Muhammad mengajarkan bahwa mayoritas penghuni Neraka adalah wanita! Nabi berkata, “Saya melihat ke dalam api neraka dan ternyata mayoritas penghuninya adalah wanita” (Bukhari, Book 1 , Volume 2, Hadith 28,; Hadis II/161). Alasan mengapa mayoritas penghuni Neraka adalah wanita jelas-jelas tertulis dalam Hadis II/541,”Wahai wanita! Aku tidak pernah melihat manusia yang begitu kurang dalam kecerdasan dan dalam agama selain dari jenismu.” Muhammad meyakini bahwa para wanita “kurang cerdas” dan oleh karenanya menurut Hukum Islam mereka tidak layak diberi hak-hak yang sama dengan pria.

 

 Oleh: Raymond Ibrahim  Sep 8, 2012 at 3:47 pm

Di awal minggu ini, Harian Tahrir Mesir melakukan sebuah wawancaradengan Dr. Amima Kamal, penasihat Presiden Mesir untuk urusan kaum wanita, dan seorang anggota Partai Kebebasan dan Keadilan Ikhwanul Muslimin, dan juga anggota Dewan Konstituensi

Penasihat Urusan Wanita untuk Presiden Morsi: “Perempuan Yang Tidak Bersunat “Kurang Beriman”

Topik yang didiskusikan adalah mengenai sunat perempuan, atau mutilasi kelamin wanita, yang masih saja menimbulkan kontroversi. Saat ditanya apa nasihat yang akan ia beri pada Presiden Morsi mengenai praktik ini, ia mengatakan bahwa praktik ini hanya boleh dilakukan ketika gadis telah mencapai pubertas, dan adalah salah jika ini dilakukan, sebagaimana yang sering terjadi, ketika seorang gadis baru berusia 7 atau 8 tahun.

Meskipun Dr Kamal terkadang mengatakan bahwa praktik ini bukanlah praktik yang harus dijalankan berdasarkan hukum Islam, namun ia juga menegaskan bahwa para gadis yang tidak menyunatkan dirinya, bisa dikategorikan sebagai “para wanita yang kurang beriman.”

Kritik pun bermunculan – termasuk dari Dewan Nasional Mesir untuk Kaum Wanita, yang mengecam pernyataan Kamal sebagai “bertentangan dengan martabat kaum wanita Mesir” – dan sekarang Kamal menyangkal ia pernah mengatakan seperti itu.

Kenyataannya, sekarang ini umum terdengar di Mesir pernyataan para politisi perempuan Mesir yang mengatakan bahwa kaum wanita “memiliki banyak kekurangan”. Sebagai contoh adalah pernyataan calon politisi perempuan yang diasosiasikan dengan partai Salafi, yang mengatakan “kaum wanita sebagai kurang cerdas

Raymondibrahim.com