SUNGGUH BIADAB NEGERI SYARIAH membentuk MANUSIAnya menjadi SADIS, TERORIS, dan BERPERIKEBINATANGAN…… setelah Mulut Sumiati di Gunting, kini KIKIM dibunuh dan dibuang ke TONG SAMPAH, wuih sungguh tak ada nilainya seorang manusia/wanita dalam ajaran ISLAM, mereka diperlakukan lebih buruk dari BINATANG……. dalam tahun 2010 saja, sudah ada 5563 Kasus menyangkut Penderitaan dan Penganiayaan, dll dari TKI dan TKW Indonesia yang ada di NEGARA-NEGARA Penganut SYARIAH ISLAM 

Baca juga:
Cak.Imin.Kami.Telusuri.TKI.Bernama.Kikim-4
Rombongan.DPR.Telantarkan.TKW.di.Dubai
Anggota.DPR.Sungguh.Tak.Punya.Hati
Saya.dari.Moskow..Tugas.Negara

JAKARTA, KOMPAS.com Anggota Komisi IX DPR Rieke Diah Pitaloka berang atas penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya TKW asal Cianjur, Jawa Barat, Kikim Komalasari, di Arab Saudi.

Rieke atau yang lebih dikenal sebagai ‘Oneng’ dalam serial komedi Bajaj Bajuri, menuturkan bahwa Kikim meninggal tiga hari yang lalu. Mayatnya ditemukan di dalam tong sampah. “Katanya sudah diotopsi tiga hari yang lalu,” ujar Rieke di Jakarta, Jumat (19/11/2010). 

Dengan nada kesal Oneng menjelaskan bahwa ada keanehan dengan Menakertrans yang tidak mau melakukan moratorium pengiriman TKI ke luar negeri sehingga kejadian serupa tidak terulang lagi. “Pemerintah hanya menjadikan TKI sebagai komoditas bukan sebagai orang,” katanya.

Tidak berpihaknya kebijakan pemerintah terhadap perlindungan TKI, menurut Rieke, menjadi penyebab terjadinya kekerasan yang mengakibatkan meninggalnya TKI di Arab Saudi. Tercatat selama tahun 2009, 1.107 TKI meninggal akibat kekerasan.

Menurut Oneng, Pemerintah hanya melihat keuntungan saja dengan pengiriman TKI keluar negeri sebagai pencipta devisa yang tinggi dalam Penghasilan Negara Bukan Pajak (PNBP). Tetapi uang yang dihasilkan TKI tidak kembali kepada para pahlawan devisa tersebut.

“Seharusnya training tidak diberikan oleh swasta (PJTKI), tetapi itu harus ditanggung negara dan memiliki akreditasi kemudian baru mereka yang dianggap layak baru bisa berangkat,” paparnya.

Sebelum berangkat TKI sudah dipotong 15 USD, dan potongan Rp 400 ribu untuk asuransi. “Bayangkan saja berapa uang yang didapat negara bila TKI di luar negeri sebanya 60 ribu orang. Harusnya uang-uang itu kembali kepada TKI berupa training, pengurusan dokumen, bahkan sampai perlindungan advokasi,” ujarnya.

Meski begitu, tetap saja perlindungan TKI di luar negeri sangat lemah. Bahakn dalam Instruksi Presiden, prioritas pembangunan nasional tidak disebutkan TKI di dalamnya. “Sebenarnya mereka (TKI) diabaikan,” imbuhnya.(*)