Orang Muslim itu penipu. Jihad mempunyai dua sayap: teror dan tipu daya (ro’b dan taqiyah). Beberapa orang Muslim adalah spesialis dalam teror dan yang lainnya spesialis tipu daya. Jadi ada orang Muslim yang berlagak sebagai pelindung anda dan akan berkata pada anda bahwa Muhammad mengatakan kelompok minoritas adalah amanat sakralnya. Muhammad tidak pernah berkata demikian. Ini adalah permainan tipu daya yang dimaksudkan untuk membodohi orang dan itu berhasil.

Muslim Mesir lakukan pagar betis menjaga gereja Koptik dari serbuan sesamanya Muslim, setelah puluhan gereja dan gedung-gedung milik Kristen dihancurkan oleh anggota Ikhwanul Muslimin

Oleh: Ali Sina (15 Agustus 2013)

Hai Ali

Telah terjadi beberapa kerusuhan antara orang Hindu dengan orang Muslim di Kashmir minggu lalu. Berita (lihat:news item) yang beredar mengatakan bahwa sekelompok orang Muslim menjaga keamanan berlangsungnya prosesi pernikahan Hindu untuk melindungi mereka dari orang-orang Muslim lainnya yang hendak melakukan kerusuhan di wilayah mayoritas Muslim. Dikatakan bahwa “Nabi Muhammad berkata kelompok minoritas adalah amanat sakralku bagi Umat Muslim. Sudah menjadi kewajiban religius kita untuk melindungi mereka”. Jika Islam itu jahat lalu mengapa orang-orang Muslim ini melindungi kelompok minoritas?

Saya sendiri adalah seorang Hindu dan saya tidak sedang membela Islam. Saya hanya ingin mengetahui yang sebenarnya. Sesungguhnya mengapa orang-orang Muslim ini melindungi kelompok minoritas apabila Islam mengajarkan kebencian?

Gaurav yang baik,

Muhammad tidak pernah mengatakan bahwa kelompok minoritas adalah amanat sakralku bagi Umat Muslim. Klaim ini benar-benar dusta. Ia berkata, “orang-orang yang musyrik itu najis” (Sura 9:28), “janganlah jadikan mereka sebagai teman dan pelindungmu/wali sekalipun mereka adalah bapa dan saudara-saudaramu” (bdk.Sura 9:23). “Perangilah mereka, niscaya Allah akan menghancurkan mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka” (Sura 9:14), dan karena “Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan RasulNya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk” (Sura 9:29). Ia tidak menganjurkan untuk melindungi orang-orang tidak beriman; ia memerintahkan untuk memerangi mereka (Sura 25:52), membantai mereka dimanapun kamu menemukan mereka (Sura 2:191), dan aku akan memasukkan teror ke dalam hati mereka (Sura 2:191).

Ini hanyalah puncak gunung es. Seperti yang anda lihat, tidak ada toleransi dalam ayat-ayat ini.  Fakta bahwa beberapa orang Muslim melindungi orang Hindu dari orang Muslim lainnya adalah bukti bahwa Islam tidaklah damai. Mengapa orang-orang Hindu tersebut membutuhkan perlindungan? Jelas bahwa Islam ditafsirkan secara berbeda oleh setiap orang Muslim. Penafsiran siapakah yang benar?

Saya mengutip beberapa ayat yang membenarkan kekerasan. Quran dan hadith dipenuhi pengajaran kebencian. Apakah ada pengajaran yang baik seperti yang telah anda kutip? Tidak satupun. Pengajaran yang mengatakan bahwa “kelompok minoritas adalah amanat sakralku” adalah dusta. Saya telah mendengarnya berulangkali, tetapi itu tidak ada dalam buku-buku kanon Islam. Jika pengajaran seperti itu memang ada, maka itu akan bertentangan dengan semua pengajaran Muhammad lainnya.

Sekarang pertanyaannya adalah mengapa orang Muslim merekayasa pengajaran seperti itu sedangkan itu bertentangan dengan agama mereka? Ada dua alasan.

Alasan pertama adalah mereka tidak tahu apa-apa tentang Islam dan memproyeksikan kebajikan alamiah mereka terhadap agama mereka. Semua orang dilahirkan baik. Kita menjadi jahat oleh karena indoktrinasi-indoktrinasi palsu dan pengajaran-pengajaran yang buruk. Letakkanlah bayi-bayi dari latarbelakang ras dan agama (orangtuanya) yang berbeda dalam satu ruangan, maka anda akan melihat mereka bermain bersama dan sama sekali tidak memedulikan apa warna kulit atau agama mereka. Mereka akan bertengkar soal mainan tetapi tidak pernah soal ras atau agama. Melalui indoktrinasi, anak-anak ini dapat menumbuhkan kebencian terhadap sesama berkenaan dengan agama atau warna kulit. Banyak orang Muslim tidak mengetahui bahwa Islam mewajibkan mereka membenci non Muslim. Jika orang Muslim bertoleransi, itu karena mereka tidak tahu apa-apa tentang agama mereka.

Tetapi ini tidak berarti bahwa mereka akan tetap bertoleransi. Yang diperlukan hanyalah seseorang dengan pengetahuan yang lebih baik tentang Islam yang menunjukkan pada mereka ayat-ayat dalam Quran yang dipenuhi kebencian dan “mentobatkan” mereka menjadi binatang-binatang pembunuh. Saya dapat melakukannya hanya dalam waktu beberapa jam. Berikanlah pada saya seorang pemuda Muslim yang mudah terkesan, dan saya akan memberikan kepada anda seorang teroris di penghujung hari. Itu sangat mudah. Yang harus anda lakukan hanyalah membacakan Quran kepada mereka dan menunjukkan beberapa hadith. Saya dapat membuat orang Muslim manapun merasa bersalah dan takut akan neraka karena telah bersahabat dan bersikap toleran kepada non Muslim.

Alasan lainnya adalah orang Muslim itu penipu. Jihad mempunyai dua sayap: teror dan tipu daya (ro’b dan taqiyah). Beberapa orang Muslim adalah spesialis dalam teror dan yang lainnya spesialis tipu daya. Jadi ada orang Muslim yang berlagak sebagai pelindung anda dan akan berkata pada anda bahwa Muhammad mengatakan kelompok minoritas adalah amanat sakralnya. Muhammad tidak pernah berkata demikian. Ini adalah permainan tipu daya yang dimaksudkan untuk membodohi orang dan itu berhasil. Jelaslah anda berhasil ditipunya. Anda terkesan dengan penipuan ini dan anda bertanya-tanya jika Islam itu jahat lalu bagaimana bisa ada orang Muslim yang melindungi para tetangga Hindu mereka dari sesama mereka orang Muslim.

Jika Islam adalah agama yang toleran, orang hindu tidak akan membutuhkan perlindungan. Adakah anda melihat orang Kristen, Hindu atau Budha melindungi kelompok minoritas yang ada di tengah mereka dari sesamanya penganut Kristen, Hindu dan Budha? Itu sama sekali tidak diperlukan!

Orang Muslim sering melakukan hal-hal yang baik tetapi mereka tidak pernah melakukannya diam-diam demi kebajikan itu sendiri. Kebajikan mereka senantiasa disertai dengan perhatian besar dari media. Niatnya adalah untuk mempromosikan Islam melalui propaganda. Sebagai contoh, sebuah keluarga Muslim pindah ke sebuah lingkungan dimana mereka adalah minoritas. Mereka mengundang para tetangga mereka untuk makan malam atau membagikan makanan takjil selama bulan Ramadan kepada para tetangga mereka yang non Muslim. Tujuannya adalah untuk mengislamkan mereka. Mereka selalu mengingatkan orang lain bahwa alasan mengapa mereka bersikap semanis merpati seperti itu adalah karena diwajibkan oleh agama mereka. Tetapi itu adalah tipu daya. Mengapa mereka tidak pernah menunjukkan kasih seperti ini kepada kelompok minoritas di negara-negara Muslim dimana non Muslim mendapatkan penganiayaan secara sistematis? Mengapa kelompok minoritas di negara-negara Muslim membutuhkan perlindungan?

Setiap kebajikan yang dilakukan orang Muslim dirancang untuk membuat anda terkesan. Ia selalu mempunyai agenda tersembunyi. Seorang Muslim tidak akan berbuat baik, kecuali ia berniat menipu anda. Atau, ia tidak tahu apa-apa tentang agamanya.

Imam Ghazzali (1058-1111), seorang cendekiawan Islam ternama mengatakan, “Berbicara adalah sarana untuk mencapai tujuan. Jika pujian dapat diperoleh baik melalui mengatakan kebenaran atau berdusta, maka tidak diperbolehkan mendapatkannya melalui dusta karena tidak perlu berbuat demikian. Jika dimungkinkan mencapai tujuan tersebut dengan berdusta dan tidak mengatakan kebenaran, maka dusta diijinkan untuk memungkinkan tercapainya tujuan”.[Ahmad Ibn Naqib al-Misri, The Reliance of the Traveler, diterjemahkan oleh Nuh Ha Mim Keller, Amana publications, 1997, bagian r8.2, h. 745].

Bagi seorang Muslim tidak ada tujuan yang lebih mulia selain dari mempromosikan Islam. Bila seorang Muslim tersenyum dan mengatakan betapa ia mengasihi negara anda dan betapa ia ingin menjadi sahabat anda, ingatlah hadith berikut ini “(Sesungguhnya) kami tersenyum pada beberapa orang, sementara hati kami mengutuki (orang-orang yang sama itu)”[Fath Al-Bāri, 10:544, dikutip dalam Ibn Kathir, Tafsir, vol. 2, h. 141-143]

Alisina.org