan Yesus.
Sementara kami dan Islam lebih logis dan memperhatikan keragaman bahasa, sehingga meyakini Tuhan pernah disebut para nabi dengan nama berbeda. Pada saat semua pengikut para nabi dikumpulkan di akhirat, mereka semua mengenalnya melalui sifat Tuhan YME, tanpa sekutu.
Mungkin di akhirat tuhan tidak akan memperkenalkan dirinya dengan nama YAHWEH atau ALLAH, karena selain umat Musa, Yesus, dan Muhammad tidak mengenal nama Tuhan tersebut dalam bahasa dan istilah yang mereka gunakan. Tuhan akan menunjukan dirinya melalui sifat-Nya YME, sehingga segala bangsa akan mengenal-Nya.
Sesungguhnya orang-orang mu’min, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang shabiin {56}, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah {57}, hari kemudian dan beramal saleh 58, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (AL BAQARAH (Sapi betina) ayat 62)
Anda di akhirat akan mencari-cari: ‘Di manakah engkau YAHWEH?’
Tuhan akan berfirman kepada bangsa yang mengenal-Nya dengan nama YAHWEH: ‘Kemarilah wahai hamba YAHWEH yang taat kepada hukum utama, tidak menyekutukan dengan ciptaan-Nya, dan masuklah ke neraka wahai kalian yang menyekutukan YAHWEH dengan ciptaan-Nya!’
Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah”. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”. (ALI ‘IMRAN (KELUARGA ‘IMRAN) ayat 64)
March 10, 2011 at 3:08 am
@samuel hadi
Anda bilang:
“Menurut saya tidak, itu hasil penelitian seksama dari begitu banyak para ahli; meskipun menurut anda mereka berbohong.”
Jawab:Jelas mereka berbohong karena kesalahan fakta dalam bahasa Arab yang mereka lakukan adalah sangat mencolok.Orang Islam menamakan anak mereka Qmaruddin dengan harapan anak mereka akan menjadi seperti bulan yang menerangi dalam agama ini.Begitu juga Syamsuddin dengan harapan anak itu akan jadi seperti mentari yang menyinari dalam agama ini.Kalau agama bulan dalam bahasa Arab bukan Qamaruddin tapi diinul qamar.He he he..anda ini mau aja dikibulin.
Tentang orang Arab pernah menyembah dewa bulan pada zaman jahiliah itu mungkin saja.Tapi nama Allah tetap bukan nama kepada dewa bulan.Nama Allah jika disebut secara wasal disebut Allahu.Jika dibuang huruf alif dan lam yang ada di awal perkataan yang merupakan alif lam makrifah maka akan tinggal lahu berarti Yang Memiliki isyarat kepada lahu maa fis samawaati wamaa fil ardh yaitu yang memliki sekalian tujuh petala langit dan ujuh petala bumi.Jadi bangsa Arab sejak dulu mereka tellah mengenal Tuhan yang maha Agung.Cuma mereka menyembah tuhan-tuhan yang lain di samping Tuhan Yang Maha Agung itu dan inilah yang diperbaiki oleh Nabi Muhammad.
March 10, 2011 at 3:16 am
Monggo Mas…
Silahkan anda berpendapat demikian.
Itu hak anda.
Saya tidak memaksa anda untuk meninggalkan agama anda koq.
Saya lebih percaya dengan yang dikatakan oleh para ahli, bahwa Islam adalah kebangkitan kembali penyembahan kepada Dewa Bulan. Salah satu, ini bisa juga dilihat dari bagaimana ritual-ritual dalam agama anda (seperti Ramadhan misalnya) seringkali dikaitkan dengan peredaran bulan.
Karena itu saya percaya bahwa Agama Islam = agama penyembahan berhala!!!
Tetapi jika anda menolak hasil penelitian para ahli itu – ITU URUSAN dan HAK anda…
Anda masuk Surga atau Neraka – itu pun sepenuhnya tanggungjawab anda kelak.
March 10, 2011 at 2:45 pm
kalau kristen agama penyembah wonder wow man karna di tiap gereja pasti ada tu patung.
hari besar nasional malah berkaitan dengan peredaran bumi terhadap matahari, apa itu juga menyembah matahari?
khayalan robert murray lo pakai
March 10, 2011 at 2:52 pm
Yang anda sebut itu adalah praktek-praktek yang SALAH dan MENYIMPANG dalam gereja Roma Katolik.
Jelas Gereja Katolik telah menyimpang sangat jauh – sebab dalam gereja ini, praktek-praktek penyembahan berhala sangat kasat mata dilakukan.
Itulah sebabnya Tuhan membangkitkan orang-orang seperti Martin Luther, Calvin, Zwingly dsb. untuk MEREFORMASI GEREJA.
Saya setuju dengan pendapat anda, tetapi itu adalah praktek yang dilakukan Gereja Roma Katolik. Dan jelas, ketika mereka berdoa dan sujud di depan patung Yesus, Maria dan orang-orang suci lainnya = PENYEMBAHAN BERHALA. Dan itu sudah melanggar hukum Taurat (Keluaran 20:1-4)
March 10, 2011 at 2:55 pm
tentang lambang dan bendera negara2 di dunia yang memakai bulan/bintang, apa negara tersebur menyembah bulan bintang?
March 10, 2011 at 2:55 pm
Cobalah Anda masuk ke gereja-gereja seperti GPIB, GKJ, GKI, HKBP, GBI, GPdI dan ratusan gereja-gereja lainnya (di luar gereja Katolik) – anda tidak akan menemukan patung-patung ditaruh dalam gereja untuk disembah…
March 10, 2011 at 3:43 pm
coba aja anda cari diseluruh masjid di dunia pasti anda nggak bakalan nemuin batu sesembahan ( kalau anda mau berkilah dengan arah sholat seperti saudara anda si abigail, bagaimana dengan sholatnya umat islam yang berada di kendaraan? )
March 10, 2011 at 3:44 pm
berarti semua orang di vatikan nyembah berhala?
March 11, 2011 at 12:03 am
Samuel hadi harus belajar tentang Qomarudin dari lagu ini …wkwkwkwk
March 10, 2011 at 3:18 am
Dewa Bulan dan Arkeologi
Sebagaimana yang telah kita pelajari, agama Islam berpusat pada penyembahan keilahian yang bernama “Allah”. Para Muslim mengklaim bahwa pada jaman pra-Islam pun, Tuhannya Alkitab adalah Allah itulah, yang selalu disembah secara berkesinambungan oleh para pemuka agama, nabi-nabi, dan para rasul yang terdapat dalam Alkitab.
Umat Islam mengakui pentingnya suatu kontinuitas dalam usaha mereka untuk membawa umat Yahudi dan Kristen masuk Islam. Jikalau “Allah” betul merupakan keterusan dari pewahyuan ilahi didalam Alkitab, tentunya agama Islam itu juga merupakan agama kelanjutannya Alkitab. Jadi kita semua seharusnya menjadi orang-orang Muslim. Namun, sebaliknya, jika Allah itu ternyata adalah nama dewa kafir jaman pra-Islam, maka pokok pengakuan umat Muslim tersebut otomatis salah kaprah.
Pengakuan-pengakuan religious sering tidak dapat dipertahankan akibat bukti-bukti arkeologi. Maka, daripada berspekulasi yang tidak juntrung mengenai masa lalu, lebih baik kita merujuk pada ilmu pengetahuan untuk mencari bukti-bukti yang dapat mengungkapkan kebenarannya.
Sebagaimana yang akan kita lihat, bukti-bukti keras yang ada menunjukkan bahwa Allah adalah dewa pagan/ Allah adalah dewa-bulan yang kawin dengan dewi-matahari, dan bintang-bintang adalah anak-anak perempuan mereka.
Para arkeolog telah mengungkapkan tempat-tempat pemujaan dewa bulan yang terdapat di seluruh Timut Tengah. Mulai dari gunung di turki sampai ke tepi-tepi pantai sungai Nil, agama jaman kuno yang paling luas penyebarannya adalah agama yang enyembah dewa-bulan.
Suku Sumerian, sebagai komunitas perama yang mengenal peradaban tuli menulis, mewariskan ribuan lempengan tanah liat yang mendeskripsikan kepercayaan keagamaan mereka.
Seperti yang dihunjukkan oleh Sjoberg dan Hall, suku kuno Sumerian menyembah dewa bulan yang dinamai dengan banyak nama-nama lain. Nama yang paling popular adalah: Nanna, Suen, dan Asimbabbar. Simbolnya adalah bulan sabit.
Dengan begitu banyak ditemukan artifak-artifak kuno yang berkaitan dengan penyembahan dewa-bulan ini adalah agama dominan yang terdapat di Sumerian. Mazhab penyembahan dewa-bulan adalah agama yang paling popular di seluruh Mesopotamia kuni. Kaum Assyria, Babylonia, dan Akkadia mengadopsi kata SUEN dan mentransformasikannya ke dalam kata SIN sebagai nama favorit bagi dewa ini.
Prof Potts mengutarakan “Sin adalah sebuah nama yang berasal usul dari kaum Sumerian yang telah dipinjam (dipakai) oleh kaum Semit.”
Di masa Syria dan Canna kuno, dewa-bulan Sin umumnya dilambangkan oleh bulan yang sabit. Pada ketika tertentu, symbol bulan-purnama diletakkan di dalam bulan-sabit demi menekankan semua masa peredaran bulan. Dewi matahari adalah istri dari Sin dan bintang-bintang adalah putrid-putri mereka. Sebagai missal, ISTAR adalah salah satu putrid dari Sin.
Pengorbanan-pengorbanan kepada dewa-bulan tertera dalam teks Ras Shamra. Dalam teks Ugarit, dewa-bulan kadang-kadang disebut Kusuh. Dalam Persia atau Mesir, dewa-bulan digambarkan pada dinding-dinding batu dan pada kepala-kepala patung. Dewa-bulan ini adalah hakim atas manusia dan dewa-dewa lain.
Sesungguhnyalah di mana-mana di dunia purba ini, symbol dari bulan-sabit dapat ditemui pada bekas cap-cap, keramik, ornamen-ornamen penangkis bala, lempengan tanah liat, silinder-silinder, alat timbangan, kalung, dinding-dinding batu untuk melukis, dan sebagainya. Dalam Tellel-Obeid, anak lembu tembaga ditemukan dengan sebuah tanda bulan sabit di atas kepalanya. Ada pula satu dewa berbadan kerbau dan berkepala manusia mempunyai bulan sabit tertera di keningnya dengan kulit kerang.
Di tanah Ur, Stela dari Ur-Nammu mempunyai symbol vulan-sabit yang diletakkan di atas dewa-dewa lain karena dewa-bulan itulah kepalanya para dewa. Bahkan roti-roti dibakar dalam bentuk bulan sabit sebagai tanda pengabdian mereka terhadap dewa-bulan.
Oang-orang kota Ur di wilayah Chaldea (catatan dari penerjemah: Ur adalah nama sebuah kota Sumerian Kuno; wilayah Chaldea adalah wilayah yang meliputi dataran rendah Tigris dan lembah Efrata. Kalau melihat peta sekarang letaknya di Irak Selatan) sangat setia beribadah kepada dewa bulan sehingga menurut prasasti yang terdapat pada jaman itu kota tersebut kadang-kadang dinamakan Nannar.
Dari hasil penggalian di kota Ur yang dilakukan oleh Sir Leonard Wooley ditemukan sebuah kuil untuk pemujaan dewa bulan. Dia menggali dan menemukan banyak bukti mengenai penyembahan bulan yang sekarang disimpan untuk dipamerkan di Museum Inggris. Demikian juga Harran dicatat karena kesetiaan beribadahnya pada dewa bulan. Pada tahun 1950-an tempat pemujaan dewa bulan yang utama ditemukan dalam suatu penggalian di Hazor, Palestina (lihat peta 1)
Dua buah berhala dewa bulan juga ditemukan. Masing-masing merupakan sebuah patung dari seorang laki-laki yang sedang duduk di atas sebuah tahta dengan ukiran bulan sabit di dadanya (lihat diagram 1). Prasasti-prasasti yang menyertainya memperjelas bahwa benda tersebut memang benar merupakan berhala-berhala dewa bulan (lihat diagram 2 dan 3). Juga ditemukan beberapa patung-patung yang lebih kecil ang diidentifikasikan oleh prasastinya sebagai anak-anak perempuan dewa bulan (lihat diagram 4).
Bagaimana mengenai Arabia? Sebagaimana yang diungkapkan oleh Professor Coon, “Para Muslim amat alergi memelihara/mempertahankan tradisi kekafiran tempo dulu dan karenanya mereka berdalih dengan memutarbalikkan fakta sejarah pra-Islam dengan menempatkan tokoh-tokoh atau hal-hal yang tidak sesuai dengan waktu dan tempat terjadinya peristiwa yang sesungguhnya (anachronistic).
Selama abad ke-19, Arnaud, Halevy, dan Glaser pergi ke Arabia sebelah selatan, dan menggali ribua prasasti Sabian, Minaean, dan Qatabanian yang diterjemahkan mereka (lihat peta 2).
Pada tahun 1940-an, dua orang ahli arkeologi yang bernama G. Caton Thompson dan Carleton S. Coon menemukan prasasti yang luar biasa di Arabia.
Selama tahun 1950-an, Wendell Phillips, W.E Albright, Richard Bower, dan lain-lain menggali beberapa tempat peninggalan jaman kuno yang terdapat di qataban, Timna, dan Marib (ibukota Sheba kuno).
Ribuan prasasti yang tertulis pada tembok-tembok dan batu-batu karang di Arabia bagian utara juga berhasil dikumpulkan. Relief-relief (gambar-gambar timbul) dan mangkuk-mangkuk persembahan dalam pemujaan kepada “para puteri Allah” juga telah ditemukan. Ketiga puteri Allah yaitu Al-Lata, Al-Uzza, dan Manat kadang-kadang digambarkan bersama dengan Allah, dewa bulan, yang ditandai dengan sebuah gambar bulan sabit di atas gambar mereka.
Bukti-bukti arkeologi mengungkapkan bahwa agama yang paling dominan di Arabia adalah agama yang melaksanakan tata cara ibadah pemujaan dewa bulan. Alkitab Perjanjian Lama justru secara konstan melarang penyembahan-penyembahan terhadap dewa bulan (lihat contoh ayat-ayat Alkitab yang berikut ini: Ulangan 4:19; Ulangan 17:3; Raja-Raja 21:3, 5; 2 Raja-Raja 23:5; Yeremia 8:2; Yeremia 19:13; Zefanya 1:5).
Pada waktu umat Israel jatuh dalam dosa penyembahan berhala biasanya yang merea lakukan adalah upacara ibadah/penyembahan kepada dewa bulan. Pada masa Perjanjian Lama, Nabonidus (555-539 sebelum Masehi), raja terakhir dari Babilonia, membangun Tayma, di Arabia, sebagai pusat penyembahan dewa bulan.
Segall menyetakan, “agama penyembah benda-benda angkasa yang dianut masyarakat Arabia Selatan selalu didominasi oleh penyembahan kepada dewa bulan dengan berbagai variasinya”.
Banyak ilmuwan juga mengamati bahwa nama dewa bulan, “Sin”, adalah bagian dari kata Arab seperti “Sinai”, “padang belantara Sin”, dan seterusnya.
Ketika kepopuleran dewa bulan mulai sirna di tempat-tempat lain, orang-orang Arab namun tetap mempertahankan keyakinan mereka bahwa dewa bulan adalah dewa yang terbesar di antara semua dewa.
Ketika mereka menyembah 360 dewa baal yang ada di Kaabah, Mekkah, dewa bulan adalah merupakan dewa kepala. Sesungguhnya Mekkah itu dibangun sebagai tempat suci/kuil bagi dewa bulan. Itulah sebabnya Mekkah (dan bukan tempat-tempat lain) disebut sebagai tempat yang paling suci menurut kepercayaan paganisme Arab.
Dalam tahun 1944, G. Caton Thompson mengungkapkan dalam bukunya yang berjudul The Tombs and Moon Temple of Hureidha, bahwa dia telah menemukan sebuah tempat pemujaan dari dewa bulan di Arabia bagian selatan (lihat Peta 5). Simbol-simbol bulan sabit dan tidak kurang dari 21 prasasti dengan nama “Sin” juga ditemukan di tempat pemujaan tersebut (lihat diagram 5)
Sebuah berhala yang kemungkinan besar adalah dewa bulan itu sendiri telah pula ditemukan (lihat diagram 6). Penemuan ini di kemudian hari juga dikonfirmasikan oleh ahli-ahli arkeologi yang tersohor lain.
Bukti-bukti mengungkapkan bahwa tempat pemujaan dewa bulan tetap aktif bahkan pada masa Kristen sedang berkembang pesat. Bukti-bukti yang terkumpul baik dari Arab Utara maupun dari Arab selatan mengungkapkan bahwa penyembahan dewa bulan tetap akhtif diakukan oleh penganutnya bahkan pada jaman Muhammad dan itu tetap merupakan upacara keagamaan yang dominan.
Menurut sejumlah besar prasasti, nama dewa bulan adalah “Sin”, sedangkan titelnya adalah al-ilah, “dewata”, yang artinya dewa paling utama dan paling tinggi dari semua dewa. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Coon, “Dewa Il atau Ilah asal mulanya adalah suatu fase dari dewa bulan”.
Dewa bulan disebut al-ilah, dewata, yang disingkat menjadi Allah pada jaman pra-Islam. Orang-orang Arab penyembah berhala bahkan menggunakan nama Allah untuk menamai anak-anak mereka. Contohnya, baik ayah maupun paman dari Muhammad menggunakan nama Allah sebagai bagian dari nama mereka. (sang ayah, bernama Abdullah = abdi Allah; sang paman, Obied Allah, tidak pernah masuk Islam). Itulah kenyataan pada jaman Muhammad yang membuktikan bahwa Allah merupakan title dari dewa bulan. Professir Coon mengatakan. “sama seperti halnya di atas, menurut pengajaran Muhammad, Iah yang praktis tidak bernama, dijadikan Al-Ilah, Tuhan, atau Allah yang Maha Tinggi”.
Dengan fakta tersebut si atas terjawablah pertanyaan,
“Mengapa Alquran tidak pernah mendefinisikan pengertian ‘Allah’ kepada pengikut-pengikutinya?Dan mengapa Muhammad engasumsikan bahwa orang-orang Arab penyembah berhala sudah tahu siapa Allah itu? [dari mana datangnya perubahan nama Yahweh mendadak menjadi Allah?].
Muhammad memang dibesarkan dalam lingkungan agama yang menyembah dewa bulan yang dinamakan Allah, namun dia selangkah lebih maju daripada orang-orang Arab penyembah berhala lainnya. Sementara mereka percaya bahwa Allah (maksudnya dewa bulan) adalah yang paling utama.paling besar dibandingkan dengan semua dewa-dewa lain dan merupakan dewa yang termulia di dalam kuil pemujaan, Muhammad memutuskan bahwa Allah bukan saja maha besar tetapi juga satu-satunya Tuhan.
Dengan imajinasi tinggi, Muhammad seolah berkata,
“Lihat, kamu telah mengimani bahwa dewa bulan Allah merupakan dewa yang terbesar. Jadi, yang saya inginkan adalah bahwa kamu sependapat bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan. Saya tidak meniadakan Allah yang sejak dulu kamu sembah itu. Saya hanya akan meniadakan istrinya (yang dimaksud adalah dewi matahari) dan anak-anak perempuan Allah dan saya juga akan meniadakan semua dewa-dewa lain”.
Hal ini dapat dilihat dengan jelas dari sebentuk slogan Islam di mana terdapat sebutan ALLAHU AKBAR, kata mana bukan berarti sebegaimana diterjemahkan “Allah Maha Besar” atau “Allah yang Terbesar”, melainkan secara harfiah berarti “Allah Yang Lebih Besar”. Dia yang lebih tertinggi di antara semua dewa-dewa. Tidak ada alasan lain mengapa Muhammad menyatakan “Allah Terbesar/Lebih Besar” selain karena adanya konteks politheistik yang menunjukkan adanya kepercayaan pada banyak dewa yang telah diimani oleh orang-orang sebelumnya. Kata Arab ini digunakan untuk mengkontraskan “lebih besar” dari “lebih kecil”.
Bahwa hal tersebut dapat dibenarkan terlihat dari kenyataan bahwa orang-orang Arab penyembah berhala tidak pernah menuduh Muhammad mengajarkan tentang sosok Allah yang berbeda dengan sosok Allah yang telah mereka sembah sebelumnya. “Allah” ini adalah dewa bulan seperti yang dapat disaksikan dari bukti-bukti arkeologi yang telah ditemukan.
Jadi, Muhammad berusaha ke kanan dan kiri sekali jalan. Kepada para penyembah berhala, dia mengatakan bahwa dia masih percaya pada dewa bulan yang bernama Allah dan kepada umat Yahudi dan Kristen, dia mengatakan bahwa Allah adalah Tuhan mereka juga.
Sayang bahwa umat Yahudi dan Kristen lebih tahu, dan mereka menolak Allah-nya Muhammad sebagai Tuhan yang palsu.
Al-Kindi, salah satu pembela Kristen mula-mula (terdahulu) menyatakan bahwa Islam dan tuhannya yang disebut Allah bukanlah berasal dari Alkitab, tetapi dari para penyembah berhala suku-suku Sabian. Orang-orang Sabian tidak menyembah Yahweh (Tuhan Alkitabiah) tetapi mereka menyembah dewa bulan dan puteri-puterinya yang bernama Al-Lata, Al-Uzza, dan Manat.
Dr. Newman, dari hasil studinya mengenai perdebatan Kristen-Muslim terdahulu menyimpulkan bahwa:
“Islam membuktikan dirinya sendiri sebagai sebuah agama terpisah dan antagonistic yang muncul dari penyembahan berhala”.
Ilmuwan dalam kajian Islam yang bernama Caesar Farah menyimpulkan,
“Oleh karenanya tidak ada alasan untuk menerima ide/pendapat bahwa Allah umat Muslim adalah Tuhan yang sama dengan Tuhannya umat Kristen dan Yahudi”.
Orang-orang Arab menyembah dewa bulan sebagai dewa yang maha tinggi. Tetapi hal tersebut tidaklah sama dengan yang dimaksud menurut Alkitab. Ketika dewa bulan (Allah) dinyatakan sebagai dewa yang terbesar dari segala dewa dan dewi yang ada, Allah ini masih berkonsepan politheistik dewa-dewa lain di tengah-tengah dewa bulan.
Sekarang kita telah menemukan berhala-berhala dewa bulan yang aslinya, jadi tidak disangkal lagi bahwa Allah adalah suatu dewa pagan (kafir) yang telah disembah sejak jaman pra-Islam.
Dengan demikian, tidaklah mengherankan jikalau:
Symbol Islam adalah bulan sabit;
• Bulan sabit terletak di puncak-puncak masjid dan menara azan;
• Bulan sabit digambarkan pada bendera-bendera negara Islam;
• Umat Muslim berpuasa pada bulan yang berawal dan berakhir dengan munculnya bulan sabit di langit.
[Di manapun, ritus-ritus, upacara-upacara, nama dan symbol-simbol ilah (bulan-bintang) tidak pernah muncul dari ajaran Taurat dan Injil. Itu merupakan kekejian di hadapan TUHAN YAHWEH; “…..Jangan engkau mengarahkan matamu ke langit, sehingga ketika engkau melihat, bulan dan bintang, segenap tentara di langit, engkau disesatkan untuk menyembah dan beribadah kepada sekaliannya itu, yang justru diberikan YAHWEH, Elohim-mu, kepada segala bangsa di seluruh kolong langit sebagai bagian mereka.” (Ul. 4:19)]
March 10, 2011 at 3:27 am
Sekarang kita telah menemukan berhala-berhala dewa bulan yang aslinya, jadi tidak disangkal lagi bahwa Allah adalah suatu dewa pagan (kafir) yang telah disembah sejak jaman pra-Islam.
Dengan demikian, tidaklah mengherankan jikalau:
Symbol Islam adalah bulan sabit;
• Bulan sabit terletak di puncak-puncak masjid dan menara azan;
• Bulan sabit digambarkan pada bendera-bendera negara Islam;
• Umat Muslim berpuasa pada bulan yang berawal dan berakhir dengan munculnya bulan sabit di langit.
[Di manapun, ritus-ritus, upacara-upacara, nama dan symbol-simbol ilah (bulan-bintang) tidak pernah muncul dari ajaran Taurat dan Injil. Itu merupakan kekejian di hadapan TUHAN YAHWEH; “…..Jangan engkau mengarahkan matamu ke langit, sehingga ketika engkau melihat, bulan dan bintang, segenap tentara di langit, engkau disesatkan untuk menyembah dan beribadah kepada sekaliannya itu, yang justru diberikan YAHWEH, Elohim-mu, kepada segala bangsa di seluruh kolong langit sebagai bagian mereka.” (Ul. 4:19)]
March 10, 2011 at 2:50 pm
lho emang beda dong tuhannya umat kristen itu yesus
jika simbol bulan bintang itu alasan lo maka coba tengok simbol muhammadiah sama FPI apa memakai bulan bintang
lihat juga bendera amerika, apa amerika menyembah bintang? logika tiarap ente pake
kalau nyembah bulan nama agamana seharusnya qomarudin/samsudin jika nyembah matahari bukan islam (widih bisa bangga bang qomar n bang samsudin)
March 10, 2011 at 2:51 pm
coba baca da vinci code sama the lost symbol nya dan brown apa bener kristen nggak nyembah berhala
March 10, 2011 at 3:29 am
Kesimpulan
Orang-orang Arab pagan menyembah dewa bulan yang dinamakan Allah dengan cara sembahyang menghadap ke Mekkah beberapa kali sehari; mereka melakukan beribadah ziarah ke Mekkah; berlari-lari mengelilingi tempat pemujaan dewa bulan yang dinamakan Kaabah; mencium batu hitam; menyembelih hewan untuk dikorbankan kepada dewa bulan; melempari setan (roh-roh jahat) dengan batu; berpuasa pada bulan-bulan yang berawal dan berakhir dengan kemunculan bulan sabit; memberi sedekah kepada orang miskin; dan lain-lain.
Pernyataan umat Muslim bahwa Allah adalah Tuhan Alkitabiah dan bahwa Islam adalah kelanjutan dari agama yang dianut oleh para nabi dan para rasul Alkitabiah adalah tidak benar menurut bukti-bukti arkeologi yang telah ditemukan. Islam tidak lain adalah kebangkitan kembali suatu tata cara ibadah keagamaan untuk menyembah dewa bulan jaman kuno. Islam bahkan telah mengadopsi symbol-simbol, ritus-ritus keagamaan, upacara-upacara keagamaan, dan nama tuhannya (maksudnya nama sesembahan umat Islam) dari agaman pagan (kafir) kuni yang menyembah dewa bulan. Hal-hal seperti itu merupakan penyembahan terhadap berhala yang merupakan hal yang sangat terlarang bagi umat yang mengikuti ajaran Taurat dan Injil.
[ULAR TUA YANG CERDIK ITU TELAH MENYAMARKAN WAJAHNYA. BANYAK ORANG MENYANGKA BAHWA DIA ADALAH TUHAN YAHWEH.
ADA JALAN YANG DISANGKA ORANG LURUS, TETAPI UJUNGNYA MENUJU MAUT. WASPADALAH KARENA DARI BUAHNYALAH KAMU AKAN MENGENAL MEREKA. DAPATKAH ORANG MEMETIK ANGGUR DARI SEMAK DURI?]-
March 10, 2011 at 12:04 pm
Ular itulah yang menemui Paulus di damascus nyamar jadi Yesus.
March 10, 2011 at 2:53 pm
apa yesus/musa pernah menyuruh mendirikan gereja, memberi nama kristen pada agamanya, beribadah pada hari minggu, merayakan natal apa semua ibadah itu ada dasarnya?
March 10, 2011 at 10:47 pm
Benar kata Ilham, ajaran trinitas Paulus tidak pernah diajarkan oleh Musa dan Yesus. Yang ada hanyalah ajaran trinitas yang disandarkan orang (khususnya Paulus) kepada Yesus, padahal belum tentu yang berkata adalah Yesus.
March 11, 2011 at 5:05 am
@ Samuel hadi
Anda kata ritual haji adalah amalan kaum pagan tapi nyatanya nabi-nabi Israel dahulu mengerjakan haji persis seperti yang dilakukan menurut ajaran Islam berwuduk dan bertawaf mengelilingi rumah Allah.
Dalam Injil dapat juga kita temui petunjuk yang menyebutkan cara ritual haji seperti yang dilakukan umat muslim di mekkah, yaitu berwudhu atau bersuci lalu berjalan mengelilingi Ka’bah/rumah (mezbah) Allah:
“Aku membasuh tanganku tanda tak bersalah, lalu berjalan MENGELILINGI Mezbah-Mu, ya TUHAN (Mazmur 26:6)
dalam BBE lebih jelas = “I will make my hands clean from sin; so will I go round your altar, O Lord;” (clean from sin = bersuci, go round = mengelilingi)
March 11, 2011 at 5:45 am
Ah…ngawur anda.
Mana ada nabi Yahweh yang sampai ke Mekah?
Abraham aja nggak pernah ke Mekah…itu kan cuma isapan jempolnya Muhammad – yang mengatakan bahwa Ka’bah itu didirikan oleh Abraham.
Mas…belum ada jalan ke Mekah pada masa Abraham, dan Mekah sendiri belum berpenghuni pada masa Abraham hidup. Jalan ke Mekah baru dikenal sekitar abad ke-4, sementara Abraham itu hidup 2000 tahun sebelum Masehi.
Isapan jempol Muhammad lainnya saat ia mengatakan bahwa Hagar diusir oleh Abraham dari tanah Palestina/Israel, hingga Hagar lari ke Mekah dengan anaknya Ishmael. Padahal ALkitab dengan jelas mengatakan bahwa ia lari hingga kehausan sampai ke Bersyebah (jaraknya lebih kurang 60 kilometer dari Yerusalem)
Sementara jarak Israel ke Mekah = ribuan mil.
Yang benar aja dong Mas…masak ada orang bepergian dengan jalan kaki sampai ribuan mil jaraknya, di padang gurun yang gersang lagi)???
Maaf kalau saya menyinggung anda. Tetapi kebenaran tetaplah kebenaran, meski acapkali kita merasa pahit mendengarnya. Isi Qur’an anda, dengan cuplikan kisah-kisah Alkitab di sana sini – banyak yang salah pemaparannya, tidak logis, salah konteks dan kasat mata menunjukkan betapa ignorant-nya sang penulis.
Hal ini disebabkan karena Muhammad itu BUTA HURUF dan yang ia masukkan dalam Qur’an hanya berdasarkan apa yang ia dengar/kata orang…
March 11, 2011 at 6:23 am
Ke sini aja:http://answering.wordpress.com/2008/12/06/paran-baka-mekkah-dan-nubuat-muhammad/
March 12, 2011 at 3:04 am
Sudah saya cek situsya Mas Ilham…
Semakin memperlihatkan kecacatan konteks, geografi dan sejarah dalam Qur’an…
Saya benar-benar heran, manusia-manusia cerdas dan berilmu seperti anda koq bisa-bisanya diperdayai oleh ajaran Muhammad dalam Qur’an yang absurd (nggak masuk akal).
Hagar dengan anaknya Ismail berlari dari Israel hingga ke Safa dan Marwah di Arab Saudi – dengan berjalan kaki – yang jaraknya ribuan mil???
Yang benar aja dong Mas?
Kisah begini ente percayai?
Nah…coba tunjukin pada saya, ayat Quran yang DENGAN JELAS mengatakan bahwa anak yang hendak dikorbankan oleh Abraham itu namanya Ismail?
Kalian orang Muslim ini sangatlah aneh. Kalian memaksa kami orang Kristen mempercayai Nabi kalian Muhammad dengan pesan-pesannya dalam Qur’an.
Kalian bilang…Muhammad itu adalah penutup para Nabi dan setelah dia, tidak ada lagi Nabi lain yang muncul.
Sementara, isi Quran itu CACAT KONTEKS…CACAT LOGIKA….CACAT SEJARAH…. jika dibandingkan dengan isi Alkitab???
Mengapa kalian selalu mengatakan bahwa Alkitab sudah dipalsukan…
SEBAB KALIAN TIDAK SANGGUP MEMPERTAHANKAN KEBENARAN ISI KITAB SUCI KALIAN YANG BERNAMA AL QURAN!!!
Sesederhana itu penjelasannya!
March 12, 2011 at 6:29 am
@Samuel : “Hagar dengan anaknya Ismail berlari dari Israel hingga ke Safa dan Marwah di Arab Saudi – dengan berjalan kaki – yang jaraknya ribuan mil???”
Coba baca sejarah manusia terkait perjalanan ziarah atau jalur perdagangan menyan di jazirah Arab yang ramai pada masa Ibrahim. Anda akan melihat betapa para pedagang menyan itu melintasi jalan bercabang beribu-ribu mil dengan berjalan kaki, sementara unta-unta mereka juga berjalan membawa karung penuh menyan. Mereka yang berjalan rombongan itu hanya sedikit saja yang naik unta. Berjalan ribuan mil seperti ini bukan hal yang aneh pada masa itu, dan tentu saja gak gisa dibayangkan oleh anda yang hidup di tengah perkembangan teknologi transfortasi.
Saya yakin mas Ilham sebagaimana saya dan muslim lainnya memahami tentang perjalanan ziarah ini, sehingga kisah berjalannya Ibrahim beribu-ribu mil ke Mekah bukanlah merupakan kisah aneh. Beberapa muslim Demikian pula ahli sejarah akan memandang kisah tersebut sebagai kisah biasa saja. Bahkan anda bisa temukan berita, seorang haji dari Ajerbaizan berjalan kaki menuju Mekah selama 90 hari, menempuh perjalanan sepanjang kurang lebih lima ribu kilometer atau sekitar 3107 mil. Silahkan baca: http://www.eramuslim.com/berita/dunia/shahid-qurbanov-jalan-kaki-dari-azerbaijan-menuju-tanah-suci-untuk-ibadah-haji.htm
Tentang Ismail, sebenarnya pembahasan itu pernah disampaikan sebagai komentar dalam situs ini. Mas Ilham mungkin bisa mejelaskannya buat anda.
@Samuel: “Kalian orang Muslim ini sangatlah aneh. Kalian memaksa kami orang Kristen mempercayai Nabi kalian Muhammad dengan pesan-pesannya dalam Qur’an.”
Anda keliru, muslim sama sekali tidak memaksa anda untuk mempercayai Nabi kami dan alQuran. Tugas kami hanyalah menyampaikan kebenaran yang kami yakini dari Tuhan, dan hidayah menerima Islam itu pemberian Tuhan, bukan diperoleh dari jalan pemaksaan.
tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat… (AL BAQARAH (Sapi betina) ayat 256)
Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya… (AL BAQARAH (Sapi betina) ayat 272)
Tetapi anda benar, bahwa Muhammad SAW adalah nabi penutup.
Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu {1224}, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (AL AHZAB (GOLONGAN YANG BERSEKUTU) ayat 40)
Jika dibandingkan dengan alKitab, alQuran sangat jauh dari cacat konteks dan sejarah. Bagaimana anda mengatakan alQuran cacat sejarah sementara alat ukurnya adalah sejarah dalam alKitab yang cacat sejarah dan cacat konteks di mata kami.
Kenapa muslim selalu mengatakan alKitab itu dipalsukan? Karena ALLAH berfirman:
Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; “Ini dari Allah”, (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan. (AL BAQARAH (Sapi betina) ayat 79)
Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui? (QS. al-Baqarah: 75).
Dan bahkan Paulus sendiri mengakui bahwa dia menganggap kebenaran Tuhan yang disampaikannya adalah kebohongan untuk kemuliaan Tuhan dan dia meminta untuk tidak dianggap sebagai pembohong. Kata Paulus kepada Jemaat di Roma:
“Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliannya; mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa? (Roma 3:7) “.
Jika alQuran tidak sanggup dipertahankan, maka sudah dari dulu alQuran hilang dan ditinggalkan manusia. Tetapi ALLAH lah yang menjaga alQuran sehingga muslim tidak perlu mempertahankannya.
Allah berfirman : “Ini adalah jalan yang lurus, kewajiban Aku-lah (menjaganya) {800}. (AL HIJR ayat 41) Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan al-Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. (QS. Al-Hijr : 9).
Penjelasan anda sederhana, tetapi sayangnya terlalu banyak pengetahuan yang belum anda miliki sehingga penjelasan anda menjadi ngawur …
March 13, 2011 at 6:09 am
Samuel: “Mas…belum ada jalan ke Mekah pada masa Abraham, dan Mekah sendiri belum berpenghuni pada masa Abraham hidup. Jalan ke Mekah baru dikenal sekitar abad ke-4, sementara Abraham itu hidup 2000 tahun sebelum Masehi.”
Anda benar, dalam sejarah Mekah disebutkan Ismail dan Hajar adalah penduduk pertama kota Mekah. Menurut anda setiap manusia itu bepergian harus selalu melalui jalan yang dikenal?
March 12, 2011 at 5:54 am
@ Samuel hadi
Anda bilang:
“Hagar dengan anaknya Ismail berlari dari Israel hingga ke Safa dan Marwah di Arab Saudi – dengan berjalan kaki – yang jaraknya ribuan mil???
Yang benar aja dong Mas?
Kisah begini ente percayai?”
Siapa bilang Hajar dan anaknya berlari-lari dari Israel ke safa dan marwah yang jaraknya beribu batu?Yang benar mengikut Islam Nabi Ibrahim diperintahkan Tuhan utk membawa Hajar dan Ismail ke padang gurun Paran yang letaknya adalah Mekah sekarang.Jadi mereka nggak pergi sendirian tetapi dengan ditemani Nabi Ibrahim sendiri.Sesudah menghantar Hajar dan Ismail Nabi Ibrahim diperintahkan Tuhan utk meninggalkan mereka berdua.Ini adalah sebagai ujian kepada Nabi Ibrahim akan ketaatan dan kepasrahannya kepada Allah.Begitu juga menjadi ujian kepada Hajar dan Ismail dan ternyata mereka telah lulus ujian dengan baik.Itulah sebabnya Nabi Ibrahim digelar khalilullah yang berarti kekasih Allah karena telah sanggup mengorbankan kepentingan diri dan keluarga semata -mata taat kepada Allah yang salah satunya perintah ini yaitu meninggalkan keluarganya di kawasan yang kering kontang dan tidak berpenghuni.Tentang Hajar berlari-lari dari safa dan marwah itu yaitu ketika Hajar dan anaknya dilanda kehausan,Hajr telah berlari-lari antara safa dan marwah utk memanggil kalau-kalau ada kafilah atau manusia yang lalu lalang.Sehinggalah Allah menurunkan pertolonganNya dengan terjumpanya telaga zam-zam yang ada sampai sekarang.
Anda bilang:
“Nah…coba tunjukin pada saya, ayat Quran yang DENGAN JELAS mengatakan bahwa anak yang hendak dikorbankan oleh Abraham itu namanya Ismail?”
Jawab:Anda meminta dalil dari ayat Al Quran.Bagaimana anda meminta dalil dari Al Quran sedang kan anda tidak percaya kepada Al Quran?Al Quran telah menyatakan bahwa anak yang dikorbankan itu adalah Ismail secara maknawi bukan lafzi.Buktinya Nabi Ismail disifatkan sebagai orang yang sabar dalam Al Quran misalnya Al Quran
surat al anbiya : 85 menyebutkan:
وَإِسْمَاعِيلَ وَإِدْرِيسَ وَذَا الْكِفْلِ كُلٌّ مِّنَ الصَّابِرِينَ
Artinya:Dan Ismail,idris dan dzulkifli.semua termasuk orang-orang yang sabar?
(MINASH SHOBIRIN)
Ayat ini konsisten dengan ayat Al Quran yang menceritakan peristiwa penyembelihan:
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِن شَاء اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ
102.maka tatkala anak itu sampai (pada umur yang sanggup) berusaha bersama-sama
dengan Ibrahim, Ibrahim berkata: Hai anakku sesunggunya aku melihat dalam
mimpi bahwa aku menyembelihmu,maka fikirkanlah apa pendapatmu!?
Ia menjawab:?hai bapakku,kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu;
INSYA ALLAHKAMU AKAN MENDAPATIKU TERMASUK ORANG-ORANGYANG SABAR? (MINASH SHOBIRIN).
Adapun Ishak walaupun seorang anak yang saleh namun Al Quran tidak pernah menyifatkannya sebagai orang yang sabar.ISHAQ namanya disebutkan dalam Al Qur’an sebanyak 17 X
dan ayat-ayat tersebut sebagai berikut:
AL BAQARAH : 133,136,140
ALI IMRAN : 84
AN NISA : 163
AL AN?AM :84
HUUD : 71(2X)
YUSUF : 6,38
IBRAHIM : 39
MARYAM : 49
AL ANBIYA : 72
AL ANKABUT : 27
ASH SHAFAT : 112,113
SHAAD : 45
Dari sekian ayat tak ada satupun yang menunjukkan Ishaq punya cirri-ciri seperti anak yang terdapat dalam Qs ash shafat:102,
tetapi disebut sama dengan ayat yang ke 113
Yaitu Qs Al ankabut 27: minash sholikhin:termasuk orang orang yang sholeh
Dan disebut dengan kata sejenis (ja’alnaa sholikhin): kami jadikan orang-orang yang saleh.
Sekarang bagaimana dengan nama Ismail dalam Al Qur’an,
Nama Ismail dalam Al Qur’an disebutkan sebanyak 12X
Ke 12 x tersebut sebagai berikut:
AL BAQARAH : 125,127,133,136,140,177
ALI IMRAN :84
AN NISA :163(2X)
AL AN’AM :86
IBRAHIM : 39
MARYAM : 54
SHAAD ; 48
Dalam ayat-ayat yang ada nama Ismail tak ada satupun gelar / predikat yang sama dengan
Yang diberikan kepada Ishaq.
jelas sekali ismail disebut sebagai “minash Shabirin” dan penyebutan panggilan ini tidak pernah diperuntukan buat Ishaq as.
Timbul pula satu pertanyaan.Mengapa Al Quran tidak menyebut nama Ismail secara lafzi.Mengapa hanya disebutkan secara maknawi begitu?Jawapannya ada pada ayat Qs 37:100-113
Inilah ayat-ayatnya:
[100] “Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.
[101] Maka Kami beri dia kabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar.
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِن شَاء اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ
[102] Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”.
[103] Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis (nya), (nyatalah kesabaran keduanya).
[104] Dan Kami panggillah dia: “Hai Ibrahim,
[105] sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu”, sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
[106] Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.
[107] Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.
[108] Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian,
[109] (yaitu) “Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim”.
[110] Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
[111] Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.
[112] Dan Kami beri dia kabar gembira dengan kelahiran Ishak, seorang nabi yang termasuk orang-orang yang saleh.
[113] Kami limpahkan keberkatan atasnya dan atas Ishak. Dan di antara anak cucunya ada yang berbuat baik dan ada (pula) yang lalim terhadap dirinya sendiri dengan nyata.
DI dalam ayat tersebut jelas menunjukkan kelahiran Ishak adalah selepas penyembelihan.Ini mengindikasikan lagi bahawa Ishak bukanlah anak yang dikorbankan.
Kemudian pada ayat 106 Disebutkan bahawa peristiwa penyembelihan itu adalah ujian yang nyata.Bukan sahaja utk nabi Ibrahim malah utk selurauh umat manusia terutama umat Yahudi dan Nasrani karena kejahatan mereka mengubah ayat-ayat suci di dalam taurat dan injil maka mereka diuji dengan tidak disebutkan nama anak Ibrahim yang disembelih itu dengan jelas di dalam Al Quran.Ini adalah sunnatullah ke atas umat manusia yaitu tiap-tiap kali mereka mengekari dan membantah perintah Allah,Allah akan memepersulitkan utk mereka sebagi ujian ke atas mereka.Jadi dengan tidak disebutkan nama anak yang dikorbankan itu adalah ujian yang nyata bagi manusia.
Pengubahan Taurat ini diperkokohkan lagi dengan kesilapan orang Yahudi yang menyebutkan anak yang akan dikorbankan pada ketika itu dengan sebutan anak tunggal padahal Ishak bukanlah anak tunggal pada ketika itu karena Taurat sendiri mengakui bahawa Ismail lebih tua 14 tahun daripada Ishak.
March 12, 2011 at 9:59 am
Terimakasih untuk referensi-referensi ayat Qur’an yang ada tunjukkan.
Benar kan, tak ada satu ayat pun dalam Qur’an yang mengatakan bahwa yang dikorbankan oleh Abraham itu adalah Ismael???
Hanya dikatakan “anak itu”
Nah…sekarang bandingkan dengan ayat ini:
Gen 22:10 Lalu Abraham mengulurkan tangannya, dan mengambil pisau untuk menyembelih anak laki-lakinya.
Gen 22:11 Tetapi berserulah Malaikat YAHWEH dari langit kepadanya dan berfirman, “Abraham, Abraham!” Dan dia menjawab, “Inilah aku!”
Gen 22:12 Lalu Dia berfirman, “Janganlah engkau mengulurkan tanganmu ke atas anak itu, dan jangan berbuat apa pun kepadanya, karena sekarang Aku telah mengetahui, bahwa engkau seorang yang takut akan Elohim, dan engkau tidak menahan anak laki-lakimu, anak tunggalmu, dari Aku!”
Gen 22:13 Lalu Abraham mengangkat matanya dan melihat, dan tampaklah di belakangnya ada seekor domba jantan yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Maka pergilah Abraham dan mengambil domba jantan itu, lalu ia mempersembahkannya sebagai persembahan bakaran pengganti anak laki-lakinya.
Gen 22:14 Dan Abraham menyebut nama tempat itu, “YAHWEH Yireh.” Sebab itu sampai hari ini dikatakan orang, “Di atas gunung YAHWEH, ia akan terlihat.”
Pertanyaan:
Mengapa “Ishak” disebut “anak tunggalnya” Abraham? Sementara masih ada anak lain Abraham dari budaknya Hagar?
Jawab:
Sebab Ishaklah Sang Anak Perjanjian itu, yang sudah TUHAN (Yahweh) janjikan bahkan sejak Ia memanggil Abraham untuk meninggalkan negerinya (Ur Kasdim) – band. Kejadian 12:1-3
Hanya ada 1 dan hanya satu itulah ANAK PERJANJIAN…dan itulah Ishak.
Bukan Ismail…bukan yang lain.
March 12, 2011 at 10:02 am
Dan ayat-ayat ini, sebagai latar belakang peristiwa di atas:
Gen 22:1 Dan setelah peristiwa-peristiwa itu, terjadilah bahwa Elohim menguji Abraham dan berfirman kepadanya, “Abraham!” Dan dia menjawab, “Inilah aku!”
Gen 22:2 Dan Dia berfirman, “Bawalah sekarang anak laki-lakimu yang tunggal, yang engkau kasihi, yakni Ishak, dan pergilah engkau ke tanah Moriah, dan persembahkanlah dia di sana sebagai persembahan bakaran di atas salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu.”
Gen 22:3 Dan bangunlah Abraham pada pagi-pagi hari, lalu ia memelanai keledainya dan membawa bersamanya dua dari orang-orang mudanya, dan juga Ishak, anak laki-lakinya, dan dia membelah kayu untuk persembahan bakaran itu. Kemudian dia bangun dan berangkat menuju tempat yang telah Elohim katakan kepadanya.
Gen 22:4 Pada hari yang ketiga, Abraham mengangkat matanya dan melihat ke tempat itu dari kejauhan.
Gen 22:5 Lalu Abraham berkata kepada orang-orang mudanya, “Tinggallah kamu di sini dengan keledai itu. Aku dan anak ini akan pergi ke sana, lalu kami akan bersembahyang, kemudian kami akan kembali kepadamu.”
Gen 22:6 Lalu Abraham mengambil kayu untuk persembahan bakaran dan menaruhnya ke atas bahu Ishak, anak laki-lakinya; dan dia pun membawa api dan pisau di tangannya. Dan mereka keduanya berjalan bersama-sama.
Gen 22:7 Dan Ishak berbicara kepada Abraham, ayahnya dan berkata, “Ayahku.” Dan dia menjawab, “Inilah aku, anakku.” Dan dia bertanya, “Di sini ada api dan kayunya, tetapi di manakah domba untuk persembahan bakaran itu?”
Gen 22:8 Dan Abraham menjawab, “Elohim akan melihat domba untuk persembahan bakaran bagi-Nya, anakku.” Dan mereka keduanya terus berjalan bersama-sama.
Gen 22:9 Lalu sampailah mereka ke tempat yang telah Elohim katakan kepadanya, dan di sana Abraham mendirikan mezbah, dan dia menyusun kayu-kayu itu, dan dia mengikat Ishak, anak laki-lakinya itu, dan meletakkan dia di atas kayu-kayu di mezbah itu.
March 12, 2011 at 10:06 am
Pernahkah anda pikirkan, bahwa apa yang dilakukan oleh Abraham – saat ia hendak mempersembahkan anaknya Ishak – kepada Tuhan, sesungguhnya MENGGAMBARKAN APA YANG KELAK AKAN TUHAN (YAHWEH SANG BAPA SURGAWI) akan lakukan 2000 tahun kemudian,
Saat Ia mengutus PuteraNya yang Tunggal, Yesus Kristus untuk dikorbankan di kayu salib – bagi dosa-dosa manusia yang mau percaya kepadaNya?
March 12, 2011 at 11:18 am
Dan beribu-ribu tahun kemudian, mereka yang menuhankan Yesus (musyrikin) akan dikorbankan Tuhan, masuk ke dalam neraka jahanam, untuk menyenangkan mereka yang mengeesakan Tuhan, sebagai tambahan keni’matan saat memasuki Syurga yang kekal. Tuhanlah yang menciptakan musyrikin, menetapkan takdir sebagai ahli neraka bagi mereka, sebagai korban untuk memberikan kesukacitaan dalam diri hamba-Nya yang hanif (yang mengeesakan-Nya)
March 12, 2011 at 1:01 pm
ayat ke-2 dan 3 dari Kitab Kejadian pasal 16 dimana Sarah sebagai istri pertama dari Ibrahim telah memberikan persetujuan kepada suaminya untuk menikahi Hajar budaknya sendiri.( bagi yang suka mengatakan Muhammad menikahi budaknya maka Ibrahim juga melakukannya)
Adapun Sarai, isteri Abram itu, tidak beranak. Ia mempunyai seorang hamba perempuan, orang Mesir, Hagar namanya. Berkatalah Sarai kepada Abram: “Engkau tahu, TUHAN tidak memberi aku melahirkan anak. Karena itu baiklah hampiri hambaku itu; mungkin oleh dialah aku dapat memperoleh seorang anak.” Dan Abram mendengarkan perkataan Sarai. – Kejadian 16:2-3
Dari Hajar (Hagar) ini lahirlah putra pertama Ibrahim yang bernama Ismail disaat usia Ibrahim kala itu 86 tahun.
Lalu Hagar melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abram dan Abram menamai anak yang dilahirkan Hagar itu Ismael. Abram berumur delapan puluh enam tahun, ketika Hagar melahirkan Ismael baginya. – Kejadian 16:15-16
Kisah ini bersesuaian dengan al-Qur’an pada surah 37:101, dan Kitab Kejadian pada pasal 21 ayat 5 menceritakan bahwa Ibrahim juga akhirnya mendapatkan keturunan dari Sarah, yaitu Ishak, dimana pada kala itu usia Ibrahim sudah mencapai 100 tahun.
Adapun Abraham berumur seratus tahun, ketika Ishak, anaknya, lahir baginya. – Kejadian 21:5
Jadi beda antara usia Ismail dan Ishak adalah 14 tahun. (TANYA ANAK SD JIKA ENTE GAK TAHU) Suatu perbedaan usia yang cukup jauh.
Firman-Nya: “Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu.- Kejadian 22:2
Dari sini kelihatan, Kitab Kejadian 22:2 sudah diupdate dengan penyebutan anak tunggal itu adalah Ishak (Isaac).
Pada Kejadian 16:16 diterangkan pada waktu Hagar memperanakkan Ismail bagi Abram, ketika itu umur Ibrahim 86 tahun. Pada kejadian 21:5 disebutkan pada waktu Ishak lahir maka umur Ibrahim 100 tahun. Berdasarkan kedua ayat itu, maka anak Ibrahim yang lahir lebih dahulu ialah Ismail; Jika Kejadian 22:2 menerangkan bahwa firman Tuhan kepada Ibrahim untuk mengorbankan “anak tunggal”, jelas pada waktu itu anak Ibrahim baru satu orang.
Adapun anak yang baru seorang ini sudah tentu anak yang lahir pertama atau yang lahir lebih dahulu. Dan anak Ibrahim yang lahir pertama ini ialah Ismail. Jadi kitab Kejadian 22:2 yang menyebutkan “anak tunggal” itu Ishak, jelas merupakan updateting yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu.
Apabila pada Kejadian 16:16 dan Kejadian 21:5 anak Ibrahim pada waktu itu sudah dua orang, yaitu Ismail dan Ishak … mengapa pada Kejadian 22:2 disebutkan “anak tunggal” ?
Yang berarti bahwa anak Ibrahim baru satu orang, lalu kemana anak yang satunya lagi ? Padahal kedua anak tersebut masih sama-sama hidup !
Jadi seharusnya ayat yang menerangkan kelahiran Ishaq itu letaknya sesudah ayat pengorbanan, sehingga setelah ayat pengorbanan lalu diikuti oleh ayat kelahiran Ishak. Inilah yang disebut dengan “tahrif” oleh al-Qur’an, yaitu mengubah letak ayat dari tempatnya yang asli ketempat lain sebagaimana yang disitir oleh Surah An Nisa’ ayat 46 :
“Diantara orang-orang Yahudi itu, mereka mengubah perkataan dari tempatnya …”
Mungkin ente akan bilang penyebutan Ishak sebagai anak tunggal Ibrahim tidak lain karena Ismail terlahir dari budak dan merupakan anak tidak sah ….. menurut saya pendapat ini konyol dan tidak beralasan … sebab Kitab Kejadian 16:3 secara jelas menyebutkan bahwa Hagar sebelum ia melahirkan Ismail terlebih dahulu ia dijadikan istri oleh Ibrahim yang artinya itu adalah sah menurut hukum, apalagi ini Tuhan sendiri yang memberkatinya.
Jadi Sarai, isteri Abram itu, mengambil Hagar, hambanya, orang Mesir itu, –yakni ketika Abram telah sepuluh tahun tinggal di tanah Kanaan–,lalu memberikannya kepada Abram, suaminya, untuk menjadi isterinya. – Kejadian 16:3
Tentang Ismael, Aku telah mendengarkan permintaanmu; ia akan Kuberkati, Kubuat beranak cucu dan sangat banyak; ia akan memperanakkan dua belas raja, dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar. – Kejadian 17:20
Adapula yang membantahnya dengan merujuk Kejadian 21:12 bahwa yang dimaksud dengan keturunan Ibrahim adalah yang berasal dari benih Sarah :
Tetapi Allah berfirman kepada Abraham: “Janganlah sebal hatimu karena hal anak dan budakmu itu; dalam segala yang dikatakan Sara kepadamu, haruslah engkau mendengarkannya, sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak. – Kejadian 21:12
Tetapi pernyataan ini tertolak sendiri dengan ayat berikutnya yaitu Kejadian 21:13
Tetapi keturunan dari hambamu itu juga akan Kubuat menjadi suatu bangsa, karena iapun anakmu. – Kejadian 21:13
Sehingga yang dimaksud oleh ayat Kejadian 21:13 bukan soal “Ishal adalah anak asli keturunan Ibrahim dan menjadi anak tunggalnya” namun lebih pada masalah warisan Ibrahim sebagaimana isi dari ayat Kejadian 21:10
Pengusiran Hagar
Pada waktu itu Sara melihat, bahwa anak yang dilahirkan Hagar, perempuan Mesir itu bagi Abraham, sedang main dengan Ishak, anaknya sendiri. Berkatalah Sara kepada Abraham: “Usirlah hamba perempuan itu beserta anaknya, sebab anak hamba ini tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anakku Ishak.” – Kejadian 21:9-10
Jika argumentasi yang diberikan untuk tetap membenarkan penyebutan Ishak sebagai anak sulung sehingga dialah yang menjadi putera yang dikorbankan adalah dengan alasan Ismail terlahir dari Hagar yang sebenarnya tidak dicintai oleh Ibrahim dan menikahinya hanya karena ketiadaan keturunan … akan bertentangan dengan pernyataan Kitab Ulangan pasal 21:15-17
Apabila seorang mempunyai dua orang isteri, yang seorang dicintai dan yang lain tidak dicintainya, dan mereka melahirkan anak-anak lelaki baginya, baik isteri yang dicintai maupun isteri yang tidak dicintai, dan anak sulung adalah dari isteri yang tidak dicintai maka pada waktu ia membagi warisan harta kepunyaannya kepada anak-anaknya itu, tidaklah boleh ia memberikan bagian anak sulung kepada anak dari isteri yang dicintai merugikan anak dari isteri yang tidak dicintai, yang adalah anak sulung. Tetapi ia harus mengakui anak yang sulung, anak dari isteri yang tidak dicintai itu, dengan memberikan kepadanya dua bagian dari segala kepunyaannya, sebab dialah kegagahannya yang pertama-tama: dialah yang empunya hak kesulungan. – Ulangan 21:15-17
Pengusiran Ismail dan Ibunya, Hajar yang dilakukan oleh Sarah sebagaimana yang dimuat didalam Kitab Kejadian terjadi pada waktu Ishak disapihkan karena ketakutan Sarah akan ikut terjatuhnya warisan ketangan Ismail yang juga merupakan putra dari Ibrahim (Lihat Kejadian 21:8-10).
Bertambah besarlah anak itu dan ia disapih, lalu Abraham mengadakan perjamuan besar pada hari Ishak disapih itu. Pada waktu itu Sara melihat, bahwa anak yang dilahirkan Hagar, perempuan Mesir itu bagi Abraham, sedang main dengan Ishak, anaknya sendiri. Berkatalah Sara kepada Abraham: “Usirlah hamba perempuan itu beserta anaknya, sebab anak hamba ini tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anakku Ishak.” – Kejadian 21:8-10
Hal ini sebenarnya bertentangan dengan apa yang dikatakan oleh Perjanjian Lama dalam ayat lainnya yaitu Kejadian 21:15-17.
Keesokan harinya pagi-pagi Abraham mengambil roti serta sekirbat air dan memberikannya kepada Hagar. Ia meletakkan itu beserta anaknya di atas bahu Hagar, kemudian disuruhnyalah perempuan itu pergi. Maka pergilah Hagar dan mengembara di padang gurun Bersyeba. Ketika air yang dikirbat itu habis, dibuangnyalah anak itu ke bawah semak-semak, dan ia duduk agak jauh, kira-kira sepemanah jauhnya, sebab katanya: “Tidak tahan aku melihat anak itu mati.” Sedang ia duduk di situ, menangislah ia dengan suara nyaring. Allah mendengar suara anak itu, lalu Malaikat Allah berseru dari langit kepada Hagar, kata-Nya kepadanya: “Apakah yang engkau susahkan, Hagar? Janganlah takut, sebab Allah telah mendengar suara anak itu dari tempat ia terbaring. Bangunlah, angkatlah anak itu, dan bimbinglah dia, sebab Aku akan membuat dia menjadi bangsa yang besar.” 21:14-18
Kenapa bertentangan ?
Ishak ketika disapih berusia sekitar 2 tahun, sementara Ismail 16 tahun dan saat terjadi pengusiran atas Ismail dan ibunya ini telah terjadi konflik baru dalam ayat-ayat Perjanjian Lama, yaitu kitab Kejadian 21:8-10 bertentangan dengan kitab Kejadian 21:14-21.
Dimana dalam ayat itu digambarkan seolah-olah Ismail masih berupa seorang bayi yang digendong dibahu ibunya, kemudian Ismail yang menurut kitab Kejadian sendiri saat itu sudah berusia 16 tahun yang notabene sudah cukup dewasa kembali digambarkan bagai anak kecil yang mesti dibaringkan dibawah pokok serumpun (Kejadian 21:15) lalu diperintahkan untuk diangkat, digendong (Kejadian 21:18)
Masa iya sih Hagar yang seorang perempuan harus menggendong seorang anak laki-laki “dewasa” yang berusia 16 tahun( mungkin emak ente melakukannya dulu untuk meninabobokan ente), apa tidak terbalik seharusnya Ismail yang menggendong Hagar ?
Kemudian disambung pada Kejadian 21:20 seolah Ismail masih sangat belia sekali sehingga dikatakan “…Allah menyertai anak itu, sehingga ia bertambah besar; ia menetap di padang gurun dan menjadi seorang pemanah”.
Jadi dari sini saja sudah kelihatan telah terjadi kerusakan dan manipulasi sejarah dan fakta yang ada pada ayat-ayat Bible ente.
March 12, 2011 at 1:04 pm
beda dong, ibrahim melakukannya atas suka rela sedangkan yesus karna dipaksa, jika bangsa yahudi tidak menyalib yesus gimana?
March 13, 2011 at 5:52 am
Bener jack, baik Ibrahim atau Ismail tidak mengeluh saat prosesi kurban itu akan dilaksanakan, sementara Yesus sangat jelas keluhannya. Masa anak Tuhan mengeluh sementara yang bukan anak Tuhan tidak mengeluh … wuaneh tenan
March 12, 2011 at 10:57 am
@ Samuel hadi
Dalam kitab kejadian fasal 17 Tuhan telah mengadakan perjanjian dengan Ibrahim seperti berikut:
15-Selanjutnya Allah berfirman kepada Abraham: “Tentang isterimu Sarai, janganlah engkau menyebut dia lagi Sarai, tetapi Sara, itulah namanya.
16-Aku akan memberkatinya, dan dari padanya juga Aku akan memberikan kepadamu seorang anak laki-laki, bahkan Aku akan memberkatinya, sehingga ia menjadi ibu bangsa-bangsa; raja-raja bangsa-bangsa akan lahir dari padanya.”
Tidak syak lagi Kejadian fasal 17 ayat 15 dan 16 itu menubuatkan kelahiran Ishak dan daripada Ishak akan lahir bangsa-bangsa dan raja bangsa-bangsa .Tidak menasabah jika Ishak telah dinubuatkan akan berketurunan hingga raja segala bangsa sebagai anak yang disembelih.Karena perintah ujian ke atas Ibrahim menyembelih anaknya adalah sebagai ujian kepada nabi Ibrahim.Jika telah dinubuatkan Ishak akan hidup dan melahirkan keturunan apa artinya ujian penyembelihan jika begitu?Jangan katakan nabi Ibrahim siapa pun akan tersenyum mendapat perintah seperti itu.Ketahuan dong,Ishak pasti diselamatkan.Anda pikirlah sendiri betapa rusaknya perjanjian lama.Kitab yang begini anda suruh kami percaya?
March 13, 2011 at 1:27 pm
Betapa Al-Qur’an Memutar-balikkan Alkitab
Dalam bab ini, Anda akan melihat bagaimana beberapa kisah penting dalam Alkitab diputar-balikkan di dalam Al-Qur’an.
*[Ringkasan ini cukup membatasi satu saja kisah yang diputar-balikkan, yaitu tentang kisah terkenal dari Abraham dengan setting asli Israel, hendak diubah menjadi setting Arab.]
Abram yang Menjadi Abraham
Kisah tentang Abraham ditulis di dalam Taurat. Dimulai dengan Kitab Kejadian pasal 11, yang membahas tentang keturunan Sem, anak Nuh. Abraham adalah salah satu keturunan Sem. Di pasal 12, Tuhan memerintahkan Abram untuk meninggalkan Haran. Alkitab katakan: “Lalu pergilah Abram (yang kemudian namanya diubah oleh Tuhan menjadi Abraham dan istrinya Sarai menjadi Sara) seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya, dan Lot pun ikut bersama-sama dengan dia; Abram berumur tujuh puluh lima tahun, ketika ia berangkat dari Haran.”
*[Dari Haran mereka masuk ketanah Kanaan, dekat Sikhem, dimana Tuhan berbicara dengan menampakkan diriNya kepada Abram. Maka Abram mendirikan Mezbah disitu. Lalu Abraham berpindah ke dekat Betel dimana ia mendirikan pula mezbah bagi Yahweh, dan kelak di Hebron mendirikan mezbah bagi keluarga dan keturunannya. Jadi tampak jelas bahwa di tempat-tempat tertentu dimana Abraham menetap, ia tidak lupa untuk mendirikan Mezbah untuk menyembah Tuhannya. Mezbah pertama mustahil didirikan puluhan tahun kemudian di Mekah seperti yang didongengkan Islam. Bahkan menurut Islam sendiri, Tuhan Elohim tidak pernah muncul dan menampakkan diriNya di Mekah kepada nabi manapun, termasuk Muhammad!]
Abraham membawa Sarai, isterinya, bersamanya. Kedua laki-laki itu, Abraham dan Lot, adalah orang yang sangat makmur, masing-masing memiliki sejumlah besar binatang ternak gembalaan dan domba. Setelah mereka tiba di tanah Kanaan, kelaparan melanda negeri itu. “Ketika kelaparan timbul di negeri itu, pergilah Abraham ke Mesir untuk tinggal di situ sebagai orang asing, sebab hebat kelaparan di negeri itu.”
Abraham lalu kembali ke Palestina, di mana Tuhan berkata kepadanya: “Bersiaplah, jalanilah negeri itu menurut panjang dan lebarnya, sebab kepadamulah akan Kuberikan negeri itu.” Sesudah itu Abram memindahkan kemahnya dan menetap di dekat pohon-pohon tarbantin di Mamre, dekat Hebron, lalu didirikannyalah mezbah di situ bagi TUHAN.” .
Abraham tinggal menetap di Hebron, yang sekarang dikenal dengan Al-Khalil (artinya, sahabat Tuhan, dinamakan menurut nama Abraham), di mana mezbah dan makamnya masih tetap ada.
*[Itulah mezbah utama Nabi Abraham dan keluarganya, dan lucu kalau diklaim tanpa bukti, dialih-paksakan Islam ke Mekah, dimana Ka’bah dianggap sebagai Baitullah pertama yang dibangun di dunia oleh Ibrahim dan Ismail:
“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) ialah Baitullah di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.” Agaknya Muhammad ingin mengatakan bahwa Abraham tidak beribadah dengan mezbah selama puluhan tahun menetap di Kanaan? Sungguh penghinaan terhadap Abraham!]
Abraham memiliki hubungan yang sangat erat dengan Tuhan, dan mereka berdua kerap mengadakan percakapan yang bersahabat. Suatu ketika, Abram berkata kepada Tuhan: “Ya Tuhan, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku, karena aku akan meninggal dengan tidak mempunyai anak, dan yang akan mewarisi rumahku ialah Eliezer, orang Damsyik itu…. Engkau tidak memberikan kepadaku keturunan, sehingga seorang hambaku nanti menjadi ahli warisku.””
Hal ini dikarenakan istrinya, Sara, mandul dan tidak dapat melahirkan anak. Sebagai gantinya, Sara meminta Abraham untuk mengambil Hagar, budak yang diberikan kepada Sara oleh Firaun ketika ia masih di Mesir, supaya Hagar menjadi isteri, agar dapat memberikan Abraham keturunan. “Jadi…Abraham menghampiri Hagar, lalu mengandunglah perempuan itu. Ketika Hagar tahu, bahwa ia mengandung, maka ia memandang rendah akan nyonyanya itu. Lalu berkatalah Sarai kepada Abram: “Penghinaan yang kuderita ini adalah tanggung jawabmu; akulah yang memberikan hambaku ke pangkuanmu, tetapi baru saja ia tahu, bahwa ia mengandung, ia memandang rendah akan aku…. Kata Abram kepada Sarai: “Hambamu itu di bawah kekuasaanmu; perbuatlah kepadanya apa yang kaupandang baik.””
Akibatnya, Sarai memperlakukan Hagar dengan sangat buruk, sehingga ia melarikan diri. ”Lalu Malaikat TUHAN menjumpainya dekat suatu mata air di padang gurun, yakni dekat mata air di jalan ke Syur. Katanya: “Hagar, hamba Sarai, dari manakah datangmu dan ke manakah pergimu?” Jawabnya: “Aku lari meninggalkan Sarai, nyonyaku.”” Tetapi, malaikat Tuhan memerintahkan untuk kembali, di mana ia kemudian melahirkan anaknya, dan memberinya nama Ismael.
*[Apa yang Anda tampak disini? Baik Sara, maupun Abraham, dan Malaikat TUHAN tetap menyebut Hagar sebagai hamba Sarai, sekalipun Hagar sudah diperistri oleh Abraham! Artinya Hagar dan keturunannya cuma mendapatkan hadiah, tetapi tidak menjadi ahli waris dari kekayaan – apalagi kenabian – Abraham! Ia malahan dipersalahkan lebih jauh karena mudah menjadi sombong dan telah melawan dengan memandang rendah nyonyanya sendiri, sifat yang kelak diturunkan pula kepada Ismael. (Kej.16:12)]
Kurang lebih tiga belas tahun kemudian, ketika Abraham berusia 99 tahun, malaikat Tuhan menampakkan diri kepadanya dan menjanjikan kelahiran anaknya dari Sara yang saat itu berusia 90 tahun. Di samping itu, dalam Kejadian 17 tersebut, Tuhan:
Menjanjikan anak laki-laki Abraham akan lahir setahun kemudian.
Mengubah nama Abram menjadi Abraham.
Mengubah nama istrinya dari Sarai menjadi Sara.
Cerita ini berlanjut:
“Pada waktu itu Sara melihat, bahwa anak yang dilahirkan Hagar, perempuan Mesir itu bagi Abraham, sedang main dengan Ishak, anaknya sendiri. Berkatalah Sara kepada Abraham: “Usirlah hamba perempuan itu beserta anaknya, sebab anak hamba ini tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anakku Ishak.” Hal ini sangat menyebalkan Abraham oleh karena anaknya itu.
Tetapi Allah berfirman kepada Abraham: “Janganlah sebal hatimu karena hal anak dan budakmu itu; dalam segala yang dikatakan Sara kepadamu, haruslah engkau mendengarkannya, sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak. Tetapi keturunan dari hambamu itu juga akan Kubuat menjadi suatu bangsa, karena iapun anakmu.”
Abraham menunjukkan kekesalannya atas permintaan Sara mengenai Hagar, namun Tuhan menampakkan diri dan menyuruhnya untuk mendengarkan Sara.
*[Abraham yang teruji itu tentu taat sepenuhnya kepada Tuhan, maka iapun menyuruh (baca: mengusir menuruti Sara) hamba perempuan itu persis seperti apa yang perintahkan Tuhan kepadanya. Namun Muhammad dengan Jibrilnya yang tak teruji itulah yang membelotinya menjadi Abraham yang ikut mengantar Hagar dan Ismael sampai ke Mekah. Suatu penyelewengan kisah yang tak masuk ke akal, mengingat Sara dan Ishak pasti tak mungkin ditinggalkan Abraham demi melayani Hagar yang hamba yang diusir itu, karena sempat berdosa terhadap nyonyanya (sombong dan memandang enteng Sara yang tadinya mandul.)]
“Keesokan harinya pagi-pagi Abraham mengambil roti serta sekirbat air dan memberikannya kepada Hagar. Ia meletakkan itu beserta anaknya di atas bahu Hagar, kemudian disuruhnyalah perempuan itu pergi. Maka pergilah Hagar dan mengembara di padang gurun Bersyeba. Ketika air yang di kirbat itu habis, dibuangnyalah anak itu ke bawah semak-semak, dan ia duduk agak jauh, kira-kira sepemanah jauhnya, sebab katanya: “Tidak tahan aku melihat anak itu mati.” Sedang ia duduk di situ, menangislah ia dengan suara nyaring. Allah mendengar suara anak itu, lalu Malaikat Allah berseru dari langit kepada Hagar, kata-Nya kepadanya: “Apakah yang engkau susahkan, Hagar? Janganlah takut, sebab Allah telah mendengar suara anak itu dari tempat ia terbaring. Bangunlah, angkatlah anak itu, dan bimbinglah dia, sebab Aku akan membuat dia menjadi bangsa yang besar.” Lalu Allah membuka mata Hagar, sehingga ia melihat sebuah sumur; ia pergi mengisi kirbatnya dengan air, kemudian diberinya anak itu minum. Allah menyertai anak itu, sehingga ia bertambah besar; ia menetap di padang gurun dan menjadi seorang pemanah. Maka tinggallah ia di padang gurun Paran, dan ibunya mengambil seorang isteri baginya dari tanah Mesir (seorang wanita dari tanah kelahiran Hagar).”
*[Abraham tak bisa lain kecuali menyiapkan bekal berupa roti dengan sekirbat air kepada Hagar dan Ismael. Itu berarti bahwa bekal ini hanya mampu bertahan sebatas perjalanan yang sangat pendek (hingga Bersyeba), tidak mungkin sampai berbulan-bulan atau bertahun-tahun hingga ke Mekah. Sebagai makhluk yang dihargai dan dikasihi, Tuhan menciptakan bagi mereka sebuah sumur disitu – tentu bukan sumur ZamZam di Mekah seperti yang didongengkan sesukanya – sehingga kehidupannya dapat berkelanjutan sebagai bangsa yang besar seperti yang dijanjikan Tuhan. Ismael bersama ibunya yang orang Mesir itu menetap seterusnya di padang gurun Paran sebagai orang Mesir dan menikah dengan wanita Mesir.]
Ketika Ishak berusia kurang lebih empat belas tahun, Tuhan memerintahkan Abraham untuk membawa Ishak ke Gunung Moria, di mana ia harus mempersembahkan anaknya yang tercinta sebagai korban kepada Tuhan. Abraham mematuhinya, karena itu adalah perintah langsung dari Tuhan dengan berfirman, jelas dan spesifik, yaitu ISHAK (bukan mimpi atau tafsiran mimpi seperti yang didongengkan Quran, yang tidak berani menyebutkan nama si anak yang diminta oleh Tuhan untuk dikurbankan bagiNya!).
*[Ternyata perintah Tuhan untuk pembunuhan sang anak yang tadinya terasa sangat aneh dan kejam itu bukanlah sekedar ujian Tuhan semata untuk iman Abraham, (Allah sudah lebih tahu) melainkan justru untuk mengilustrasikan betapa Ishak (yang menyimbolkan anak manusia yang harus dihukum mati karena dosa-dosa yang dibuat manusia) ditebus oleh Anak-Domba (yang melambangkan kurban penebusan Yesus di atas kayu salib kelak, seperti yang sudah diterangkan di depan.)]
Alkitab berkata: “Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai kurban bakaran pengganti anaknya. Dan Abraham menamai tempat itu: “TUHAN menyediakan”; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: “Di atas gunung TUHAN, akan disediakan.”
Ketika Abraham meninggal, ia berusia 175 tahun. “Dan anak-anaknya, Ishak dan Ismael, menguburkan dia dalam gua Makhpela, di padang Efron bin Zohar, orang Het itu, padang yang letaknya di sebelah timur Mamre.” Dua hal yang penting di sini:
Abraham meninggalkan seluruh kehidupannya di Palestina setelah meninggalkan Haran, kecuali sebuah kunjungan singkat di Mesir.
Ia tidak pernah mengunjungi Semenanjung Arab. Ismael juga tidak pernah tinggal di Mekah di Semenanjung Arab, tetapi tinggal di dekat ayahnya, yang memungkinkan dia bisa hadir pada saat pemakaman ayahnya.
Jadi, mari kita cari tahu kebenarannya: Apakah Al-Qur’an menceritakan kisah ulang yang asli tentang Abraham sebagaimana yang telah ditulis dalam Alkitab, ataukah ia membajak ceritanya dengan sensoran, imbuhan, dan plintiran yang menjadikannya malah kabur dan tak masuk nalar??
Perhatikan dua jenis perintah aneh dalam Al-Quran seperti dibawah ini.
Yang satu perintah Allah kepada Abraham dan Ismael untuk membersihkan Ka’abah: “Dan ingatlah ketika kami menjadikan rumah itu tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebagian makam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail, “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, yang itikaf, yang rukuk dan yang sujud (berdoa).” Kapankan upacara ibadah demikian pernah dikenal pada masa Abraham atau para nabi keturunannya? Tidak ada existensinya dalam jejak sejarah, inskripsi dan ilmu!
Yang ke dua, perintah dari Abraham kepada anak-anaknya yang hidup lebih dari dua ribu tahun sebelum Islam itu sendiri muncul (¡): “Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Yakub, “Wahai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam.”
Bagaimana mungkin pernyataan sedemikian konyol, dapat dipercaya sebagai wahyu, sebab Yakub (yang dinamai Israel) dan seluruh keturunannya adalah orang-orang Yahudi totok, dan mereka hidup ribuan tahun sebagai bangsa Israel sebelum Islam datang dan memusuhi mereka? Setting Israel hendak ditelan oleh dongeng apaan dari Qur’an ini?!
Mengenai kisah Zamzam, Al-Qur’an mengatakan Allah memerintahkan agar As-Shafa dan Marwah dijadikan bagian dari ritual naik haji. Kisah ini dikatakan ketika Abraham bertega hati meninggalkan bayi Ismael dan ibunya, Hagar, di tengah-tengah gurun, dimana Ismael kehausan dan hampir mati. Hagar berjalan ke arah selatan dan utara sebanyak tujuh kali lalu kembali ke anaknya, dan menemukan ada air memancar keluar dari bawah kakinya. Umat Islam menyebutnya dengan air Zamzam.
Maka Muhammad pun membuat tujuh perjalanan Hagar mencari air sebagai bagian dari ritual umat Islam yang naik haji, seperti yang dikatakan dalam Al-Qur’an: “Sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah sebagian dari syiar (ritual) Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke baitullah (Ka’abah di Mekah) atau berumrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan Sai antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui.”
Memindahkan setting Israel ke Arab tentu kurang memuaskan bila tidak menafikan “keyahudian” Abraham itu sendiri. Maka dikatakanlah bahwa Abraham itu bukan seorang Yahudi bukan pula seorang Nasrani, tetapi seorang Muslim yang sangat taat (Surat 3:67). Kita layak bertanya, apakah “Islam” yang disebutkan di dalam Al-Qur’an ini memakai retorika pidato ataukah berdasarkan arti yang sebenarnya sebagai wahyu, bahwa ia adalah seorang Muslim, ribuan tahun sebelum Islam itu sendiri muncul?
*[Bagaimana mungkin Muslim mempraktekkan standar ganda mengatakan Abraham – bapak Ishak dan Yakub (Israel) dari keturunan Yahudi – bukan sebagai kepala suku bangsa Yahudi, sementara Ismael yang berdarah Mesir dan kawin dengan istri Mesir, itu disebut sebagai kepala suku bangsa Arab? Kitab Taurat dan seluruh Alkitab menyebutkan Tuhan Elohim itu sebagai Tuhannya Abraham, Ishak, dan Yakub. Tak ada disangkutkan dalam kesejajaran dengan Ismael.
Kisah keseluruhan Abraham ini tersebar di dalam Al-Qur’an, dalam lebih dari delapan puluh ayat, yang kemudian dikumpulkan dan dirangkaikan oleh Al-Hamid Al-Sahhar menjadi sebuah kisah yang sebagiannya disangkutkan kepada “fakta” yang seharusnya dibuktikan (namun sudah dianggap fakta), dan sebagian lainnya diusahakan untuk dicocok-cocokkan ke akal. Namun menyisakan begitu banyak antagonisme dan pendongengan yang tidak satupun tercarikan jejaknya dimasa silam. Misalnya Hagar dikisahkan sebagai seorang yang berpendidikan, ex-istri dari Raja Mesir Selatan. Raja ini ditaklukkan oleh Firaun, lalu mengambil Hagar sebagai tawanan budak, yang nantinya dihadiahkan kepada Sara.]
Lebih jauh lagi, Al-Qur’an mengatakan bahwa Al-Qur’an hanya mendongengkan bahwa Abraham bermimpi, lalu merasa harus mempersembahkan seorang anak sebagai kurban. (tanpa disebut namanya, padahal itu hendak dijadikan dasar untuk mengkoreksi Alkitab). Tetapi Alkitab, sebagai sumber cerita yang sebenarnya, meyakinkan kita semua bahwa Tuhan berbicara dengan Abraham dan meminta Ishak secara spesifik untuk dipersembahkan, di atas bukit Moria, sebelah utara Hebron, bukan jauh di padang gurun Arab entah dimana.
—–
Akhir kata, sebagai seorang Muslim, mereka telah diajarkan oleh Al- Qur’an bahwa Alkitab adalah firman Tuhan yang sempurna, sekalipun para Ahli Kitabnya banyak yang korup. Oleh karena itu, selayaknyalah kita harus mempercayai apa yang dikatakan Alkitab. Jika kita katakan Alkitab telah diubah ke-aslian-nya, pertanyaannya adalah, “Mengapa?” dan “Untuk kepentingan siapa?” [Dan bagaimana hal itu dapat dilakukan mengingat begitu sakral-nya setiap ayat itu dipelihara, baik oleh kubu Yahudi, maupun oleh Nasrani, yang saling bersaing dikala itu.] Semua bukti justru menunjukkan hal yang sebaliknya, yaitu bahwa Alkitab tidak pernah berubah, melainkan dibenarkan. Bahkan, cukuplah bagi kita untuk memperoleh kesaksian dari Al-Qur’an yang meyakinkan bahwa Alkitab adalah sempurna, dengan menyatakan Tuhan telah menurunkan Peringatan (Alkitab) dan bahwa Allah memeliharanya.
Jika kita menerima bahwa Alkitab adalah benar, maka kebanyakan cerita dalam Al-Qur’an telah merubahnya. Jika kita percaya bahwa Alkitab adalah benar dan Al-Qur’an juga benar, maka kita akan memiliki dua “Tuhan”, satu Tuhan di dalam Alkitab dan satu lagi Tuhan yang menurunkan cerita yang berbeda di dalam Al-Qur’an. Tetapi tidak mungkin, Alkitab dan Al-Qur’an memiliki kesamaan dalam hal ini, karena hanya ada satu Tuhan, bukan dua. Jadi sudah jelas, kitab mana yang benar dan berotoritas.
March 13, 2011 at 1:30 pm
Abraham menunjukkan kekesalannya atas permintaan Sara mengenai Hagar, namun Tuhan menampakkan diri dan menyuruhnya untuk mendengarkan Sara.
*[Abraham yang teruji itu tentu taat sepenuhnya kepada Tuhan, maka iapun menyuruh (baca: mengusir menuruti Sara) hamba perempuan itu persis seperti apa yang perintahkan Tuhan kepadanya. Namun Muhammad dengan Jibrilnya yang tak teruji itulah yang membelotinya menjadi Abraham yang ikut mengantar Hagar dan Ismael sampai ke Mekah. Suatu penyelewengan kisah yang tak masuk ke akal, mengingat Sara dan Ishak pasti tak mungkin ditinggalkan Abraham demi melayani Hagar yang hamba yang diusir itu, karena sempat berdosa terhadap nyonyanya (sombong dan memandang enteng Sara yang tadinya mandul.)]
“Keesokan harinya pagi-pagi Abraham mengambil roti serta sekirbat air dan memberikannya kepada Hagar. Ia meletakkan itu beserta anaknya di atas bahu Hagar, kemudian disuruhnyalah perempuan itu pergi. Maka pergilah Hagar dan mengembara di padang gurun Bersyeba. Ketika air yang di kirbat itu habis, dibuangnyalah anak itu ke bawah semak-semak, dan ia duduk agak jauh, kira-kira sepemanah jauhnya, sebab katanya: “Tidak tahan aku melihat anak itu mati.” Sedang ia duduk di situ, menangislah ia dengan suara nyaring. Allah mendengar suara anak itu, lalu Malaikat Allah berseru dari langit kepada Hagar, kata-Nya kepadanya: “Apakah yang engkau susahkan, Hagar? Janganlah takut, sebab Allah telah mendengar suara anak itu dari tempat ia terbaring. Bangunlah, angkatlah anak itu, dan bimbinglah dia, sebab Aku akan membuat dia menjadi bangsa yang besar.” Lalu Allah membuka mata Hagar, sehingga ia melihat sebuah sumur; ia pergi mengisi kirbatnya dengan air, kemudian diberinya anak itu minum. Allah menyertai anak itu, sehingga ia bertambah besar; ia menetap di padang gurun dan menjadi seorang pemanah. Maka tinggallah ia di padang gurun Paran, dan ibunya mengambil seorang isteri baginya dari tanah Mesir (seorang wanita dari tanah kelahiran Hagar).”
*[Abraham tak bisa lain kecuali menyiapkan bekal berupa roti dengan sekirbat air kepada Hagar dan Ismael. Itu berarti bahwa bekal ini hanya mampu bertahan sebatas perjalanan yang sangat pendek (hingga Bersyeba), tidak mungkin sampai berbulan-bulan atau bertahun-tahun hingga ke Mekah. Sebagai makhluk yang dihargai dan dikasihi, Tuhan menciptakan bagi mereka sebuah sumur disitu – tentu bukan sumur ZamZam di Mekah seperti yang didongengkan sesukanya – sehingga kehidupannya dapat berkelanjutan sebagai bangsa yang besar seperti yang dijanjikan Tuhan. Ismael bersama ibunya yang orang Mesir itu menetap seterusnya di padang gurun Paran sebagai orang Mesir dan menikah dengan wanita Mesir.]
March 13, 2011 at 2:11 pm
Anda berkata : “Tetapi Alkitab, sebagai sumber cerita yang sebenarnya, ”
Anda keliru, sumber cerita yang sebenarnya adalah Tuhan dan bukan alKitab. Dan Tuhan menceritakan apa yang dibuat-Nya dan apa yang disaksikan-Nya kepada manusia, untuk membukakan pengetahuan dan meluruskan pengetahuan.
Dengan demikian, sama sekali tidak ada untungnya menjadikan alKitab yang ditulis manusia yang diliputi kelemahan dan tidak hidup dalam cerita sebagai sumber cerita, padahal ada ALLAH yang hidup dalam cerita sebagai pembuat dan yang menyaksikan cerita. alQuran adalah cerita yang dibuat dan disampaikan ALLAH dan bukan cerita yang dibuat atau disampaikan orang Yahudi.
Bagaimana muslim meyakini alQuran itu perkataan Tuhan dan bukan perkataan manusia? Karena terdapat banyak mukjizat semisal alQuran menunjukan sungai di dasar lautan, lautan yang tidak bercampur, dls. Tempat-tempat tersebut tidak pernah diselami Muhammad SAW, tetapi ALLAH yang membuatnya melihat tempat itu dan menceritakannya kepada Muhammad SAW.
March 13, 2011 at 2:18 pm
@Samuel
Anda berkata: “Abraham tak bisa lain kecuali menyiapkan bekal berupa roti dengan sekirbat air kepada Hagar dan Ismael. Itu berarti bahwa bekal ini hanya mampu bertahan sebatas perjalanan yang sangat pendek (hingga Bersyeba)”
Apa di Bersyeba tidak ada manusia sehingga Abraham tidak bisa mencari tambahan bagi bekalnya? 😀
March 13, 2011 at 3:42 pm
@Samuel
Anda berkata: “Jadi tampak jelas bahwa di tempat-tempat tertentu dimana Abraham menetap, ia tidak lupa untuk mendirikan Mezbah untuk menyembah Tuhannya. Mezbah pertama mustahil didirikan puluhan tahun kemudian di Mekah seperti yang didongengkan Islam.”
Anda melihat fakta bahwa di tempat-tempat tertentu dimana Abraham menetap, ia tidak lupa untuk mendirikan Mezbah untuk menyembah Tuhannya. Dengan demikian anda membukakan kebenaran logika bahwa jika Ibrahim menetap di Mekah, maka ia tidak lupa untuk mendirikan Mezbah untuk menyembah Tuhannya.
Islam tidak pernah mendongengkan bahwa mezbah pertama yang dibuat oleh Ibrahim adalah di Mekah seperti yang didongengkan anda. Ayat berikut ini:
“Sesungguhnya, rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) manusia ialah Baitullah di Bakkah (Makkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.” (QS Ali Imran [3] 96).
sama sekali tidak sedang menginformasikan bahwa mezbah pertama yang dibangun Ibrahim adalah Baitullah / Kabah.
Dalam menafsirkan surah Ali Imran [3] ayat 96, Imam Al-Qurthubi menyatakan, orang yang pertama kali membangun Baitullah adalah Nabi Adam. Ali bin Abi Thalib berkata, “Allah SWT memerintahkan para malaikat-Nya untuk membangun Baitullah di muka bumi dan melaksanakan tawaf di sana. Peristiwa tersebut terjadi sebelum Adam diturunkan ke bumi. Setelah turun. Adam menyempurnakan bangunannya dan bertawaf di sana, dan juga para nabi setelahnya. Kemudian, pembangunan Baitullah tersebut dilaksanakan kembali dan disempurnakan oleh Nabi Ibrahim AS bersama putranya. Ismail.”
Dan. ingatlah ketika Ibrahim meninggikan fondasi Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa). Ya, Rabb kami, terimalah (amal) kami. Sesungguhnya, Engkaulah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS Al-Baqarah [2] 127).
Disebutkan dalam kitab Arais al-Majlis karya Al-Tsaaibi. Allah mewah-yukan kepada Adam, “Aku memiliki tanah Haram (terhormat) dalam posisi sejajar dengan singgasana-Ku (Arasy). Karena itu. datanglah ke sana dan berkelilinglah (Tawaf) sebagaimana dikelilinginya. singgasana-Ku. Shalat-lah di sana sebagaimana dilaksanakan shalat di sisi singgasana-Ku. Ei sanalah Aku memperkenankan doamu. ”
Posisi kabah ketika itu sama seperti yang ada hingga saat ini, sejajar rangan singgasana (Arasy) Allah SWT Karena itulah, sejumlah ulama menyatakan bahwa posisi Kabah merupakan poros atau pusat bumi. Silahkan lihat:
Al-Azraqi dalam Tarikh Makkah, menyatakan, setelah peristiwa banjir besar, lokasi Kabah dulu telah hilang. Lokasi tersebut berbentuk bukit kecil berwarna merah yang tidak terjangkau aliran air Saat itu, manusia hanya tahu bahwa di sana ada tempat yang sangat bernilai tanpa mengetahui lokasinya secara pasti. Dari seluruh penjuru dunia, mereka yang dizalimi, menderita, dan butuh perlindungan datang ke tempat ini untuk berdoa. Doa mereka pun dikabulkan. Manusia pun mengun-junginya hingga Allah memerintahkan Ibrahim untuk membangun kembali Kabah. Sejak Nabi Adam AS diturunkan ke bumi. Baitullah selalu menjadi tempat yang dimuliakan dan diperbaiki terus-menerus” oleh setiap agama dan umatdari-satu generasi ke generasi lainnya. Tempat ini juga senantiasa dikunjungi malaikat sebelum Adam turun ke bumi.”
Dengan demikian anda sedang memfitnah hamba ALLAH, dengan berkata: ” Agaknya Muhammad ingin mengatakan bahwa Abraham tidak beribadah dengan mezbah selama puluhan tahun menetap di Kanaan?” Sungguh penghinaan terhadap Muhammad SAW! Padahal hukum utama kedua yang didefinisikan oleh YESUS adalah mengasihi orang lain seperti mengasihi diri sendiri. Memfitnah itu mengasihi ya?
Berkaitan dengan ayat alQuran yang anda kutif:
Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik.(Surat 3:67).
Menurut tafsir Ibn Katsir dijelaskan, bahwa Ibrahim condong kepada keimanan dan berpaling dari kemusyrikan, sementara YAHUDI dan NASRANI condong kepada kemusyrikan dan termasuk golongan musyrik. Dengan demikian adalah fitnah tatkala anda menganggap ayat ini merupakan cara untuk memuaskan diri dengan menafikan “keyahudian” Ibrahim. Ayat ini adalah untuk memuaskan diri dengan menjelaskan Ibrahim adalah hamba yang berpaling dari kemusyrikan sementara keyahudian adalah kemusyrikan.
Islam yang disebutkan dalam alQuran bukan retorika pidato, melainkan istilah yang menggambarkan penyerahan diri kepada TUHAN YME. Islam (Arab: al-islām, الإسلام dengarkan (bantuan·info): “berserah diri kepada Tuhan”) adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. Siapapun yang berserah diri kepada TUHAN YME adalah berislam. Tentu saja karena bahasa setiap Nabi berbeda-beda sehingga istilah untuk berserah diri kepada Tuhan pastinya tidak selalu dilafalkan Islam. Tetapi ribuan tahun sebelum Islam muncul, setiap Nabi menyeru manusia untuk berserah kepada TUHAN YME. Anda dapat menemukan dalam perkataan MUSA ataupun YESUS yang dikenal sebagai hukum utama pertama. Karena ALLAH berfiman kepada orang Arab, maka DIA menggunakan istilah Islam untuk menyatakan “berserah diri kepada Tuhan YME”.
Anda berkata, “Akhir kata, sebagai seorang Muslim, mereka telah diajarkan oleh Al- Qur’an bahwa Alkitab adalah firman Tuhan yang sempurna, sekalipun para Ahli Kitabnya banyak yang korup. Oleh karena itu, selayaknyalah kita harus mempercayai apa yang dikatakan Alkitab. “
Muslim memang di ajarkan untuk beriman kepada kitab yang diturunkan ALLAH kepada MUSA dan ISA, tetapi disuruh pula untuk tidak beriman kepada kalimat yang dituliskan dalam alKitab oleh ahli Kitab. Dengan demikian, muslim selayaknya mempercayai apa yang diturunkan TUHAN kepada MUSA dan ISA, tetapi tidak selayaknya percaya begitu saja apa yang tertulis dalam perjanjian lama atau perjanjian baru, apalagi percaya kepada trinitas yang bertolak belakang dengan hukum utama pertama. Sebagai pengikut yang diajarkan rasa malu, tidak selayaknya muslim membaca kidung agung yang merupakan ayat paling berbahaya bagi anak.
Anda berkata, “Jika kita katakan Alkitab telah diubah ke-aslian-nya, pertanyaannya adalah, “Mengapa?” dan “Untuk kepentingan siapa?” [Dan bagaimana hal itu dapat dilakukan mengingat begitu sakral-nya setiap ayat itu dipelihara, baik oleh kubu Yahudi, maupun oleh Nasrani, yang saling bersaing dikala itu.] “
Fakta silang sengketa yang anda kemukakan kalau anda mau membaca sejarah kristen, disebabkan karena perubahan-perubahan pada alKitab yang didukung oleh satu kubu namun ditentang oleh kubu lainnya.
Dan orang-orang Yahudi berkata: “Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai suatu pegangan”, dan orang-orang Nasrani berkata: “Orang-orang Yahudi tidak mempunyai sesuatu pegangan,” padahal mereka (sama-sama) membaca Al Kitab. Demikian pula orang-orang yang tidak mengetahui, mengatakan seperti ucapan mereka itu. Maka Allah akan mengadili diantara mereka pada hari Kiamat, tentang apa-apa yang mereka berselisih padanya. (AL BAQARAH (Sapi betina) ayat 113)
Kalian berselisih tentang ketuhanan YESUS dan Ruhul Qudus hingga sampai berbunuh-bunuhan. Kemudian Tuhan menurunkan wahyu kepada Muhammad SAW untuk memberi keputusan tentang perkara yang diperselisihkan tersebut, yakni bahwa YESUS adalah manusia, RUHUL QUDUS adalah JIBRIL, dan TUHAN itu tidak beranak dan diperanakan.
Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian (dari) mereka atas sebagian yang lain. Di antara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Allah meninggikannya {158} beberapa derajat. Dan Kami berikan kepada ‘Isa putera Maryam beberapa mu’jizat serta Kami perkuat dia dengan Ruhul Qudus {159}. Dan kalau Allah menghendaki, niscaya tidaklah berbunuh-bunuhan orang-orang (yang datang) sesudah rasul-rasul itu, sesudah datang kepada mereka beberapa macam keterangan, akan tetapi mereka berselisih, maka ada diantara mereka yang beriman dan ada (pula) di antara mereka yang kafir. Seandainya Allah menghendaki, tidaklah mereka berbunuh-bunuhan. Akan tetapi Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya. (AL BAQARAH (Sapi betina) ayat 253)
Anda berkata, cukuplah bagi kita untuk memperoleh kesaksian dari Al-Qur’an yang meyakinkan bahwa Alkitab adalah sempurna, dengan menyatakan Tuhan telah menurunkan Peringatan (Alkitab) dan bahwa Allah memeliharanya.
Saya rasa anda menafsirkan alQuran sesuai kehendak nafsu anda. Dalam alQuran disebutkan dengan jelas, bahwa yang dipelihara oleh ALLAH bukan alKitab tetapi alQuran.
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya . (AL HIJR ayat 9)
Bahkan sebaliknya alQuiran bersaksi bahwa orang Kritsen tidak memelihara injil dengan mengada-adakan syariat yang tidak diajarkan injil.
Kemudian Kami iringi di belakang mereka dengan rasul-rasul Kami dan Kami iringi (pula) dengan Isa putra Maryam; dan Kami berikan kepadanya Injil dan Kami jadikan dalam hati orang-orang yang mengikutinya rasa santun dan kasih sayang. Dan mereka mengada-adakan rahbaniyyah {1461} padahal kami tidak mewajibkannya kepada mereka tetapi (mereka sendirilah yang mengada-adakannya) untuk mencari keridhaan Allah, lalu mereka tidak memeliharanya dengan pemeliharaan yang semestinya. Maka Kami berikan kepada orang-orang yang beriman di antara mereka pahalanya dan banyak di antara mereka orang-orang fasik. (AL HADIID (BESI) ayat 27)
Anda berkata, “Jika kita menerima bahwa Alkitab adalah benar, maka kebanyakan cerita dalam Al-Qur’an telah merubahnya. “
Rasulullah SAW bersdabda, “Sampaikanlah dariku walaupun satu ayat, berceritalah dari Bani Israil dan tidak ada masalah.” (HR. Al-Bukhari no. 3461 dari Abdullah bin Amr)
Hadits ini menyatakan bahwa tidak masalah muslim membaca alKitab. Tetapi cerita mana yang dianggap benar, apakah alKitab atau alQuran. ALLAH berfirman:
“Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan memeliharanya.…” [Al-Ma’idah 48]
Berkaitan dengan kata “muhaiminan”, Ibnu Juraiz menafsirkan bahwa alQuran itu mengamankan kitab-kitab yang mendahuluinya, di mana perkara yang sesuai dengan alQuran maka ia merupakan kebenaran dan perkara yang tidak sesuai dengan alQuran adalah batil. Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa “muhaiminan” berarti mengahkimi kitab-kitab sebelumnya, sehigga jelas mana yang benar dan yang bathil.
Oleh karenanya, segala cerita dalam perjanjian lama atau baru yang besebrangan dengan cerita dalam alQuran adalah bathil. ALLAH lah pemilik otoritas atas cerita yang dibuat-Nya. Tuhan meluruskan cerita bathil itu melalui alQuran. dan muslim meyakini cerita ALLAH lah yang benar, sehingga muslim sama sekali tidak berfikir seperi anda bahwa alQuran telah merubah cerita dalam alKitab.
March 13, 2011 at 2:12 pm
@ Samuel hadi
Jangan ikut-ikutan itu orang Yahudi yang ngedit Al Kitab.Anda perlu banyak lagi belajar khusus tentang penyelewengan agama Nasrani dan kristian.Paran letaknya di Mekah dalam negeri saudi Arabia.
Kamu baca ini.Penjelasan ayat2 bibel?
GALATIA 4:25 Jadi, Hagar itulah Gunung Sinai, di negeri Arab. Ia melambangkan kota Yerusalem dengan seluruh penduduknya yang sekarang ini sudah menjadi hamba.
GALATIANS 4:25 Now Hagar stands for Mount Sinai in Arabia and corresponds to the present city of Jerusalem, because she is in slavery with her children.
EUSEBIUS WROTE: “The mountain of God in the region of Midian next to Sinai beyond Arabia in the desert, where the mountain and the desert of the Saracens, which is called Paran, meet. But to me it seems that the same mountain is called by two names, sometimes Sinai, sometimes Horeb.”Silahkan cross check: http://www.baseinstitute.org/features/mtsinai.htm
EUSEBIUS diatas jelas menempatkan HOREB/PEGUNUNGAN SINAI, PARAN dan MIDIAN itu ADA DI “BEYOND ARABIA/MELAMPAUI DAN MELIPUTI TANAH ARAB” DAN BUKAN DI SINAI PENINSULA MESIR KUNO!!
EUSEBIUS menceritakan lokasi kediaman anak-anak gundik Abraham dari utara ke selatan, PARAN adalah daerah yang dilewati, terus hingga ke timurnya Laut Merah.
PARAN adalah daerah yang dilewati, berarti PARAN posisinya ada di UTARA MIDIAN/GUNUNG SINAI. Bila kamu beranggapan Paran ada di sebelah selatan gunung Sinai/Midian, tentu bukan “BEYOND” istilahnya, tapi UNTIL atau THOROUGH
ARABIA ITU SECARA JELAS DIIDENTIFIKASI BERADA DI SEBELAH TIMUR TELUK AQABA/ SELATAN JABAL AL LAWZ
EUSEBIUS WROTE: “The mountain of God in the region of Midian next to Sinai beyond Arabia in the desert, where the mountain and the desert of the Saracens, which is called Paran, meet. But to me it seems that the same mountain is called by two names, sometimes Sinai, sometimes Horeb.
EUSEBIUS MENGATAKAN HOREB/PEGUNUNGAN SINAI DAN PARAN ITU BERADA DI DAERAH ARABIA DAN SETERUSNYA (MELAMPAUI DAN MELIPUTI TANAH ARAB)
KONKLUSI YANG TIDAK TERBANTAHKAN, YANG DIDUKUNG AYAT INJIL, PENEMUAN BASE INSTITUTE DAN ANALISA EUSEBIUS DAN JEROME BAHWA PARAN/MIDIAN/PEGUNUNGAN SINAI ADA DI ARABIA/TANAH ARAB (SAUDI ARABIA MODERN) DAN BUKAN DI NEGEV DESERT.
March 14, 2011 at 3:18 am
Siapa yang bilang orang Yahudi sudah mengedit Alkitab?
Pakai saja logika anda.
Jika Ismael itu adalah “Sang Anak Perjanjian”, mengapa Abraham perlu mengusirnya – beserta ibunya Hagar???
Saya menyatakan ini, bukan karena saya membenci Ismail atau ibunya Hagar?
Tahukah anda bahwa sesungguhnya orang Arab itu bukanlah keturunan Ismail? Itu hanyalah karangan Muhammad semata – untuk coba mencari kaitan antara dirinya dengan isi Alkitab?
Di Alkitab jelas bahwa Ismail itu dikemudian hari menurunkan bangsa Edom. Lagian, Abraham sendiri adalah orang Ibrani, dan Hagar orang Mesir…LAH KOQ BISA-BISANYA DARI ISMAIL DITURUNKAN BANGSA ARAB????!!!! Apa orang Arab itu berasal dari gabungan antara DARAH YAHUDI DAN MESIR???
Mas…pake logika dan akal sehat dong.
Terus terang, saya lihat penjelasan anda makin ngalor ngidul nggak karu-karuan.
March 14, 2011 at 3:50 am
Bible (Kejadian 25:12-15) mencatat anak-anak Ismail berdasarkan urutan kelahiran yaitu :
Nebayot (anak sulung Ismael), Kedar, Adbeel, Mibsam, Misyma, Duma, Masa, Hadad, Tema, Yetur, Nafish dan Kedma.
Nabi Muhammad Saw, terlahir dari keturunan Qaidar (Kedar) bin Nabi Ismail, didukung pendapat beberapa ahli Bible, antara lain :
The Davis Dictionary of the Bible (1980), sponsored by the Board of Christian Education of the Presbyterian Church in the USA, menulis pada artikel Kedar sebagai berikut :
“… A tribe descended from Ishmael (Gen. 25:13) … The people of Kedar were Pliny’s Cedrai, and from their tribe Mohammed ultimately arose.”
“….suatu suku keturunan Ismail (Kej. 25:13)…. masyarakat keturunan Kedar ialah orang Pliny Cedrai, dan dari suku mereka itulah lalu Muhammad dilahirkan secara terhormat.”
The International Standard Bible Encyclopedia dari A.S. Fulton menerangkan :
“… Of the Ishmaelite tribes, Kedar must have been one of the most important and thus in later times the name came to be applied to all the wild tribes of the desert. It is through Kedar (“Keidar” in Arabic) that Muslim genealogists trace the descent of Mohammed from Ishmael.”
Smith’s Bible Dictionary ikut menjelaskan :
“Kedar (black). Second son of Ishmael (Gen. 25:13) … Mohammed traces his lineage to Abraham through the celebrated Koreish tribe, which sprang from Kedar. The Arabs in the Hejaz are called Beni Harb (men of war), and are Ishmaelites as of old, from their beginning. Palgrave says their language is as pure now as when the Koran was written (A.D. 610), having remained unchanged more than 1200 years; a fine proof of the permanency of Eastern Institutions.”
Tiada keraguan bahwa Muhammad saw adalah keturunan langsung dari nabi Ismail dan bukti ini tidak dapat dibantah sebagaimana bukti-bukti yang meyakinkan di bawah ini.
Keturunan Qurays adalah suku dari Muhammad saw. Mereka percaya dan meyakini sebagai keturunan Ismail. Jika pengakuan ini salah maka keturunan asli nabi Ismail akan mengajukan keberatan, namun tidak ada kaum lain yang pernah menyatakan demikian. Dan tidak ada satu keberatan pun yang pernah muncul.
Di dalam Kejadian 17:20-21 Allah menjanjikan untuk memberkati anak cucu nabi Ismail dan akan menjadikan suatu bangsa yang besar. Jika Orang-orang Arab bukan dari keturunannya, dimanakah bangsa yang besar itu?
Menurut Kejadian 25: 18 keturunan nabi Ismail bertempat tinggal dari Havilah sampai Tsur yang berlawanan arah dengan Mesir. Dari petikan ini menandakan kepada bagian luar Jazirah Arabia. Bahkan Paulus mengakui bahwa Hajjar mempunyai hubungan dengan bangsa Arab. “Sekarang Hajjar adalah nama bukit Sinai di Arab”. (Galatia 4:25)
Anda akan masuk neraka yang sangat panas jika mati tanpa sempat bertobat.Ucapkanlah tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah dan Nabi Muhammad itu adalah utusan Allah.
March 14, 2011 at 5:47 am
“mengapa Abraham perlu mengusirnya – beserta ibunya Hagar???”
Oh, dalam cerita alKitab abraham mengusir ismail dan Hazar ya? Dalam Islam tidak demikian, melainkan Ibrahim meninggalkan keduanya, sehingga yang berangkat Ibrahim dan bukan keduanya.
Anda ingin tahu bagaimana Muhammad SAW berhubungan nasab dengan Ismail dan memastikan bahwa itu bukan karangan beliau semata?, bacalah nasabnya.
“Aku adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qusai bin Kilab (nama sebenarnya Hakim) bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr (Quraish) bin Malik (An Nadhir) bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan”. (Diriwayatkan oleh Ibnu Assakir dari Abdullah bin Abbas).
Silsilah selanjutnya silahkan baca sendiri:
Anda berkata, “Tahukah anda bahwa sesungguhnya orang Arab itu bukanlah keturunan Ismail?”
Orang Arab yang mana? Karena Arab itu luas. Kalau keluarga Muhammad SAW, jelas keturunan Ismail. Baca sejarah Mekah:
Perkembangan kota Mekkah tidak terlepas dari keberadaan Nabi Ismail dan Hajar sebagai penduduk pertama kota ini yang ditempatkan oleh Nabi Ibrahim atas perintah Allah[4]. Pada perkembangannya muncul orang orang Jurhum yang akhirnya tinggal di sana. Pada masa berikutnya kota ini dipimpin oleh Quraisy yang merupakan kabilah atau suku yang utama di Jazirah Arab karena memiliki hak pemeliharaan terhadap Ka’bah. Suku ini terkenal dalam bidang perdagangan bahkan pada masa itu aktivitas dagang mereka dikenal hingga Damaskus, Palestina dan Afrika. Tokoh sebagai kepala kabilah Quraisy adalah Qussai yang dilanjutkan oleh Abdul Muthalib.
Anda pernah tahu tidak, ada penelitian yang menunjukan bahwa yang membangun tembok cina yang memisahkan Yazuz dan Mazuz itu orang Mesir, yang dalam alQuran disebut Dzulkarnain. Material pembangun tembok dan teknologinya sama dengan Piramida. Keturunan orang Mesir tersebut berkembang di Cina.
Kenapa anda bertanya Abraham dari Ibrani sampai ke ARAB? Tidak semua orang ARAB turunan Ibrahim. Hanya Muhammad dan keluarganya saja yang memiliki garis hubungan nasab dengan Ibrahim.
Inilah logika dan akal sehat yang sebenarnya. Sementara anda, apa menggunakan logika dan akal sehat?
Anda melihat penjelasan Ilham ngalor ngidul itu karena anda gak ngikutin penjelasannya. Kalau anda berada dibelakangnya, mengikuti pendejalannya, anda gak bakal lihat Ilham ngalor ngidul. 😀
March 14, 2011 at 5:09 am
Jadi menurut anda Bangsa Arab diturunkan dari bangsa Ibrani/orang Israel dan Mesir?
Dengan begitu, nenek moyang bangsa Arab sesungguhnya adalah orang Israel dan Mesir?
March 14, 2011 at 6:10 am
Orang Arab adalah dari keturunan Ismael dari Ibrahim dan Hajar.Nabi Ibrahim sendiri orang Babilon dan Hajar adalah orang mesir.Bangsa Arab wujud hasil dari percampuran Ismail dengan orang-orang Jurhum.Adapun Israel adala keturunan Ibrahim dan Sara dari cabang Ishak yang melahirkan Yakub.So,Israel dan Arab adalah dari pokok yang sama cuma cabang yang berbeda.Nabi Ibrahim sendiri bukan Arab dan bkan Israel.Arab dan Israel baru ada selepas Ibrahim.
March 14, 2011 at 1:37 pm
Tolong berikan referensi/buku pada saya (yang bisa diyakini kebenarannya), yang menyatakan bahwa MEMANG BENAR, ORANG ARAB ITU ADALAH KETURUNAN ISMAIL.
Thanks
March 14, 2011 at 1:51 pm
http://id.wikipedia.org/wiki/Bangsa_Arab
March 14, 2011 at 6:24 am
@ Samuel hadi.
Coba anda jawab logis atau tidak,sesudah Ishak dinubuatkan akan mempunyai keturunan yang bakal melahirkan raja-raja,tiba-tiba dapat perintah supaya dikorbankan?
Dalam kejadian fasal 17 disebut:
15-Selanjutnya Allah berfirman kepada Abraham: “Tentang isterimu Sarai, janganlah engkau menyebut dia lagi Sarai, tetapi Sara, itulah namanya.
16-Aku akan memberkatinya, dan dari padanya juga Aku akan memberikan kepadamu seorang anak laki-laki, bahkan Aku akan memberkatinya, sehingga ia menjadi ibu bangsa-bangsa; raja-raja bangsa-bangsa akan lahir dari padanya.”
Tidak syak lagi Kejadian fasal 17 ayat 15 dan 16 itu menubuatkan kelahiran Ishak dan daripada Ishak akan lahir bangsa-bangsa dan raja bangsa-bangsa .Tidak menasabah jika Ishak telah dinubuatkan melahirkan keturunan yang akan menjadi raja-raja sebagai anak yang disembelih.Karena perintah ujian ke atas Ibrahim menyembelih anaknya adalah sebagai ujian kepada nabi Ibrahim.Jika telah dinubuatkan Ishak akan hidup dan melahirkan keturunan apa artinya ujian penyembelihan jika begitu?Tapi kalau yang disembelih itu Ismael itu logis karena nubuat Ismail akan menjadi bangsa yang besar disampaikan Tuhan kepada hajar tidak kepada Ibrahim.Jadi perintah menyembelih Ismael masih tetap menjadi ujian kesetiaan bagi Ibrahim dan Ismael.Coba anda halusi.Tuhan Maha kaya.Setiap pembohongan pasti ketahuan.
March 14, 2011 at 8:31 am
Kalau Ibrahim sudah tahu keturunannya dari Sara yakni Ishaq akan menjadi raja, sementara perintah menyembelihnya terjadi sebelum Ishaq menjadi raja, pastinya Ibrahim akan senyam-senyum.
Dalam hati beliau akan berkata, ‘santai saja … Tuhan sudah menjanjikan Ishaq jadi raja kok, jadi pasti perintah menyembelih ini cuma guyonan saja (tuhan gak serius mau menghilangkan nyawa Ishaq)’.
Dalam kondisi seperti ini, pastinya ujian keikhlasannya tidak ada, dan setiap orang pastinya akan menganggap itu bukan ujian. Lain cerita kalau Ismail yang disembelih, karena tidak ada Nubuwat menjadi raja, Ibrahim pun sangat teruji, karena tidak ada jaminan Ismail terselamatkan. Inilah ujian keikhlasan yang sebenarnya. Dan Tuhan telah menunjukan ujian keikhlasan Ibrahim dalam menaati Tuhan ini dalam alQuran. Subhanallah, semoga shalawat bagi Muhammad SAW sebagaimana shalawat yang diberikan kepada Ibrahim AS.
March 14, 2011 at 1:35 pm
He…he…he…
Jin mana yang memberitahu anda bahwa: ‘Abraham tahu suatu saat nanti Ishak akan menjadi raja?’
“Raja Ishak”??? Ide gila dari mana ini?
Wah…Mas, saya koq merasa jadi manusia bodoh ya – mau berdiskusi dengan Anda?
Makin ke sini pemahaman anda makin ngawur nggak karu-karuan.
Saya benar-benar kasihan dengan Anda. Betapa ajaran-ajaran Muhammad/Islam membuat pikiran anda cacat konteks, cacat logika, cacat sejarah, cacat geografi.
Kini saya mengerti, mengapa negara-negara Islam menjadi negara-negara yang sangat ‘ketinggalan’ dibandingkan negara-negara non-Muslim.
March 14, 2011 at 1:44 pm
@samuel
kira2 sulaiman dan daud itu raja pa nggak ya?
March 14, 2011 at 11:15 pm
Sori salah nulis, maksudnya keturunan Ishaq yang jadi Raja, bukan Ishaqnya
March 14, 2011 at 11:22 pm
Lagi pula apa hubungannya salah nulis saya dengan ajaran Muhammad SAW. Memangnya saya menunjukan kepada anda bahwa pernyataan saya tersebut bersumber dari ajaran Muhammad SAW? Mas-mas, fitnah kok kelewatan … 😀
Wah…Mas, saya koq merasa jadi manusia bodoh ya – mau berdiskusi dengan Anda?
Makin ke sini fitnahan anda ama Muhammad SAW makin ngawur nggak karu-karuan.
Saya benar-benar kasihan dengan Anda. Betapa ajaran-ajaran orientalis membuat pikiran anda cacat konteks, cacat logika, cacat sejarah, cacat geografi.
Kini saya mengerti, mengapa kebanyakan Gereja ditinggalkan, salah satunya karena dihuni oleh tukang fitnah seperti anda yang bukannya memicu kedamaian, malah memicu pertikaian antar kelompok.
March 14, 2011 at 3:17 pm
@ Samuel hadi
Ini satu lagi contoh kebobrokan Bible.Tuhan kok menyetubuhi Istri orang..
ini Sableng…
21:1. TUHAN memperhatikan Sara, seperti yang difirmankan-Nya, dan TUHAN melakukan kepada Sara seperti yang dijanjikan-Nya.
21:2 Maka mengandunglah Sara, lalu ia melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abraham dalam masa tuanya, pada waktu yang telah ditetapkan, sesuai dengan firman Allah kepadanya…
Nggak heran kalau Yahudi ngaku ngaku anak Tuhan.He he he…
March 15, 2011 at 5:20 am
sdr itu lucu…itu maksudnya Tuhan membuka/ memberkati rahim Sara, saat terjadi percampuran antara benih Abraham dgn benih Sara, seperti yg dilakukan Tuhan pada Hana istri Elkana
March 15, 2011 at 10:20 am
Oh,gitu ya?Soalnya kok firman Tuhan mencurigakan?
March 14, 2011 at 10:24 pm
@ Samuel hadi berkata
“Tolong berikan referensi/buku pada saya (yang bisa diyakini kebenarannya), yang menyatakan bahwa MEMANG BENAR, ORANG ARAB ITU ADALAH KETURUNAN ISMAIL.”
Jawab:Soal ini gak perlu pakai referensi.Cari aja mana-mana buku asalkan yang membahaskan susur galur turunan Arab.Pasti semua buku sepakat Arab adalah dari keturunan Ismael.Gak ada tu yang bilang nenek moyang Arab itu Cina.Ha ha ha…
March 15, 2011 at 2:03 am
He…he…he…
Wah, parah deh anda.
Silahkan netters lain menyimpulkan, Saya yang bohong atau Ilham yang bohong.
Ilham, Muslims, dan Muhammad MENGKLAIM bahwa orang Arab/Muhammad adalah keturunannya Ishmael.
Tetapi TAK ADA SATU PUN BUKU/BAHKAN KITAB SUCI YANG BISA MEREKA PAKAI UNTUK MENDUKUNG/MEMBENARKAN KLAIM MEREKA…
Kesimpulan
Statement bahwa orang Arab adalah keturunan Abraham/Ishmael = PEPES KOSONG!!!!!!!!!!!!
March 15, 2011 at 6:42 am
Waduh, belum nyari kok udah nyimpulin… Parah banget!
March 15, 2011 at 10:18 am
@ Samuel hadi
Kalo susah susah sangat tangkap aja Arab satu orang,Yahudi satu orang buat test DNA kemudian liat mirip atau tidak padanannya
March 15, 2011 at 5:05 pm
Bener juga tuh, apalagi keturunan Rasulullah SAW kan masih hidup, bisa tes DNA tuh. Dengan demikian bisa diketahui, siapa yang benar dan siapa yang salah.
March 16, 2011 at 12:19 am
Loh…kenapa Anda nyuruh saya yang membuktikan???
Kalian orang Muslim kan mengklaim (juga Muhammad) bahwa orang Arab itu adalah keturunan langsung dari Ismail.
Nah sekarang saya tanya: MANA BUKTINYA?
Mana ayat-ayat dalam kitab suci bahwa klaim kalian itu benar?
Terlalu sulit ya – pertanyaan seperti ini untuk kalian jawab???
March 16, 2011 at 5:56 am
@Samuel Hadi
Anda bertanya, kenapa anda disuruh membuktikannya. Loh, bukannya anda yang mempertanyakan keterhubungan nasab Muhammad SAW dengan Ismail. Muslim sama sekali tidak mempertanyakan. Jadi yang mempertanyakanlah yang harus membuktikan. Buat apa muslim harus membuktikannya kalau muslim sudah meyakininya? Anda ini aneh ya?
Anda bertanya, mana ayat-ayat dalam kitab suci bahwa klaim muslim itu benar. Pertanyaannya yang anda definisikan sebagai kitab suci itu apa, kitab yang mana?
Terlalu sulit ya – logika komunikasi yang muslim pake???
March 16, 2011 at 12:29 am
@ Samuel hadi
Mengapa anda yang harus membuktikan?Karena anda yang nggak percaya.Buat kami, kami udah yakin bahawa Arab adalah keturunan Ismail.
March 16, 2011 at 1:13 am
Terang saja nggak percaya dengan klaim anda, bahwa orang Arab adalah keturunan Ismail.
Alkitab tidak pernah menyatakannya…
Al Qur’an juga tidak menyatakannya…
Kesimpulan: ITU CUMA ANGAN-ANGAN MUHAMMAD, ORANG-ORANG MUSLIM SAJA
= PEPES KOSONG!!!
March 16, 2011 at 4:11 am
Ha ha ha..Dalam dunia kamu seorang yang nggak percaya.Semua orang pikir pakai logika kecuali kamu,logika harus ikut pola kamu pikir kamu.Ha ha ha..gak sangka ada juga orang kayak gini.
March 16, 2011 at 6:08 am
@Samuel Hadi
Memangnya alQuran itu buku kependudukan yang harus mencatat riwayat hidup Muhammad SAW? Memangnya anda percaya, nasab dari ADAM yang ada dalam alKitab itu disampaikan ALLAH kepada manusia? Bukannya itu cuma kerjaan ahli kitab yang memasukan usaha dia merunut nasab sebagai bagian dari alKitab. Beginilah kalau alKitab tercampur antara perkataan Tuhan dengan perkataan manusia.
March 16, 2011 at 7:58 am
Sudahlah Mas…
Fakta dengan tegas memperlihatkan, selama ini klaim Muhammad, klaim orang-orang Muslim, dan klaim anda adalah PEPES KOSONG!!!
Kalian ternyata TIDAK SANGGUP MEMBUKTIKAN bahwa orang Arab adalah keturusan Ismail!!!
Dalil kalian selama ini adalah dalil-dalil kosong.
Inilah jadinya, kalau mengikuti seorang Nabi Palsu (Muhammad) dengan kitab Palsu (Qur’an).
Dunia jadinya MENTERTAWAI anda dah!!!
March 16, 2011 at 1:16 pm
@Samuel
Fakta apa yang anda maksud? Bukankah sudah saya sampaikan diagram nasab dan sejarah Mekah yang menunjukan bahwa Muhammad SAW itu keturunan Ismail. Nih, saya sampaikan lagi, barangkali anda tidak mau membaca komentar saya terdahulu:
Ini adalah silsilah berdasarkan riwayat manusia, sama seperti silsilah yang ditulis dalam alKitab. Bukti ilmiahnya hanya dapat ditelusuri melalui uji DNA.
Arab itu luas dan tidak semuanya keturunan Ismail. Hanya keluarga Muhammad SAW saja yang merupakan keturunan Ismail. Oleh karenanya, sampai kapanpun kita tidak pernah bisa membuktikan bahwa orang arab itu keturunan Ismail, tetapi kita bisa membuktikan bahwa keluarga Muhammad SAW itu keturunan Ismail.
Berkaitan dengan saran Ilham tentang uji DNA, ada penelitian yang berhasil mengidentifikasi asal kucing seluruh dunia adalah dari Mesir berdasarkan DNA. Ada pula penelitian yang menunjukan bahwa manusia tertua di dunia berasal dari daratan Afrika berdasarkan DNA. Kuncing saja bisa ditelusuri, apalagi nasab Muhammad SAW yang keluarganya masih hidup hingga sekarang.
Bagaimana anda menyimpulkan Muhammad SAW sebagai Nabi Palsu sementara anda belum memiliki bukti ilmiah bahwa nasab beliau tidak terhubung dengan Ismail. Ini adalah kesimpulan berdasarkan dugaan yang biasa disampaikan orang awam, diluar tradisi keilmuan. Pernyataan orang awam seperti ini disebut sebagai dugaan dan bukan kepastian. Suatu kebenaran itu dibantah dengan fakta Ilmiah dan bukan dengan dugaan. Jika anda menjadikan dugaan sebagai landasan keyakinan, maka dunia jadinya MENTERTAWAI anda dah!!!
March 16, 2011 at 8:03 am
Islam = PEPES KOSONG!!!
Muhammad = NABI PEPES KOSONG!!!
Muslim = PENGIKUT AGAMA PEPES KOSONG!!!
Sampai hari ini…tak ada satu Muslim pun yang bisa membuktikan bahwa memang benar Muhammad/orang Arab adalah keturunannya Ishmael/Abraham…
Weleh…weleh…weleh….
Aneh bin ajaib, hari begini masih ada orang yang percaya dengan AGAMA PEPES KOSONG seperti ini?????!!!!!!?????!!!!!!
March 16, 2011 at 11:00 am
He he he …Bakalan ramai yang akan jadi muallaf.
March 16, 2011 at 1:24 pm
Hahahaha … begitulah kesimpulan orang yang bersandar kepada dugaan dan menutupi fakta karena tidak hendak mencari kebenaran
Weleh…weleh…wehel…,
Aneh bin ajaib, hari begini masih ada orang yang meyakini sesuatu berdasarkan dugaan dan berpaling dari fakta, apalagi berusaha membuktikannya????!!!!!!?????!!!!!!
Memang begitulah orang Kristen, bahkan mereka tidak bisa membuktikan kebenaran silsilah hingga kepada ADAM dalam alKitab mereka, hahahahaha 😀
March 16, 2011 at 2:07 pm
@samuel
apakah ente juga bisa membuktikan bahwa muhammad BUKAN keturunan ismail?
March 16, 2011 at 5:05 pm
Loh, aneh sampeyan.
Apa gunanya bagi saya membuktikan bahwa Muhammad itu bukanlah keturunan Ismail???
Muhammad bukan nabi saya, Islam juga bukan agama saya. Bagi saya itu nggak penting, bahkan nggak ada gunanya sama sekali.
Yang mengklaim bahwa Muhammad/bangsa Arab adalah keturunan Ismail kan anda,
Nah…sekarang saya tanya, apa buktinya? Mana ayat yang mendukung pernyataan anda? Sebab setahu saya, Ismail tidak pernah menurunkan bangsa Arab.
Koq sulit banget sih menjawab pertanyaan saya?
March 16, 2011 at 6:11 pm
Kalau memang tidak ada gunanya membuktikan bahwa Muhammad SAW bukanlah keturunan Ismail, ya buat apa ditanyakan?
Kami meyakini Muhammad SAW itu keturunan Ismail, jadi buat apa kami harus membuktikannya kepada anda yang tidak meyakininya?
Rasulullah (Muhammad) bersabda:
[H.R. AT-TURMUDZI, dari Watsilah bin Al-Asqa r.a. Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya, Allah telah memilih Ismail menjadi anak Ibrahim dan Dia telah memilih keturunan Kinanah menjadi keturunan Ismail dan Dia telah memilih Quraisy dari keturunan Kinanah dan Dia telah memilih Hasyim dari Quraisy, dan Dia telah memilih aku (Muhammad) dari keturunan Hasyim.”]
Menurut Hadits di atas, Muhammad adalah keturunan Ismail bin Ibrahim. Dapatkah Hadits tersebut “shahih” atau “benar”? Untuk menjelaskannya kita harus mengkonfirmasi dengan ayat2 Al-Qur’an. Jika bertentangan, maka Hadits tersebut adalah “dhaif” atau “palsu”.
Sekurang2nya ada 4 langkah untuk menjelaskan “status” Hadits tersebut, yaitu:
1. Langkah Pertama: Identifikasi Tempat.
Allah berfirman (artinya):
[QS. 3:96-97. Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) manusia, ialah Baitullah yang di Baka (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barang siapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; Barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.]
Kata kunci untuk ayat2 di atas adalah “maqam Ibrahim” yang terletak di “Baka”. Adakah maqam Ibrahim di tempat lain? Dalam seluruh literatur di dunia ini, maqam Ibrahim hanya terdapat di Mekah. Dengan demikian, maka “Baka” tidak lain adalah Mekah. Selain itu, ayat2 di atas juga menjelaskan tentang “Rumah Allah/Baitullah” yang pertama kali dibangun yang terletak di Baka/Mekah itu.
2. Langkah Kedua: Sebahagian Keturunan Ibrahim.
Allah berfirman (artinya):
[QS. 14:35,37. Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala…Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan salat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.”]
Kata kunci dari ayat2 di atas adalah “sebahagian keturunanku”, yaitu keturunan Ibrahim.
Dalam ayat 37 di atas, Ibrahim berkata bahwa ia telah menempatkan “sebahagian keturunannya” di lembah di dekat “Rumah Allah”. Sebagaimana dijelaskan dalam “Langkah Pertama” di atas, bahwa “Rumah Allah” tersebut terletak di Mekah.
Lalu, siapakah “sebahagian keturunan Ibrahim” itu? Lihat “Langkah Ketiga” berikut ini.
3. Langkah Ketiga: Ismail adalah anak Ibrahim?
Allah berfirman (artinya):
[QS. 2:125. Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat salat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, yang iktikaf, yang rukuk dan yang sujud”]
Kata kunci dari ayat di atas adalah “Ibrahim dan Ismail”. Apakah Ismail anak Ibrahim? Perhatikan kisah penyembelihan menurut Al-Qur’an berikut ini:
Allah berfirman dalam QS. 37:102-112 (artinya):
[102] Maka tatkala anak itu (Ismail) sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”.
[103] Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis (nya), (nyatalah kesabaran keduanya).
[104] Dan Kami panggillah dia: “Hai Ibrahim,
[105] sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu”, sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
[106] Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.
[107] Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.
[108] Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian,
[109] (yaitu) “Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim”.
[110] Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
[111] Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.
[112] Dan Kami beri dia (Ibrahim) kabar gembira dengan kelahiran Ishak, seorang nabi yang termasuk orang-orang yang saleh.
Dalam ayat 102, tidak disebutkan nama anak yang akan disembelih itu, tetapi identifikasi Ismail dalam ayat tersebut sangat jelas, oleh karena dalam ayat 112, Ishak, adik Ismail, baru dilahirkan setelah peristiwa penyembelihan tersebut.
Jadi, “sebahagian keturunan Ibrahim” sebagaimana dimaksud “Langkah Kedua” di atas adalah “Ismail dan anak-cucunya”.
4. Langkah Keempat: Muhammad Keturunan Ismail bin Ibrahim?
Allah berfirman (artinya):
[QS. 2:127-130. Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan dasar-dasar Baitullah (Ka’bah) bersama Ismail (seraya berdoa): “Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) di antara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadah haji kami, dan terimalah tobat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang. Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka seorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Qur’an) dan Al-Hikmah (As-Sunah) serta menyucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Dan tidak ada yang benci kepada agama Ibrahim, melainkan orang yang memperbodoh dirinya sendiri, dan sungguh Kami telah memilihnya di dunia dan sesungguhnya dia di akhirat benar-benar termasuk orang-orang yang saleh.]
Allah menjawab permohonan Ibrahim di atas dengan berfirman (artinya):
[QS. 2:124] Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: “Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia”. Ibrahim berkata: “(Dan saya mohon juga) dari keturunanku”. Allah berfirman: “Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang-orang yang lalim”.
Frasa kunci untuk ayat2 di atas adalah “diantara anak-cucu kami” dan “utuslah untuk mereka seorang Rasul”.
Pertanyaannya adalah: Siapakah Rasul yang dimaksud itu?
Untuk menjawab pertanyaan di atas, Allah dengan tegas berfirman (artinya):
[QS. 3:67-68. Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik.” Sesungguhnya orang yang paling dekat kepada Ibrahim ialah orang-orang yang mengikutinya dan Nabi ini (Muhammad), serta orang-orang yang beriman (kepada Muhammad), dan Allah adalah Pelindung semua orang-orang yang beriman.]
Dikatakan dalam ayat2 di atas, bahwa orang2 yang paling dekat dengan Ibrahim adalah orang2 yang mengikutinya pada waktu itu dan Nabi Muhammad.
Lebih jauh, Ibrahim berkata sebagaimana Firman Allah berikut ini (artinya):
[QS. 2:132] Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Yakub. (Ibrahim berkata): “Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam”.
Perhatikan kata “agama Islam” dalam ayat di atas yang berhubungan erat dengan Nabi Muhammad.
Kesimpulan:
Hadits riwayat Turmudzi di atas, selain isnad-nya terkenal, juga matan-nya tidak bertentangan dengan nash Al-Qur’an. Sehingga dengan demikian, maka Hadits tersebut adalah “shahih”, yang sekaligus membenarkan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah keturunan Nabi Ibrahim dari anak sulungnya, Nabi Ismail.
March 16, 2011 at 1:53 pm
ORANG ARAB ITU KETURUNAN ISMAIL. Buktinya:
1. Lakunya seperti Keledai Liar.
2. Di mana2 berantem dg kekerasan.(Kej16:12)
3. Tidak boleh hidup di hadapan YHWH.(17:19)
ISMAIL ITU ANAK BUDAK YG NRANYAK sehingga tdk boleh nyebut KETRUNAN ABRAHAM.(Kej 21:12)
March 16, 2011 at 2:03 pm
lebih baik keledai daripada domba yang sesat gil, kayak lo yang dimana2 selalu sesat
March 16, 2011 at 4:45 pm
Bahwasanya Bani Ismail akan menyanyikan Nyanyian Baru bagi TuhanYesaya, 42 : 10-12“Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan dan pujilah Dia dari ujung bumi! Baiklah laut bergemuruh serta segala isinya dan pulau-pulau dengan segala penduduknya. Baiklah padang gurun menyaringkan suara dengan kota-kotanya dan dengan desa-desa yang didiami Kedar! Baiklah bersorak-sorai penduduk Bukit Batu, baiklah mereka berseru-seru dari puncak gunung-gunung! Baiklah mereka memberi penghormatan kepada Tuhann, dan memberitakan pujian yang kepada-Nya di pulau-pulau.”
Nubuat Nabi Yesaya tersebut, telah digenapi oleh ALLAH kepada umat Islam :
nyanyian baru bagi Tuhan : Takbir, Tasbih, Tahmid, Tahlil, Istighfar dan sebagainya.
menyaringkan suara : umat Islam di berbagai negara, desa, kota, dan pulau, semuanya menyaringkan suara, untuk mengumandangkan Azan sebagai tanda waktu sholat.
desa-desa yang didiami Kedar : nubuat ini hanya untuk orang Islam, karena Bani Kedar (keturunan Ismael) yang sekarang menjadi negara Arab Saudi penduduknya adalah 100% Islam
Bahwasanya akan pindahnya Bait ALLAH, dari Yerusalem ke kota MakkahYesaya, 60 : 5-14“Kelimpahan dari sebrang laut akan beralih kepadamu. Sejumlah besar unta akan menutupi daerahmu… segala kambing domba Kedar… dan Nebayot… untuk ibadahmu… Aku akan menyemarakkan rumah keagungan-Ku… orang-orang asing akan membangun tembokmu… mereka akan menyebut engkau kota Tuhan.”
Nubuat Nabi Yesaya tersebut, telah digenapi oleh ALLAH kepada umat Islam :
kelimpahan dari sebrang laut akan beralih kepadamu : umat Islam dari seberang lautan manapun telah mengunjungi Bait ALLAH di Makkah, dan tidak lagi di Yerusalem.
segala kambing/domba…untuk ibadahmu : umat Islam mensucikan Bait ALLAH di Makkah dengan berqurban kambing.
menyemarakkan rumah keagungan-Ku : umat Islam dari seluruh dunia menyemarak-kan Bait ALLAH di Makkah setiap musim haji. Dan juga setiap harinya untuk ibadah Umroh atau ibadah rutinitas.
orang-orang asing akan membangun tembokmu : bukan lagi orang Israel yang membangun tembok Bait ALLAH, tapi orang yang dianggap asing oleh Israel , yaitu orang-orang keturunan Ismael (orang Arab/Kedar).
kota Tuhan : itulah Makkah telah menjadi kota ALLAH, bukan lagi di Yerusalem.
Bahwasanya umat Islam berqurban di Bait ALLAH, MakkahYesaya, 60 : 7“Segala kambing domba Kedar akan berhimpun kepadamu, domba-domba jantan Nebayot akan tersedia untuk ibadahmu, semuanya akan dipersembahkan di atas Mezbah-Ku sebagai korban yang berkenan kepada-Ku. Dan Aku akan menyemarakkan rumah keagungan-Ku.”
Nubuat Nabi Yesaya tersebut, telah digenapi oleh ALLAH kepada umat Islam :
segala kambing domba Kedar : pada setiap hari raya haji/Idul Adha, berbondong-bondong umat Islam dari seluruh dunia untuk ibadah haji, dan salah satu ritualnya yaitu berqurban kambing dan domba.
menyemarakkan rumah keagungan-Ku : Masjidil Haram, Ka’bah di Makkah selalu semarak ketika musim Haji.
March 16, 2011 at 5:20 pm
Mas ilham…
Kan menurut kalian orang-orang Muslim – Alkitab itu sudah dipalsukan,
Mengapa anda mengutip ayat-ayat Alkitab untuk mendukung pernyataan anda?
Mengapa tidak mengutip dari Al Quran saja, bukankah kalian mengklaim bahwa Al Quran itu sudah sempurna???
Bagi kami orang Kristen, ALKITAB ITU SUDAH CUKUP!!! Kami sama sekali tidak membutuhkan Quran, bahkan menurut kami, Quran itu adalah kitab suci palsu karangan seorang nabi palsu, Muhammad…
Anehnya…
Mengapa kalian orang Muslim selalu beralih pada Alkitab – saat kalian mencoba untuk memberikan argumentasi kalian pada kami??? Nggak cukup ya – memakai Quran untuk mendukung alibi anda?
Aneh…???
March 16, 2011 at 6:14 pm
Soalnya klo Muslim menjelaskannya pake alQuran, kalian pasti gak bakal denger … 😀
March 17, 2011 at 12:03 pm
Terang dong kami nggak bakalan dengar, kalau kalian menggunakan Al Qur’an!
Kitab Suci ‘sampah’ anda itu bahkan nggak bisa menjelaskan bahwa memang benar Muhammad/bangsa Arab adalah keturunan Ismail…
Tambahan, isi kitab suci anda itu mengandung banyak sekali hal-hal yang absurd dan nggak masuk akal…
Aneh bin ajaib…mengapa Al Quran kalian itu tidak sanggup membela dirinya sendiri, padahal kalian selalu katakan bahwa Qur’an itu sempurna?
Tetapi ia ‘begitu memerlukan Alkitab’ untuk membela dirinya, dan tetap nggak bisa membela dirinya, meski sudah memakai Alkitab
Dan,
pada saat yang sama…kalian mengatakan bahwa Alkitab itu sudah dipalsukan…
Dimana logika berpikir kalian???!!!
March 17, 2011 at 2:29 pm
Klo udah nyadar gak bakal bisa dengar alQuran, kenapa juga anda bertanya, “Mengapa anda mengutip ayat-ayat Alkitab untuk mendukung pernyataan anda?”
Dimana logika berpikir kalian???!!!
March 17, 2011 at 2:35 pm
Saking bodohnya anda berkata “Kitab Suci ‘sampah’ anda itu bahkan nggak bisa menjelaskan bahwa memang benar Muhammad/bangsa Arab adalah keturunan Ismail…”
Klo ketemu pencaci Islam seperti ini, jadi inget ADENG HUDAYA si Pengikut Setan, xixixixixi.
Mas-mas, pake bilang alQuran gak bisa menjelaskan Muhammad SAW keturunan Ismail. Apa gak baca komentar saya sebelumnya. Nih saya ulangi lagi, barang kali mata anda dulu kelilipan sehingga bukti alQuran menjelaskan nasab Muhammad SAW terhubung dengan Ismail tidak anda lihat.
Rasulullah (Muhammad) bersabda:
[H.R. AT-TURMUDZI, dari Watsilah bin Al-Asqa r.a. Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya, Allah telah memilih Ismail menjadi anak Ibrahim dan Dia telah memilih keturunan Kinanah menjadi keturunan Ismail dan Dia telah memilih Quraisy dari keturunan Kinanah dan Dia telah memilih Hasyim dari Quraisy, dan Dia telah memilih aku (Muhammad) dari keturunan Hasyim.”]
Menurut Hadits di atas, Muhammad adalah keturunan Ismail bin Ibrahim. Dapatkah Hadits tersebut “shahih” atau “benar”? Untuk menjelaskannya kita harus mengkonfirmasi dengan ayat2 Al-Qur’an. Jika bertentangan, maka Hadits tersebut adalah “dhaif” atau “palsu”.
Sekurang2nya ada 4 langkah untuk menjelaskan “status” Hadits tersebut, yaitu:
1. Langkah Pertama: Identifikasi Tempat.
Allah berfirman (artinya):
[QS. 3:96-97. Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) manusia, ialah Baitullah yang di Baka (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barang siapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; Barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.]
Kata kunci untuk ayat2 di atas adalah “maqam Ibrahim” yang terletak di “Baka”. Adakah maqam Ibrahim di tempat lain? Dalam seluruh literatur di dunia ini, maqam Ibrahim hanya terdapat di Mekah. Dengan demikian, maka “Baka” tidak lain adalah Mekah. Selain itu, ayat2 di atas juga menjelaskan tentang “Rumah Allah/Baitullah” yang pertama kali dibangun yang terletak di Baka/Mekah itu.
2. Langkah Kedua: Sebahagian Keturunan Ibrahim.
Allah berfirman (artinya):
[QS. 14:35,37. Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala…Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan salat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.”]
Kata kunci dari ayat2 di atas adalah “sebahagian keturunanku”, yaitu keturunan Ibrahim.
Dalam ayat 37 di atas, Ibrahim berkata bahwa ia telah menempatkan “sebahagian keturunannya” di lembah di dekat “Rumah Allah”. Sebagaimana dijelaskan dalam “Langkah Pertama” di atas, bahwa “Rumah Allah” tersebut terletak di Mekah.
Lalu, siapakah “sebahagian keturunan Ibrahim” itu? Lihat “Langkah Ketiga” berikut ini.
3. Langkah Ketiga: Ismail adalah anak Ibrahim?
Allah berfirman (artinya):
[QS. 2:125. Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat salat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, yang iktikaf, yang rukuk dan yang sujud”]
Kata kunci dari ayat di atas adalah “Ibrahim dan Ismail”. Apakah Ismail anak Ibrahim? Perhatikan kisah penyembelihan menurut Al-Qur’an berikut ini:
Allah berfirman dalam QS. 37:102-112 (artinya):
[102] Maka tatkala anak itu (Ismail) sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”.
[103] Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis (nya), (nyatalah kesabaran keduanya).
[104] Dan Kami panggillah dia: “Hai Ibrahim,
[105] sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu”, sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
[106] Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.
[107] Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.
[108] Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian,
[109] (yaitu) “Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim”.
[110] Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
[111] Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.
[112] Dan Kami beri dia (Ibrahim) kabar gembira dengan kelahiran Ishak, seorang nabi yang termasuk orang-orang yang saleh.
Dalam ayat 102, tidak disebutkan nama anak yang akan disembelih itu, tetapi identifikasi Ismail dalam ayat tersebut sangat jelas, oleh karena dalam ayat 112, Ishak, adik Ismail, baru dilahirkan setelah peristiwa penyembelihan tersebut.
Jadi, “sebahagian keturunan Ibrahim” sebagaimana dimaksud “Langkah Kedua” di atas adalah “Ismail dan anak-cucunya”.
4. Langkah Keempat: Muhammad Keturunan Ismail bin Ibrahim?
Allah berfirman (artinya):
[QS. 2:127-130. Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan dasar-dasar Baitullah (Ka’bah) bersama Ismail (seraya berdoa): “Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) di antara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadah haji kami, dan terimalah tobat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang. Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka seorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Qur’an) dan Al-Hikmah (As-Sunah) serta menyucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Dan tidak ada yang benci kepada agama Ibrahim, melainkan orang yang memperbodoh dirinya sendiri, dan sungguh Kami telah memilihnya di dunia dan sesungguhnya dia di akhirat benar-benar termasuk orang-orang yang saleh.]
Allah menjawab permohonan Ibrahim di atas dengan berfirman (artinya):
[QS. 2:124] Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: “Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia”. Ibrahim berkata: “(Dan saya mohon juga) dari keturunanku”. Allah berfirman: “Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang-orang yang lalim”.
Frasa kunci untuk ayat2 di atas adalah “diantara anak-cucu kami” dan “utuslah untuk mereka seorang Rasul”.
Pertanyaannya adalah: Siapakah Rasul yang dimaksud itu?
Untuk menjawab pertanyaan di atas, Allah dengan tegas berfirman (artinya):
[QS. 3:67-68. Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik.” Sesungguhnya orang yang paling dekat kepada Ibrahim ialah orang-orang yang mengikutinya dan Nabi ini (Muhammad), serta orang-orang yang beriman (kepada Muhammad), dan Allah adalah Pelindung semua orang-orang yang beriman.]
Dikatakan dalam ayat2 di atas, bahwa orang2 yang paling dekat dengan Ibrahim adalah orang2 yang mengikutinya pada waktu itu dan Nabi Muhammad.
Lebih jauh, Ibrahim berkata sebagaimana Firman Allah berikut ini (artinya):
[QS. 2:132] Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Yakub. (Ibrahim berkata): “Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam”.
Perhatikan kata “agama Islam” dalam ayat di atas yang berhubungan erat dengan Nabi Muhammad.
Kesimpulan:
Hadits riwayat Turmudzi di atas, selain isnad-nya terkenal, juga matan-nya tidak bertentangan dengan nash Al-Qur’an. Sehingga dengan demikian, maka Hadits tersebut adalah “shahih”, yang sekaligus membenarkan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah keturunan Nabi Ibrahim dari anak sulungnya, Nabi Ismail.
March 18, 2011 at 2:30 am
Tetap anda nggak bisa membuktikan lewat Quran bahwa orang Arab/Muhammad itu adalah keturunan Ismail!!!
Tak ada satu ayat pun dalam Qur’an yang menyatakannya.
Eh…jangan ngutip Alkitab lagi ya, kan sudah dipalsukan???
He…he…he…
Saya jadi sangat kasihan dengan Anda kaum muslimin dan muslimat,
Betapa naifnya anda – mau diperdayai oleh Muhammad???
March 18, 2011 at 2:51 am
Hah? bukannya jelas ayat-ayat alQuran tersebut membuktikan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah keturunan Nabi Irbahim dari anak sulungnya, Nabi Ismail? Bagaimana anda mengatakan tidak ada satupun ayat dalam alQuran yang menyatakannya?
Anda harus belajar, bahwa kebenaran itu tampil tidak selalu seperti yang anda kehendaki, tetapi dapat seperti apapun. Anda tentu saja tahu sebuah perumpamaan, “Banyak jalan menuju Roma”. Banyak jalan menuju kebenaran, banyak cara penjelasan kebenaran, ada yang to the point, dan ada juga yang tidak to the point. ALLAH tahu muslim itu cerdas, sehingga ALLAH tidak perlu mengeluarkan ayat dalam alQuran secara to the point, “Sesungguhnya dia (Muhammad) adalah keturunan Ibrahim dari anaknya Ismail.”
Rupanya anda itu memang kurang pendidikan, sehingga tidak faham bahwa pengetahuan itu dapat dinyatakan secara langsung ataupun tidak langsung, eksplisit dan implisit.
Saya jadi sangat kasihan dengan Anda para pencaci Islam,
Betapa bodohnya anda, tidak memahami jalan pengetahuan???
March 18, 2011 at 9:07 am
Bukti….bukti yang mana?
Anda tidak bisa hingga saat ini menunjukkan pada saya ayat-ayat Quran yang menyatakan bahwa:
1. Memang benar orang Arab/Muhammad adalah keturunan Ismail.
2. Bahwa memang benar yang dikorbankan oleh Abraham itu adalah Ismail.
Wah…baru 2 hal saja saya minta anda buktikan, sudah tidak sanggup.
Bagaimana tidak, saya akan mencap kitab suci anda Quran = pepes kosong, dan nabi anda Muhammad = Nabi pepes kosong ???!!!
March 18, 2011 at 9:31 am
Sudah saya bilang, kebenaran itu bisa eksplisit dan bisa juga implisit. Muslim itu cerdas sehingga ALLAH menerangkan siapa yang disuruh untuk dikorbankan oleh ALLAH dengan gaya implisit. Ngerti gak implisit itu apa?
Perhatikan kisah penyembelihan menurut Al-Qur’an berikut ini:
Allah berfirman dalam QS. 37:102-112 (artinya):
[102] Maka tatkala anak itu (Ismail) sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”.
[103] Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis (nya), (nyatalah kesabaran keduanya).
[104] Dan Kami panggillah dia: “Hai Ibrahim,
[105] sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu”, sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
[106] Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.
[107] Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.
[108] Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian,
[109] (yaitu) “Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim”.
[110] Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
[111] Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.
[112] Dan Kami beri dia (Ibrahim) kabar gembira dengan kelahiran Ishak, seorang nabi yang termasuk orang-orang yang saleh.
Dari urutan ayat tersebut diketahui bahwa yang dikurbankan bukan Ishak yang baru dilahirkan setelah kejadian pengurbanan.
Inilah yang dimaksud implisit. Jika anda berharap Tuhan menjelaskannya secara eksplisit dengan berfirman, “Sesungguhnya Ismail adalah kakak Ishaq”, maaf-maaf saja, alQuran adalah penjelasan buat orang-orang yang cerdas yang dapat membaca informasi eksplisit dan implisit. alQuran hanya menjadi pepes kosong buat mereka yang tidak cerdas.
March 18, 2011 at 1:44 pm
wakakaka ente sendiri juga nggak bisa buktikan tho, jika ente pernah sekolah pasti ente tahu dunk cara nyanggah pendapat seseorang, ente nggak bisa nyanggah pendapat seseorang tanpa mempunya suatu alasan
March 16, 2011 at 4:49 pm
Ismail tdk boleh hidup di hadapan YHWH.(17:19)
Ismail diusir oleh Abraham.(Kej 21:14)
Ismail pergi ke padang pasir yg kering.
Ismail pengin banget dapet banyak air.
Waktu dateng ujan Ismail bilang alhamdulillah.
Sebab allah dewa air kasih air dari langit.
Ayo bikin patung allah dan allata istrinya.
almana aluzza anak2nya dan alhubal mantu
March 18, 2011 at 1:48 pm
@abugil
ternyata lo ini mantan muslimah yang bego ya, sejarah sumur zam-zam aja nggak tahu
March 16, 2011 at 5:28 pm
almana & aluzza anak2nya & alhubal mantunya.
Ayo pada bikin rumah allah atau baitullah.
Nah spy smua org bisa nyembah allah & klg.
Ayo kumpulkan smua ilah2 sampai 360 ilah2.
Spy setiap hari bisa ganti ilah slm setahun.
Setahun sekali bikin perayaan besar-besaran.
Semua hrs telanjang bulat dan tepuk tangan.
Sambil keliling baitullah berteriak keras2.
Labbaika allahumma labbaik labbaika….
aku patuhi printahmu ya allah – aku patuhi..
INSY
March 18, 2011 at 1:50 pm
ooooh sekarang lo sering aktif disini setelah ditelanjangi di blok lain to gil
March 16, 2011 at 5:33 pm
INSYA AULLOH TRADISI ini bisa diwariskan kpd
KETURUNAN ISMAIL selamanya. Aaaamiiin.
March 18, 2011 at 1:52 pm
@abugil
oiii gil kakeklo yang katenye pernah haji pas pulang masih pakai baju pa nggak?
March 16, 2011 at 6:18 pm
Begitulah kalau Abigail bergumam 😀
March 16, 2011 at 11:09 pm
Kasihan; Aminah hamil muda suaminya game.
Stlah lahir sikecil dibawa kakeknya kekabah.
Di kaki Berhala cucunya dikasi nama memed.
Memed rajin dateng ke Kabah rumah allah.
Selalu rajin ikut memperbaiki yg rusak.
Nama memed jadi terkenal di sekitar Kabah.
Waktu Kabah roboh kena banjir prlu renovasi.
Jadi masalah sapa yg brhak pegang allah saw.
Si hajer aswed berhala suci sesembahannya.
Ya aulloh hajer aswed jatuh ke tangan memed.
March 18, 2011 at 1:56 pm
@abugil
wah emang benar kata dokter paulus SpDS(spesialis domba sesat)bahwa otak lo didengkul, di blog lain katenye nggak mau hujat tapi ternyata????? hihi tukang kibul
March 17, 2011 at 2:52 am
Ati-ati itu hajer aswed suci- jangan pegang!
Ambil kain putih bErsih-slimutkan kepadanya.
Dan hanya mang memed saja yg layakpegangdia.
Biar dia yg mbopong auloh ke singga sananya.
Sudah beres semua?Hayo mulai lagi rame-rame.
Telanjang bulat dan bertepuk tangan dg keras
sorak-sorai keliling rumah allah.
INSYA AULLOH SPY TRADISI INI DILESTARIKAN SAMPAI SELAMA-LAMANYA. AAAMIIIN.
March 17, 2011 at 3:14 am
Alhamdulillah..Segala hujjah-hujjah kaum muslimin di sini mendatangkan hasil.Netters kristian pada kewalahan semua.Hi hi..Semoga ramai yang semakin sadar dan pindah muallaf.
March 18, 2011 at 1:58 pm
hihihi ternyata si abugil yang ngaku2 mantan muslimah mulai tersingkap kancutnya
March 17, 2011 at 3:57 am
Enak juga dapet istri yg pamannya jadi pendeta
bisa ngomong-ngomong soal tuhan dengan santai.
Istrinya bilang tuhanmu kok banyak banget sih?
Tuhan kami itu “Esa” artinya “Satu” saja.
Jawab memed:”Baiklah sayang – nanti aku bikin jadi esa juga deh”.
Pagi-pagi memed pigi ke rumah allah.
Astagafirullah semua keluarga allah saw kok dicincang ame memed. Aduuuoh tega banget sih.
March 18, 2011 at 2:01 pm
ah ternyata tulisan lo disini lebih parah gil, sono basuh anunya yesus lagi biar dapet inspirasi
March 17, 2011 at 7:43 am
bani israil nyembah anak sapi padahal ada nabinya musa.belum 40 ditinggal udah murtad dasar mental udah bobrok ditolong Allah malah nyembah sapi.udah liat laut terbelah, nyebrang laut, dikasih makanan dari surga manna dan salwa masih mau nyembah sapi.
orang islam teguh.nih tuhannya banyak bener.eli eli, yahweh, uzair di alkitab musa jadi tuhannya.,akhir zaman dajjal disembahnya.
March 17, 2011 at 8:52 am
Orang2 Qurais marah2 dan maki2 ame mang memed.
Kurang ajuar allah kite dicincang semuanye.
Laknatullah-laknatullah-laknatullahbaginya.
Rumahku siang malam haram baginye.
Brani dateng sini kupancung batang lehernye.
Aduh aduh aduuuoh! allah sekarang sendirian.
Duda nggak ada anak nggak ada mantu. Aduuuh.
Ribuan tahun kite kumpulin diabisin semue.
Lihat tuh sekarang kakbah jadi sepi.
Dapet uang dari mana nantinye.
March 18, 2011 at 2:04 pm
@abugil
Orang2 Qurais marah2 dan maki2 ame mang memed.
Kurang ajuar allah kite dicincang semuanye.
Laknatullah-laknatullah-laknatullahbaginya.
Rumahku siang malam haram baginye.
Brani dateng sini kupancung batang lehernye.
Aduh aduh aduuuoh! yesus sekarang sendirian.
Duda nggak ada anak nggak ada mantu. Aduuuh.
Ribuan tahun kite kumpulin diabisin semue.
Lihat tuh sekarang gereja jadi sepi.
Dapet uang dari mana nantinye.mo gadaikan kancut cuman satu, gimana yaa?
March 17, 2011 at 12:28 pm
Hai kaum Quraish siap semua ya.
Kita kejar itu si bedebah memed.
Di mana saja kita jumpa dia langsung pancung lehernya. Hayo hayo hayooo!
March 18, 2011 at 2:07 pm
si memed itu nyamar jadi paus benak tikus di vatikan
March 17, 2011 at 1:09 pm
Alhamdulillah, memang terlihat jelas para pencaci kewalahan, sampai-sampai kelakuan abigail kayak anak kecil begini … 😀
March 18, 2011 at 2:09 pm
iya tuh, di blog lain dia udah jarang nongol, eh pas nongol di sini kayak ongol2
March 17, 2011 at 8:46 pm
Oh ternyata memed udah hingkang ke medinah.
Cari bantuan dari sono kalik. Kita tunggu deh.
Tuh kakbahnya sepi pengunjung sekarang.
March 18, 2011 at 2:32 pm
oi gil katanya lo nggak pernah nulis sampah tapi tulisan lo nggak lebih dari kentut doang
March 17, 2011 at 8:52 pm
Memed bilang kita harus nylametken kakbah.
Bikin pasukan kuat dan siap nyerbu ke mekah.
Semua org quraish yg mbangkang hrs dicincang.
March 18, 2011 at 2:30 pm
@abugil
tapi nyatanye nggak ada tu satu helai rambut pun yang putus ketika mekah ditaklukkan
March 17, 2011 at 9:11 pm
Alhamdulillah orang quraish pada menyerah.
Kita bangkitken kembali gairah nyembah kakbah.
Gairah nyembah allah subhannahu wata’alah di kakbah kota mekah waharromah arabiah.
Dulu ada 360 ilah-ilah yg semuanya berhala.
Sekarang hanya satu – maha esa – alhamdulillah
March 18, 2011 at 2:29 pm
@abugil
kota mekah waharromah arabiah.
wakakakaka ternyata ahli bahasa bisa keseleo juga ya
March 17, 2011 at 9:47 pm
Aulloh udah kasih bimbingan dan suri teladan kain. “wa makaruu wa makarallaahuu wallaahu khoirul maakiriin”.
Jangan ketinggalan. Sejak 1400 thn yll sampai dg abad ke 21 ini udah banyak yg ikut nyembah allah yg esa dl kakbah.
JANGAN sampai ada KESAN bahwa RITUAL HAJI SEKARANG ini MERUPAKAN PELESTARIAN RITUAL
PENYEMBAHAN BERHALA.
March 18, 2011 at 2:26 pm
alah gil jangan sok pinter deh, lo aja yang mantan muslimah aja rekaat sholat aja nggak tahu
March 18, 2011 at 9:11 am
Sekarang saya mau tanya sama semua Muslim (termasuk Ilham dkk):
Apa alasan Muhammad merubah nama Yesus menjadi Isa???
Apa dasarnya??? Siapa itu Isa, sebab Alkitab nggak pernah mengenal orang yang bernama Isa???
Mengapa ibu Yesus yang nama sebenarnya adalah Maria dirubah menjadi Maryam???
Siapa itu Maryam? Di ALkitab, nama Maryam yang dikenal adalah kakaknya Musa.
Hayo jawab… Mengapa Muhammad merubah nama Yesus menjadi Isa dan nama Maria (ibu Yesus menjadi Maryam)???
Apa dasarnya???
March 18, 2011 at 1:00 pm
Bukan Muhammad SAW yang merubah YESUS menjadi ISA, tetapi ALLAH menyebutkan nama YESUS dalam bahasa ARAB sehubungan alQuran disampaikan ALLAH dalam bahasa kaumnya, yakni Arab.
Sesungguhnya Kami mudahkan Al Qur’an itu dengan bahasamu supaya mereka mendapat pelajaran. (AD DUKHAAN (KABUT) ayat 58)
Dari sisi Makna
Munculnya Yesus (Nabi Isa), tidak lepas dari nubuat di dalam Bilangan 24:17, yaitu :
אֶרְאֶנּוּ וְלֹא עַתָּה אֲשׁוּרֶנּוּ וְלֹא קָרוֺב דָּרַךְ כּוֺכָב מִיַּעֲקֹב וְקָם שֵׁבֶט מִיִּשְׂרָאֵל וּמָחַץ פַּאֲתֵי מוֺאָב וְקַרְקַר כָּל-בְּנֵי-שֵׁת:
Translit Interlinear, ERWNU {aku melihat}VELO{tetapi bukan } ATA{sekarang} ASHURANU{aku memandang dia} VELO KAROV{tetapi bukan dari dekat} DARAKHH KOKHAV{bintang terbit}MIYAAKOV {dari yakub}VEKAM SHEVET{tongkat kerajaan} MIYISRAEL{dari israel}…
I shall see him, but not now: I shall behold him, but not nigh: there shall come a Star out of Jacob, and a Sceptre shall rise out of Israel…”
“Aku melihat dia, tetapi bukan sekarang; aku memandang dia, tetapi bukan dari dekat; bintang terbit dari Yakub, tongkat kerajaan timbul dari Israel”
Dan ayat ini, berhubungan dengan, ayat di dalam Matius 2:2 :
“Saying, Where is he that is born King of the Jews? for we have seen his star in the east, and are come to worship him.”
“dan bertanya-tanya: “Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia.”
Pasal 2 Matthew merinci tentang tiga orang Majus yang mengikuti Bintang Utara dalam pencarian Mesias Yahudi. Dan ini adalah tanda Mesias yang paling terkenal (Sumber : Star of Messiah).
Akar kata Ibrani, yang bermakna “Bintang Utara” adalah ‘Ish, yang sepadan dengan akar kata Arab, yakni ‘Assa, yang merupakan asal dari kata ‘Isa.
Dengan demikian, dari sudut makna, kata ‘Isa jauh lebih sesuai daripada kata Yesus, yang tidak memiliki makna nubuat sama sekali.
Dari sudut pelafalan
Yesus (Nabi Isa) dibesarkan pada sebuah bangsa, yang menggunakan bahasa Aram. Bahasa Aram berkembang menjadi satu varian yang disebut bahasa Syriac, yang kemuadian tersebar luas di kalangan umat kristen, yang selanjutnya disebut “Christian Aramaic“.
Di dalam bahasa Syriac, nama Yesus (Nabi Isa) disebut sebagai “Eesho M’sheekha”, bermakna ‘Isa sang Mesias. Istilah “Essho M’sheekha” adalah yang paling mendekati bahasa seharian Yesus (Nabi Isa).
“Eesho” (dibaca : ‘Isyo), oleh penduduk Yahudi Palestina Utara mengucapkannya dengan “Essaa” (dibaca : iisa), hal ini dikarenakan huruf “Shin” mereka lafalkan dengan “Sin”.
Hal ini bermakna, kata ‘Isa berasal dari kata Essho (dibaca : ‘Isyo), dalam bahasa Aram (yang merupakan bahasa keseharian Yesus / Nabi Isa), dan oleh penduduk Yahudi Palestina Utara, dilafalkan menjadi Essaa (dibaca : iisa).
Dengan demikian, nama ‘Isa (nama dalam Al Qur’an), jika didasarkan kepada faktor historis, jauh lebih tepat dipergunakan, daripada nama Yesus, yang berasal dari bahasa Ibrani “Yeshua”, yang kemudian dalam Arabic Bible menjadi “Yasua” (Sumber : Keakuratan Nama Isa dalam Qur’an).
Kata ‘Isa baik dipandang dari sudut makna (berarti bintang utara = ‘Assa (Arab) = Ish (Ibrani)), maupun dari sudut pelafalan (berasal dari lafal Essaa atau iisa), terbukti sangat akurat bagi nama, Sang Mesias, ‘Isa ibnu Maryam binti Imran
March 19, 2011 at 2:09 am
Sudah nama Yesus dieja salah oleh Muhammad menjadi Isa…
Nama ibunya pun dieja salah, Maria jadi Maryam…
Wah payah sekali ya Nabi anda?
Itulah kalau buta huruf, dan pesan yang ia terima hanya berdasarkan dengar-dengaran…
Saya nggak bisa membayangkan nasib anda kelak di neraka!!!
Sungguh kasihan…
March 19, 2011 at 4:21 am
Anda bilang, “Sudah nama Yesus dieja salah oleh Muhammad menjadi Isa… Saya nggak bisa membayangkan nasib anda kelak di neraka!!!”
Oh, berarti anda juga menganggap siapapun yang mengeja YESUS dengan ejaan yang lain, akan masuk neraka. Termasuk di dalamnya penduduk Yahudi Palestina yang menyebutnya “Essaa” (dibaca : iisa), bahkan kalangan kristen berbahasa asli Nabi Isa yang menyebutnya “Eesho M’sheekha”, atau orang barat yang menyebutnya dengan “Jesus”. Yang jadi pertanyaan, apakah dalam bahasanya Nabi Isa (Aram) ada kata YESUS? Saya baru dengan pernyataan bodoh yang mengatakan bahwa Nabi Isa dari sejak lahirnya hingga sekarang disebut dalam nama YESUS, wkwkwkwk…
Kalian memang tidak menguasai sejarah bahasa … cacat bahasa kok berani menyimpulkan …
Sungguh kasihan…
March 18, 2011 at 1:55 pm
Selamat malam sedulur2… kasih Tuhan Allah sungguh nyata:
Keluaran 12: 21 s//d 23
Lalu Musa memanggil semua tua-tua Israel serta berkata kepada mereka: “Pergilah, ambillah kambing domba untuk kaummu dan sembelihlah anak domba Paskah/ Kemudian kamu harus mengambil seikat hisop dan mencelupkannya dalam darah yang ada dalam sebuah pasu, dan darah itu kamu harus sapukan pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu; seorangpun dari kamu tidak boleh keluar pintu rumahnya sampai pagi/ Dan TUHAN akan menjalani Mesir untuk menulahinya; apabila Ia melihat darah pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu itu, maka TUHAN akan melewati pintu itu dan tidak membiarkan pemusnah masuk ke dalam rumahmu untuk menulahi
Matius 26: 26 s/d 28
Dan ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata: /”Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku./ Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: “Minumlah, kamu semua, dari cawan ini./ Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa.
Yohanes 3: 14-16
Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan/supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. /
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Yohanes 1:12
Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya
1 Yohanes 5:20
Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal
Wahyu 22: 12 s/d 16
“Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya/ Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir/ Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu/ Tetapi anjing-anjing dan tukang-tukang sihir, orang-orang sundal, orang-orang pembunuh, penyembah-penyembah berhala dan setiap orang yang mencintai dusta dan yang melakukannya, tinggal di luarTetapi anjing-anjing dan tukang-tukang sihir, orang-orang sundal, orang-orang pembunuh, penyembah-penyembah berhala dan setiap orang yang mencintai dusta dan yang melakukannya, tinggal di luar/ “Aku, Yesus, telah mengutus malaikat-Ku untuk memberi kesaksian tentang semuanya ini kepadamu bagi jemaat-jemaat. Aku adalah tunas, yaitu keturunan Daud, bintang timur yang gilang-gemilang
March 18, 2011 at 2:14 pm
Mengapa Abdul Muthalib memberi nama Muhammad kepada cucunya di bawah kaki kakbah yg penuh dengan berhala?
March 18, 2011 at 2:24 pm
kenapa juga ente berdoa pas dibawah anu nya yesus
March 18, 2011 at 2:24 pm
Selamat malam sedulur2… kasih Tuhan Allah sungguh nyata
Keluaran 12: 21 s//d 23
Lalu Musa memanggil semua tua-tua Israel serta berkata kepada mereka: “Pergilah, ambillah kambing domba untuk kaummu dan sembelihlah anak domba Paskah/ Kemudian kamu harus mengambil seikat hisop dan mencelupkannya dalam darah yang ada dalam sebuah pasu, dan darah itu kamu harus sapukan pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu; seorangpun dari kamu tidak boleh keluar pintu rumahnya sampai pagi/ Dan TUHAN akan menjalani Mesir untuk menulahinya; apabila Ia melihat darah pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu itu, maka TUHAN akan melewati pintu itu dan tidak membiarkan pemusnah masuk ke dalam rumahmu untuk menulahi
Matius 26: 26 s/d 28
Dan ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata: /”Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku./ Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: “Minumlah, kamu semua, dari cawan ini./ Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa.
Yohanes 3: 14-16
Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan/supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. /
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Yohanes 1:12
Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya
1 Yohanes 5:20
Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal
Wahyu 22: 12 s/d 16
“Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya/ Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir/ Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu/ Tetapi anjing-anjing dan tukang-tukang sihir, orang-orang sundal, orang-orang pembunuh, penyembah-penyembah berhala dan setiap orang yang mencintai dusta dan yang melakukannya, tinggal di luarTetapi anjing-anjing dan tukang-tukang sihir, orang-orang sundal, orang-orang pembunuh, penyembah-penyembah berhala dan setiap orang yang mencintai dusta dan yang melakukannya, tinggal di luar/ “Aku, Yesus, telah mengutus malaikat-Ku untuk memberi kesaksian tentang semuanya ini kepadamu bagi jemaat-jemaat. Aku adalah tunas, yaitu keturunan Daud, bintang timur yang gilang-gemilang
March 18, 2011 at 6:51 pm
Saya berbakti di dlm Synagogue.
Di dlm Synagogue tdk ada patung.
Jangankan patung batu krikil pun tak ada.
Dlm Kabah kan penuh berhala sampek 360 patung.
Abd.Mutholib kasi nama MHD kpd cucunya di sono
lalu disunatnya MHD kapan si ya?
March 18, 2011 at 11:07 pm
alah gil2 terserah klo lo mo ngibul juga di sini, yang jelas selama lo nggak pake talmud dan mengakui yesua sebagai tuhan lo, nggak mungkin lo itu beribadah di sinagog
orang yang makai al quran sebagai kitab suci disebut muslim
oran yang makai al kitab disebut kristen
kalau talmud apa gil?
March 19, 2011 at 2:24 am
Seingat saya, dulu Abigail cukup kalem dan bahkan hampir nggak pernah mengkritik Islam, hanya memberikan komentar-komentar yang ringan…
Sekarang saya lihat kebenciannya yang luar biasa terhadap Islam dengan ajaran-ajarannya yang ngawur dan menyesatkan.
Dan ini terjadi pada banyak non Muslim termasuk mantan Muslim, yang setelah memahami ajaran Islam dari perpektif yang benar (melalui mengunjungi situs-situs seperti ini), mereka menjadi sangat benci kepada ajaran/agama ini. Pandangan mereka umumnya, melihat Islam sama seperti ideologi Nazi atau Komunisme.
Saya masuk ke situs http://www.indonesian.alisina.org dimana disitu Ali Sina (mantan Muslim keturunan Iran) mengatakan bahwa tak sampai 10 tahun lagi, Islam akan lenyap menjadi debu.
Dan itulah yang kita saksikan hari-hari ini. Coba kita lihat jalanan pada hari Jumat jam 12 siang (waktu sembahyang Jumatnya orang Muslim) – tetap ramai seperti biasa, bahkan semakin ramai. Tanpa orang-orang Muslim sadari, sekarang orang-orang Indonesia sudah tidak mau lagi pergi ke mesjid.
Yah…kita tunggu aja ya, ramalannya Ali Sina (benar atau tidak).
Yang pasti, SANGAT KASAT MATA – kebencian terhadap Islam itu semakin memuncak…
Saya khawatir, akan ada saatnya, Islam di Indonesia benar-benar dipandang sama seperti komunisme, dimana orang-orang yang masih mengaku sebagai Muslim akan dipenggal kepalanya – seperti dulu bangsa Indonesia memusnahkan komunisme dari bumi Nusantara yang kita cintai ini…
Saran saya untuk Mbak Abigail, BENCILAH ISLAM, tapi JANGAN BENCI ORANG MUSLIM…TETAP KASIHI MEREKA…
Ingat, mereka itu adalah KORBAN PERTAMA KEBOHONGAN ISLAM, DAN MEMBEBASKAN MEREKA DARI AGAMANYA, ADALAH HAL TERBAIK YANG BISA KITA LAKUKAN.
March 19, 2011 at 4:26 am
Bukan, yang benar mereka itu adalah KORBAN PERTAMA KEBOHONGAN ALI SINA DAN MISIONARIS KRISTEN, DAN KELUARNYA MEREKA DARI ISLAM, ADALAH HAL TERBAIK, KARENA ISLAM TIDAK MEMBUTUHKAN MANUSIA TERSESAT DAN KARENA SYURGA TIDAK MENERIMA ORANG YANG SESAT LAGI DIMURKAI.
March 19, 2011 at 12:39 pm
ya benar pertama kali saya debat dengan abugil emang dia sangat sopan, tapi entah kena angin apa dia tiba2 menghujat islam.
kemudian lucunya lagi dia ngaku2 mntan muslimah dari kelauarga muslim yang taat, kakeknya pernah haji TAPI anehnya tata cara sholat aja nggak tahu parahnya lagi dia nggak tahu jumlah rekaat dalam sholat
apa ada orang yang mempercayai dia mantan muslimah?
oya dia ngaku juga beribadah di synagog bukan digereja
March 19, 2011 at 2:32 pm
Mereka yang murtad atau non muslim yang berpura-pura sebagai muslim murtad dan menyerang Islam, adalah orang munafik, hidup dalam kepura-puraan, kebenaran yang disampaikan mereka adalah kebodohan, dan setiap orang mengenal mereka sebagai orang yang tidak konsisten dalam segala hal, mencerminkan ketidakkonsistenan agama atau keimanan mereka.
March 19, 2011 at 7:36 am
Di dalam Synagogue tidak ada patung, tapi mungkin patung itu ada di dalam hatimu sehingga Tuhanmu menjadi Tuhan dengan sekutu.
Dalam kabah dipenuhi patung, tetapi sebagaimana Ibrahim, patung itu dikeluarkan dan dihancurkan oleh Muhammad.
Ayahnya Muhammad memberi nama Muhammad SAW di kabah yang penuh dengan patung karena Islam belum ada.
Kapan Muhammad SAW disunat? Yang jelas Muhammad SAW disunat dalam persaksian Heraklius.
Heraklius bertanya kepadanya maka ia menjawab: “Pergilah, dan lihatlah apakah dia berkhitan atau tidak? Maka mereka melihatnya dan mereka membicarakannya bahwa Rasulullah saw. berkhiatan. Dan ia bertanya tentang bangsa Arab, lalu ia menjawab: ” Mereka berkhitan”. (HR: Bukhari)
Kapan Yesus disunat? Yang jelas Yesus disunat:
Lukas 2:21
LAI TB, Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya.
March 19, 2011 at 5:07 am
Trimakasih banyak atas saran sdr Samuel Hadi. Benar sejak dulu saya juga mengasihi mereka.
Islam berserah kepada ALLAH ilahnya bgs Arab.
ALLAH adalah PENIPU – PEMBUNUH dan BERHALA.
(Qs 3:54; 47:4) (Mzm 96:5)
YAHWEH itu KASIH-BRFIRMAN BENAR-ELOHIM BENAR.
(Mzm 100:5; 33:4; Yer 10:10)
SIAPAKAH PENIPU DAN PEMBUNUH ITU?
March 19, 2011 at 7:22 am
Ya benar, ALLAH telah membalas tipu daya YAHUDI yang ingin membunuh Nabi Isa, sesungguhnya ALLAH adalah sebaik-baiknya pembalas tipu daya (QS 3:54) Dan sesungguhnya, seburuk-buruknya pengikut YESUS adalah mereka yang mencaci ALLAH karena Dia telah menyelamatkan YESUS dari tipu daya YAHUDI.
Ya benar, ALLAH itu telah mengajarkan agar muslim sanggup membela dirinya dan keluarganya dari pembunuhan musuh yang tidak menyukai keimanan mereka. Barangsiapa yang mati karena menahan serangan musuh tersebut, maka dia termasuk orang-orang yang syahid di jalan ALLAH (QS 47:4). Dan barangsiapa yang tidak sanggup membela dirinya dan keluarganya sehingga melarikan diri atau menyerahkan nyawanya dan keluarganya, maka mereka itu golongan pengecut. Barangsiapa yang memerangi musuhnya tanpa panduan hukum TUHAN dan mengikuti hawa nafsunya, maka mereka itulah golongan tersesat.
SIAPAKAH SEBURUK-BURUKNYA PENGIKUT YESUS,PENGECUT DAN YANG TERSESAT ITU?
March 19, 2011 at 12:50 pm
@abugil
yahweh itu tuhannya bangsa mana gil?
March 19, 2011 at 6:58 am
SORGA tidak membutuhkan orang sesat. TAPI
NRAKA membutuhkan penyembah ALLAH.(Qs 19:71)
(Taf.Prof.Dr Hamka 1992 h.84)
March 19, 2011 at 7:28 am
Semua manusia mendatangi neraka (QS 19:71), dan neraka membiarkan manusia yang suci dari dosa dan suci dari menyekutukan TUHAN sehingga mereka masuk ke dalam Syurga dalam sukacita, dan menenggelamkan mereka yang penuh dosa dan menyekutukan TUHAN sehingga mereka berlutut dan menahan pedih(QS 19:72) (Lihat tafsir Ibn Katsir dan tafsir Prof Dr Hamka)
March 19, 2011 at 12:56 pm
@abugil
rupanya lo nggak pinter2 ya gil
19:71. Dan tidak ada seorang pun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan.
19:72. Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang lalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut.
mana yang mendukung pendapet ente gil, apa cuman segitu ilmu lo sbg pandito gil?
March 20, 2011 at 5:22 am
Ternyata abugil memang tidak pintar, buktinya pada komentar berikutnya dia tetap menganggap ayat tersebut menjelaskan hanya muslim yang masuk neraka dan tidak akan keluar-keluar. Beginilah kalau seseorang tidak mendapat petunjuk dan berpaling dari segala perkataan Nabi untuk tidak menyekutukan Tuhan. Dalam alKitab orang model abugil disebut bodoh, dan pada kenyataannya memang bodoh. Bukan saya saja yang melihat, jack juga melihatnya.
March 19, 2011 at 9:21 am
Sdr… Allah Bapa di sorga rindu semua manusia ciptaannya selamat, tidak mendatangi/ masuk neraka, oleh karena kasih Bapa yg besar itu Dia mengutus sang Anak (Yesus Kristus) untuk menyelamatkan manusia dari kebinasaan/ neraka maka barangsiapa percaya/ menerima sang Anak memiliki kehidupan yg sejati tidak masuk neraka, sebaliknya barangsiapa yg menolak sang Anak tetap hidup dlm kebinasaan dan setelah meninggalkan dunia ini masuk tempat penyiksaan (Hades) bagian dari neraka, mereka yg sudah masuk hades/ neraka sudah tidak punya harapan lagi bisa selamat.
March 19, 2011 at 2:28 pm
Sdr…ALLAH di segala tempat dan bukan hanya di Sorga telah menetapkan sebagian ciptaan-Nya sebagai ahli syurga dan sebagian lagi ciptaan-Nya sebagai ahli neraka. Dia maha tahu siapa saja yang akan menjadi penghuni neraka dan siapa saja yang menjadi penghuni syurga. Oleh karenanya Dia sama sekali tidak rindu terhadap ciptaan-Nya yang ditetapkan sebagai penghuni neraka dan tidak pula rindu terhadap ciptaan-Nya yang ditetapkan sebagai penghuni syurga. Kerinduan itu hanya milik seseorang yang tidak tahu dan berharap, sementara ALLAH itu maha tahu dan tidak berharap kepada ciptaan-Nya. Dia tidak akan berpura-pura merindukan ahli neraka atau ahli syurga karena Dia telah mengetahui semua yang direncanakan-Nya.
ALLAH tidak hanya mengutus YESUS, tetapi juga mengutus Nabi lainnya untuk menyelamatkan manusia dari kebinasaan neraka. Maka barangsiapa yang percaya / menerima segala perkataan mereka dan mengikuti jalan pensucian mereka, akan memiliki kehdupan sejati tidak masuk neraka, sebaliknya barangsiapa berlaku bodoh atau kafir (menolak) terhadap segala seruan mereka dan meninggalkan syariat agamanya, akan tetap hidup dalam kenistaan di mata Tuhan dan setelah meninggalkan dunia ini masuk tempat penyiksaan bagian dari neraka. Mereka yang melanggar hukum utama pertama karena mengambil ciptaan-Nya sebagai Tuhan selain ALLAH sudah tidak punya harapan lagi bisa selamat. Sementara mereka yang disiksa karena berlaku dosa selain pelanggaran tersebut, kelak setelah masa siksa berakhir, akan keluar dan masuk ke dalam Syurga-Nya.
October 2, 2013 at 9:59 am
Tuhan tidak rindu manusia kembali kepadaNya?? Anda memang umat yang tidak punya pengharapan masuk surga alhamdulilah masuk neraka ya gak papa
Terus Tuhan ngutus nabi sekian tahun untuk apa…bukankah supaya manusia menemukan jalan kepadaNya setelah dibuang dari Firdaus…
Belajarlah Dosa itu suatu hitung-hitungan atau suatu yang tidak terlihat tetapi nyata (suatu hubungan yang terputus seperti cinta …dapatkah dihitung atau d gambarkan “tidak” tapi sangat terasa d hati pada saat kita d khianati )
Begitulah “dosa” bukanlah hitung-hitungan tapi cacat hubungan dengan Tuhan
Kesucian kita “ternoda” yang tidak bisa ditutupi sekalipun dengan amal ibadah
*Amal ibadah adalah bentuk ketaatan setelah kita kembali pada Tuhan dan mengaku kalau kita percaya dan menyembah Tuhan
Siapa yang bisa memulihkan — “Tuhan sendiri”
Bagaimana skenarionya Akitab menceritakan dengan urut dan jelas sampai pada penggenapan dalam Yesus yaitu Tuhan sendiri yang mendamaikan DiriNya dengan manusia
Itulah kenapa manusia harus percaya dan mempercayakan hidupnya kepada Yesus
Dia yang empunya surga Dia tahu jalan kesana
*Ibadah yang di agung2 kan saudara muslim yakinkah d terima Allah? Adakah petunjuk ibadah yang d terima? Jangan pahalanya d gede2 in maslahnya d terima gak ibadahnya?…
Kalau d Alkitab kalau mau ibadah harus berdamai dulu dengan sesama manusia, dan ibadah sejati adalah hidup kami yang memuliakan Tuhan…
Jadi : ibadah adalah tanda /bukti nyata percaya dan bertobat dan dosa adalah cacat noda yang tidak bisa d tutupi harus d hapus supaya kembali semula dan yang sanggup menghapus adalah Tuhan
“Semoga membawa pencerahan dan bisa d terima logika”
March 19, 2011 at 4:29 pm
PRO: JEK #65
Kenapa gak dibaca Tafsir Prof. Dr Hamka Jek?
* Sulaiman b Murrah sambil nutup duatelinga:
“Diamlah; benar2 aku pernah dengarRasulullah
bersabda:”Tidak ada yg tinggal baik orang yg
brbuat baik maupun jahat semua masuk nraka”.
* Termasuk Rasulullah sndiri kan udah masuk.
Tapi masih ada harapan akan dipindah nanti
kaluk Imam Mahdi yaitu Isabnu Maryam datang.
Karena itu jangan lupa doa attahiyat buat
Rarulullah ya Jek!
March 20, 2011 at 4:56 am
Kenapa haditsnya gak dibaca lengkap dan benar jek? Kalau gak punya hadist lengkap, baca juga alQuran lengkapnya. Kebanyakan pencaci Islam itu lemot juga ya, sehingga harus dikirim berulang-ulang … Nih saya kirim ulang alQuran nya QS 19:71-72:
Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan. Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut.
Padahal jelas di dalam hadist tersebut, disebutkan semua orang dari kalngan jin dan manusia yang baik atau jahat, bukan semua muslim. Bagaimana ahli syurga terhindar dari siksa neraka, silahkan baca kelanjutan haditsnya atau penjelasan tafsirnya. Penjelasan tafsir pasti banyak, ringkasnya adalah QS 17:92
Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut/i>
Bagaimana Tuhan menyelamatkan orang yang bertakwa dari kalangan muslim, yahudi, kristen dan shabiin? Dalam tafsir dijelaskan, yakni dengan membuat api neraka menjadi dingin seperti yang dirasakan oleh ibrahim. Dengan demikian neraka tidak menyiksa mereka. Mereka hanya melihat betapa getirnya siksa yang dialami oleh ahli neraka, para penyembah selain ALLAH, sehingga saat mereka memasuki syurga, mereka mendapatkan kesukacitaan yang besar karena merasa terhindar dari kegetiran yang mereka saksikan. Kesukacitaan ini akan tidak sehebat yang mereka rasakan seandainya mereka sama sekali tidak melihat bagaimana api neraka itu menyala dan menyiksa ahli neraka. Tuhan menghendaki manusia mendapatkan kesukacitaan yang besar sehingga kesukurannya kepada ALLAH menjadi maksimal.
March 20, 2011 at 5:20 am
@abugil
loh kenapa saya malah harus baca tafsir hamka? la wong di ayat itu sudah sangat jelas
QS 19:71-72:
Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan. Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut.
nggak usah bawa2 sholat disini gil, ntar saya copy juga semua tulisan lo tentang sholat dari blog lain ke sini
March 20, 2011 at 8:56 am
Nih, saya tambahkan buat jek Abugil, mudah-mudahan tercerahkan:
Seringkali muslim disebut sebagai ahli neraka karena berkaitan dengan ayat berikut ini:
Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan. (QS 19:71)
Benarkah semua muslim akan masuk neraka?Mari kita lihat tafsir Ibnu Katsir:
Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Samiyah, dia berkata, “Kami berselisih mengenai kedatangan di neraka. Sebagian dari kami mengatakan, ‘Orang mukmin tidak masuk neraka’. Dan sebagian lagi mengatakan, ‘Mereka semua masuk ke dalamnya. Kemudian ALLAH menyelamatkan orang yang bertakwa.’ Lalu aku menemui Jabir bin Abdillah. Aku bertanya kepadanya, ‘Kami berselisih mengenai kedatangan di neraka.’ Dia mengatakan, ‘Mereka semua akan mendatanginya.’ Sulaiman bin Murah berkata, ‘Mereka semua masuk neraka.’ Kemudian dia mengulurkan jarinya ke telinganya dan berkata, ‘Diamlah kamu berdua. Aku mengatakan demikian karena aku mendengar Rasulullah SAW bersabda:
‘Tidak ada orang saleh dan orang jahat yang tersisa melainkan dia masuk neraka. Neraka itu dingin dan menyelamatkan bagi orang yang beriman, seperti halnya yang dialami Ibrahim sehingga neraka itu gaduh lantaran dinginnya mereka. Kemudian ALLAH menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut’
(HR Muslim)
Imam Ahmad meriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud, “Dan tidak ada seorangpun darimu, melainkan mendatangi sekitar neraka itu. Rasulullah SAW bersabda, ‘Seluruh manusia datang ke sekitar neraka, kemudian mereka keluar dari sana dengan amal baiknya.'” (HR Ahmad & Tirmidzi)
Dalam sahihain diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seorang muslim yang ketiga anaknya mati itu disentuh api neraka melainkan sekedar menggugurkan sumpah.” (Muttafaq alaih)
Sehubungan dengan firman ALLAH, “Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kesemestian yang sudah ditetapkan”, as-Sidi meriwayatkan dari Murah, dari Ibn Mas’ud, dia berkata, “… karena sumpah yang wajib”. Mujahid menafsirkan, “Keharusan dan ketetapan.” Demikian pula diriwayatkan oleh Ibnu Juraij.
Firman ALLAH, “Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa”. Yakni, apabila seluruh mahluk melintasi neraka, lalu orang-orang kafir dan durhaka jatuh ke dalamnya, maka ALLAH menyelamatkan kaum mukmin yang bertakwa dari neraka sesuai dengan amalnya. Lintasan mereka di atas jembatan dan kecepatannya itu sesuai dengan amal yang dahulu dilakukan di dunia. Kemudian mukmin pelaku dosa besar menadapat syafaat. Jadi para malaikat, nabi, dan mukmin dapat memberi syafaat sehingga banyak mahluk yang telah dimakan api dapat keluar dari neraka, sedang wajah mereka, yaitu tempat sujudnya hangus.
Dikeluarkan mereka dari neraka sesuai dengan keimanan yang ada di dalam hatinya. Orang yang pertama kali keluar ialah orang yang di dalam hatinya terdapat keimanan sebesar uang dinar, kemudian orang berikutnya, kemudian yang berikutnya, kemudian yang berikutnya lagi sehingga keluarlah orang yang di dalam hatinya ada keimanan yang sangat ringan.
Kemudian ALLAH mengeluarkan dari neraka orang yang pernah mengucapkan, “Tiada Tuhan melainkan ALLAH” pada suatu hari selama hidupnya, walaupun dia tidak pernah melakukan kebaikan. Yang tersisa di dalam neraka adalah orang yang telah ditetapkan kekekalan baginya, sebagaimana hal itu ditetapkan dalam hadits-hadits sahih. Karena itu, ALLAH berfirman, “Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut.” (QS 19:72)
March 20, 2011 at 1:51 am
DIAMLAH! Benar-benar aku pernah mendengar
Rasululloh bersabda:”Semua orang baik yg berbuat baik maupun yg berbuat jahat masuk
NRAKA”.
JEK jangan mengeraskan hatimu dan jangan salah pilih. JEK dari subuh sampek malem terus-terusan minta ditunjukin jalan yg
lurus. “Ihdinash shiroothol mustoqiim”.
Permohonanmu sudah dijawab lho Jek!
Yeshua bilang:
“Wattabi’uuni haadzaa shiroothum mustoqiim”.
“Ikutilah Aku inilah jalan yg lurus”(43:61)
“Akulah jalan kebenaran dan hidup; tidak se-
orangpun sampai ke Sorga kalau tdk melalui Aku”.(Yoh 16:6)
March 20, 2011 at 5:05 am
JEK jangan mengeraskan otakmu sehingga menjadi bodoh dan jangan salah pilih. JEK, muslim dari subuh sampek malem terus-terusan minta ditunjukin jalan yg
lurus. “Ihdinash shiroothol mustoqiim”.
Permohonan mereka terjawab dengan melihat kebodohan mereka yang tidak diberi petunjuk jalan yang lurus seperti kamu JEK!
Muslim melihat dengan jelas Rasulullah SAW menyebutkan semua orang, anda karena tidak mendapat petunjuk (bodoh) malah melihatnya sebagai semua muslim. “Orang” = “Muslim”, hehehehe…
Muslim melihat dengan jelas dari QS 19;72 bahwa ALLAH menghindarkan orang yang bertakwa dari siksa neraka dan membiarkan selainnya tersiksa di neraka, anda malah melihat semua orang disiksa di neraka.
Ternyata anda tidak mengikut jalan yang lurus menurut Yesus, tetapi mengikuti jalannya Paulus yang mempertuhan Yesus, sehingga hasil akhirnya anda menjadi bodoh, tidak dapat memahami perbedaan orang dengan muslim dalam kontesk QS 17:91-92 dan haditsnya.
Berkat konsistensi anda mempertuhankan YESUS, melanggar hukum utama yang pertama, dan dianggap bodoh (istilah alKitab) karena mengabaikan hukum yang diserukan semua Nabi tersebut, maka anda betul-betul menjadi manusia bodoh, tidak mendapat petunjuk dari Tuhan sehingga tidak bisa melihat kebenaran.
March 20, 2011 at 6:10 am
@someone
maaf sebelumnya, apa hukumnya jika seorang muslim menghina muslim yang lain
jika anda ingin tahu siapa saya masuk di blog ini
http://answering.wordpress.com/
March 20, 2011 at 8:51 am
Tidak ada muslim yang menghina muslim sepanjang yang saya tahu dalam situs ini.
Saya selalu memanggil anda dengan jack, sementara JEK adalah panggilan saya buat Abugil. Isi komentarnya pun tidak relevan jika saya tujukan kepada anda. Jika ternyata seseorang pernah memanggil anda dengan JEK, mohon maaf. Saya tidak bermaksud melayangkan komentar ini kepada anda, tetapi kepada Abugil.
March 20, 2011 at 11:25 am
@someone
saya mohon maaf sudah berprasangka tidak baik kepada anda
March 20, 2011 at 6:14 am
@abugil
43:61. Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus.
43:62. Dan janganlah kamu sekali-kali dipalingkan oleh setan; sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu.
43:63. Dan tatkala Isa datang membawa keterangan dia berkata: “Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa hikmat dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah (kepada) ku”.
43:64. Sesungguhnya Allah Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu, maka sembahlah Dia, ini adalah jalan yang lurus.
March 20, 2011 at 1:55 am
RALAT ayatnya (Yoh 14:6). TRIMS.
Mari Jeck lewat jalan yg lurus yuk.
March 20, 2011 at 5:18 am
Mari Jeck lewan jalan yang lurus beneran yuk, jangan sampe otak malah jadi beku.
March 20, 2011 at 6:12 am
@abugil
3:51. Sesungguhnya Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus”.
apa lo udah tahu gil yang dimaksud jalan yang lurus?
March 20, 2011 at 6:46 am
Tampaknya saat ini orang-orang Muslim sudah semakin panik…
Semakin banyak aja orang yang sudah tidak percaya kepada ajaran-ajaran yang nggak masuk akal, ngawur bahkan menyesatkan dari Islam/Muhammad
Mesjid-mesjid semakin sepi dan ditinggalkan…
Ada seorang mantan Muslim berkata pada saya bahwa banyak sekali mesjid yang saat ini kesulitan untuk membangun atau merawat gedung-gedung mereka. Meskipun sudah dibantu oleh dana dari pemerintah.
Itulah sebabnya, kalau kita lihat di pantura/jalan-jalan raya misalnya, banyak sekali pemuda mesjid yang minta-minta sumbangan untuk renovasi atau biaya perawatan mesjid-mesjid mereka.
Dulu orang-orang Muslim begitu sombong sebab mesjidnya ada di mana-mana.
Sekarang, begitu manusia-manusia Indonesia semakin banyak yang meninggalkan Islam akibat membuka situs-situs seperti ini, maka pengurus mesjid pada kelabakan, sebab sumbangan ke mesjid semakin sedikit.
Juga sumbangan untuk melakukan TEROR ISLAM pun semakin sedikit, itulah sebabnya para teroris Islam saat ini hanya sanggup meledakkan bom paket buku – yang dampaknya sangat kecil…
Mengapa?
Karena dananya semakin sedikit/sudah cekak…
Mari rekan-rekan netters yang terhormat.
Kita sebar luaskan artikel/buku/video dari situs-situs seperti ini atau dari:
www. faithfreedom.org
http://www.indonesian.alisina.org
http://www.buktidansaksi.com
http://www.jihadwatch.org
http://www.answering-islam.org
dsb…dsb…dsb…
Niscaya, akan semakin cepat sahabat-sahabat Muslim kita tercerahkan dan meninggalkan Islam…
Dampaknya tentu akan sangat positif bagi bangsa dan negara kita…
Masyarakatnya akan semakin cerdas, maju dan tak suka dengan kekerasan/teror sebagaimana yang diajarkan oleh Islam…
Negara kita pun akan semakin aman dan jaya
Hidup Indonesia Raya
March 20, 2011 at 8:10 am
Kan sudah jelas Jack:
“JALAN YG LURUS itu jln yg menuju KE SORGA”.
YESHUA berkata:
“IKUTILAH AKU inilah JALAN YG LURUS(QS23:61)
“AKULAH Jalan dan Kebenaran dan Hidup.Tak seorangpun sampai keSORGA kecuali melalui Aku”.(Yoh 14:6)
March 20, 2011 at 11:16 am
@abugil
kok lo ini ngeyel ya gil, baca ayat sesudahnya gil
43:61. Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus.
43:62. Dan janganlah kamu sekali-kali dipalingkan oleh setan; sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu.
43:63. Dan tatkala Isa datang membawa keterangan dia berkata: “Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa hikmat dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah (kepada) ku”.
43:64. Sesungguhnya Allah Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu, maka sembahlah Dia, ini adalah jalan yang lurus.
March 20, 2011 at 3:46 pm
Jack…
Isa itu adalah manusia jadi-jadian hasil khayalan Muhammad…
Kami nggak kenal dengan Isa, yang kami kenal dan sembah adalah TUHAN YESUS KRISTUS.
Yahweh yang datang sebagai manusia untuk menebus manusia berdosa seperti kami.
Makanya untuk kami, keselamatan itu pasti (Yohanes 3:16,17)
March 20, 2011 at 4:48 pm
Mu’el..
TUHAN YESUS KRISTUS itu Tuhan jadi-jadian yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan segolongan Kristen.
Di dalam bahasa Syriac, nama Yesus (Nabi Isa) disebut sebagai “Eesho M’sheekha”, bermakna ‘Isa sang Mesias. Istilah “Essho M’sheekha” adalah yang paling mendekati bahasa seharian Yesus (Nabi Isa).
“Eesho” (dibaca : ‘Isyo), oleh penduduk Yahudi Palestina Utara mengucapkannya dengan “Essaa” (dibaca : iisa), hal ini dikarenakan huruf “Shin” mereka lafalkan dengan “Sin”.
Hal ini bermakna, kata ‘Isa berasal dari kata Essho (dibaca : ‘Isyo), dalam bahasa Aram (yang merupakan bahasa keseharian Yesus / Nabi Isa), dan oleh penduduk Yahudi Palestina Utara, dilafalkan menjadi Essaa (dibaca : iisa).
Yahweh atau nama Tuhan YME apapun tidak perlu datang sebagai manusia untuk menebus manusia berdosa seperti kalian, karena pada masa sebelum YESUS lahir ke dunia, Dia tidak menjadi ciptaan-Nya untuk membebaskan manusia dari dosa. Dia membuatkan jalan pensucian yang terangkum dalam Kitab-Nya, yang diajarkan para Nabi-Nya yang harus dijalani pengikut-Nya. Dengan jalan pensucian inilah, umat-Nya menemukan jalan lurus menuju SORGA.
March 20, 2011 at 8:14 am
Ralat NOMOR AYATNYA bukan Qs 23:61 tapi 43:61.
Trims.
March 20, 2011 at 1:04 pm
Berikut ini saya sampaikan tafsir QS 43: 60-65) dari Ibn Katsir:
Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat (sa’ah}.Ibnu Abbas mengatakan, ‘Yang dimaksud dengan sa’ah adalah peristiwa saat keluarnya Isa sebelum hari kiamat’.
Firman ALLAH SWT, ‘karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu’, yakni jangan kalian bimbang tentang peristiwa tersebut, karena sudah pasti dan akan terbukti. ‘Dan ikutilah aku’ mengenai apa yang telah aku beritakan kepadamu dengannya (tentang peristiwa tersebut). Inilah jalan yang lurus. Dan janganlah kamu sekali-kali dipalingkan oleh setan sehingga tidak mengikuti kebenaran.
Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu. dan tatkala Isa datang membawa keterangan, dia berkata, ‘Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa hikmat’ yakni nikmat kenabian, ‘dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya.’ Ibnu Jarir mengatakan, ‘Yang dimaksud adalah perkara keagamaan dan bukan perkara duniawi.
Maka bertakwalah kepada Allah” dalam apa saja yang telah aku perintahkan kepadamu, dan taatlah kepadaku terhadap apa yang aku bawakan kepadamu.
Sesungguhnya Allah Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu maka sembahlah Dia, ini adalah jalan yang lurus. Yang dimaksud jalan lurus adalah mengadakan peribadatan kepada ALLAH semata.
Maka berselisihlah golongan-golongan (yang terdapat) di antara mereka, , yaitu di antara mereka ada yang mengakui bahwa Isa itu adalah hamba ALLAH dan rasul-Nya (saya: seperti misalnya ARIUS), dan ini adalah golongan yang benar. Dan di antara mereka ada yang mengaku bahwa dia adalah putra ALLAH (saya: seperti misalnya Paulus). Bahkan di antara mereka ada yang berkeyakinan bahwa dia adalah ALLAH sendiri (saya: seperti keyakinan Katolik). Maha tinggi ALLAH dari apa yang telah mereka ucapkan. Itu sebabnya ALLAH berfirman, ‘lalu kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang zalim ya’ni siksaan hari yang pedih (kiamat).
Dengan demikian jelas, bahwa yang dimaksud jalan lurus adalah jalan yang disampaikan oleh para Nabi, termasuk di dalamnya Ibrahim, Musa, Isa, dan Muhammad SAW, yakni menegakan hukum utama pertama, tidak menyekutukan Tuhan dengan ciptaan-Nya.
Sangat keliru jika anda berfikir jalan lurus itu jalan kebathilan yang dimasukan oleh segolongan orang pengikut YESUS ke dalam ajaran YESUS, yakni menganggap Yesus sebagai anak ALLAH dan menganggap YESUS ALLAH itu sendiri. Jalan yang lurus menurut ayat yang anda kutip itu adalah ajaran yang lurus yang suci dari kebathilan, yakni beribadat hanya kepada ALLAH semata.
Ayat yang anda kutip menjelaskan lebih lanjut pernyataan YESUS dalam Yoh 14:6, bahwa siapapun yang menuhankan YESUS maka dia tidak melalui YESUS dan tidak akan sampai ke Syurga. Ini lah tafsir yang benar, pembandingan yang benar, menurut pemahaman Islam. Anda yang menafsirkan alQuran menurut akal fikiran, siapkanlah tempat di neraka.
Sufyan bin Waki’ mengabarkan kepada kami, Suwaid bin Amru al-Kalbi mengabarkan kepada kami, Abu Awanah mengabarkan kepada kami, dari Abdul a’laa, dari Said bin Jubari, dari Ibnu Abbas radhiyAllahu ‘anhuma, dari Rosulullah [saw]. beliau bersabda (yg artinya):
“Takutlah kalian berbicara tentang sesuatu yang berasal dariku melainkan pada apa yang telah kalian ketahui. Siapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja, maka hendaklah ia menyimpan tempat duduknya di dalam neraka, Dan barang siapa yang menafsirkan al-Qur’an dengan akal pikirannya, maka hendaklah ia menyiapkan tempat duduknya didalam neraka”
(HR.Ahmad 1/233,269,293,323,327 An-Nasa’i No.109,110 Fadhailul Qur’ani) berkata Imam Tirmidzi “Hadits ini derajatnya hasan”
March 20, 2011 at 3:08 pm
JALAN ke SORGA = JALAN yg LURUS.
1.WATTABI’UUNI HAADZAA SHIROOTHUM MUSTOQIIM.
Ikutilah Aku inilah JALAN YG LURUS.(43:61)
2.Akulah JALAN dan KEBENARAN dan HIDUP; tak seorang pun sampai ke SORGA kecuali melalui Aku. (Yoh 14:6)
3.Di bawah langit ini tdk ada nama lain yg olehnya kita dapat diselamatkan/masuk SORGA.
(Kis 4:12)
March 20, 2011 at 4:34 pm
TAQWA & TAAT = JALAN yg LURUS (QS 43:60-65)
“Ikutilah Aku”, perkataan siapa? ALLAH. Ikut ke mana? JALAN TUHAN TANPA SEKUTU. TIDAK MENYEKUTUKAN TUHAN = JALAN dan KEBENARAN = JALAN SYURGA (TAFSIR IBNU KATSIR QS 43:60-65)
Semua Nabi, bukan hanya Nabi Isa, menyeru kepada jalan yang lurus:
Seruan Nabi Muhammad SAW:
“Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS 3:30-31)
Seruan Ibrahim AS kepada bapaknya:
Wahai bapakku, sesungguhnya telah datang kepadaku sebahagian ilmu pengetahuan yang tidak datang kepadamu, maka ikutilah aku, niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus. (QS 19:43)
Seruan Nabi Harun AS:
“Hai kaumku, sesungguhnya kamu hanya diberi cobaan dengan anak lembu. itu dan sesungguhnya Tuhanmu ialah (Tuhan) Yang Maha Pemurah, maka ikutilah aku dan ta’atilah perintahku”. (QS 20:90)
Orang beriman dari keluarga Firaun menyerukan perkataan yang sama:
“Hai kaumku, ikutilah aku, aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang benar. (QS 40:38)
Jadi bukan hanya Nabi Isa yang menyerukan untuk mengikutinya agar sampai ke SORGA. Dengan demikian terbukti bahwa SORGA itu dicapai bukan dengan menuhankan Nabi Isa, tetapi dengan mengikuti perintah Tuhan dan tidak menyekutukan Tuhan dengan ciptaan-Nya. Umat sebelum Nabi Isa berhasil masuk ke dalam SORGA dengan mengikuti Nabi mereka yang menyeru mereka untuk tidak menjadikan ciptaan-Nya sebagai Tuhan.
JALAN LURUS ITU DICAPAI DENGAN:
1) Tetap berjalan lurus di atas agama Islam (AL JIN (JIN) ayat 16)
2) Berpegang teguh kepada agama Islam (ALI ‘IMRAN (KELUARGA ‘IMRAN) ayat 101)
3) Melaksanakan pelajaran yang diberikan oleh Nabi (4:68)
Sebagaimana firman ALLAH:
Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan berpegang teguh kepada (agama)-Nya niscaya Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat yang besar dari-Nya (surga) dan limpahan karunia-Nya. Dan menunjuki mereka kepada jalan yang lurus (untuk sampai) kepada-Nya. (AN NISAA’ (WANITA) ayat 175)
Definisi jalan lurus menurut MUSA :
Sesungguhnya Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus”. (ALI ‘IMRAN (KELUARGA ‘IMRAN) ayat 51)
Apakah jalan lurus itu dicapai dengan mengimani ketuhanan YESUS? Tidak, jalan lurus itu dicapai dengan mengikuti suruhan keimanan, perintah dan larangan dalam kitab ALLAH:
Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keredhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus. (AL MAA-IDAH (HIDANGAN) ayat 16)
Barangsiapa yang mengimani ketuhanan YESUS, maka dia telah tersesat dari jalan lurus:
Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu (Ibnu Katsir: dengan menuhankan Nabi Isa). Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus“. (AL MAA-IDAH (HIDANGAN) ayat 77)
Katakanlah: “Apakah kita akan menyeru selain daripada Allah, sesuatu yang tidak dapat mendatangkan kemanfaatan kepada kita dan tidak (pula) mendatangkan kemudharatan kepada kita dan (apakah) kita akan kembali ke belakang, sesudah Allah memberi petunjuk kepada kita, seperti orang yang telah disesatkan oleh syaitan di pesawangan yang menakutkan; dalam keadaan bingung, dia mempunyai kawan-kawan yang memanggilnya kepada jalan yang lurus (dengan mengatakan): “Marilah ikuti kami”. Katakanlah:”Sesungguhnya petunjuk Allah itulah (yang sebenarnya) petunjuk; dan kita disuruh agar menyerahkan diri kepada Tuhan semesta alam, (SURAT AL AN’AAM (Binatang ternak) ayat 71)
INILAH KEBENARAN yang HIDUP dalam diri para Nabi dan orang beriman, yang akan menghantarkan ke SORGA.
March 21, 2011 at 2:02 am
Kayaknya Indonesia mulai nggak aman lagi nich.
Pengikut si anjing gila dari padang gurun Arab (Momed bin pedofil) kembali beraksi dengan menebarkan bom paket berisi buku dimana-mana.
Tapi ada untungnya juga sih apa yang mereka buat.
Semakin banyak Muslim yang sadar bahwa agamanya itu nggak bisa direformasi – selain dari membuangnya ke tong sampah.
Nih ada artikel menarik untuk Slimers di:
http://www.answering-islam.org/indonesian/isu-isu-terkini/ilusi-mereformasi-islam.html
March 21, 2011 at 3:24 am
Komentar anda itu basi, demikian pula dengan artikel tidak menarik, karena telah berulang-ulang anda kirimkan dan telah berulang-ulang dikomentari muslim 😀
March 21, 2011 at 4:25 am
Saya tahu Mr. Someone memang tidak akan pernah berubah.
Sebab dia itu seorang Islamis sejati…
Komentar saya, saya tujukan kepada non-Muslim, serta Muslim yang masih menggunakan akal sehat………….supaya tidak disesatkan oleh ideologi Islam yang sangat menyesatkan!!!
http://www.answering-islam.org/indonesian/muhammad/nubuatan-palsu-muhammad.html
March 21, 2011 at 3:03 pm
Setahu saya, mereka yang termakan perkataan anda adalah mereka yang tidak bisa menggunakan akal sehatnya, sehingga mempercayai mimpi, gosip murahan, caci maki, dls
March 21, 2011 at 4:53 am
“Ssghnya Allah Tuhanku dan Tuhanmu maka sembahlah Dia inilah jalan yang lurus”.
Kami dilarang nyembah Allah.
Kami hanya nyembah Ilah yg benar yaitu YHWH.
(YHWH adalah Ilah yg benar Yer 10:10)
Allah adalah ilahnya bgs Arab yaitu berhala.
Ilah sgl bgs berhala dan YHWH pencipta langit.
(Mzm 96:5)
March 21, 2011 at 1:27 pm
dasar lo memble gil, kemaren lo mo pake tu ayat sekarang nggak
March 21, 2011 at 3:07 pm
Ketinggalan tuh referansinya untuk pernyataan anda : “Allah adalah ilahnya bgs Arab yaitu berhala.”(?). Masa yang lain pake referensi, yang satu ini tidak, hahahaha … Dasar memang tukang hasut …
March 21, 2011 at 5:00 am
Penomoran Protestant:
1. Jangan punya Allah lain selain Aku
2. Jangan membuat patung yang menyerupai apa yang dilangit atau dibumi atau dilaut.
3. Jangan menyebut nama Allah dengan sia-sia
4. Ingatlah hari Sabath dan kuduskanlah.
5. Hormatilah ayah ibumu
6. Jangan membunuh
7. Jangan berbuat cabul
8. Jangan mencuri
9. Jangan bersaksi dusta pada sesama.
10. Jangan ingin akan istri sesamamu atau segala miliknya.
Penomoran Katolik:
1. Jangan punya Allah lain selain Aku
2. Jangan menyebut nama Allah dengan tidak hormat
3. Kuduskanlah hari tuhan
4. Hormatilah ibu-bapamu
5. Jangan membunuh
6. Jangan berbuat cabul
7. Jangan mencuri
8. Jangan bersaksi dusta pada sesamamu manusia
9. Jangan ingin berbuat cabul
10. Jangan ingin akan milik sesamamu.
Kadang-kadang karena perbedaan ini Protestant menuduh bahwa Katolik menghilangkan perintah ke 2 supaya Katolik bisa membuat patung di Gereja untuk disembah.
Tapi kenyataannya sekarang Protestan pun sama.Protestant dan katholik sama-sama menyembah berhala.
March 21, 2011 at 5:04 am
Menurut Injil “Jalan ke Sorga itu Yeshua”(Yoh 14:6)(Kis 4:12)
Menurut Quran “Jalan yg lurus itu Allah”(Qs 3:51)
Kami mengimani yg tertlis di dlm Injil sebab Quran itu hanyalah perkataan MHD.(Qs 69:40)
March 21, 2011 at 5:23 am
Ini iman buta namanya
March 21, 2011 at 1:33 pm
rasul yang jujur nggak kayak paulus tukang kibul
March 21, 2011 at 3:43 pm
Pastinya tafsir Quran pake dengkul lagi nih, memang tempat duduknya sekarang di neraka, mau gimana lagi:
… dan barang siapa yang menafsirkan al-Qur’an dengan akal pikirannya, maka hendaklah ia menyiapkan tempat duduknya didalam neraka”
(HR.Ahmad 1/233,269,293,323,327 An-Nasa’i No.109,110 Fadhailul Qur’ani)
Sesungguhnya Al Qur’an itu adalah benar-benar wahyu (Allah yang diturunkan kepada) Rasul yang mulia, dan Al Qur’an itu bukanlah perkataan seorang penyair. Sedikit sekali kamu beriman kepadanya. Dan bukan pula perkataan tukang tenung. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran daripadanya. Ia adalah wahyu yang diturunkan dari Tuhan semesta alam. Seandainya dia (Muhammad) mengadakan sebagian perkataan atas (nama) Kami, niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanannya. Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya. Maka sekali-kali tidak ada seorangpun dari kamu yang dapat menghalangi (Kami), dari pemotongan urat nadi itu. (QS 69:40-47)
Sudah jelas ALLAH menyatakan bahwa alQuran adalah wahyu yang diturunkan dari Tuhan semesta alam, sementara Muhammad SAW bukanlah Tuhan semesta alam. Dengan demikian sudah sangat tepat jika difahami bukan wahyu rasul yang mulia, tetapi wahyu ALLAH yang diturunkan kepada rasul yang mulia sebagaimana dijelaskan dalam ayat 43.
Ibnu Katsir menjelaskan bahwa penyandaran ‘qaul’ kepada ‘rasuul’ adalah untuk menimbulkan makna menyampaikan karena tugas rasul itu adalah menyampaikan sesuatu yang diamanatkan oleh Yg Mengutus.
Imam Ahmad meriwayatkan dengan sanadnya bahwa Umar ibnul Khattab berkata, ‘Aku keluar dengan maksud menghalangi Rasulullah SAW sebelum aku masuk Islam, namun aku dapati beliau telah mendahului aku masuk masjid, akupun berdiri di belakangnya. Lalu beliau membuka bacaannya dnegan surat al-Haaqah sehingga aku sangat terkagum-kagum dengan susunan bahasa al-Quran tersebut.
Kemudian aku mengatakan, ‘Demi ALLAH, dia adalah seorang penyair’, sebagaimana halnya dikatakan oleh orang-orang Quraisy.
Kemudian Rasulullah SAW membacakan ayat, ‘Dan al Quran itu bukanlah perkataan seorang penyair. Sedikit sekali kamu beriman kepadanya’
Aku berkata, ‘Dia adalah seorang dukun.’
Lalu Rasulullah SAW membacakan ayat selanjutnya, Dan bukanlah pula perkataan tukang tenung. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran darinya. Dia adalah wahyu yang diturunkan dari Tuhan semesta alam. Seandainya dia (Muhammad) mengadakan sebagian perkataan atas (nama) Kami, niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanannya. Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya. Maka sekali-kali tidak ada seorangpun dari kamu yang dapat menghalangi (Kami), dari pemotongan urat nadi itu.
Beliau membacanya sampai akhir surat.
Kata Umar, ‘Islam pun semakin menghujam dalam hatiku.’
—————–
Dugaan bahwa alQuran merupakan perkataan Muhammad SAW berdasarkan ayat QS 69:40 ini bukan dugaan pertama. Sebelum anda, Umar Ibnul Khattab pun menyangka demikian. Jika anda hanya berhenti pada kesimpulan ayat tersebut menunjukan alQuran adalah perkataan Muhammad SAW, dugaan Umar lebih lanjut, mengingat beliau mendengarkan keseluruhan surat al Haaqqah sementara anda tidak. Atas keindahan bahasa yang didengarnya, Umar menyangka alQuran adalah perkataan pernyair. Lalu kemudian ayat berikutnya menyanggahnya. Kemudian Umar berfikir lalu berkata mungkin al Quran ini adalah perkataan seorang dukun. Namun ayat berikutnya yang dia dengar menyanggahnya. Dalam situasi seperti ini Umar seakan berdialog dengan Tuhan, karena setiap pertanyaannya telah dijawab oleh alQuran. Banyak contoh pula dalam situs ini pertanyaan kalian dan komentar kalian dijawab oleh alQuran. Ini merupakan salah satu mukjizat alQuran. Allahu Akbar !
Lalu kemudian Umar mendengarkan ayat selanjutnya yang menegaskan bahwa alQuran bukan perkataan Muhammad SAW, bukan karya penyair, atau mantra yang dibuat oleh dukun, tetapi kalimat ALLAH. Mudah-mudahan anda mendengarnya pula, karena saya telah mengutipkannya untuk anda. Lalu kemudian ALLAH meyakinkan, bahwa seandainya alQuran yang didengarnya ini merupakan perkataan Muhammad, maka saat itu juga ALLAH akan mematikan Muhammad melalui serangan jantung. Tetapi ALLAH tidak mematikan Muhammad SAW. Dan ayat berikutnya hingga akhir surat al Haqqah didengar Umar sehingga Islam semakin menghujam di dalam hatinya. Saya rasa anda tidak berani seperti Umar, membaca ayat al Haqqah hingga akhir.
—————-
Anda berkata bahwa anda mengimani yang tertulis dalam injil tetapi tidak mengimani yang tertulis dalam alQuran karena menyangka alQuran itu perkataan Muhammad SAW.
Dengarlah, ayat berikutnya merupakan jawaban bagi anda. Kejadian anda ini mirip Umar Ibnul Kattab. Mudah-mudahan anda menemukan apa yang ditemukan oleh Umar Ibnul Khattab.
Dan sesungguhnya Al Qur’an itu benar-benar suatu pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa. Dan sesungguhnya Kami benar-benar mengetahui bahwa di antara kamu ada orang yang mendustakan(nya). Dan sesungguhnya Al Qur’an itu benar-benar menjadi penyesalan bagi orang-orang kafir (di akhirat). Dan sesungguhnya Al Qur’an itu benar-benar kebenaran yang diyakini. Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Maha Besar.
BERTASBIHLAH DENGAN MENYEBUT NAMA TUHANMU YANG MAHA BESAR, SUCIKAN DIA DARI SEGALA SEKUTU …
March 21, 2011 at 8:02 am
Iman yg buta ialah iman yg mengimani perkataan orang buta huruf.
March 21, 2011 at 11:39 am
Biar buta huruf.Jangan buta hati.
March 21, 2011 at 1:36 pm
berarti Al Quran adalah kitab yang benar, bagaimana mungkin orang buta huruf mampu mengubah jutaan manusia
March 21, 2011 at 1:14 pm
MESJID AL AQSA – KESALAHAN MUHAMMAD
Diposkan oleh Ali Sina, tanggal 8 Desember 2010
Ada sebuah hadis yang melaporkan bahwa pada suatu malam, Muhammad mengendarai seekor kuda yang mempunyai sayap, yang mana kuda tersebut membawanya dari Masjidil Haram (Mesjid yang ada Ka’bah) ke Mesjid Al Aqsa (yang ada di Yerusalem), dan dari sana kemudian membawanya ke langit ke-7 dimana diperlihatkan padanya neraka dan firdaus, lalu kemudian ia dibawa ke hadapan hadirat Allah. Kisah ini – yang umumnya dipercayai oleh semua orang Muslim dan dikenal sebagai Mi’raj – juga dikonfirmasi oleh Al Qur’an.
“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya…” (Quran 17:1)
Di sini kita tidak akan membahas mengenai (about) kemustahilan dari perjalanan tersebut. Jika Tuhan itu Maha hadir (omnipresent), mengapa seseorang perlu pergi ke suatu tempat untuk bertemu dengannya? Jika Muhammad bisa melakukan perjalanan dari Mekah ke istana Allah, mengendarai seekor kuda yang bersayap, dan kemudian kembali dalam satu malam, maka tahta Allah tak mungkin berada jauh dari Mekah. Saya heran, mengapa tak seorang pun telah menemukannya?
Apakah Tuhan itu berada di dalam jagat raya atau di luar jagat raya? Jika Dia ada di dalamnya, maka ia diisi dengan jagat raya itu dan karenanya tak mungkin Ia bersifat tak terbatas. Jika Dia ada di luar jagat raya, maka ia pastilah sejauh milyaran tahun cahaya dari kita dan karena itu tak ada seekor kuda bersayap manapun bisa mencapai tahtaNya dalam satu malam dan kemudian kembali pada malam itu juga. Kisah ini secara sederhana bisa kita katakan sebagai sebuah dongeng belaka.
Kita juga tidak akan bertanya, mengapa Muhammad harus berhenti di Yerusalem terlebih dahulu sebelum pergi ke Surga. Apakah ada sebuah pintu gerbang surga di Yerusalem?
Masalah yang ingin kita diskusikan adalah bahwa Mesjid Al Aqsa, sebagai “Mesjid Terjauh”, belum eksis pada masa Muhammad hidup.
Bait Suci Pertama di situs tersebut dibangun pada tahun 960 BC, yang menurut kesaksian Alkitab didirikan oleh Salomo untuk menaruh Tabut Perjanjian yang sudah dibawa oleh Daud ayahnya, ke Yerusalem. Bait Suci itu dimusnahkan sama sekali oleh orang-orang Babilonia pada tahun 586 BC.
Bait Suci Kedua dibangun oleh Herodes pada tahun 20 BC
Bait Suci Kedua dibangun kembali pada tahun 515 BC, kemudian dibangun ulang oleh Herodes pada tahun 20 BC dan dihancurkan oleh Jenderal Titus (Roma) pada tahun 70 AD.
Ketika Kalifah Omar Ibn al-Khattab menaklukkan Yerusalem pada tahun 638 AD, ia melaksanakan sholat di situs dimana Bait Suci Salomo dulunya berdiri. Kemudian Kalifah ‘Abd al-Malik ibn Marwan membangun sebuah mesjid di sekitar situs tersebut pada sekitar tahun 691 AD.
Menurut dugaan orang, Muhammad melaksanakan Mi’raj di sekitar tahun 621 AD. Ada jurang waktu selama 70 tahun antara peristiwa Mi’raj dengan pembangunan Mesjid Al Aqsa. [Hal ini dilaporkan dalam The Concise Encyclopedia of Islam Harper & Row, 1989, p. 46 and 102.]
Bagaimana bisa, Muhammad menyebutkan Mesjid Al Aqsa, ketika mesjid tersebut belum ada? Apakah Muhammad tidak tahu bahwa Bait Suci orang Yahudi sudah dihancurkan pada tahun 70 AD atau isi Qur’an sendiri dimanipulasi dan ‘semakin diperkaya dengan informasi tambahan’ bertahun-tahun setelah kematian penulisnya, yaitu dengan mengijinkan dongeng-dongeng yang dibangun di sekitar Muhammad semakin berkembang setelah kematiannya?
Dalam pendapat saya, alasannya ada pada yang terakhir. Muhammad adalah seorang pria yang buta huruf. Pengetahuannya terbatas hanya pada apa yang ia dengar dari orang lain – pembaca cerita dan para imam. Referensinya terhadap kisah-kisah historis dan Alkitab sangat tidak lengkap. Seringkali ia menyebutkan sebuah nama yang ia dengar kemudian menyebutkan sebuah peristiwa yang berkaitan dengan nama tersebut, namun yang terjadi adalah – oleh karena pengetahuannya sangat terbatas – acapkali ia melakukan kesalahan-kesalahan. Hanya inilah yang bisa kita harapkan dari seorang pria yang tidak diperlengkapi dengan buku-buku dan yang sumber pengetahuannya hanya didasarkan pada apa kata orang.
Boleh jadi orang-orang Muslim berargumen bahwa “Mesjid” artinya semua tempat ibadah (sojda), itulah sebabnya mengapa rasul mengkaitkan bait suci Salomo sebagai Mesjid. Dengan demikian, semua gereja, sinagoga dan Ateshkadehs Zoroastrian adalah mesjid-mesjid. Pada masa Muhammad, ada sangat banyak “mesjid” yang dibangun di kota-kota yang lebih jauh dari Yerusalem (misalnya lebih jauh dari Mekah dan Medina), dan bahwa Mesjid Aqsa sebenarnya bukanlah mesjid terjauh.
Ini adalah sebuah blunder (kesalahan fatal) yang sangat kasat mata yang dilakukan oleh Muhammad, sehingga banyak dari sarjana Islam, termasuk Yusuf Ali mempunyai pendapat bahwa Mesjid Aqsa yang dimaksudkan oleh Qur’an, dimaksudkan sebagai TEMPAT dimana mesjid akan dibangun, dan bukan sebuah bangunan yang aktual.
Apologetika seperti ini bisa menjadi jalan keluar dari dilema yang harus dihadapi Muslim, jika tidak ada hadis berikut yang menjelaskan bahwa Mesjid Al Aqsa sesungguhnya adalah bangunan aktual yang dikatakan sudah ada pada masa Muhammad masih hidup.
Sahih Bukhari, Volume 4, Buku 55, Nomor 636:
Diriwayatkan oleh Abu Dhaar:
Aku berkata,”Oh Rasul Allah! Mesjid yang mana yang dibangun pertama kali?” Ia menjawab,” Al-Masjid-ul-Haram.” “Aku bertanya,”Yang mana yang (akan dibangun) setelah itu?” Ia menjawab “Al-Masjid-ul-Aqsa (yang ada di Yerusalem).” “Berapa lama periode di antara kedua mesjid tersebut?” Ia menjawab,”Empat puluh (tahun).” Kemudian ia menambahkan,”ketika waktunya sholat datang padamu, laksanakanlah sholat, sebab seluruh bumi adalah tempat untuk kamu beribadah.”
Tetapi hadis ini pun masih menghadirkan masalah lain. Menurut orang-orang Muslim, Masjidil Haram (Ka’bah) dibangun oleh Abraham yang hidup tahun 2000 BC dan Bait Suci Salomo (situs dimana Mesjid Al Aqsa terletak), dibangun pada tahun 958-951 BC. Di sini ada jurang waktu selama lebih dari 1040 tahun antara tahun pembangunan kedua bangunan tersebut.
Sumber: http://indonesian.alisina.org/?p=163
March 21, 2011 at 1:18 pm
Kenapa diulangi perkara yang sama?Bukankah telah dijelaskan?Apa sudah kehabisan modal?
March 21, 2011 at 2:46 pm
OIRUL MAAKIRIIN = PENIPU ULUNG.
Qs 24:11. Ssghnya org2 yg bawa brita bohong itu segolongan dg kamu. Jangan kaukira itu kejahatan tetapi kebaikan bagimu.
BOHONG dan NIPU itu KEBAIKAN dan ALLAH adalah PENGAJARNYA melalui RASULNYA.
WALLAAHU KHOIRUL MAAKIRIIN = dan allah penipu ulung.(Qs 3:54)
Org Arab nek gak iso nipu RENDAH DRAJATE.
ABUNAWAS adalah PENIPU ULUNG yg TERSOHOR.
Sudah dibuat PATUNGNYA di Kota Bahdad di tepi sungai Tigris.
0rg Arab berduyun-duyun ke sono ben dadi pinter koyo Abunawas leluhure. Tapi pinter nipu.
JANGAN HERAN kaluk ada ORG ARAB pinter nipu.
YANG PENTING jangan sampai ANDA YG KETIPU. Amin.
March 21, 2011 at 5:15 pm
Pastinya tafsir Quran pake dengkul lagi nih, sudah berapa banyak tempat yang telah anda siapkan di neraka, naudzubillah:
… dan barang siapa yang menafsirkan al-Qur’an dengan akal pikirannya, maka hendaklah ia menyiapkan tempat duduknya didalam neraka”
(HR.Ahmad 1/233,269,293,323,327 An-Nasa’i No.109,110 Fadhailul Qur’ani)
“Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar” (QS 24:11)
Dengan gaya tafsir pake dengkul anda menyimpulkan bahwa kebohongan menurut ayat tersebut adalah kebaikan dari ALLAH, atau dengan kata lain bohong itu baik. Benarkah demikian?
Dalam tafsir Ibnu Katsir disebutkan, “Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu” wahai keluarga Abu Bakar. Kenapa tidak buruk?, karena dengan adanya berita bohong tersebut diperolehlah sejumlah kebaikan, berupa kejujuran perkataan Aisyah yang menolak berita bohong tersebut, kemuliaan yang muncul sebab ALLAH memberi perhatian kepada Aisyah dengan membebaskannya dari tuduhan. Inilah yang dimaksud kebaikan, yakni kebaikan akibat digosipkan, dan bukan kebaikan hasil dari gosip. Setiap orang yang digosipkan, tentu saja mendapat ujian, dan ujian itu baik baginya. Sementara setiap pelaku gosip, tidak ada kebaikan yang diperolehnya dari merusak nama baik orang lain.
Dengan demikian, berbohong itu kebaikan dari ALLAH adalah menurut tafsir anda yang bathil, yang tidak menguasai bahasa dan latar belakang masalah. Sementara berdasarkan tafsir yang kami fahami kesimpulan yang benar adalah bahwa berita bohong itu dapat memberikan kebaikan dari ALLAH bagi mereka yang digosipkan berupa pahala kesabaran dan kejujuran serta kemuliaan saat terbukti kejujuran yang disampaikan adalah benar; Namun yang menyebarkan berita bohong, tidak ada kebaikan sama sekali dari ALLAH. Bahkan ALLAH menganggap penyebar berita bohong layak diazab-Nya, sebagaimana firman-Nya:
“Sekiranya tidak ada kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu semua di dunia dan di akhirat, niscaya kamu ditimpa azab yang besar, karena pembicaraan kamu tentang berita bohong itu.” (Ingatlah) di waktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah adalah besar. (QS 24:14-15)
Berkaitan dengan “Wallahu khairul maakirin” dalam ayat berikut:
Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya. (QS 3:54)
Ayat ini berkaitan dengan segolongan bani israil yang berniat menyerang Nabi Isa, mencelakakannya, dan menyalibnya. Tatkala mereka sudah merasa benci terhadap Nabi Isa, mereka mengadu kepada raja mereka yang kafir, ‘Di sana ada seorang laki-laki yang menyesatkan manusia, memalingkan mereka dari menaati raja, dan merusak binatang yang digembalakan, serta diapun anak penzina.”, sambil menunjuk orangnya.
Maka rajapun marah dan mengirim pasukan untuk mengejar Nabi Isa, Setelah mereka mengepung rumahnya dan mereka beranggapan mereka akan berhasil menangkapnya, maka ALLAH menyelamatkan Nabi Isa dari kepungan mereka, mengangkatnya ke langit, serta menyerupakan salah seorang pengepung (Yudas) degan Nabi Isa sehingga diyakini oleh mereka sebagai Isa yang sebenarnya. Maka mereka pun menangkap, menyksa, menyalib, dan memakukan pasak di kepalanya. Yang demikian ini merupakan tipu daya ALLAH terhadap mereka.
APA TUHAN YANG MENIPU MUSUH NABI ISA DIANGGAP RENDAH DERAJATNYA?
Dengan kemampuan ALLAH seperti ini, muslim merasa aman, karena ALLAH sanggup menipu anda yang hendak menyebarkan berita bohong tentang Islam. Wajar saja anda yang ingin agar orang menerima dan menyebarkan berita bohong yang anda bawa berkata: “YANG PENTING jangan sampai ANDA YG KETIPU”, soalnya kalau orang menerima dan menyebarkan berita bohong anda, nasibnya akan sama dengan anda, yakni ditipu oleh ALLAH, sehingga bukan malah Islam menjadi terpuruk, malah anda menjadi buruk dan Islam semakin terang.
Jika anda menyebarkan berita bohong, maka saya dan muslim lainnya tidak akan menjawab. Jika saya dan muslim lainnya tidak menjawab, maka akan banyak orang yang menganggap berita bohong itu benar. Tapi berita bohong ini memberi kebaikan bagi kami, sehingga kami bicara jujur tentang Islam, hingga setiap orang melihat kokohnya argumentasi kami dan rapuhnya argumentasi kalian, lalu Islampun difahami lebih mendalam oleh setiap orang, dan berita bohong itu lambat laun dianggap sebagai berita basi, yang diulang-ulang tanpa malu, dan orang bosan mendengarnya karena muslim telah menyatakan jawabannya yang tidak dapat dibantah. Inilah tipu daya ALLAH bagi kalian, wahai pembawa berita bohong.
“Sekiranya tidak ada kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu semua di dunia dan di akhirat, niscaya kamu ditimpa azab yang besar, karena pembicaraan kamu tentang berita bohong itu.” (Ingatlah) di waktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah adalah besar. (QS 24:14-15)
CATAT BAIK-BAIK, MENURUT ISLAM GOSIP ITU MENDATANGKAN KEBAIKAN BAGI MEREKA YANG DIGOSIPKAN, DAN MENDATANGKAN KEHINAAN BAGI PARA PENYEBAR GOSIP. JADI TINGGALKANLAH GOSIP. DAN ANDA SEBAGAI PENYEBAR BERITA BOHONG TENTANG ALLAH SERTA RASUL DAN AGAMA-NYA, BUKANLAH KEBAIKAN YANG ANDA DAPATKAN, MELAINKAN KEHINAAN, JIKA ANDA MENYADARINYA. TINGGALKANLAH !!!
Semoga penjelasan kami memberi anda pencerahan, amien.
March 21, 2011 at 2:59 pm
Ssghnya pembawa brita bohong itu golonganmu. Jangan kaukira itu kjahatan tapi kebaikan.(Qs 24:11)
Bohong dan menipu itu kebaikan sbb allah juga Penipu kok.(Qs 3:54)
Org Arab nek gak iso nipu Rendah drajate. Nek pinter nipu jadi Pahlawan. Abunawas wis digawe
patunge ndek ping
March 22, 2011 at 5:32 am
Berita bohong itu mendatangkan kebaikan bagi yang diberitakan bohong, dan mendatangkan kehinaan bagi yang menyebarkan berita bohong. (Qs 24:11)
Tuhah tidak berbohong tetapi menipu bani israil sehingga menyangka yang disalib adalah YESUS padahal YUDAS. (Qs 3:54). Dan ALLAH tidak pernah menipu umat-Nya sehingga menyangka YESUS adalah TUHAN.
Koen nek gak iso nipu Rendah drajate. Nek pinter nipu jadi Pahlawan. Abugil wis digawe patunge ndek ping
March 21, 2011 at 3:06 pm
Abunawas wis digawe patunge ndek pinggir kali Tigris kota Bagdad. Wong Arab gemrudug mrono pengin pinter nipu koyok leluhure.
YANG PENTING jangan sampai ANDA YG KETIPU.
March 21, 2011 at 4:28 pm
Abigail!Sudahlah.Pergi obat sana!
March 21, 2011 at 5:28 pm
Begitulah kalau penyebar berita bohong sudah menyiapkan banyak tempat di neraka, tidak lagi punya malu. Setelah orang mengetahui kebohongannya dengan melihat penjelasan muslim, dia tetap menyebarkan kebohongan tanpa malu. Siapapun yang dikenal sebagai pembohong, tetapi dia tidak merasa malu dengan kebohongannya, maka dia itu cacat moral. Mereka yang cacat moral, bukan kebaikan yang mereka dapatkan melainkan kehinaan. Manusia yang berakal tidak akan memuliakan para pembohong yang cacat moral, tetapi menghargai para pembohong yang bertaubat.
March 22, 2011 at 5:37 am
“Arab gemrudug mrono pengin pinter nipu koyok leluhure.”
“leluhure” maksudnya “Ismail”, sehingga Abugil bilang leluhurnya Ismail yakni Ibrahim terus naik hingga Adam itu pinter nipu. Turunan Ibrahim pinter nipu. Berarti Maria pinter nipu, Yesus begitu juga. Abigail pengikut Yesus tukang nipu abis … Anda kok menghina leluhurmu sendiri …
March 21, 2011 at 9:04 pm
SAYA sebagai DOMBA YESHUA dijamin PASTI MASUK SORGA.
* YESHUA berkata:”DOMBA2KU mendengarkan SUARAKU; AKU mengenal MEREKA dan MEREKA mengikut AKU dan AKU memberikan HIDUP YG KEKAL kpd MEREKA dan MEREKA pasti tdk akn BINASA sampai selama-lamanya dan tdk SEORANGPUN dpt merebut MEREKA dari TANGANKU.(Yoh 10:27;28)
* DI SOGA banyak TEMPAT TINGGAL.
AKU pergi ke SANA menyediakan TEMPAT BAGIMU.
AKU akn kembali KPDMU dan membawa KAMU KETEMPATKU spy di tempat AKU BERADA KAMUPUN
BERADA.(Yoh 14:2;3)
* HAYO SAPA INGIN MASUK SORGA? GAMPANG KOK.
JADILAH DOMBA YESHUA – PASTI ANDA MASUK SORGA.
March 22, 2011 at 2:16 am
Lepas dari siapapun anda dan apa agama anda, menyebarkan berita bohong adalah perbuatan dosa. Saya yakin Tuhan anda tidak senang melihat dombanya menyebarkan berita bohong.
WAHAI DOMBA, BERTAUBATLAH DARI PERBUATAN DOSA …
March 22, 2011 at 2:47 am
AGAMA MANA YANG BAIK?
Oleh Ali Sina
Beberapa bulan yang lalu, di pusat komunitas saya, saya mengambil sebuah surat kabar dan membaca mengenai (lihat: about ) seorang Mesias baru yang bernama John de Ruiter, seorang guru terkenal dari Kanada yang oleh beberapa pengikutnya dianggap “lebih hebat daripada Yesus”. Artikel tersebut adalah sebuah wawancara dengan Joice, istri yang telah dinikahinya selama 18 tahun, dan ibu dari ketiga anaknya. Ia menolak klaim yang mengatakan suaminya adalah Tuhan (Manusia yang disembah sebagai Tuhan akan membuat orang Muslim syok, namun tidak demikian halnya dengan orang Kristen yang mengakui konsep trinitas dan Yesus sebagai Tuhan yang berjalan di atas bumi di antara manusia).
Setelah bertahun-tahun memendam perasaan, Joice De Ruiter tidak tahan lagi dan pada suatu hari ia berdiri di depan jemaat suaminya dan mengeluhkan hubungan seksual suaminya dengan dua orang pengikutnya yang masih muda dan cantik. Kedua gadis itu kakak beradik dan orang-tua mereka yang juga adalah pengikut John, sangat bersukacita mengetahui bahwa Tuhan bercinta dengan putri-putri mereka. Lucunya, para pengikut mesias yang baru ini mengetahui hubungan seksual tuan mereka tetapi tidak benar-benar memikirkannya. Jika orang telah menerima seseorang sebagai makhluk yang superior, seorang mesias atau seorang utusan Tuhan, maka mereka menjadi buta terhadap semua cacat celanya dan bahkan menyetujui dosa-dosanya. Tidak seorang Muslim pun hari ini yang menyetujui percabulan. Pelecehan terhadap wanita dan hawa nafsu dipandang sebagai perbuatan yang tidak bermoral. Namun orang-orang Muslim yang sama tidak mengalami kesulitan menerima hubungan-hubungan cabul Muhammad dengan sejumlah wanita: para istrinya, pembantu-pembantunya, wanita-wanita yang merupakan bagian jarahan perang untuknya, juga wanita-wanita yang memberikan diri mereka padanya.
De Ruiter berkata kepada jemaatnya bahwa “Kebenaran telah menyuruhnya” untuk meniduri gadis-gadis itu. Berapa banyak dari antara para pengikutnya yang telah dicuci otaknya yang menanyakan apakah “Kebenaran” mempunyai mulut untuk berbicara? Ketika orang menyerahkan kecerdasannya kepada orang lain, ia akan mempercayai apa saja. Kebenaran adalah sebuah konsep bukan dari seseorang atau suatu makhluk. Bagaimanakah suatu konsep dapat berbicara atau berkomunikasi? Jawaban yang benar untuk 2+2 adalah 4. Jawaban lainnya salah. Dapatkah saya mengatakan bahwa 4 mengatakan ini dan itu pada saya? Betapa anehnya klaim ini!
De Ruiter menyangkali ini sebagai perselingkuhan yang nyata, karena ia mengklaim bahwa ia harus terikat dengan wanita-wanita ini dalam dunia spiritual (nampaknya dunia spiritual De Ruiter ada di tempat tidurnya). “Bagi saya ini bukanlah ketidaksetiaan”, ujar orang yang memproklamirkan dirinya sendiri sebagai juruselamat manusia itu. “Ini bukanlah ketidaksetiaan karena hati saya seutuhnya untuk Joice”. Lebih jauh lagi, sebagai Tuhan, percabulannya dengan kedua kakak beradik yang cantik dan bertubuh indah itu bukanlah karena nafsu tetapi merupakan ekspresi kasihnya yang mendalam kepada sesama dan hubungannya dengan mereka mempunyai “signifikansi spiritual”, dijelaskan oleh “Sang Guru dari semua guru” dengan cara yang paling santai dan suci.
De Ruiter pada mulanya menyangkali hubungan perzinahannya dan ketika perbuatannya itu menjadi sorotan, ia berusaha merasionalisasikannya. Ia mengatakan bahwa awalnya ia menyangkali hubungan itu karena ia tengah menjawab pertanyaan-pertanyaan “yang bersifat pribadi”. Dan pada tingkat pribadi ini ia tidak berselingkuh, karena hubungan-hubungan itu bukanlah soal nafsu atau seks atau ketertarikan fisik. “Secara emosional saya bukanlah seorang pengembara seksual. Saya tidak hidup dengan nafsu. Saya tidak bergumul dengan hal itu. Itu bukanlah sebuah kelemahan”.
edmontonjournal.com menulis:
“Sementara hubungan-hubungan di luar nikah dalam banyak hal adalah urusan pribadi pihak-pihak yang terkait di dalamnya, dalam kasus ini hubungan-hubungan itu menandakan kesediaan kelompok Ruiter untuk menerima tingkah-laku yang yang melanggar norma-norma budaya, kata seorang akademisi lokal. Sosiolog Steve Kent kuatir kurangnya kontroversi di dalam kelompok mengenai perzinahan tersebut mengindikasikan pengaruh karismatis De Ruiter terhadap para pengikutnya”
Di antara para pengikutnya, ada seorang psikolog ternama yang mengklaim bahwa setelah 30 tahun melakukan praktek, ia tidak meragukan kesehatan mental John dan John adalah orang yang diklaimnya sebagai Tuhan.
Kemarin di pasar dekat rumah, saya melihat selebarannya ditempel di sebuah papan iklan. Selebaran itu adalah sebuah undangan untuk menghadiri konferensinya, yang bertuliskan:
“John de Ruiter: Master transformasi; perwujudan ide dan kualitas yang hidup dan pengajar Kebenaran. “
Dan:
“Melalui esensi yang adalah Kebenaran hidup yang memancar dari perkataannya dan dari kehadirannya, John De Ruiter membangkitkan apa yang menjadi kerinduan hati kita yang sangat dalam…”
Lihat web site-nya http://www.johnderuiter.com/
Nabi-nabi, utusan-utusan dan mesias-mesias yang mengklaim diri sendiri seperti ini, mengemukakan gagasan-gagasan yang masuk akal dan sudah diketahui dan diterima orang, atau memberikan frase-frase kosong yang pada awalnya kelihatan seperti mempunyai makna yang dalam.
De Ruiter mengatakan, “Kebenaran dapat diketahui tanpa pembatasan, namun demikian hanya kejujuran melalui keterbukaan dan kelembutan hatilah yang menyatakannya”. Ini omong kosong. Kebenaran adalah (keberadaan) menjadi faktual. Kebenaran tidak berkaitan dengan keterbukaan dan kelembutan hati; Kebenaran sangat berkaitan dengan meragukan, dengan pemikiran rasional dan fakta-fakta. Namun, sekalipun pengajaran-pengajarannya gila dan sama sekali tidak menarik, masih ada orang-orang idiot yang mengikutinya secara buta dan menyebut orang gila ini “master transformasi”. Mereka terpesona oleh frase-frase menipu dan dangkal seperti yang disebut di atas.
John de Ruiter adalah orang gila yang dianggap oleh para pengikutnya sebagai orang yang lebih hebat daripada Yesus.
Bagi mereka yang tidak dapat melihat orang yang terganggu mentalnya ini di balik tatapan matanya, sebuah ulasan singkat terhadap tulisan-tulisan John De Ruiter mengungkapkan kekacauan dan inkoherensi pemikiran-pemikirannya. Kata-katanya hanya merupakan pernyataan-pernyataan tautologis dan ucapan-ucapan kosong, yang membiarkan para pendengarnya mencari-cari apa artinya, sementara pengosongan kata-kata seperti “Kebenaran” dan “kesadaran batin” sesungguhnya mengungkapkan bahwa sesuatu yang mempunyai makna yang dalam sedang dikatakan, penuh dengan makna hingga gagal dimengerti para pendengarnya. Namun demikian, setelah membaca beberapa pidatonya, setelah memperhatikan kalimat-kalimat pendeknya yang monoton, dan merenungkan isinya, orang akan mendapati bahwa tidak ada apapun yang dapat dipelajari dari semua itu.
Frase-frase ringkas dan asertif De Ruiter mempunyai kemiripan yang aneh dan sulit dijelaskan dengan ayat-ayat Qur’an, dan boleh jadi mereka yang menganggap Qur’an adalah sebuah mujizat akan mendapati bahwa tulisan-tulisan De Ruiter yang tidak menunjukkan pemikiran-pemikiran yang cerdas mirip dengan mereka.
Saya memperhatikan foto salah satu konferensi De Ruiter dan melihat para pesertanya kebanyakan adalah orang-orang kelas menengah yang berpakaian baik, kemungkinan besar mempunyai gelar sarjana. Saya bertanya-tanya, apakah yang dilihat mereka dalam diri orang yang terganggu mentalnya ini? Mengapa begitu banyak orang yang berpendidikan dan “kelihatannya cerdas” sangat ingin menyerahkan kecerdasan mereka kepada penipu-penipu seperti John De Ruiter dan peniru-peniru seperti dia?
Nampaknya orang sedang mencari Kebenaran dan tuntunan di semua tempat yang salah. Bagaimanapun, kita percaya bahwa tidak seorangpun dapat mengatakan kepada kita apa yang harus kita lakukan dan jalur apa yang harus kita ambil, menjauhkan kita dari mengambil keputusan-keputusan yang bertanggung-jawab. Kita memberi makan jaringan industri cenayang jutaan dollar dalam pencarian diri dan mendanai industri religius jutaan dollar dalam pengharapan akan keselamatan. Kita mencari peluru-peluru ajaib; kita percaya pada peri-peri, malaikat-malaikat dan hantu-hantu. Kita mengikuti para Guru dan nabi-nabi karena kita bersedia mengambil tanggung-jawab hidup kita ke dalam tangan kita sendiri, berpikir dengan otak kita sendiri dan hidup dengan kesadaran nurani.
Apabila ada orang-orang yang ingin menjadi pengikut, muncullah orang-orang yang kemudian mengklaim diri sebagai pemimpin. Ketika orang berpikir seperti domba, akan ada serigala yang bersikap bagai gembala. Ketika kita bersedia memberi tumpangan gratis, akan muncul orang-orang yang ingin menunggangi kita.
Demikianlah aliran-aliran sesat dibentuk. Aliran sesat menjadi agama ketika nabi-nabi dan Guru-guru yang memproklamirkan diri sendiri itu wafat. Setelah kematian mereka, para pengikut mereka membuat mitos-mitos dan legenda-legenda, menceritakan mujizat-mujizat mereka, dan menggambarkan mereka sebagai dewa dan manusia setengah dewa. Demikianlah ribuan hadith diciptakan, mengaitkan Muhammad dengan mujizat-mujizat, walaupun dalam Qur’an dengan jelas ia mengatakan bahwa ia tidak dapat membuat mujizat.
Dongeng-dongeng ini diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya dan akhirnya waktu mensahkan kredibilitasnya hingga semua orang percaya pada dongeng-dongeng tersebut dan memandangnya sebagai warisan kuno mereka, dan penerimaan universal mereka sebagai bukti otentisitas dan kebenaran klaim para nabi mereka.
Adakah orang yang benar-benar dapat mengatakan pada kita bagaimana cara menemukan kebenaran? Adakah agama yang dapat membawa kita kepada keselamatan?
Sudah tentu kebenaran itu satu dan bersifat absolut. Kebenaran tidak berubah, abadi dan besar. Jika anda percaya kepada Tuhan, apapun definisi anda mengenai Tuhan, anda percaya bahwa Tuhan adalah Kebenaran Absolut. Pertanyaannya adalah apakah manusia dengan intelektualitasnya yang terbatas dapat memahami Yang Absolut? Dapatkah yang kecil mencakup yang besar? Dapatkah sebuah cangkir memuat seisi lautan?
Jika saya menyadari keterbatasan kapasitas saya untuk mengerti, saya menyadari ketidaktahuan saya. Saya tahu bahwa saya tidak tahu. Boleh jadi kebenaran itu satu dan besar, tapi dapatkah saya memahaminya? Tentu saja tidak! Namun hal ini tidak berarti bahwa saya harus berhenti mencari. Agar dapat mengerti, saya harus bertanya, saya harus bersikap terbuka dan tidak menghakimi, tapi juga saya harus menyadari bahwa saya tidak akan pernah dapat menemukan keseluruhan kebenaran karena kebenaran itu besar dan saya tidak.
Untuk mencapai tingkat keterbukaan ini, orang harus menyadari bahwa pikiran-pikiran dan keyakinan-keyakinannya sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan lingkungannya. Apa yang sekarang kita percayai adalah hasil pembelajaran kita pada masa lalu. Oleh karena setiap hari kita mempelajari sesuatu yang baru, pemahaman kita berkembang dan oleh karena itu menjadi berbeda. Heraclitus pernah berkata, anda tidak dapat menyeberangi sungai yang sama dua kali, karena kali berikutnya airnya tidak sama lagi dan anda pun harus berubah. Saat kita berubah, keyakinan kita berubah pula. Ini terjadi secara bertahap dan tidak disadari, sekalipun dengan sadar kita menolak perubahan tersebut. Selama masa hidup kita, kita senantiasa berubah dan bersamaan dengan itu pandangan-pandangan kita berubah secara simultan.
Ketika saya mengetahui bahwa perubahan bersifat konstan, saya tidak perlu mempertahankan keyakinan saya dengan gigi dan kuku. Saya tahu semua itu akan berubah juga. Saya jadi tertahan. Saya tidak akan berusaha untuk memberlakukannya pada orang lain juga tidak berusaha menguliahi mereka. Saya tidak akan berusaha membawa orang lain ke jalur yang benar karena saya akan menyadari bahwa kebenaran itu tidak berjalur. Kebenaran bukanlah sesuatu yang dapat anda jangkau atau mengerti. Bukan pula sebuah destinasi. Tak seorangpun dapat membawa anda kepadanya karena kebenaran bukanlah sebuah tempat. Tak seorangpun dapat menunjukkannya kepada anda karena ia bukan sebuah benda.
Proses menemukan kebenaran tidak sama dengan eksperimen-eksperimen yang dilakukan oleh para ilmuwan untuk memahami bagaimana segala sesuatunya bekerja. Eksperimen dimulai dengan membuat teori-teori, tetapi bersedia untuk meninggalkannya saat terbukti teori itu salah. Inilah pendekatan ilmiah.
Galileo meragukan gagasan yang banyak diterima waktu itu mengenai alam semesta yang geosentris. Ia menemukan bahwa kebenaran itu jauh berbeda dari apa yang diyakini secara universal. Banyak orang terpelajar pada masanya menerima keyakinan konvensional itu. Kita mengenangnya dan melupakan mereka. Semua penemuan dibuat setelah meragukan dan mempertanyakan validitas apa yang diyakini khalayak dan keyakinan-keyakinan yang telah teruji dengan waktu.
Realita-realita spiritual tidaklah berbeda dengan realita ilmiah, dan proses meragukan dan mempertanyakan juga harus diterapkan untuk mengungkap misteri-misterinya yang tersembunyi. Kita harus meragukan segala sesuatu, termasuk keyakinan kita sendiri. Ketika kita ragu, kita bertanya, kita belajar dan kita mengubah pikiran kita. Walaupun kita tidak akan pernah dapat mempelajari kebenaran, kita dapat mendekat padanya. Kebenaran tidak dapat dicakup, tidak dalam pikiran dan tentu saja tidak dalam sebuah buku. Bagaimanakah pengetahuan yang besar dapat dimuat dalam beberapa halaman buku?
Apabila kita telah mempelajari sesuatu yang baru, kita tidak meninggalkan keyakinan kita yang terdahulu tetapi pemahaman kita mengenai hal itu berubah. Saya tidak meninggalkan realitas Ilahi. Sama seperti Galileo yang tidak menolak Bumi, melainkan pemahaman orang mengenai Bumi ini. Sebagai contoh, gagasan mengenai Tuhan yang personal yang tidak mempedulikan kita selama jutaan tahun ketika kita sedang menjalani evolusi dan kemudian tiba-tiba ketika kita telah berevolusi dan menjadi manusia, Ia muncul dalam hidup kita, bersembunyi di balik awan kerahasiaan, menceritakan pada kita kisah-kisah yang tidak masuk akal melalui orang-orang yang kurang berpendidikan yang diutus-Nya sebagai utusan, dan menuntut agar kita menyembah-Nya atau memanggang kita dalam kekekalan dalam panggangan kosmis-Nya, sama sekali tidak masuk akal. Kisah-kisah dalam Qur’an adalah absurd. Usaha-usaha menyedihkan para apologis untuk menjelaskan dan membenarkannya adalah aneh. Ajaran agama ini tidak praktis. Ia nampaknya ketinggalan jaman. Definisi mereka tentang Tuhan, dunia berikutnya, dan tujuan penciptaan adalah primitif. Banyak pengajaran sosial mereka keras dan tidak berperikemanusiaan.
Saat agama-agama diuji dengan pemikiran rasional, mereka akan gagal; saya tidak mengatakan bahwa kebenaran ada di suatu tempat yang lain atau bahwa saya telah menemukannya! Hanya seorang penipu atau orang yang bodoh yang membuat klaim seperti itu.
Sudah waktunya kita berhenti melihat pada orang lain untuk mendapatkan tuntunan. Selama orang bersedia dibodohi, akan ada orang yang membodohi mereka. Selama mereka mau menjadi pengikut, mereka tidak akan kekurangan penipu yang akan menyesatkan mereka.
Ragukan segala sesuatu yang dikatakan kepada anda dan anda percayai. Ketika anda meragukan, anda mengosongkan gelas pikiran anda dan menjadi terbuka untuk pengetahuan baru, tetapi jangan memegang teguh pengetahuan itu. Bersikaplah terbuka dan biarkan pemahaman-pemahaman segar meniupkan hidup yang baru ke dalam pikiran anda. Agama-agama menuntut iman yang absolut dan buta. Mereka mengklaim diri sebagai kebenaran tertinggi. Jika anda beranggapan iman lebih tinggi daripada keraguan, anda tidak meragukan. Ketika anda tidak meragukan, anda tidak mencari dan ketika anda tidak mencari anda tidak menemukan.
Intisari pengajaran Krishnamurti tercakup dalam pernyataan yang dibuatnya pada tahun 1929 ketika ia berkata:
‘Kebenaran adalah daratan yang tidak mempunyai jalan’. Manusia tidak dapat datang kepadanya melalui organisasi apapun, pengakuan iman apapun, melalui dogma apapun, imam atau ritual, tidak melalui pengetahuan filosofis atau teknik psikologis. Ia harus menemukannya melalui cermin relasi, melalui pemahaman isi pikirannya sendiri, melalui observasi dan tidak melalui analisa intelektual atau analisa introspektif. Manusia harus membangun dalam dirinya sendiri gambaran-gambaran seperti pagar keamanan – religius, politik, personal. Kesemuanya ini terwujud sebagai simbol-simbol, gagasan dan keyakinan. Beban gambaran-gambaran ini mendominasi pemikiran manusia, hubungannya dan hidupnya sehari-hari. Bayangan-bayangan ini adalah penyebab masalah-masalah kita karena mereka memisahkan manusia dari sesamanya. Persepsi hidupnya dibentuk oleh konsep-konsep yang telah ada dalam pikirannya. Isi nuraninya adalah keseluruhan eksistensinya. Isi ini tidak sama untuk semua manusia. Individualitas adalah nama, bentuk dan budaya dangkal yang didapatnya dari tradisi dan lingkungan. Keunikan manusia tidak terletak pada kedangkalan tapi dalam kebebasan seutuhnya dari isi nuraninya, yang sama bagi semua manusia. Jadi, ia bukanlah seorang individu”.
Jika anda mencari makna hidup, jangan hanya mencarinya dalam agama. Jangan pergi dari satu bidat ke bidat lainnya atau dari satu Guru ke Guru berikutnya. Anda dapat menghabiskan seluruh hidup anda untuk kekekalan dan tidak mendapatkan apapun kecuali kekecewaan dan angan-angan. Melainkan berusahalah untuk mengabdi pada kemanusiaan. Anda akan mendapatkan “makna” dalam kasih anda kepada sesama manusia. Anda dapat mengalami Tuhan ketika anda menolong orang yang membutuhkan pertolongan anda. Satu-satunya yang berarti adalah kasih. Kasih itu absolut dan riil. Semua yang lain hanyalah angan-angan, imajinasi manusia dan kesalahan yang kita buat sendiri.
Juli 2001
Saya menerima surel ini dari seorang pengikut John De Ruiter. Saya membaginya dengan anda dengan harapan ini akan mendorong kita mempertanyakan sistem keyakinan kita dan membuat kita berpikir.
Ali yang baik
Mungkin anda tidak tahu, tapi sudah menjadi rahasia umum bahwa Krishnamurti juga tidur dengan para pengikutnya. Mungkinkah ekspresi seksual memiliki makna yang berbeda untuk orang yang telah melepaskan semua keterikatan dan kebutuhan? Ketika anda menemukan Kebenaran dalam dirimu sendiri, segala macam hasrat dan kebutuhan tidak lagi menguasaimu, tapi semata-mata hanya menjadi suatu ekspresi natural tubuh atau kendaraan… seperti makan atau tidur tanpa makna yang lebih mendalam, tanpa dukungan narsistik untuk ego anda. Cobalah membaca beberapa pengajaran John dan anda akan menemukan banyak kebenaran yang sama yang telah disampaikan oleh para nabi dan pengajar-pengajar (termasuk Krishnamurti) sepanjang masa. Lagipula, saya setuju dengan pendapat anda mengenai orang terikat dengan para Guru. Itu hanya sebuah ekspresi keyakinan yang masih mereka miliki mengenai diri mereka sendiri sebagai manusia kecil yang lemah dengan sebuah kisah yang mendefinisikan diri mereka. Tetapi mungkin mereka perlu percaya kepada sesuatu di luar diri mereka hingga mereka dapat menemukannya di dalam diri. Mungkin Guru hanyalah menjadi cermin yang memantulkan kebenaran batin kembali kepada mereka. Dan mereka akan memerlukannya sampai mereka tidak … saya tidak melihat apakah itu sesuatu yang merugikan.
Damai…
Thomas D.
Lihat bagaimana iman yang salah merusak otak manusia? Karl Marx mengatakan agama adalah candu masyarakat. Ada kebenaran dari pernyataannya itu, kendati tidak sepenuhnya? Lihat bagaimana Thomas membenarkan perbuatan-perbuatan ketidaksetiaan yang memalukan dari seorang yang gila dengan mengatakan “adalah mungkin ekspresi seksual memiliki makna yang berbeda untuk orang yang telah melepaskan semua keterikatan dan kebutuhan”. Bukankah ini cuci otak? Adakah substansi yang lebih potensial daripada iman yang dapat membuat orang serendah itu? Orang ini sangat tidak mampu melihat bahwa Gurunya adalah seorang pesakitan dan gila yang tidak mempunyai kontrol atas insting kebinatangannya. Ia melecehkan kepercayaan para pengikutnya yang telah dicuci otaknya dan mengambil keuntungan dari sikap mereka yang mudah percaya. Kebodohan pria malang ini terlihat jelas bagi siapapun yang punya otak, namun ia tidak mampu melihat kebodohannya sendiri. Mengapa? Karena ia seorang yang beriman!
Saya memuat surel ini disini untuk menunjukkan pada anda bagaimana orang dapat percaya pada hal-hal yang paling absurd dan masih yakin ia telah menemukan kebenaran. Mungkinkah kita semua juga “percaya” dan mengikuti orang lain untuk mendapat tuntunan; sebenarnya telah dicuci otak seperti teman kita Thomas yang malang?
Jika anda adalah orang Muslim, ingatlah bahwa Muhammad juga melakukan hubungan seks dengan sejumlah wanita yang jauh lebih muda darinya. Ingatlah ia meniduri Aisha anak perempuan berusia 9 tahun, putri dari pengikutnya Abu Bakr yang sudah dicuci otaknya. Ingatlah ia membunuh orang banyak dan mengambil properti mereka sebagai rampasan perang dan membagikan istri-istri dan anak-anak mereka sebagai budak dan budak seks.
Sama seperti Thomas, alih-alih merasa jijik dengan ketidakpatutan dan nafsu John De Ruiter, ia berapologi untuk John dan beranggapan bahwa John adalah sesuatu yang ilahi, orang Muslim membaca kegilaan Muhammad dan tidak melihat hal itu sebagai masalah.
Pencucian otak ini tidak hanya dialami para pengikut De Ruiter dan Muhammad. Para pengikut semua agama mempunyai keyakinan bodoh mereka sehingga mereka tidak dapat melihat. Orang-orang ini dapat melihat dengan jelas kesalahan-kesalahan umat agama lain tapi tidak dapat melihat kesalahan mereka sendiri.
Tidakkah kita seharusnya bertanya pada diri sendiri apakah kita juga telah dicuci otak seperti Thomas? Tidakkah kita percaya pada ide-ide gila yang tidak memiliki dukungan ilmiah atau logis? Mengapa kita dapat melihat dengan jelas kesalahan orang lain tapi buta terhadap kekeliruan sendiri? Saya tidak hanya berbicara kepada orang Muslim tetapi kepada semua orang beriman. Orang-orang yang percaya kepada agama apapun harus bertanya pada diri mereka sendiri apakah mereka juga adalah Thomas-Thomas dari agama mereka.
Artikel berikut ini adalah mengenai John De ruiter. Artikel tersebut memberikan pemahaman yang baik mengenai sifat manusia yang mudah percaya dan kerelaan segelintir orang untuk dibodohi. Artikel ini adalah bacaan yang sangat baik bagi mereka yang bertanya-tanya, mengapa orang-orang mengikuti Muhammad dengan pasrah begitu saja.
http://www.rickross.com/reference/ruiter/ruiter3.html
Sumber: http://indonesian.alisina.org/?p=170
March 22, 2011 at 4:28 am
Bebal!Semua kitab mengaku penganutnya akan masuk surga.Kitab mana yang boleh dipercayai?Kitab yang mengatakan nabi berzinah atau kitab yang mengatakan nabi itu suci.
March 22, 2011 at 2:58 pm
@abugil
semua agama ya jamin pemeluknya yang taat masuk surga gil, tapi masalahnya gama mana yang benar?
June 7, 2011 at 7:19 am
Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: “Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. Injil Matius 10:5-6
nah lu bukan domba israel yang ilang, berarti li bakalan jadi sate panggang di neraka gil
March 22, 2011 at 8:31 am
Yang saya ungkapkan semua berdasarkan ayat dari Torat dan Injil karena:
1. Torat dan Injil berisi KEBENARAN.(Qs 2:176)
2. Torat dan Injil harus DIIMANI.(Qs 29:46)
3. Menolak Torat dan Injil->KAFIR.(Qs 5:68)
SAYA ingin ANDA juga slamat masuk SORGA.Amin.
March 22, 2011 at 11:41 am
Torat dan injil itu asalnya benar.Tapi sekarang sudah jadi kitab cabul.Tuhan ganti dengan Al Quran.Kalau mau pegang kitab cabul,ya silakan.Silakan masuk neraka selama-lamanya.Torat sudah jadi kitab cabul.Injil sudah jadi kitab syirik.
March 22, 2011 at 1:11 pm
Betul kata mas Ilham, awalnya taurat itu lurus, lalu kemudian pengikutnya ramai menuhankan Uzair, hingga datanglah Nabi Isa meluruskan kembali hukum utama yang pertama. Setelah Nabi Isa diangkat Tuhan, ramai pula pengikutnya menuhankan Isa, hingga datanglah Nabi Muhammad SAW meluruskan kembali hukum utama yang pertama. Hingga sekarang, tidak dikenal dalam ajaran Islam Tuhan yang lain selain ALLAH, tidak ada nabi atau manusia yang dipertuhan selain ALLAH. Ini menunjukan petunjuk ALLAH sudah final. Nabi isa kelak turun menjelang kiamat untuk membereskan manusia yang masih tetap membandel mempertuhankan selain ALLAH.
March 22, 2011 at 9:10 am
PRO: SOMEONE #82; #83.
Someone bilang:”Ismail” keturunan “Ibrohim”.
Kitab Suci mencatat:”Keturunan Abraham itu lewat Ishak”.(Kej 21:12)
Someone bilang:”WAHAI DOMBA BERTOBATLAH DARI PERBUATAN DOSA”.
Jawab saya:”Sudah lama saya bertobat dan menjadi DOMBA YESHUA ikut memberitakan KASIH TUHAN yaitu JALAN KESLAMATAN.”.
March 22, 2011 at 1:20 pm
Abugil bilang: “Kitab suci mencatat keturunan Abraham itu lewat Ishak”
Jawab saya: Abraham punya empat istri, dari istrinya Abraham punya anak. Ishak hanya salah satu keturunannya saja. Ini yang dicatat sejarah.
Anda bilang bahwa anda sudah bertaubat.
Jawab saya: Berarti menyebarkan berita bohong merupakan jalan kebenaran karena si penyebar berita bohong (anda) telah dalam keadaan bertaubat dan menjadi DOMBA YESHUA. Pantas saja Paulus mengaku di dalam alKitab sebagai tukang bohong, jadinya domba-domba ini ikut juga berbohong, ikut-ikutan menyebarkan berita bohong (bergosip) karena menyangka berbohong adalah jalan kebenaran.
WAHAI DOMBA, JADI TUKANG GOSIPLAH ENGKAU, INILAH JALAN KASIH TUHAN DAN KESELAMATAN …. Anda dan jemaat anda memang pelanggan Infotainment, hahahaha …
March 22, 2011 at 1:35 pm
Menjadi muslim itu adahal hal yg memalukan, menjijikan. Tidak ada namanya Muslim yang baik. Yang ada hanya muslim yang tidak tahu dan muslim yang jahat. Siapapun yang baca artikel ini dan masuk ke situs ini, tidak bisa lagi mengaku tidak tahu. Kalau Muslim sudah tahu kenyataan ini dan masih juga bersikeras utk tetap sbg muslim, dia bukan lagi orang yang baik.
Tidak ada manusia yang baik yg masih sudi disebut muslim setelah tahu kenyataan tentang Muhammad. Muslim yang tidak tahu adalah mereka yang tidak mengetahui kenyataan. Dengan kebenaran, kita akan memisahkan baik dari jahat seperti memisahkan gandum dari ilalang.
Karena mayoritas muslim adalah muslim yang tidak tahu, saya berharap bahwa begitu kebenaran menyebar, jutaan muslim akan murtad meninggalkan kultus kebencian ini. Islam akan menemukan kematiannya dan seperlima dari umat manusia akan dibebaskan. Ini sudah dimulai.
Baca selanjutnya di:
http://indonesia.faithfreedom.org/forum/ali-sina-siapa-yang-pengecut-t20394/
March 22, 2011 at 2:18 pm
@bedeng
klo muslim seperti kata lo, pasti kepala lo udah nggak pada tempatnya lagi. lihat aja, indonesia negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, tapi kenapa hari liburnya malah hari minggu? bukan jum’at
March 22, 2011 at 4:44 pm
Menjadi kristen di situs ini memalukan dan menjijikan. Memalukan karena tuduhan yang dilontarkan terhadap Islam ternyata cuma berita bohong semata. Menjijikan karena sudah tahu berita bohong tapi terus menerus dianggap sebagai kebenaran seakan-akan kebohongan adalah jalan kebenaran Kristen.
March 22, 2011 at 1:39 pm
Muslim = pengecut karena melakukan terorisme dan membunuh orang tak bersalah. Muslim2 spt anda = pengecut karena berdiam diri bengong kosong melompong saat muslim2 lain dan mullah2 menganiaya dan melanggar HAM para murtadin dan minoritas disekitar anda. Anda serta orang2 tua, saudara, istri dan anak2 anda hanya melongok bak kambing, tanpa melakukan apa2.
Muslim = pengecut karena takut mempertanyakan kebohongan Muhammad. Pengecut karena tidak berani berpikir, dan karena–meski tahu islam tidak masuk akal– tetap saja tidak punya nyali utk meragukannya.
Kemampuan terbesar yang dimiliki manusia adalah kemampuan berpikir. Tanpa itu kita tidak lebih dari binatang. Para muslimlah yang tidak punya kemampuan itu, mereka takut memakai otak mereka. Hasilnya sama saja seperti orang yg tidak punya otak. Saya tidak bilang setiap muslim itu berbahaya. Terang saja itu tidak benar karena mayoritas muslim adalah orang2 baik. Saya dibesarkan diantara mereka dan merasakan kebaikan mereka secara langsung. Tapi, semua muslim itu pengecut karena mereka takut pada Gergaji yang disebut Aulloh dan takut utk meragukan. Islam akan jadi tinggal sejarah begitu muslim mulai berani meragukannya.
March 22, 2011 at 2:19 pm
Anda dengan orang kristian ramai-ramai,usir itu Amerika dari Iraq dan Afghanistan.Berhenti membunuh anak-anak muslim.Israel pun suruh keluar dari Palestina.Bisa?Kalau ada orang awam yang mati kerana aksi bom berani oleh umat Islam yang dangkal umat kristen turut sama bertanggungjawab,karena merekalah punca dan biang keldai eh,biang keladi dari segala huru hara yang terjadi di atas dunia selama ini.
March 22, 2011 at 2:26 pm
yang pengecut itu kristen, nggak berani mempertanyakan kebenaran holocaust, udah gitu disuruh bayar ganti rugi nurut aja.
USA nyerang irak dan libya aja rame2 nggak berani sendiri, udah ganti kelamin semua kalee tentaranya
yah kalo ahmadiyah ngaku bukan bagian dari islam selesai masalah. kenapa penyakit dalam tubuh perlu dibuang?/kenapa aliran sesat perlu dibuang?
March 22, 2011 at 4:40 pm
Saya muslim, saya tidak mendatangi anda yang berada di lokasi yang mudah ditemukan berdasarkan protokol internet publik untuk membunuh anda. Saya menghadapi kebodohan anda di situs ini. Demikian pula muslim lainnya. Ini menunjukan bahwa tidak semua muslim itu pengecut seperti yang anda bayangkan. Seandainya semua muslim pengecut, maka pastinya anda sudah sekarat sekarang!
March 22, 2011 at 2:13 pm
NABI SAW bersabda:
1. KAKBAH akan diruntuhkan.(829)
2. MUSLIM akn ikut YAHUDI/NASRANI.(HSB 1968)
IKUT SEKARANG AJA DEH. NGGAK USAH TUNGGU SAMPEK KAKBAH RUNTUH YUK!
March 22, 2011 at 2:22 pm
Inilah Mukjizat terajaib Yesus.Keldai pandai ngarang.
March 22, 2011 at 2:32 pm
PRO: SOMEONE #85
Saya bicara berdasarkan “KEBENARAN” yaitu “FIMAN TUHAN” tapi “Someone” menuduh saya meyebarkan “berita bohong”.
BERARTI someone itu “PEMFITNAH” yg lebih jahat dari “PEMBUNUH”.(Qs 2:191)
March 22, 2011 at 2:44 pm
wihihihi maling teriak maling, tukang kibul nuduh orang lain ngibul
March 22, 2011 at 2:45 pm
Jangan bimbang, selagi ada orang bego ajaran kristian tak kan punah.
March 22, 2011 at 4:54 pm
Betulkan, orang Kristen di situs ini menjijikan. Sudah ketahuan bohongnya masih nolak dikatain pembohong. Pengikut Paulus sejati, perkataannya kayak Paulus banget: “Jika dusta ini menambah kemuliaannya, kenapa saya dipanggil pendusta?” Berdusta memang jalan kebenaran anda … wkwkwkwk
Tidak salah pula saya bilang Kristen di sini memalukan. Saya sudah menjelaskan kepadanya bahwa fitnah dalam QS 2:191 itu maknanya tidak sama dengan fitnah menurut KBBI. Tapi karena bodohnya, dia lupa penjelasan saya dan mengulangi kesalahannya.
Memalukan berikutnya adalah karena kristen di sini cacat konteks. Di lebih dua komentar saya sudah menunjukan berita bohong yang disebarkannya. Dengan menjijikannya dia bilang saya menuduhnya sebagai pembawa berita bohong seakan saya tidak pernah menunjukan kepadanya berita bohong apa yang telah dibawanya.
Anda itu menjijikan dan memalukan!
March 22, 2011 at 5:01 pm
Nih saya kirimkan lagi komentar di mana saya menunjukan bahwa anda itu pembawa berita bohong:
Abugil yang pikun berkata:
OIRUL MAAKIRIIN = PENIPU ULUNG.
Qs 24:11. Ssghnya org2 yg bawa brita bohong itu segolongan dg kamu. Jangan kaukira itu kejahatan tetapi kebaikan bagimu.
BOHONG dan NIPU itu KEBAIKAN dan ALLAH adalah PENGAJARNYA melalui RASULNYA.
WALLAAHU KHOIRUL MAAKIRIIN = dan allah penipu ulung.(Qs 3:54)
Saya jawab:
Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar” (QS 24:11)
Dengan gaya tafsir pake dengkul anda menyimpulkan bahwa kebohongan menurut ayat tersebut adalah kebaikan dari ALLAH, atau dengan kata lain bohong itu baik. Benarkah demikian?
Dalam tafsir Ibnu Katsir disebutkan, “Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu” wahai keluarga Abu Bakar. Kenapa tidak buruk?, karena dengan adanya berita bohong tersebut diperolehlah sejumlah kebaikan, berupa kejujuran perkataan Aisyah yang menolak berita bohong tersebut, kemuliaan yang muncul sebab ALLAH memberi perhatian kepada Aisyah dengan membebaskannya dari tuduhan. Inilah yang dimaksud kebaikan, yakni kebaikan akibat digosipkan, dan bukan kebaikan hasil dari gosip. Setiap orang yang digosipkan, tentu saja mendapat ujian, dan ujian itu baik baginya. Sementara setiap pelaku gosip, tidak ada kebaikan yang diperolehnya dari merusak nama baik orang lain.
Dengan demikian, berbohong itu kebaikan dari ALLAH adalah menurut tafsir anda yang bathil, yang tidak menguasai bahasa dan latar belakang masalah. Sementara berdasarkan tafsir yang kami fahami kesimpulan yang benar adalah bahwa berita bohong itu dapat memberikan kebaikan dari ALLAH bagi mereka yang digosipkan berupa pahala kesabaran dan kejujuran serta kemuliaan saat terbukti kejujuran yang disampaikan adalah benar; Namun yang menyebarkan berita bohong, tidak ada kebaikan sama sekali dari ALLAH. Bahkan ALLAH menganggap penyebar berita bohong layak diazab-Nya, sebagaimana firman-Nya:
“Sekiranya tidak ada kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu semua di dunia dan di akhirat, niscaya kamu ditimpa azab yang besar, karena pembicaraan kamu tentang berita bohong itu.” (Ingatlah) di waktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah adalah besar. (QS 24:14-15)
Berkaitan dengan “Wallahu khairul maakirin” dalam ayat berikut:
Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya. (QS 3:54)
Ayat ini berkaitan dengan segolongan bani israil yang berniat menyerang Nabi Isa, mencelakakannya, dan menyalibnya. Tatkala mereka sudah merasa benci terhadap Nabi Isa, mereka mengadu kepada raja mereka yang kafir, ‘Di sana ada seorang laki-laki yang menyesatkan manusia, memalingkan mereka dari menaati raja, dan merusak binatang yang digembalakan, serta diapun anak penzina.”, sambil menunjuk orangnya.
Maka rajapun marah dan mengirim pasukan untuk mengejar Nabi Isa, Setelah mereka mengepung rumahnya dan mereka beranggapan mereka akan berhasil menangkapnya, maka ALLAH menyelamatkan Nabi Isa dari kepungan mereka, mengangkatnya ke langit, serta menyerupakan salah seorang pengepung (Yudas) degan Nabi Isa sehingga diyakini oleh mereka sebagai Isa yang sebenarnya. Maka mereka pun menangkap, menyksa, menyalib, dan memakukan pasak di kepalanya. Yang demikian ini merupakan tipu daya ALLAH terhadap mereka.
APA TUHAN YANG MENIPU MUSUH NABI ISA DIANGGAP RENDAH DERAJATNYA?
Dengan kemampuan ALLAH seperti ini, muslim merasa aman, karena ALLAH sanggup menipu anda yang hendak menyebarkan berita bohong tentang Islam. Wajar saja anda yang ingin agar orang menerima dan menyebarkan berita bohong yang anda bawa berkata: “YANG PENTING jangan sampai ANDA YG KETIPU”, soalnya kalau orang menerima dan menyebarkan berita bohong anda, nasibnya akan sama dengan anda, yakni ditipu oleh ALLAH, sehingga bukan malah Islam menjadi terpuruk, malah anda menjadi buruk dan Islam semakin terang.
Jika anda menyebarkan berita bohong, maka saya dan muslim lainnya tidak akan menjawab. Jika saya dan muslim lainnya tidak menjawab, maka akan banyak orang yang menganggap berita bohong itu benar. Tapi berita bohong ini memberi kebaikan bagi kami, sehingga kami bicara jujur tentang Islam, hingga setiap orang melihat kokohnya argumentasi kami dan rapuhnya argumentasi kalian, lalu Islampun difahami lebih mendalam oleh setiap orang, dan berita bohong itu lambat laun dianggap sebagai berita basi, yang diulang-ulang tanpa malu, dan orang bosan mendengarnya karena muslim telah menyatakan jawabannya yang tidak dapat dibantah. Inilah tipu daya ALLAH bagi kalian, wahai pembawa berita bohong.
“Sekiranya tidak ada kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu semua di dunia dan di akhirat, niscaya kamu ditimpa azab yang besar, karena pembicaraan kamu tentang berita bohong itu.” (Ingatlah) di waktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah adalah besar. (QS 24:14-15)
CATAT BAIK-BAIK, MENURUT ISLAM GOSIP ITU MENDATANGKAN KEBAIKAN BAGI MEREKA YANG DIGOSIPKAN, DAN MENDATANGKAN KEHINAAN BAGI PARA PENYEBAR GOSIP. JADI TINGGALKANLAH GOSIP. DAN ANDA SEBAGAI PENYEBAR BERITA BOHONG TENTANG ALLAH SERTA RASUL DAN AGAMA-NYA, BUKANLAH KEBAIKAN YANG ANDA DAPATKAN, MELAINKAN KEHINAAN, JIKA ANDA MENYADARINYA. TINGGALKANLAH !!!
Semoga penjelasan kami memberi anda pencerahan, amien.
March 22, 2011 at 2:56 pm
Qur’an dipenuhi ayat-ayat yang mengajarkan untuk membunuh orang-orang yang tidak beriman dan bagaimana Allah akan menyiksa mereka setelah mereka mati. Tidak ada ajaran mengenai moralitas, keadilan, kejujuran, atau kasih. Satu-satunya pesan di dalam Qur’an adalah agar percaya kepada Allah dan utusan-Nya. Qur’an membujuk orang dengan pahala berupa hubungan seks yang tidak terbatas di surga dan mengancam orang dengan api neraka yang menyambar-nyambar. Ketika Qur’an berbicara tentang kebenaran, itu bukanlah kebenaran seperti yang kita pahami, melainkan percaya pada Allah dan utusan-Nya. Seorang Muslim dapat menjadi seorang pembunuh dan membunuh seorang non-Muslim, dan dapat tetap menjadi seorang yang benar. Perbuatan-perbuatan yang baik adalah nomor dua. Percaya pada Allah dan utusan-Nya adalah tujuan utama dalam kehidupan.
Setelah membaca Qur’an saya menjadi sangat tertekan. Sulit bagi saya untuk menerima semuanya itu. Pada awalnya saya menyangkalinya dan mencoba mencari makna yang lebih dalam dari ayat-ayat Qur’an yang kejam ini, namun semuanya sia-sia. Tidak ada kesalahpahaman dalam hal ini! Qur’an sangatlah tidak manusiawi. Sudah barang tentu Qur’an mengandung banyak penyesatan ilmiah dan absurditas, tetapi itu bukanlah hal yang sangat mengganggu saya. Kekejaman dalam kitab inilah yang sangat menohok saya dan mengguncangkan dasar iman saya.
Setelah pengalaman pahit saya dengan Qur’an, saya mendapati diri saya berkelana di jalan yang menyakitkan dan penuh dengan siksaan. Saya ditendang keluar dari taman indah ketidakpedulian, dimana semua pertanyaan saya terjawab. Disana saya tidak perlu berpikir. Apa yang harus saya lakukan hanyalah percaya. Kini, pintu masuk ke taman itu telah tertutup untukku selamanya. Saya telah melakukan dosa yang sangat keji, yaitu: berpikir. Saya telah makan dari pohon pengetahuan yang terlarang, dan mata saya telah dibukakan. Saya dapat melihat ketidakbenaran dari semuanya itu dan ketelanjangan saya sendiri. Saya tahu saya tidak lagi diperbolehkan memasuki “surga ketidakpedulian” itu. Sekali anda mulai berpikir, anda tidak boleh ada disana lagi. Hanya ada satu jalan untuk saya: terus maju.
Baca selanjutnya di:
http://indonesian.alisina.org/?page_id=177
March 22, 2011 at 3:11 pm
ayat yang mane buk?bagaimana dengan ajaran belah perut wanita hamil di alkitab ente buk?
March 23, 2011 at 4:57 pm
Mari kita lihat, betapa pendustanya si Odong2 ini.
Odong2 berkata, “Qur’an dipenuhi ayat-ayat yang mengajarkan untuk membunuh orang-orang yang tidak beriman”
Odong2 memang tukang bohong. Faktanya, orang kafir yang disuruh dibunuh adalah mereka yang hendak membunuh muslim dan merampas kemerdekaan beragama muslim. Sementara orang kafir yang tidak memerangi muslim, tidaklah muslim membunuhnya. Bagaimana muslim membunuh kafir yang tidak memerangi, sementara orang kafir yang memerangi saja tidak dibunuh jika mereka berhenti memerangi muslim.
Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); dan fitnah117 itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikanlah balasan bagi orang-orang kafir. Kemudian jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim. (QS 2:190-192)
Peperangan seperti ini dikenal dalam sejarah agama.
Lalu Musa menyuruh mereka untuk berperang, seribu orang dari tiap-tiap suku, bersama-sama dengan Pinehas, anak imam Eleazar, untuk berperang, dengan membawa perkakas tempat kudus dan nafiri-nafiri pemberi tanda semboyan. Kemudian berperanglah mereka melawan Midian, seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa, lalu membunuh semua laki-laki mereka. Selain dari orang-orang yang mati terbunuh itu, merekapun membunuh juga raja-raja Midian, yakni Ewi, Rekem, Zur, Hur dan Reba, kelima raja Midian, juga Bileam bin Beor dibunuh mereka dengan pedang. Kemudian Israel menawan perempuan-perempuan Midian dan anak-anak mereka; juga segala hewan, segala ternak dan segenap kekayaan mereka dijarah, dan segala kota kediaman serta segala tempat perkemahan mereka dibakar. Kemudian diambillah seluruh jarahan dan seluruh rampasan berupa manusia dan hewan itu, dan dibawalah orang-orang tawanan, rampasan dan jarahan itu kepada Musa dan imam Eleazar dan kepada umat Israel, ke tempat perkemahan di dataran Moab yang di tepi sungai Yordan dekat Yerikho. Lalu pergilah Musa dan imam Eleazar dan semua pemimpin umat itu sampai ke luar tempat perkemahan untuk menyongsong mereka. Maka gusarlah Musa kepada para pemimpin tentara itu, kepada para kepala pasukan seribu dan para kepala pasukan seratus, yang pulang dari peperangan, dan Musa berkata kepada mereka: “Kamu biarkankah semua perempuan hidup? Bukankah perempuan-perempuan ini, atas nasihat Bileam, menjadi sebabnya orang Israel berubah setia terhadap TUHAN dalam hal Peor, sehingga tulah turun ke antara umat TUHAN. Maka sekarang bunuhlah semua laki-laki di antara anak-anak mereka, dan juga semua perempuan yang pernah bersetubuh dengan laki-laki haruslah kamu bunuh. Tetapi semua orang muda di antara perempuan yang belum pernah bersetubuh dengan laki-laki haruslah kamu biarkan hidup bagimu. (Bilangan 31:6-18)
Odong2 berkata, “Qur’an dipenuhi ayat-ayat bagaimana Allah akan menyiksa mereka setelah mereka mati.”
Untuk perkataan ini Odong2 berkata benar, mereka yang berpaling dari segala perkataan Rasul akan di siksa. Siapapun yang berpaling seruan Musa pada masanya, maka dia akan disiksa. Siapapun yang berpaling dari seruan Isa pada masanya, maka dia akan disiksa. Dan siapapn yang berpaling dari seruan Muhammad pada masanya hingga kiamat, maka dia akan disiksa.
Alangkah buruknya (hasil perbuatan) mereka yang menjual dirinya sendiri dengan kekafiran kepada apa yang telah diturunkan Allah, karena dengki bahwa Allah menurunkan karunia-Nya {71} kepada siapa yang dikehendaki-Nya diantara hamba-hamba-Nya. Karena itu mereka mendapat murka sesudah (mendapat) kemurkaan {72}. Dan untuk orang-orang kafir siksaan yang menghinakan. (QS 2:90)
Siksa bagi orang kafir juga terdapat dalam alKitab:
Dan seorang malaikat lain, malaikat ketiga, menyusul mereka, dan berkata dengan suara nyaring: “Jikalau seorang menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya atau pada tangannya, maka ia akan minum dari anggur murka Allah, yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di depan mata Anak Domba. Maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak henti-hentinya disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda namanya.” (Wahyu 14:9-11)
Odong2 berkata, “Qur’an tidak ada ajaran mengenai moralitas”
Odong2 memang tukang bohong. Faktanya, alQuran mengajarkan moralitas:
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. ( QS 17:32) ] Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman. Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas oran-orang yang mu’min. (QS 24:2-3)
Ajaran moral seperti ini dan hukumannya ada dalam alKitab
Jangan berzinah (Keluaran 20:14). Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. (Matius 5:27-28) Siapa melakukan zinah tidak berakal budi; orang yang berbuat demikian merusak diri. (Amsal 6:32) Bila seorang laki-laki berzinah dengan isteri orang lain, yakni berzinah dengan isteri sesamanya manusia, pastilah keduanya dihukum mati, baik laki-laki maupun perempuan yang berzinah itu.(Imamat 20:10) Mereka menajiskan diri dengan apa yang mereka lakukan, dan berzinah dalam perbuatan-perbuatan mereka (Mazmur 106:39)
Hanya saja sayangnya, ayat berikut ini membukakan peluang seks pra nikah (zina):
Apabila seseorang bertemu dengan seorang gadis, yang masih perawan dan belum bertunangan, memaksa gadis itu tidur dengan dia, dan keduanya kedapatan–maka haruslah laki-laki yang sudah tidur dengan gadis itu memberikan lima puluh syikal perak kepada ayah gadis itu, dan gadis itu haruslah menjadi isterinya, sebab laki-laki itu telah memperkosa dia; selama hidupnya tidak boleh laki-laki itu menyuruh dia pergi. (Ulangan 22:28-29)
Odong2 berkata, “Qur’an tidak ada ajaran mengenai keadilan, kejujuran, atau kasih.”
Odong2 memang tukang bohong. Faktanya, alQuran mengajarkan keadilan dan kejujuran:
Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS 5:8)
Faktanya alQuran menjelaskan Muhammad SAW adalah Rasul pengasih:
Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. (QS 9:128)
alQuran mengajarkan kasih kepada umatnya:
Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”. ( QS17:24)
Allah sendiri yang menanamkan rasa kasih sayang di dalam diri mereka:
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah Yang Maha Pemurah {911} akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang. (QS19:96)
Allah lah yang mengaruniakan kasih sayang kepada suami dan istri:
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (QS30:21)
Bahkan komentar saya dan muslim lainnya kepada anda dan golongan anda di situs ini dilakukan semata karena kasih sayang dalam kekeluargaan (seketurunan Adam), bukan karena kami terusik dengan berita bohong yang anda sampaikan yang sama sekali tidak akan melenyapkan cahaya kebenaran Islam, dan bukan pula kami dibayar untuk melakukannya.
Katakanlah: “Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upahpun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan”. Dan siapa yang mengerjakan kebaikan akan Kami tambahkan baginya kebaikan pada kebaikannya itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri (QS 42:23)
Apakah anda menyebarkan berita bohong ini karena kasih sayang dalam kekeluargaan? Apakah benar tidak ada satu lembagapun yang membayar anda untuk membawa berita bohong tentang Islam? Sungguh tidak ada Kasih sayang dalam kekeluargaan jika anda membawa berita bohong dan dibayar untuk melakukannya.
March 22, 2011 at 3:26 pm
HARI PENGHAKIMAN
Orang Muslim percaya bahwa ketika seseorang meninggal dunia, ada dua malaikat yaitu Nakeer dan Munkar yang akan mengunjunginya di dalam kuburnya. Mereka akan menanyai orang itu mengenai imannya (lihat: about). Jika ia adalah orang yang beriman, kuburnya akan diperlebar sekitar 14,17 meter persegi, dan akan diberi penerangan. Kemudian ia disuruh tidur seperti seorang pengantin pria hingga Hari Kebangkitan, dimana saat itu Allah akan membangkitkannya dan memberinya pahala. Jika didapati ternyata ia adalah orang yang “munafik” atau seorang yang tidak beriman), maka kedua malaikat itu akan memerintahkan kuburnya untuk mengecil agar ia terhimpit hingga tulang-tulang rusuknya hancur.
Perhatikan bahwa perbuatan-perbuatan orang itu tidak diperhitungkan. Yang penting hanyalah apakah ia percaya kepada Muhammad atau tidak. Hanya itulah yang diinginkan Muhammad. Ia ingin agar orang percaya kepadanya. Hanya itulah satu-satunya tujuannya.
Baca selanjutnya di:
http://indonesian.alisina.org/?p=152
March 22, 2011 at 6:01 pm
Udah gak boleh jawab,lari ke HARI PENGHAKIMAN.Dasar keldai!!!
March 23, 2011 at 2:49 am
PADA HARI PENGHAKIMAN siapa yg jadi HAKIMNYA?
RASULULLOH bilang:
“Walladhii nafsi biyadihi layusykanna anyanzila fiikumubnu maryama hakamaan muqsithaan”.(HSB 1090)
“Demi Allah yg diriku dlm tangan-Nya! Ssghnya akn turun kpdmu Ibnu Maryam menjadi Hakim yg Adil”.
Isabnu Maryam = Yesus = Yeshua.
HATI-HATI JANGAN MENENTANG YESHUA. AMIN.
March 23, 2011 at 4:45 am
Yeshua yang anda bangga-banggakan itulah dajjal yang bermata satu.Nabi Isa akan turun kedunia untuk membunuh dajal dan menghakimi orang -orang yang menuhankan dirinya.
March 23, 2011 at 5:02 pm
Tidak nyambung Gil! Hari penghakiman itu di akhirat setelah kiamat, lah Anak Mariam itu turunnya ke dunia menjelang kiamat.
Saya berberkata kepada anda:
HATI-HATI JANGAN MENENTANG ISA. AMIN
Karena siapa yang menentang Isa dengan mempertuhankan dirinya, maka pada saat dia turun, semua salib dipatahkan, semua penyembahnya dihinakan.
March 23, 2011 at 6:07 am
JANGAN NGACAK AH! Di mana tertulisnya bhw Yeshua itu dajjal bermata satu?
KALUK anda nggak bisa nunjukin ayatnya berarti
anda adalah Pemfitnah yg lebih jahat dari Pembunuh.(Qs 2:191)
March 23, 2011 at 5:05 pm
Wkwkwwk … Ilham othmani itu menyembah Tuhan tanpa sekutu (hanif). Sementara anda menyembah tuhan yang memiliki sekutu (musyrik). Yang lebih tepat disebut tukang fitnah (musyrik) itu anda, anda adalah pemitnah yg lebih jahat dari Pembunuh (QS 2:191)
March 23, 2011 at 9:51 pm
ilham othmany mana jawabmu? saya tunggu.
March 24, 2011 at 2:49 am
Pada satu ketika, Rasulullah s.a.w telah bangun di kalangan orang ramai, dan telah menyebut tentang kebesaran Allah s.w.t dengan selayaknya, dan menyebutkan tentang perihal Dajjal Al- Masih dengan sabdanya: ” Daku memberi amaran kepada kamu tentangnya yakni Dajjal dan tiada satu nabi pun yang tidak memberi amaran kepada umatnya tentang Dajjal. Nabi Nuh telah memberi amaran kepada kaumnya tentangnya, tetapi daku memberitahu kamu satu kenyataan yang tiada seorang Nabi pun yang tidak mengingatkan kaumnya. Kamu haruslah ketahui bahawa ia adalah bermata satu dan Allah tidak bermata satu.” Asal hadis ini telah diriwayatkan oleh Al-Bukhari, di atas autoriti Salim.
( Hadis Sahih yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari, Jilid 3, Musnad Ahmad 57, 1353-1355 dan Muslim, 2930-2931).
Muslim juga telah meriwayatkan Hadis Ubaidullah Ibnu Umar Al Amiri di atas autoriti Nafi’, di atas autoriti Ibnu Umar bahawa Rasulullah menyebutkan Dajjal di hadapan orang ramai bersabda: ” Allah s.w.t tidak bermata satu, tetapi Dajjal Al- Masih buta sebelah kanan matanya dan matanya kelihatan seperti buah anggur yang terkeluar.”
( Hadis sahih yang diriwayatkan oleh Muslim, ms. 2247-2248 dan Al Bukhari, Musnad Ahmad, 3439-7123).
“Dajjal akan diikuti oleh 70,000 Yahudi dari Isfahan, mereka memakai (jubah) al-Tayalisah (Persian shawls – jubah orang-orang Parsi (Syiah hari ini) yang tidak berjahit), .” [ rujuk Sahih Muslim]
Nubuat di atas konsisten dengan Kepercayaan orang Yahudi tentang personaliti yang disebut-sebut akan muncul di akhir zaman:
Kedatangan Nabi atau Raja Bani Israel di akhir zaman yang dikenali al-Masih
Al-Masih ini didakwa akan mewujudkan Kerajaan Tuhan di dunia atau ‘Kingdom of God on Earth’ dan membinasakan semua agama lain
Penduduk kerajaan Tuhan di Dunia adalah semata-mata bangsa Yahudi yang mengikut agama Judaisme (Kebanyakan anggota Illuminati yang merupakan golongan pemodal elit antarabangsa adalah orang Yahudi yang beraliran mistik Kabbala dan bertuhankan Lucifer. Simbol mewakili Lucifer ialah mata satu yang bermaksud ‘Tuhan Lucifer’ melihat semuanya. Freemasson (kuda tunggangan Illuminati) juga menggunakan simbol mata satu ini. Aliran Yahudi Kabbala mendapat publisiti meluas di media antarabangsa sejak akhir-akhir ini berikutan penganutan bintang terkemuka penuh kontroversi AS, Madonna yang menjadi pengikut setia dan menyebarkan dakyahnya)
Terdapat satu aliran mistikal di kalangan umat Yahudi yang percaya kepada kemunculan Tuhan Lucifer yang bermata Satu. Mempunyai tipu ilusi yang tiada tolok banding (ingat Hollywood dan media maya)
March 24, 2011 at 9:05 am
Mana yg menyebutkan Yeshua adalah Dajjalt bermata satu? Kutunggu jawabmu.
March 24, 2011 at 9:19 am
Sudah jelaskan?Yeshua yang anda tunggu itu akan turun sebagai Tuhan,sementara Isa al masih yang sebenar akan turun sebagai mujaddid( pembaharu semangat beragama di kalangan umat Muhammad).Kami menunggu mujaddid.Anda dan konco-konco(termasuk)Yahudi iluminati menunggu ‘Tuhan’ yang ianya adalah Yeshua.Berarti Yeshua itulah dajjal yang bermata satu yang dimaksudkan oleh hadis di atas.
March 24, 2011 at 9:21 am
Cerdas banget mas Ilham ini ya … salut!
March 24, 2011 at 11:22 am
Ilham…
Komentar elu kacangan mana nggak bisa elu buktiin lagi.
Jawab dong pertanyaan si Abigail, mana ayatnya dalam Quran dan Hadis bahwa Yeshua itu adalah si Dajjal bermata satu???
Kamu itu memang sudah dipastikan untuk menjadi penghuni neraka!
Isi komentar elu bohong semua!!!
March 24, 2011 at 1:57 pm
Odong2…
Komentar elu kacangan mana nggak bisa baca dengan bener lagi.
Coba lihat pertanyaan Abigail:
“Di mana tertulisnya bhw Yeshua itu dajjal bermata satu?”
Apa Abigail menyebutkan bahwa yang tertulis itu harus di alQuran atau Hadits?
Apa tidak baca penjelasan Ilham yang kesimpulan luar biasanya ini berdasarkan hadits tentang turunnya Isa dan fakta mereka yang menunggu Lucifer.
Isi komentar elu ngaco semua!!!
March 24, 2011 at 11:26 am
AKHIRNYA SETELAH DIADILI – AL QURAN PUN AKHIRNYA DIBAKAR
Pastor Terry Jones bertindak sebagai hakim yang menjatuhkan sebuah eksekusi terhadap kitab suci Islam setelah juri menemukan bahwa kitab suci ini bersalah atas kejahatan-kejahatan terhadap kemanusiaan.
Pastor Terry Jones dari the Dove World Outreach Center, menjadi hakim yang mengadili Quran, di gereja the Gainesville – Florida, pada hari Minggu tanggal 20 Maret 2011 (Facebook)
Setelah sebuah pengadilan ‘ecek-ecek/pura-pura’ menemukan bahwa kitab suci Muslim bersalah, akhirnya sebuah kitab Quran pun dibakar di gereja Gainesville, Florida pada hari Minggu tanggal 20 Maret 2011. (CBS News)
Terry Jones, pastor dari the Gainesville, Fla., yang memicu kemarahan di seluruh dunia dengan rencananya untuk membakar sebuah Quran pada tanggal 11 September tahun lalu, mengawasi pembakaran sebuah kitab suci Muslim, setelah sebuah pengadilan ‘ecek-ecek’ menemukan bahwa Quran bersalah atas kejahatan terhadap kemanusiaan.
Pembakaran buku itu adalah bagian dari sebuah aksi yang disebut oleh Jones sebagai International Judge the Koran Day (Hari Mengadili Quran Internasional), yang bisa diakses secara online dan juga dipromosikan di Facebook.
Jones sendiri, sebagai pastor dari the Dove World Outreach Center, memimpin jalannya persidangan pada hari Minggu tanggal 20 Maret 2011 sebagai “hakim”, yang mendengarkan bukti-bukti dan kesaksian terhadap Quran.
Jones, yang berbicara dari sebuah kursi hakim, mengatakan bahwa sama halnya dengan pengadilan Amerika, jika seseorang ditemukan bersalah pasti ada konsekuensinya. “Jika kamu ditemukan bersalah,” katanya, ”jika kamu terbukti melakukan pembunuhan, maka kamu tidak bisa pulang ke rumah. Tak perduli meski kami mengasihimu, jika ibumu mengasihimu, jika ayahmu mengasihimu – kamu tidak bisa pulang ke rumah, sebab kamu telah membunuh seseorang.
“Dan karena hal itu maka kamu akan menghadapi penghukuman. Kamu akan pergi ke penjara. Ada kemungkinan suatu hari nanti kamu akan dieksekusi dengan cara disetrum, atau kamu akan disuntik dengan racun hingga kamu mati,” katanya. “Itulah yang disebut keadilan.”
Dan bagi siapapun yang menyaksikan, kamu bisa saja tidak setuju dengan putusan hakim, kata Jones, “Karena itu yang bisa kamu lakukan adalah menjalankan pengadilanmu sendiri.”
“Juri” membenarkan tuduhan atas kejahatan terhadap kemanusiaan, yang mana Quran dianggap mempromosikan aksi-aksi terorisme, perkosaan dan penganiayaan terhadap orang-orang di seluruh dunia “yang kejahatannya adalah bahwa mereka tidak memeluk Islam”, dan juga kejahatan-kejahatan terhadap wanita, minoritas dan orang-orang Kristen; disamping mempromosikan prasangka dan rasisme.
Jaksa penuntut dalam persidangan ini adalah seorang Kristen yang telah berpaling dari Islam. Seorang Imam dari Dallas, Texas, bertugas sebagai pengacara untuk membela buku ini. Setelah beberapa menit melakukan pertimbangan, juri menyerahkan keputusan mereka kepada Jones yang isinya: Al Quran terbukti bersalah dalam semua tuduhan yang disampaikan.
Sebuah jajak pendapat secara online juga memperkuat pelaksanaan hukuman itu setelah putusan bersalah dijatuhkan. (Pilihannya: Bakar – Dirobek-robek – Ditenggelamkan atau – Ditembaki dengan senjata api.)
Minyak tanah dipakai untuk merendam buku (Al Quran) yang ditempatkan pada sebuah talam dan dinyalakan oleh pastor Wayne Sapp dengan sebuah pemantik untuk memanggang.
Sumber: Koran Burned After Fla. Church “Trial”
March 24, 2011 at 11:28 am
Sorry, gue lupa ngasih sumbernya:
http://www.buktidansaksi.com/blogs/380/2011/03/
March 24, 2011 at 2:10 pm
TERNYATA hanya ilham othmany sendiri yg mengatakan bhw Yeshua adalah Dajjal. Tidak ada hadits yg nyebut spt itu.
MAKA ilham othmany adalah PENGECUT DAN PEMFITNAH YG LEBIH JAHAT DARI PEMBUNUH.
(QS 2:191)
March 25, 2011 at 4:11 am
Ilham…
Elu pasti masuk neraka lu!
Isi komentar elu bohong semua tuh…
Inilah jadinya kalau elu ngikutin Nabi sepalsu Muhammad dengan Tuhan sepalsu Allah swt dan kitab ‘suci’ sepalsu Quran.
Gue benar-benar kasihan membayangkan nasib elu di neraka.
June 7, 2011 at 7:15 am
Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: “Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. Injil Matius 10:5-6
berarti lu sendiri yang masuk neraka
March 25, 2011 at 12:10 pm
Harap dicatat bahwa sikap orang-orang Muslim selama ini tidak ada yang merasa malu terhadap kenyataan bahwa nabi mereka adalah seorang pedofil. Soalnya, mereka sendiri juga telah mempraktekkan tindakan yang tercela ini selama rentang waktu seribuan tahun lebih, dan bahkan juga sedang mempraktekkannya sampai sekarang! Mereka hanya rikuh ketika dunia mempertanyakan hal ini kepada mereka. Namun bukti-bukti telah melimpah ruah.
Sahih Muslim, buku 008, no.3310:
Aisha (ra) melaporkan: Rasul Allah (saw) mengawini saya ketika saya berumur 6 tahun, dan saya masuk ke rumahnya saat saya berumur 9 tahun.
Sahih Bukhari, vol.7, buku 62, no.64:
Diriwayatkan Aisha: bahwa Nabi mengawininya ketika ia berumur 6 tahun dan ia (Muhammad) menggenapkan nikahnya tatkala ia berumur 9 tahun, lalu tinggal bersama-sama dengannya untuk 9 tahun (yaitu, hingga wafatnya).
Sahih Bukhari, vol.7, buku 62, no.65:
Diriwayatkan Aisha: bahwa Nabi mengawininya ketika ia berumur 6 tahun dan ia (Muhammad) menggenapkan nikahnya tatkala ia berumur 9 tahun. Hisham berkata: Saya telah diberitahu bahwa Aisha tinggal bersama-sama dengan Nabi selama 9 tahun (yaitu, hingga wafatnya). Apa yang engkau ketahui tentang Quran (hafal)’
Sahih Bukhari, vol.7, buku 62, no 88:
Diriwayatkan ‘Ursa: Nabi menuliskan (kontrak perkawinan) dengan Aisha tatkala ia berumur 6 tahun dan menggenapi nikahnya dengan dia ketika ia berusia 9 tahun dan ia tinggal bersama dengan beliau selama 9 tahun (sampai ajalnya).
Sebagian Muslim berkata bahwa Abu Bakr-lah yang mendekati Muhammad dan meminta beliau untuk menikahi puterinya. Tentu ini tidak betul.
Sahih Bukhari 7.18:
Diriwayatkan ‘Ursa: Nabi meminta kepada Abu Bakr untuk menikahi Aisha. Abu Bakr berkata, “Tetapi sayakan saudaramu”. Nabi berkata, “ Engkau memang saudaraku dalam agama Allah dan Kitab-Nya, tetapi dia (Aisha) dibolehkan oleh hukum untuk kunikahi”.
Bangsa Arab adalah primitif. Namun mereka mempunyai kode etik yang mereka junjung tinggi. Misalnya, sekalipun mereka katakanlah berperang sepanjang tahun, namun pada bulan-bulan suci tertentu mereka meniadakan permusuhan.
Mereka juga menganggap Mekah sebagai kota suci dan tidak melakukan perang terhadap kota tersebut.
Istri dari anak angkat juga dianggap sebagai menantu perempuan yang tidak boleh dinikahi. Juga merupakan istiadat bahwa teman-teman dekat membuat persekutuan persaudaraan dan ini mengikat sesama mereka sebagai saudara sungguhan. Namun Sang Nabi menyingkirkan setiap aturan ini manakala aturan tersebut menghalangi minat dan kepentingan-kepentingannya.
Abu Bakr dan Muhammad telah bersumpah satu terhadap lainnya sebagai saudara. Jadi sesuai dengan adat mereka, Aisha adalah keponakan Muhammad. Namun hal ini tidak menghentikan dia untuk melamar kepada ayah dari anak gadis itu, bahkan ketika anak tersebut masih berumur 6 tahun!
Jeleknya, Nabi yang bermoral ganda itu memakai alasan yang sama untuk menolak seorang perempuan yang tidak disukainya,
Sahih Bukhari V7, B62, N37:
Diriwayatkan oleh Ibn Abbas: Dikatakan kepada Nabi, “Apakah engkau tidak mau menikahi puteri Hamza?” Ia berkata, “Dia itu keponakan angkatku (puteri sesama saudara)”.
Hamza adalah paman (separuh paman) dari Muhammad. Dalam Islam, menikahi keponakan pertama diperbolehkan. Muhammad menolak menikahi anak perempuan Hamza bukan atas dasar bahwa Hamza adalah pamannya, melainkan dengan alasan bahwa Hamza adalah saudara angkatnya. Abu Bakr juga adalah saudara angkat dari Muhammad.
Jadi apanya yang berbeda? Bedanya bukan pada alasan mulut Nabi, tetapi karena Aisha adalah gadis kecil manis sedangkan puteri Hamza lebih tua dan kalah cantik.
Moral-ganda dari Muhammad lebih jauh menjadi bukti nyata lanjutan dari hadis ini,
Diriwayatkan Aisha, Ummul Mu’minin:
Nabi (saw) berkata: Apa yang diharamkan oleh alasan hubungan darah adalah juga diharamkan oleh alasan hubungan (persaudaraan) angkat.
Dalam Hadis berikut, Nabi yang mengangkat dirinya sendiri telah mengaku kepada Aisha, bahwa ia telah memimpikan dirinya (Aisha),
Sahih Bukhari 9.140:
Diriwayatkan Aisha: Rasul Allah berkata kepadaku, “Engkau telah diperlihatkan kepadaku dua kali (dalam mimpiku) sebelum aku menikahimu. Aku melihat seorang malaikat membawamu dalam sepotong kain sutera, dan aku berkata kepadanya,”Singkapkan (dia)”, dan benar itu adalah engkau. Aku berkata (pada diriku), “Bila ini dari Allah, maka hal itu harus terjadi.
Apakah Muhammad betul-betul bermimpi demikian ataukah ia berbohong, itu bukanlah hal yang mau dipersoalkan disini. Mimpi hanyalah ungkapan-ungkapan dari bawah sadar kita sendiri dan bukan pesan-pesan dari alam dunia roh. Ini menunjukkan bahwa Aisha pasti masih dalam keadaan bayi yang diusung oleh malaikat pada saat Muhammad telah menggairahi dirinya.
Ada banyak Hadis yang secara eksplisit mengungkapkan umur Aisha pada waktu nikahnya.
Sahih Bukhari 5.236.
Diriwayatkan oleh ayah Hisham:
Khadijah wafat 3 tahun sebelum Nabi hijrah ke Medina. Ia (Muhammad) tinggal disana sekira 2 tahunan lalu menikahi Aisha gadis yang berumur 6 tahun, dan beliau berhubungan (suami-istri) ketika ia berumur 9 tahun.
Sahih Bukhari 5.234.
Diriwayatkan Aisha:
Nabi melamar saya ketika saya berumur 6 (tahun). Kami pergi ke Medina dan tinggal dirumahnya Bani-al-Harith bin Khazraj. Kemudian saya sakit dan rambutku rontok. Kemudian rambutku tumbuh (kembali) dan ibuku, Um Ruman, datang menghampiriku ketika saya sedang bermain ayunan dengan beberapa teman-teman puteriku. Dia (ibu) memanggilku dan saya datang kepadanya, tanpa tahu apa yang hendak dilakukannya terhadapku. Dia menarik tanganku dan menempatkan diriku dipintu rumah. Nafasku terengah-engah jadinya, dan ketika nafas kembali biasa, ia mengambil air dan menyekakan muka dan kepalaku. Kemudian ia membawa saya masuk ke rumah. Disitu saya melihat beberapa perempuan Ansari yang berkata, “Selamat dan berkat Allah”. Maka iapun menyerahkan saya kepada mereka dan merekapun mempersiapkan saya (untuk menikah). Diluar sangkaan, Rasul Allah datang kepada saya pada siangnya lalu ibuku menyerahkan saya kepadanya, dan saat itu aku adalah gadis dengan umur 9 tahun.
Sunan Abu Dawud, Buku 41, Nomor 4915, juga No.4916 dan 4917
Diriwayatkan Aisha, Ummul Mu’minin:
Rasul Allah (saw) menikahi saya tatkala saya berumur 7 atau 6. Ketika kami sampai di Medina, beberapa perempuan datang. (versi Bishr: Umm Ruman datang kepada saya ketika saya sedang main ayunan.
Mereka mengambil saya, mempersiapkan saya dan menghiasi saya. Lalu saya dibawa kepada Rasul Allah (saw), dan dia menyetubuhi saya ketika saya berumur 9. Dia menghentikan saya di pintu, dan saya tertawa terbahak.
Dalam Hadis diatas kita membaca bahwa Aisha sedang bermain ayunan, ketika ia hendak dibawa ke rumah Muhammad, yang mana membuktikan tidak adanya kesalahan bahwa ia betul masih seorang anak kecil.
Aisha begitu kecil sehingga ia tidak mempunyai pengetahuan tentang perkawinan dan seks ketika Muhammad menghampirinya secara mengagetkan.
Sahih Bukhari, vol.7, buku 62, no. 90
Diriwayatkan oleh Aisha:
“Ketika Nabi menikahi saya, ibu saya datang pada saya dan membawa saya masuk ke rumah (rumah Sang Nabi) dan tidak suatupun yang mengagetkan saya kecuali datangnya Rasul Allah menghampiri saya di pagi hari. Ini pastilah suatu hal yang sangat mengagetkan!”
Hadis berikut ini mendemonstrasikan bahwa ia hanyalah seorang anak kecil yang sedang bermain dengan boneka-bonekanya.
Perhatikan apa yang ditulis oleh penafsir dalam tanda kurung (ia adalah gadis kecil, belum mencapai umur pubertas).
Sahih Bukhari, vol.8, buku 73, no. 151
Diriwayatkan oleh Aisha:
“Saya biasa bermain dengan boneka-boneka di tengah kehadiran Nabi, dan gadis-gadis temanku juga biasa bermain dengan saya.
Ketika Rasul Allah masuk seperti biasanya (tempat tinggal saya), mereka (teman-teman saya) biasanya menyembunyikan diri mereka, namun Nabi memanggil mereka untuk bergabung dan bermain dengan saya.
(Bermain dengan boneka-boneka dan barang-barang yang sejenis adalah terlarang, tetapi itu diizinkan untuk Aisha pada waktu itu, karena ia masih seorang gadis kecil, belum mencapai umur pubertas). (Fateh-al-Bari hlm 143, vol.13)
Sahih Muslim, buku 008, no. 3311
“Aisha (ra) melaporkan bahwa Rasul Allah (saw) mengawininya ketika ia berumur 7 tahun, dan ia dibawa ke rumahnya sebagai mempelai wanita ketika ia berumur 9 tahun, dan boneka-bonekanya menyertainya; dan ketika beliau (Nabi Suci) meninggal, ia (Aisha) berumur 18 tahun.”
Muhammad meninggal ketika berumur 63 tahun. Dengan demikian ia tentu telah mengawini Aisha ketika berumur 51 tahun dan menghampirinya tatkala berumur 54 tahun (karena mereka hidup bersama serumah selama 9 tahun).
Muhammad mempunyai banyak istri dan selir, namun tidak satupun diantara mereka yang dicintainya. Gadis-gadis muda ini hanyalah mainan seksnya. Yang sungguh-sungguh dicintai Muhammad adalah Khadijah. Jikalau Anda ingin mengetahui alasannya, maka Anda harus membaca buku saya: UNDERSTANDING MUHAMMAD: PSYCHOBIOGRAPHY OF ALLAH’S PROPHET (sudah ada terjemahan bahasa Indonesianya: Mengenal Muhammad, Sebuah Psychobiography dari Nabi Allah)
Hubungan Muhammad dan Khadijah bukan berdasarkan cinta, melainkan saling ketergantungan.Kedua individu ini saling membutuhkan dan kedua-duanya manusia-sakit.
Sahih Bukhari, vol.8, buku 73, no. 33
Diriwayatkan Aisha:
“Saya belum pernah begitu cemburu terhadap perempuan seperti halnya terhadap Khadijah, sekalipun ia sudah meninggal 3 tahun sebelum Nabi menikahi saya, dan ini disebabkan karena saya terlalu sering mendengar dia menyebut-nyebut dirinya, dan karena Tuhannya telah memerintahkan dia untuk menyampaikan kabar baik kepadanya sehingga ia mendapat tempat di Firdaus, yang terbuat dari Qasab, dan karena ia (Muhammad) sering memotong domba dan membagikan dagingnya diantara teman-temannya (Khadijah).
Para Wanita Yaman mengangkat Quran dan Spanduk berbahasa Arab bertuliskan, “Ya terhadap HAM Wanita Muslim”, sebagaimana Protes mereka di luar gedung Parlemen Sana’a, Minggu 21 Maret 2010. Beberapa Pemimpin Muslim paling berpengaruh di Yaman, termasuk satu U.S. yang dimentor oleh Osama Bin Laden , telah menyatakan pendukung larangan pengantin anak kecil yang akan murtad. Keputusan agama, yang diterbitkan hari Minggu, sangat membahayakan upaya untuk menyelamatkan undang-undang yang akan membuatnya ilegal bagi mereka yang berusia di bawah usia 17 untuk menikah.
Khadijah meninggal bulan Desember 619 M, 2 tahun sebelum Hijrah. Tatkala itu Muhammad berumur 51 tahun. Kemudian Muhammad mengawini Aisha dan membawanya ke ranjang 3 tahun sesudahnya.
Muslim tidak malu terhadap kenyataan, bahwa Nabi mereka adalah seorang PEDOFIL, tetapi sebaliknya merasa rikuh bila ada beberapa Muslim diantaranya yang mengklaim bahwa Aisha lebih tua, katakanlah 16 atau 18 tahun, ketika menikahi Muhammad. Klaim ini tidak benar. Aisha berkata bahwa selama yang dapat dia ingat kedua orangtuanya adalah selalu Muslim.
Sahih Bukhari, vol.5, buku 58, no.245
Diriwayatkan Aisha:
(Istri Nabi) saya tak pernah ingat orang-tuaku ada percaya pada agama manapun kecuali agama yang benar (yaitu Islam).
Jadi jikalau Aisha berumur lebih tua, maka dia pasti akan ingat agama dari orangtuanya sebelum mereka menjadi Muslim.
Sekarang orang masih akan mengklaim bahwa semua Hadis ini adalah bohong. Muslim bebas mengatakan apapun yang mereka inginkan. Tetapi kebenaran adalah jelas ibarat matahari bagi mereka yang mempunyai mata untuk melihatnya.
Apa perlunya begitu banyak Muslim-taat yang justru mengarang banyak Hadis palsu tentang umur Aisha, demi membuat Nabi mereka tampak seperti pedofil? Hadis-hadis semacam ini tidak dapat dipungkiri.
Saya dapat berkata kepada Anda, kenapa orang menyatakan mujizat-mujizat palsu untuk Nabi mereka. Babis percaya bahwa Bab mulai memuji Tuhan segera setelah ia dilahirkan. Ada sebuah Hadis semacam itu juga tentang Muhammad. Orang-orang Kristen percaya kelahiran Kristus adalah mujizat, dan orang-orang Yahudi percaya bahwa Musa menyibakkan Laut Merah. Semua orang yang percaya ingin mendengar kisah-kisah mujizat tentang Nabi mereka bahkan sekalipun hal itu tidak benar. Namun tidak ada seorangpun yang akan merancang kebohongan untuk menggambarkan Nabi nya sebagai seorang yang jahad. Jadi jikalau kisah-kisah jahat demikian telah diceritakan banyak orang dari kalangan sendiri, maka kisah itu pastilah benar.
Kontroversi tentang umur Aisha.
Mayoritas Muslim setuju bahwa Aisha hanya berumur 9 tahun, ketika Muhammad menikahinya. Dan merekapun mengizinkan pernikahan anak-anaknya (yang masih dibawah umur) berlaku dalam hukum-hukum mereka. Kebanyakan situs-situs Islam tidak mampu membuat apologi (pembelaan) terhadap umur Aisha yang begitu muda saat ia menikah, melainkan menuduh para modernis-lah yang memakai moralitas Barat untuk menyesatkan dan mengingkari kebenaran.
Situs Islamonline.com menerangkan: “Perlu diperhatikan bahwa di daerah yang berhawa panas, maka adalah normal bagi seorang gadis cilik mendapatkan kedewasaannya pada umur yang masih sangat muda.” Lalu membenarkan bahwa pernikahan Muhammad adalah untuk mempererat persekutuan politik dengan orangtua gadis beserta suku-suku nya. Ini adalah nonsense yang membodohi.
Bukankah Muhammad menikahi Safiyah setelah ia memenggal kepala ayah Safiyah, menyiksa hingga mati suaminya (Kinana) dan membantai seluruh sukunya?
Bukankah Muhammad menikahi Juwariyah setelah menyerang orang-orangnya, membunuh secara massal para lelakinya, dan merampok kekayaan mereka dan mengambil perempuan-perempuan serta anak-anak sebagai budak?
Bukankah dia juga mengambil Rayhana, gadis Yahudi umur 15 tahun dari bani Quraiza setelah membantai semua laki-laki termasuk anak-anak laki-laki yang telah mencapai pubertas? Jadi dengan siapakah Muhammad hendak membuat persekutuan?
Alangkah memalukan alasan ini untuk membenarkan sebuah perang kriminal. Apa yang telah dilakukan Muhammad adalah memuakkan, namun sama memuakkan pula ketika Muslim apologis mencoba membenarkan dirinya dari kejahatan dengan alasan-alasan yang tidak tahu malu.
Sumber:
http://indonesian.alisina.org/?p=201
May 26, 2011 at 11:53 am
this blog is bhulshitt!!
ur crazy..u must go to RSJ . HAHAHAHAHA
May 30, 2011 at 7:01 am
kalo memang NASRANI adalah agama yang diridhoi ALLah saat ini, mengapa menyembah harus lewat perantara yesus? apa itu masuk akal? knp tdak langsung menyembah ALLAH saja,, tnpa hrs menymbah PATUNG YESUS? apa yg bs dilakukan patung? patung hanyalah benda mati? om gue jg bs bikin patung?
apa ADA BUKTI bahwa yesus dapat menciptakan alam semesta? COBA PIKIRKAN…….!!!! SIAPA YANG TELAH MENCIPTAKAN ALAM SEMESTA INI BERIKUT ISINYA.. DIALAH YANG PATUT DISEMBAH… BUKAN YESUS!!
kalian orang Nasrani.. kalau berbicara kenapa sangat kotor? apa itu yang di ajarkan dalam agama Anda… boleh berargumentasi tapi jangan menghina Tuhan dan Rasul kami.
May 31, 2011 at 2:12 am
Saya Meshianik. Saya tdk nyembah Allah tapi nyembah YAHWEH.(Luk 4:8)
Saya berbakti pada hari Sabat di meshianik Synagogue tanpa patung apapun.
Kami dilarang membuat patung.(Kel 20:4)
“YG MENCIPTAKAN LANGIT ITU YAHWEH” bkn allah.
(Mzm 96:5)
May 31, 2011 at 6:16 am
di mane gil alamat sinaguguk nya?
May 31, 2011 at 9:08 am
PRO: JACK #100
Maaf ya Jack, demi keamanan saya pribadi,
sementara ini saya belum bisa memberitahu alamat synagogue kami. Trimakasih.
June 6, 2011 at 12:15 am
APAKAH NABI ITU?
NABI BERNUBUAT. NABI LENABA. PROPHET PROPHESIED.
Smua nabi itu org Yahudi dri Musa sd Yeshua.
Yeshua bernubuat:”Akan muncul nabi palsu yg menyesatkan banyak orang”.(Mat 24:11)
Nubuat tersebut telah digenapi dg munculnya seorang Arab yg ngaku-aku jadi nabi.
Ngaku nabi tapi tdk bernubuat alias palsu.
Telah banyak pengikutnya yaitu mereka yg tlh disesatkan, yg klo diingatkan malah marah2 dan memberi fatwa mati.
Kemarin ada org Arab ngaku-aku jadi nabi tapi
tidak benubuat.
June 6, 2011 at 1:58 am
Ulangan 18:20-22 Tetapi adapun nabi yang melakukan dirinya dengan sombong dan mengatakan firman dengan namaKu yang tiada Kusuruh katakan, atau yang berkata nama dewa-dewa, niscaya orang nabi itu akan mati dibunuh hukumnya. Maka jikalau kiranya kamu berkata dalam hatimu demikian: dengan apakah boleh kami ketahui akan perkataan itu bukannya firman Tuhan adanya? Bahwa jikalau nabi itu berkata demi nama Tuhan, lalu barang yang dikatakannya itu tiada jadi atau tiada datang, itulah perkataan yang bukan firman Tuhan adanya, maka nabi itupun telah berkata dengan sombong, janganlah kamu takut akan dia.
sekarang siapa nabi yang mati dibunuh gil??
June 6, 2011 at 4:27 am
Ul 18:20
Ttp nabi yg lancang brkata dl nama-KU yg tdk Aku printahkan utk mengatakannya atau berkata dl nama ILAH LAIN maka nabi itu HARUS MATI.
Siapakah nabi yg berkata dl nama ILAH LAIN?
MHD nabi yg brkata dl nama ILAH LAIN = ALLAH.
Dialah yg hrs dihukum mati.
June 6, 2011 at 5:04 am
kenyataannya muhammad mati secara wajar, bukan dibunuh. sedangkan paulus mati ditangan penguasa konstantin
June 6, 2011 at 9:56 am
Ulangan 18:20 tidak menyebutkan “dibunuh” tapi
“harus mati”.
MHD mati umur 62 thn. Umur manusia rata-rata 70-80 thn.(Mzm 90:10)
June 6, 2011 at 12:36 pm
Mau 60 kek,mau 70 kek..yang penting Nabi Muhammad wafat dalam keadaan agama Islam telah sempurna.
Allah Azza wa Jalla berfirman:
“Artinya : … Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agama-mu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama bagimu …” [Al-Maa’idah: 3]
Mana ayat dalam bible yang mengatakan agama yang dibawa nabi Isa telah sempurna?..mana?..mana?Tunjukkan di sini.
Ulangan 18:20 tidak menyebutkan nabi itu harus mati diusia sekian sekian tahun.Tapi disebutkan nabi itu “HARUS MATI”. Bedakan antara mati dengan harus mati.
June 6, 2011 at 12:10 pm
@abigail
lu tahu arti”rata2″??
jika rata2 70-80 tahu berarti masih ada orang yang umurnya kurang dan lebih dari 70-80 tahun to? jika umumr manusia harus 70-80 tahun huek siapa yang bakalan percaya gil
tiapa manusia pasti mati gil, bahkan tuhan lu juga, tapi cara matinya yang beda gil
June 6, 2011 at 3:09 pm
ISLAM menyembah ALLAH=BERHALA=BATU ITEM.
ISLAM alqurannya hanyalah perkataan MHD.
ISLAM nabinya PALSU orang Arab PEDOPHILE.
ISLAM ditetapkan dan dipastikan masuk nraka.
(Qs 19;71)
June 6, 2011 at 4:20 pm
alah gil, lagu lama tempat baru
mending ganti topik daripada lu malu dirumah lu sendiri
June 6, 2011 at 6:41 pm
* Capik-capik nulis panjang lebar tapi bertentangan dg isi alquran.
Alquran bilang, TORAT DAN INJIL itu berisi kebenaran yg harus diimani.(Qs 2:176; 29:46)
* Quran itu bukan wahyu allah, tapi cuma omongannya MHD.(Qs 69:40)
KAMI DOMBA YESHUA PASTI MASUK SORGA.
(Yoh 3:16; 14:2,3)
June 6, 2011 at 11:59 pm
itu betul, tetapi sebelum dirubah2 tangan jahil
apa lu mau tanya al kitab yang asli dimana???
kalau ya, gue kasih perbandingan cetakan lama dan baru
sampai ayam tumbuh gigi kagak bakalan ketemu, ayat yang nyuruh agar nyembah yesus
July 10, 2011 at 12:42 pm
orang kristen nda perluh nyembah2 mencari kiblat karna Tuhannya orang Kristen ada dimana-mana dan Tuhannya orang kristen hidup. Keberadaannya Tuhan Orang Kristen hanya orang Kristen dapat merasakan serta bertemu Tuhannya. namun ada kala Tuhannya orang kristen menanpakan diri kepada orang yg bukan kristen untuk membawa mereka pada jalan yg lurus dan keapda mereka yg ingin mengetahui tentang Yesus Kristus, Dia pasti akan datang untuk menampakan diriNya. Mau Coba. Kamu hanya cukup berdoa dan berkata “Tuhan Yesus Aku Ingin mengenalMU lebih dekat. Amin”
July 11, 2011 at 6:40 am
ngemeng2 pohto tuhan umat kristen yang dipajang itu bener kagak? jangan2 tuhan sampeyan mirip tukul
July 11, 2011 at 9:26 am
Kok berdoa yang datang malah Yudas yang memperkenalkan diri sebagai Yesus yang disalib? hehehehe
August 28, 2011 at 6:47 am
Perbezaan alqur’an pada masa sahabat itu wajar karena ketika Rasul SAW menyampaikan firman yang diterima, mereka masing-masing (para sahabat) berusaha mencacat. dan mereka tentu tidak selalu hadir dihadapan Rasul saw, wajar to kalo catatan mereka berbeda. Tetapi atas petunjuk Rasul saw urutan dan jumlah ayat telah selesai sebagaimana yang telah ditulis oleh Utsman Bin Affan. Dan jadi standart Al-Qur’an. sampai saat ini Al-Qur’an sudah tak ada perubahan lagi, tidak perlu diedit, tidak ada penambahan dan pengurangan, dengan bahasa satu (Arab) bahasa pemersatu umat Islam, untuk menjaga kemurnian Al-Qur’an umat Islam wajib mempelajari ilmu Tajwid, Ilmu Makhorijul Huruf, Ilmu Nahwu dan shorof. Tidak boleh Al-Qur’an dipelajari sendiri tanpa guru, Adapun kalo anda mendengar qiroah sab’ah itu hanya perbedaan dialek dalam membacanya. Dan yang dipegang bersama adalah Qoroah Imam Hafas riwayat dari ‘Asim.
Wahai orang Kristen kamu tak akan dapat mengunggulkan kitabmu atas Al-Qur’an, kitabmu banyak kekurangan, yang kamu punya dengan milik Yahudi beza, antara milik Kristen dan Katolik beza, antara 4 kitab Injil beza, antar terbitan beza tahun beza. Kitab orang Inggris dan Amerika beza. Mana standarnya pusiiiiiiiiiiiiiiig.
Kalo demikian mana kebenaran ?
Kalo Tuhan Yesus datang, apa itu gak Iblis terlaknat yang ngaku-ngaku ?
September 12, 2011 at 2:28 am
makasih udah menambah wawasan
November 9, 2011 at 10:20 am
kisah muallaf…
[…]Merenungkan Sejarah Alquran « Siap Murtad[…]…
February 21, 2012 at 1:45 pm
intinya coba anda tonton perdebatan antara Syeikh Ahmad Dedat dengan Pendeta2 kristen maupun Katolik mengenai Alkitab…InsyaAllah hatimu akan mengucapkan “Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah,dan Muhammad adalah utusan Allah”
April 12, 2012 at 10:32 pm
Believe in GOD but not RELIGION because GOD is ONE, NEUTRAL and has no RELIGION.
They created RELIGIONS through Budhism, Hindusm, Sidharta Gautama, David, Moses, Mohammed, Solomon, Confucius, Jews, Christian, Moslem and so on. We are talking about ONE thing from a different side by our ego and it burns.
A RELIGION that should makes our world a peaceful place but at the end, your RELIGIONS created a HELL on earth.
Just mind your own RELIGION, heaven and hell. If you are a BELIEVERS, you must be agree that GOD is ALL MIGHTY, ALL MERCIFUL, ALL LOVING, ALL FORGIVING..
You are also have FAITH to go to heaven or hell just like your Holly Books saying. Maybe I will go to hell by your version – not mine and I don’t mind.
Your religion said “Good man goes to heaven and bad man goes to hell” Sounds a nice tricks to keep this world (which is should be) in peace..
I don’t have any (heaven or hell) but I BELIEVE that GOD will understand (He is ALL FORGIVING isn’t he?).
I BELIEVE that we will go to the same ONE place. GOD’s PEACEFUL ETERNITY.
Have a nice brain storming then. Don’t mind me.. I’m just passing by.
May this world in peaceful and GOD bless you all.
Regards,
April 12, 2012 at 11:50 pm
– freeMan – Says:
April 12, 2012 at 10:32 pm
Believe in GOD but not RELIGION because GOD is ONE, NEUTRAL
and has no RELIGION.
———————————————
Answer !
You are wrong to say God has no religion. You never know Al Quran but try to make a conclusion, it is a strange conclusion. mastered a problem then you may conclude. If not, you are very superficial peeling at all.
This verse God says in Al Quran that he was a form of religion called Islam. Not the man who made it.
[QS 2: 208] Hai All Of Muslim, you go into Islam as a whole, and do not share the steps of Satan. He is an outright enemy to you.
[QS 3.19] Surely the religion (is pleasing / diredhoi ) Allah is Islam. There is no disputing the people who have been given the Holly Book (Taurat, Injil) except after the knowledge came to them, because of envy (which is) in between them. Any person who disbelieve (kafir) the revelations of Allah then surely Allah is swift in reckoning.
April 12, 2012 at 10:47 pm
Just one more thing..
Take a deep breath.. feel the oxygen. No matter who you are, Jews, Moslems, Christians, Thiefs, Policemans, Corruptors, Padre, Budhism, etc.. GOD gives you life. He is ALL LOVING right? So use it well.. to LOVE.
Well unfortunately our life is heading in the same ONE direction.. death.
April 16, 2012 at 5:52 pm
Pool Enclosures in Gainesville…
[…]Merenungkan Sejarah Alquran « Siap Murtad[…]…
July 30, 2012 at 2:52 am
hidup ini bukan hanya membahas kebenaran dan menjelekkan masing2 agama…yang terpenting bagaimana kita mensyukuri sudah diberikan kesempatan untuk hidup, berarti ada yang Tuhan rencanakan buat kita, berbuat baiklah selama kita hidup, saling tolong menolong antar sesama, saling menghargai…itulah pasport untuk kesurga..
December 10, 2012 at 12:32 pm
Kalau kalian tau,,,
yang namanya setan tuh yang punya blog yg kek ginan
MURTAD MURTADIN orang,,,
harus nya kita berfikir,,lihat comment dari awal sampai akhir
yang paling banyak berdebat cuman orang muslim sama orang nasrani
yung punya blog ini tuh cuma mendoktrin sesama umat beragama agar saling membenci,,,
saling berdebat,,,
yang punya blog ini tuh lebih mirip dajjal
yang pada awalnya membawa kebenaran,,,
tapi lihat di akhirnya,,,perpecahan semain menjadi jadi
yg punya blog ini selalu berfkir,,,
namun tak berhati,,,
selalu menjunjung kebebasan,tak ber agama, dan tak mau di atur oleh agama
seburuk” orang beragama bagaikan buah kurma,,,yang hitam jelek namun manis rasanya
dan seburuk” orang tak beragama bagaikan bunga,,,yang indah di pandang harum di cium namun pahit rasanya
May 30, 2013 at 5:53 pm
jadi inget lagu white lion,
What have we become?
Just look what we have done
All that we destroyed
You must build again
No more presidents
And all the wars will end
One united world
Under God…
July 12, 2013 at 12:09 am
Nabi muhamad saw. telah membelah bulan, musa hanya membelah laut, itu gamplil, ini sahabat nabi muhamad saw.Berjalan di atas air
COBA KALIAN BAYANGKA MANA YG LEBIH BAGUS MUKJIZAT NABI MUHAMAD SAW DARIPADA MUSA
Ini sahabat sasulallah melintas diatas air kalok musa caranya membelah. Cobayangkan sahabatnya aja melintas di lautan apa lagi nabi muhamad saw
July 12, 2013 at 2:23 am
@Anonymous,
Muhammad membelah bulan??
Lha, wong di bulan, siapa saksinya?????????????
Si Muhammad hanya ngibul, dan dia bilang mujizatnya di bulan, supaya kagak ada orang yg bisa jadi saksi.
Siapa yg jalan diatas air??
Kalo di Injil, Petrus yg jalan diatas air.
Allah mak, anda percaya sama dongeng !!
Nich, coba anda baca, turunnya quran aja kagak ada saksi.
——- MISTERI TURUNNYA QURAN —– (Qs. 5:101-102)
ASBABUN NUZUL :
Sebenarnya, banyak pengikut Muhammad mencurigai kebenaran turunnya wahyu awloh swt kepada Muhammad, dan mereka meminta bukti dan kesaksian, KEBENARAN TURUNNYA WAHYU AWLOH SWT ITU :
Maka Turunlah Wahyu Awloh swt kepada Muhammad, untuk MELARANG UMAT bertanya mengenai kesaksian turunnya wahyu awloh :
Q 5:101-102:
[101] Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menanyakan (kepada Nabimu) hal-hal yang jika diterangkan kepadamu, niscaya menyusahkan kamu dan jika kamu menanyakan di waktu Al Qur’an itu sedang diturunkan, niscaya akan diterangkan kepadamu. Allah memaafkan (kamu) tentang hal-hal itu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.
[102] Sesungguhnya telah ada segolongan manusia sebelum kamu menanyakan hal-hal yang serupa itu (kepada Nabi mereka), kemudian mereka tidak percaya kepadanya.
Kemudian, Muhammad mengarang cerita dalam Hadist, bahwa Quran turun di-tempat-tempat yang tidak bisa disaksikan oleh orang lain, dan inilah tempatnya yang BENAR-BENAR ABSURD, JOROK DAN TIDAK MASUK AKAL :
1. Wahyu Awloh turun di Gua Hira (1 Surah)
2. Wahyu Awloh turun didalam kain Khadijah (IBNU ISHAQ, SIRAT RASULULLAH, p158)
3. Wahyu Awloh turun didalam kain Aisyah (Hadist SAHIH, BUKHARI 47:755)
4. Wahyu Awloh turun pd waktu Muhammad sedang AZL/Pengerluaran mani diluar vagina (HADIST SAHIH BUKHARI, 62:136)
Inilah akal-akal-an Muhammad agar umatnya tidak lagi bertanya dan meminta kesaksian turunnya Quran, karena jika ada yg mau menyaksikan, KEPALANYA BISA HILANG DIPENGGAL MUHAMMAD, DENGAN TUDUHAN, MAU NGINTIP VAGINANYA BININYA.
Jadi, dari ke-4 lokasi turunnya Wahyu Awloh, SUDAH JELAS TIDAK ADA SAKSI, HANYA MUHAMMAD SAJA YANG TAHU, dan oleh karenanya, KEDUDUKAN QURAN SECARA LEGAL ADALAH LEMAH.
PERTANYAAN :
1) Apakah awloh swt tidak “KEBAUAN” waktu nurunkan wahyunya di dalam kain / didalam celana dalamnya Aisyah dan Khadijah?? Apakah kagak ada tempat lain yang suci????????
2) Waktu turun di Gua Hira (nggak ada orang-nggak ada saksi), kok bisa ya?? Selalu Muhammad milih waktu nggak bisa disaksian orang.
3) Waktu lagi AZL, gimana pula itu ???
Naudzubillah Mindzalik !!!, Gila benar memang Islam ini, dan toch ada yang mau percaya !!
July 31, 2013 at 6:16 pm
Kan muhammad buta huruf, mana kenal manuscrip?
Injil memang mengalami beberapa perubahan bahasa agar dpt mudah di pahami, tp inti ajaranya ttp sama, mengajarkan kasih.
Al-koran yg notabene wahyu yg dpt dr gua hira ( yg ngasi sibuta dr gua hantu ) walaupun di aku2 asli, tp ajaranya menekankan kekerasan, nafsu. Mana ada orang bunuh orang itu halal???
Minum kencing onta halal???
Muhammad sendiri tdk yakin masuk surga!!!! (Baca di koran ada tuh)
Surga di temani puluhan bidadari yg siap di kimpoi???
Nubuat membelah bulan yg tau cm muhammad tidak ada saksi (isapan jempol anak SD juga bisa bilang seperti itu!!!!
Hahahahaha…. Di akalin si muhammad mau aja,
Ckckckckckc…. Mikir pake otak, lalu di renungkan di hati, benar tidak ajaran yg mengajarkan kekerasan, nafsu????
July 31, 2013 at 9:24 pm
INILAH AYAT YANG MEMERINTAHKAN KEKEJAMAN PENJAJAH2 KRISTEN (WAJIB DI BACA DAN DIRENUNGKAN)
(1_Samuel_15:3)
(3) “Jadi pergilah sekarang, kalahkanlah orang Amalek, tumpaslah segala yang ada padanya, dan janganlah ada belas kasihan kepadanya. Bunuhlah semuanya, laki-laki maupun perempuan, kanak- kanak maupun anak-anak yang menyusu, lembu maupun domba, unta maupun keledai.”
(Yehezkiel_9:5-7)
(5) Dan kepada yang lain-lain aku mendengar Dia berfirman: “Ikutilah dia dari belakang melalui kota itu dan pukullah sampai mati! Janganlah merasa sayang dan jangan kenal belas kasihan.
(6) Orang-orang tua, teruna- teruna dan dara-dara, anak- anak kecil dan perempuan- perempuan, bunuh dan musnahkan! Tetapi semua orang yang ditandai dengan huruf T itu, jangan singgung! Dan mulailah dari tempat kudus-Ku!” Lalu mereka mulai dengan tua-tua yang berada di hadapan Bait Suci.
(7) Kemudian firman-Nya kepada mereka: “Najiskanlah Bait Suci itu dan penuhilah pelataran-
pelatarannya dengan orang-orang yang terbunuh. Pergilah!” Mereka pergi ke luar dan memukuli orang-orang sampai mati di dalam kota.
(Yesaya_13:15-16)
(15) Setiap orang yang didapati akan ditikam, dan setiap orang yang tertangkap akan rebah mati oleh pedang.
(16) Bayi-bayi mereka akan diremukkan di depan mata mereka(SADIS!!!), rumah-rumah mereka akan dirampoki, dan isteri- isteri mereka akan ditiduri. (BIADAB!!)
(Hakim-hakim_21:20-21)
(20) Maka mereka berpesan kepada bani Benyamin, demikian: “Pergilah menghadang di kebun-kebun anggur.
(21) Perhatikanlah baik-baik; maka apabila anak-anak perempuan Silo keluar untuk menari-nari, baiklah kamu keluar dari kebun-kebun anggur itu, dan masing-masing melarikan seorang dari anak- anak perempuan Silo itu menjadi isterinya dan pergi ke tanah Benyamin.
(Yosua_10:40)
(40) Demikianlah Yosua
mengalahkan seluruh negeri itu, Pegunungan, Tanah Negeb, Daerah Bukit dan Lereng Gunung, beserta semua raja mereka. Tidak seorangpun yang dibiarkannya lolos, tetapi ditumpasnya semua yang bernafas, seperti yang diperintahkan TUHAN, Allah Israel.
July 31, 2013 at 9:42 pm
AYAT-AYAT CABUL – PORNO – VULGARITAS DALAM ALKITAB.(PENDORONG KERUSAKAN MORAL NEGARA2 MAYORITAS KRISTEN)
“Dia memegang dan menciumnya …”Marilah kita memuaskan birahi hingga pagi hari, dan bersama-sama menikmati asmara. Karena suamiku tidak di rumah, …” ( Amsal 7: 7-22)
•“Berkata wanita tersebut: “Rajaku sedang berbaring di dipannya …” ‘Kekasihku mempunyai penciuman dari Myrrh sewaktu dia berbaring pada buah dadaku.” ( Kidung Agung 1: 12-13).
•“Di atas ranjangku pada malam hari kucari jantung hatiku.”… ketika saya menemuinya … Kupegang dan tak kulepaskan dia, sampai kubawa dia kerumah ibuku, ke kamar di mana aku lahir.” ( Kidung Agung 3: 1-4)
•”Lihatlah, cantik engkau, manisku bibirmu bagaikan seutas pita kirmizi …buah dadamu seperti anak rusa …Lingkar pahamu seperti permata …… Saya berkata, ‘Saya akan memanjat pohon palem …Oh, buah dadamu seperti sekelompok anggur’. “( Kidung Agung 4:1-7).
•”Dan Simson pergi ke Gaza, dilihatnya di sana seorang perempuan sundal (seorang Wanita Tuna Susila), dan dia menghampirinya (melakukan hubungan seksual dengan-nya). “(Hakim-hakim 16: 1).
August 1, 2013 at 1:38 am
baca yang lengkap satu perikop neng jangan dicaplok2
jadi maksud anda QURAN dan ALKITAB
anda sama2 mengajarkan BERJINAH getohhh????
PASTI ANDA SANGAT SENANG SEKALI BEGITU DAPAT AYAT
DIATAS BUKAN?????
beda dong broo alkitab kan SEBAGIAN ISINYA ditulis berdasarkan
peristiwa2 yang terjadi dari jaman ke jaman, jadi harus dibaca
per PERIKOP, agar kita bisa mengupas MAKNA ayat tersebut
beda bukan?? quran memang iyah.. bisa ayat yang satu dengan ayat
sebelum/dan sesudahnya JAUH MAKNA
April 12, 2015 at 2:56 pm
@yudha,
Makanya…, quran memerlukan bantuan berupa penjelasan ASBABUN NUZUL, latar belakang turunnya al quran, karena wahyu muhammad yg turun di quran.., lompat sana, lompat sini, kagak beraturan.
Kalo Alkitab kan BUKAN SEMUA FIRMAN TUHAN, tetapi juga terdiri dari Kronologis sejarah bangsa Israel, sejarah para nabi, SEBAGAI ASBABUN NUZUL, dimana didalamnya terdapat FIRMAN TUHAN.
Jadi…, Firman Tuhan dalam Alkitab,dimulai dari “Allah berfirman”, “Yesus berkata”, kalo nggak ada itu…, berarti penjelasan kronologis turunnya Firman Tuhan.
Contoh :
2 Samuel 11:(3) Lalu Daud menyuruh orang bertanya tentang perempuan itu dan orang berkata: “Itu adalah Batsyeba binti Eliam, isteri Uria orang Het itu.”
2 Samuel 11:(4) Sesudah itu Daud menyuruh orang mengambil dia. Perempuan itu datang kepadanya, lalu Daud tidur dengan dia. Perempuan itu baru selesai membersihkan diri dari kenajisannya. Kemudian pulanglah perempuan itu ke rumahnya.
Kedua ayat tersebut BUKANLAH FIRMAN ALLAH, tetapi sejarah para nabi, dimana Daud jatuh dalam Dosa.
ALLAH BERFIRMAN DAN MENGHUKUM DAUD, MELALUI NABI NATAN:
(Kalo dalam Quran.., awloh swt, malah membela Muhammad dalam perzinahannya, Qs. 66:1-5, Qs.33:50)
FIRMAN TUHAN :
2 Samuel 12:(11) Beginilah firman TUHAN: Bahwasanya malapetaka akan Kutimpakan ke atasmu yang datang dari kaum keluargamu sendiri. Aku akan mengambil isteri-isterimu di depan matamu dan memberikannya kepada orang lain; orang itu akan tidur dengan isteri-isterimu di siang hari.
2 Samuel 12:(12) Sebab engkau telah melakukannya secara tersembunyi, tetapi Aku akan melakukan hal itu di depan seluruh Israel secara terang-terangan.”
Jadi…, kedua ayat pertama, 2 Samuel 11:3-4 adalah ASBABUN NUZUL, dan kedua ayat selanjutnya, 2 Samuel 12:11-12 adalah FIRMAN TUHAN.
December 29, 2014 at 12:45 am
Omah ku pakis 2 sby, klo mau kepala stiap umat nasrani jadi gantungan kunci ku monggo datang..:) nomer hp ku 083856662090
April 12, 2015 at 1:54 pm
Barang siapa yg di beri petunjuk oleh Allah maka tidak ada yg dapat menyesatkan ya,dan barang siapa yg di sesatkan Allah maka tidak ada yg dpt memberinya petunjuk,Allah tau mana hambanya yg pantas masuk surga dan Allah tau mana hambanya yg pantas neraka,jdi beruntunglah hamba Allah yg di masukan ke surga,kita tidak bisa memaksakan orang untuk mengikuti kita,tpi kehendak Allah yg berlaku.
April 12, 2015 at 2:29 pm
@SUNI,
Masya awloooh, jadi awloh swt juga penyesat??
Katanya awloh swt, maha pengasih dan penyayang ?? Piye iki ??
Pantaslah…, sampai sekarang, muslims setiap hari berdoa, nanya jalan yang lurus.
—- ICHDINA SHIRATAL MUSTAQIM – TUNJUKKANLAH KAMI JALAN YANG LURUS ——–
—- (HARE GENEEEE, MASIH SAJA ADA ORANG YG NANYA JALAN YANG LURUS) ——-
Jika, di dalam Injil Yesus berkata dalam Yohanes 14:6 “AKU LAH JALAN DAN KEBENARAN DAN HIDUP”, maka Muslims setiap hari sholat dengan bacaan “Ichdina Shiratal Mustaqim, Tunjukkanlah kami jalan yang lurus”, yang berarti mereka masih belum memperoleh Jalan yang lurus, karena Muhammad sendiri menyatakan dalam QS. 46:9 dan salah satu hadistnya, bahwa segala perbuatan muslims dalam sholat, derma dll…, tidak membawa Muslims kepada keselamatan.
Jadi…, pertanyaan atau permintaan dalam sholatnya Muslims setiap hari itu, telah dijawab sebelumnya oleh Tuhan Yesus dalam Injil Yohanes 14:6, dan hal ini DI KONFIRMASI oleh Surah …, dalam Qs. 16:43 dan 16:90,
PERHATIKAN :
—– Qs.16:43 ‘Jika kau ragu tentang apa yang diturunkan kepadamu, tanyakan MEREKA YANG MEMBACA KITAB YANG DATANG SEBELUMMU. (KRISTEN)
Dan…, ayat selanjutnya :
Qs. 16:90 ‘Mereka (YANG MEMBACA KITAB SEBELUMMU) telah menerima bimbingan Allah menuju jalan lurus. Ikutilah petunjuk mereka.
QS. 43:61 “Dan sesungguhnya ISA itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang HARI KIAMAT. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. INILAH JALAN YANG LURUS.
QS, 43:63 – TAATLAH KEPADA-KU (ISA)
Dan tatkala Isa datang membawa keterangan dia berkata: “Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa hikmat dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya, maka bertakwalah kepada Allah dan TAATLAH (kepada)ku”.
Jadi…, KESELAMATAN ITU HANYALAH TERDAPAT DALAM INJIL…, dan itulah sebabnya…, Surah Almaidah 68 dan 46, berkata :
QS. 5:68 “Hai ahli kitab, kamu TIDAK DIPANDANG BERAGAMA SEDIKITPUN. SEHINGGA KAMU MENEGAKKAN AJARAN TAURAT DAN INJIL dan “apa2″ yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu.”
Pikirkan dan Renungkan, sebelum anda terlambat memperoleh Jalan dan Kebenaran dan Hidup dari Isa, seseorang yg TERKEMUKA DI DUNIA DAN DI AKHIRAT (Qs. 3:45).
April 12, 2015 at 2:02 pm
Samone say trimakasih pencerahan ya banyak ilmu sy dri pencerahan antum
April 12, 2015 at 2:27 pm
To : Muslim KAFIR,
Ya…, Allah menghukum Israel ketika mereka Ingkar, tetapi Allah mengasihi umatNya, terlebih bangsa Israel, dan Allah memulihkan Israel pada tahun 1948, dan mengantar mereka ke tanah Perjanjian, DIMANA HAK MENEMPATI TANAH PERJANJIAN, TIDAK AKAN DICABUT LAGI DARI MEREKA.
—- RAMALAN NABI YESAYA, YEHEZKIEL DAN NABI AMOS – DIGENAPI –
Umat Israel dan Yehuda, adalah umat Pilihan Allah, namun mereka sering berpaling dari Allah oleh karena pengaruh bangsa-bangsa disekeliling mereka, bangsa Arab penyembah Berhala.
Dalam zaman pemerintahan Raja Ahab, ia memperisteri Izebel anak Raja Sidon (Arab), dan menyembah berhala (1 Raja-Raja 16:30), dan dalam pemerintahan Raja Ahab lah, terjadi pembunuhan nabi-nabi atas suruhan Izebel (1 Raja-Raja 18:4) :
1 Raja-Raja 18:4 Karena pada waktu Izebel melenyapkan nabi-nabi TUHAN, Obaja mengambil seratus orang nabi, lalu menyembunyikan mereka lima puluh lima puluh sekelompok dalam gua dan mengurus makanan dan minuman mereka.
Umat Israel dalam Perjanjian Lama, telah berdosa kepada Allah, karena pengaruh dari bangsa-bangsa Arab penyembah berhala, disekeliling mereka dan mereka juga ikut menyembah berhala, walaupun Allah telah menunjukkan kasihNya dengan mengeluarkan mereka dari perbudakan Arab di tanah Mesir.
Demikian pula, Israel menyalibkan dan membunuh Yesus dengan perantaraan Gubernur Roma, Pontius Pilatus, sekitar tahun 33 Masehi.
Hukuman Tuhan dijatuhkan bagi umat Israel, dan pada tahun 750 Sebelum Masehi, Israel dikalahkan oleh Raja Asyur yang mengirimkan orang Samaria ke pengasingan, begitu juga pada tahun 586 Sebelum Masehi (2 Raja2 17:6), Raja Nebukadnezar mengalahkan Yudea dan mengirimkan penduduknya ke pengasingan di Babilonia (Ezra 5:12), serta menghancurkan Bait Allah yg didirikan Salomo di Yerusalem. Terakhir, pada tahun 70 Masehi, bangsa Roma mengepung dan menghancurkan Yerusalem, sehingga Umat Israel dan Yehuda tercerai berai keluar dari Tanah Perjanjian di Tanah Kanaan. (Kejadian 15:18-21)
Namun, dalam tahun 1948, Inggris dan beberapa Negara Eropah, menyerahkan penguasaan sebagian tanah Perjanjian kepada Israel yg mendirikan Negara Israel, dan segera diakui oleh Amerika dan Rusia.
—– ISRAEL DIPULIHKAN – DIKEMBALIKAN KE TANAH PERJANJIAN —–
Yesaya 14: 1-2
(1) Sebab TUHAN akan menyayangi Yakub dan akan memilih Israel sekali lagi dan akan membiarkan mereka tinggal di tanah mereka, maka orang asing akan menggabungkan diri kepada mereka dan akan berpadu dengan kaum keturunan Yakub.
(2) Bangsa-bangsa lain akan mengantar Israel pulang ke tempatnya, lalu kaum Israel akan memiliki bangsa-bangsa itu di tanah TUHAN sebagai hamba-hamba lelaki dan hamba-hamba perempuan. Demikianlah mereka akan menawan orang-orang yang menawan mereka dan akan berkuasa atas para penindas mereka.
Note:
Yang menarik dari Kitab Yesaya ini, adalah ke-akurasi-annya dalam ayat 2, dimana dikatakan bahwa bangsa-bangsa lain akan mengantar Israel pulang ketempatnya. Inggris mengantar bangsa Israel memperoleh Kemerdekaan Israel tahun 1948, dan Amerika serta Rusia merestuinya.
Amos 9:11-15
(11) Pada hari itu Aku akan mendirikan kembali pondok Daud yang telah roboh; Aku akan menutup pecahan dindingnya, dan akan mendirikan kembali reruntuhannya; Aku akan membangunnya kembali seperti di zaman dahulu kala,
(14) Aku akan memulihkan kembali umat-Ku Israel: mereka akan membangun kota-kota yang licin tandas dan mendiaminya; mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan minum anggurnya; mereka akan membuat kebun-kebun buah-buahan dan makan buahnya.
(15) Maka Aku akan MENANAM MEREKA DITANAH MEREKA, dan mereka TIDAK AKAN DICABUT LAGI DARI TANAH YANG TELAH KUBERIKAN KEPADA MEREKA , ” firman TUHAN, Allahmu.
Note :
Pada ayat 15, Amos mengatakan bahwa ISRAEL TIDAK AKAN DICABUT LAGI DARI TANAH YG TELAH DIBERIKAN KEPADA MEREKA.
Yehezkiel 28:24-26
28:24 TUHAN berkata, “Negeri-negeri tetangga yang pernah menghina Israel, tidak lagi merupakan onak dan duri yang menyakiti Israel. Mereka akan sadar bahwa Akulah TUHAN Yang Mahatinggi.”
28:25 TUHAN Yang Mahatinggi berkata, “Aku akan mengumpulkan orang-orang Israel dari negeri-negeri jauh di tempat mereka telah Kuceraiberaikan, dan semua bangsa akan tahu bahwa Aku suci. Bangsa Israel akan tinggal lagi di tanah mereka sendiri, tanah yang telah Kuberikan kepada hamba-Ku Yakub.
28:26 Mereka akan hidup dengan aman di situ dan membangun rumah-rumah serta membuat kebun-kebun anggur. Aku akan menghukum semua tetangga mereka yang telah menghina mereka, sehingga Israel menjadi aman. Maka tahulah mereka bahwa Akulah TUHAN Allah mereka.”
Note :
Dalam ayat 25, Nabi Yehezkiel menubuatkan bahwa bangsa Israel yg telah tercerai beraikan, akan dikumpulkan dari negeri-negeri jauh untuk kembali ke Tanah Perjanjian. Inilah ke-akurasi-an nubuatan nabi Yehezkiel.
Allah nenek moyang Israel, menggenapi janjiNya kepada umat pilihanNya, kembalinya si Anak Hilang. !!
May 10, 2016 at 5:36 am
munafik Says:
April 12, 2015 at 2:27 pm
To : Muslim KAFIR,
Ya…, Allah menghukum Israel ketika mereka Ingkar, tetapi Allah mengasihi umatNya, terlebih bangsa Israel, dan Allah memulihkan Israel pada tahun 1948, dan mengantar mereka ke tanah Perjanjian, DIMANA HAK MENEMPATI TANAH PERJANJIAN, TIDAK AKAN DICABUT LAGI DARI MEREKA.
————–
Tanah disitulah TEMPAT KAUM SETAN PEMBUNUH NABI2 ITU DIMUSNAHKAN ALLAH
HOSEA 4:3, YESAYA 5: 7, YEHEZKIEL 5:12 WAHYU 14:20
PAHAM KAU UMMAT YAHUDI TOLOL ?