“Tentu saja ini akan membuat kemarahan umat Muslim berlanjut. Ini akan meningkatkan ketegangan yang sudah sangat tinggi,” kata Sheikh Nabil Rahim, seorang ulama Salafi terkemuka di Lebanon, seperti dikutip Reuters.

PARIS, suaramerdeka.com – Majalah mingguan bergenre satiris di Perancis, Charlie Hebdo, kembali memunculkan polemik dengan mencetak kartun Nabi Muhammad, Rabu (19/9).

Publikasi gambar pembawa ajaran Islam itu, diperkirakan memicu kemarahan Muslim. Protes pemeluk agama Muslim diperkirakan kembali mencuat, berselang sehari setelah terjadinya serangan paling mematikan terkait protes film anti-Islam di Afghanistan yang menewaskan 12 orang.

Menghindari terulangnya insiden protes di depan Kedubes AS di banyak negara, Pemerintah Perancis pun memilih bertindak cepat dengan menutup gedung kedutaan dan sekolah di 20 negara.

Pemerintah Perancis juga mendesak majalah tersebut menghentikan pencetakan gambar. Selain itu sejumlah besar polisi anti huru hara dikerahkan untuk melindungi kantor berita di Paris itu.

Gambar yang dimaksud tidak disertakan, namun dikabarkan pada halaman tengah majalah, digambarkan karikatur seorang Yahudi Ortodoks mendorong sosok bersorban di kursi roda.

“Tentu saja ini akan membuat kemarahan umat Muslim berlanjut. Ini akan meningkatkan ketegangan yang sudah sangat tinggi,” kata Sheikh Nabil Rahim, seorang ulama Salafi terkemuka di Lebanon, seperti dikutip Reuters.

Sebelumnya pers di negeri yang juga berpenduduk tujuh juta Muslim itu diguncang skandal pempublikasikan foto topless istri Pangeran William, Duke of Cambridge. Kasus tersebut saat ini tengah diselesaikan.

Suaramerdeka.com

Di bawah ini adalah beberapa cuplikan dari kartun yang dimaksud:

 Tulisan di atas berbunyi: Syariah di Libya: “100 kali cambukan jika engkau tidak mati karena tertawa!”

Gambar Kartun selengkapnya bisa ada lihat di SINI