FPI kembali berulah, kali ini mereka menyasar acara diskusi Teologis di Gedung Keuskupan Surabaya pada tanggal 11 Juni 2013. Awalnya diskusi berjalan lancar, meskipun Panitia beberapa kali menerima teror dari pihak kepolisian yang meminta diskusi segera dibubarkan. Diskusi itu sendiri selesai pada pukul 20.45 WIB. Peserta diskusi juga sudah banyak yang pulang, hanya tersisa beberapa peserta dan panitia yang masih mengobrol di dalam gedung.

Pukul 21.00 WIB, 2 orang anggota FPI Surabaya masuk ke dalam gedung dan bertanya, “siapa panitianya?”. Sedetik kemudian, Sasmito, Ketua Laskar FPI Surabaya sambil setengah berlari berteriak-teriak, “Siapa yang bertanggungjawab di acara ini?!”. Di belakang Sasmito, ada sekitar 8 anggota FPI lainnya yang mengikuti. Mereka langsung merangsek ke meja resepsionis yang berada di depan pintu gedung.

Setelah sampai di meja panitia, Sasmito dkk memukul-mukul meja dan berteriak menghujat panitia. Pihak panitia sudah beritikad baik dengan menanyakan, “apa yang bisa kami bantu pak?”, tetapi Sasmito tetap ngeyel dan mengintimidasi Panitia.

Bahkan, seorang peserta dari Gusdurian Sampang yang mengajak dialog hampir saja dipukul oleh Wito, salah satu anggota FPI lainnya.

Anehnya, pihak kepolisian justru mendukung aksi FPI ini. Coba lihat di menit 01.57 dalam video ini, seorang lelaki berkaos hitam mengaku berasal dari Kepolisian. Ia mengatakan, “Saya keamanan disini, memang acara ini ga ada ijinnya!”. Panitia acara pada akhirnya dibawa paksa oleh FPI ke Polrestabes Surabaya. Anehnya lagi, Mobil Kepolisian sudah stand by di depan gedung pertemuan. Dugaan sementara, FPI dan Pihak Kepolisian sudah merencanakan bersama aksi ini, dan mereka saling mendukung satu dengan yang lain. Sekali lagi, Polisi ada di pihak ormas pro-kekerasan…Ironis!!!

Sesampainya di Polres, FPI tidak ikut diperiksa oleh Kepolisian. Mereka dibiarkan pulang, sedangkan seorang Panitia harus diinterogasi hingga pukul 02.00 WIB dini hari…Sekali lagi Polisi membiarkan aktor kekerasan bebas dari jerat hukum…Ironis!!!!

Sekelompok Massa Bubarkan Diskusi Lintas Agama

SURABAYA, KOMPAS.com — Sekelompok massa dikabarkan telah merusak acara dialog teologis Islam-Kristen, Textual Criticism: Membedah Beragam Varian Teks-Teks Alkitab dan Al Quran, dengan narasumber Ulil Abshar Abdalla dan Bambang Noorsena, Selasa (11/6/2013) kemarin, di Wisma Keuskupan, Jalan WR Supratman 4, Surabaya.

Dari informasi yang dihimpun Kompas.com, beberapa kelompok penyerang masuk ke ruang acara beberapa saat setelah acara ditutup. Mereka berlaku kasar, menyita makalah, membentak, dan memaksa panitia dialog ke kantor polisi. Beberapa panitia lalu dibawa ke kantor polisi dengan dikawal kelompok penyerang.

Mulanya acara digelar di Rumah Makan Forum di Jalan Margorejo, Surabaya. Namun, pihak rumah makan tidak bersedia karena dikabarkan telah mendapatkan ancaman dan tekanan dari sekelompok orang.

Kasubbag Humas Polrestabes Surabaya Kompol Suparti membenarkan adanya insiden itu. Pihaknya mengaku sudah bersiaga di lokasi.

“Tetapi, kami tidak tahu ada kelompok lain di sana yang menyerbu dan melakukan penyerangan di sana,” katanya ketika dikonfirmasi, Rabu (12/6/2013).

Awalnya, polisi memang tidak memberi izin acara itu karena dinilai berpotensi menimbulkan konflik dan kerusuhan. “Bahkan, kami berencana membubarkan acara tersebut,” ujarnya.