Prinsip yang berlaku disini adalah ketika orang Muslim berada pada posisi yang lemah, pesan Mekkah diberlakukan; ketika merekalah yang dominan, pesan Medina diberlakukan.

Oleh Fadillah Zubaidah

Fakta bahwa kebanyakan orang Muslim tidak kejam, bergantung di negara atau daerah mana muslim tinggal. Di negara-negara dimana orang Muslim lebih dominan, mereka cenderung bersikap lebih agresif (tend to be more aggressive).

Di negara-negara dimana orang Muslim adalah kelompok minoritas, mereka tidak terlalu keras. Dasarnya sudah ada sejak kelahiran Islam: Ketika Muhammad mempunyai sekelompok kecil pengikut di Mekkah, pesan yang diberikannya pada mereka bernada damai dan toleran (“Tidak ada paksaan dalam agama” adalah semboyan yang sangat favorit pada masa itu); ketika ia pindah ke Medina dan menegakkan dominasi, ia dan para pengikutnya menjadi lebih kejam (“Bunuhlah orang-orang kafir dimanapun kamu menjumpai mereka” adalah kalimat yang sangat menjadi favorit pada masa ini). Pesan yang diajarkannya setelah pindah ke Medina diwarnai dengan kekerasan. Prinsip yang berlaku disini adalah ketika orang Muslim berada pada posisi yang lemah, pesan Mekkah diberlakukan; ketika merekalah yang dominan, pesan Medina diberlakukan.

Akibatnya, Islam itu kejam dan sekaligus toleran: ketika keadaan tidak mnguntungkan mereka, orang Muslim bersikap sesuai pesan Muhammad di Mekkah; tetapi ketika keadaan menguntungkan mereka, maka mereka bersikap sesuai pesan Muhammad di Medina. Menjadi seorang Muslim yang “baik” dan melakukan apa yang benar untuk Islam akan berubah sesuai keadaan.