Buktidansaksi.com – IRAN – Orang Kristen dengan sewenang-wenang ditahan selama berbulan-bulan di sel yang terisolasi.

Farshid Fathi – adalah salah satu dari 70 orang Kristen yang ditangkap oleh pihak berwenang Iran bulan Desember lalu. Ia dan tigabelas orang lainnya, hingga kini masih ditahan di penjara Iran

Terimakasih untuk Phil.

Teman-teman dan keluarga dari seorang ayah Kristen – yang memiliki dua orang anak – tengah meminta kejelasan mengenai nasib kasusnya yang sudah berlangsung selama lebih dari lima bulan; setelah ia ditahan di penjara Evin di Teheran, penjara yang terkenal dengan perlakuan buruk terhadap para narapidana.

Farshid Fathi, 32 tahun, harus mendekam selama berbulan-bulan dalam penjara yang terisolasi, meskipun ‘tak ada pengadilan yang memerintahkan dirinya untuk ditahan’, demikian ditulis oleh sebuah surat kabar Kristen Mohabat.

Farshid ditahan oleh petugas keamanan pemerintah pada tanggal 26 Desember 2011, setelah sebuah rangkaian razia terhadap rumah-rumah yang ada di Teheran. Isteri dan kedua anaknya yang masih kecil – Rosana dan Barbod – hanya diijinkan untuk berbicara dengannya satu kali dalam seminggu.

Surat Kabar Mohabat melaporkan bahwa para interogator telah menggunakan penyiksaan psikologis untuk memaksa Farshid  memberitahukan detail-detail dari orang-orang Kristen yang pernah berhubungan dengannya. Agen pemberitaan itu juga mengatakan bahwa Farshid adalah orang pertama yang ditahan secara singkat kemudian dilepaskan – tetapi kemudian segera ditangkap kembali dan dikirim ke dalam kurungan terisolasi, yang ada di sayap ke-209 penjara Evin, yang biasanya menjadi tempat tahanan para “narapidana politik.”

Dilaporkan bahwa keluarga Farshid telah dipaksa untuk menjual rumah mertua Farshid.  Uang hasil penjualan rumah itu kemudian dipakai untuk menyogok para sipir penjara, sehingga Farshid bisa selamat dari penyiksaan. Keluarga itu tidak sanggup membayar uang jaminan untuk mengeluarkannya dari penjara.

Banyak orang Kristen yang ditahan di Teheran dan di kota-kota lainnya, dalam razia-razia yang dilakukan pada bulan Desember tahun lalu. Berdasarkan laporan Mohabat, lebih dari separuh orang-orang yang ditahan ini, dibebaskan dalam tempo beberapa jam, sehingga penahanan Farshid dianggap terlalu lama.

Tekanan terhadap gereja-gereja rumah yang ada di Iran semakin meningkat sejak Ayatollah Khamenei, pemimpin tertinggi Iran, dalam sebuah pidato yang dia ucapkan di bulan Oktober tahun lalu, menyebut gereja-gereja rumah sebagai sebuah ancaman terhadap rejim itu.

(Sumber: Mohabat News, Release International)

Dikutip dari Faithfreedom.org