11 Korban al Habib Hasan bin Jafar assegaf dirayu dengan doktrin tertentu. Dianggap mengkhianati alquran bila melawan. Pencabulan dilakukan tak pandang waktu dan tempat, bahkan saat umroh.

Keresahan jamaah dan santri Majelis Taklim Salawat dan Zikir Nurul Musthofa (NM) akhir-akhir ini makin menjadi-jadi. Keresahan ini sebenarnya sudah terjadi sejak setahun lalu. Semua dipicu kabar miring tentang pimpinan tertinggi NM, Al Habib Hasan Bin Jafar Assegaf. Aib sang habib menyebar melalui jejaring sosial facebook. Habib Hasan dikabarkan melakukan pencabulan terhadap sejumlah santri. Tuduhan ini tentu menjadi aib yang sangat besar, sebab Hasan adalah seorang yang bergelar habib. Gelar ini tidak bisa dimiliki sembarang orang. Sebutan habib dinisbatkan secara khusus terhadap keturunan Nabi Muhammad atau keturunan dari orang yang bertalian keluarga dengan sang nabi. Selain bergelar Habib, Hasan juga ulama yang cukup moncer di Jakarta dan sekitarnya. Pimpinan majelis yang bermarkas Jl. RM Kahfi I, Gang Manggis RT 01/01 No. 9A, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, itu punya ribuan pengikut. Ia juga kerap tampil di berbagai pengajian di masjid-masjid.

Tuduhan pencabulan ini sebenarnya bukan tuduhan pertama bagi Hasan. Sebelumnya, pada 2002, telah muncul tuduhan serupa. Namun, karena korban hanya satu orang, masalah diselesaikan secara kekeluargaan. Tapi kini santri yang mengaku dicabuli Hasan makin banyak, jumlahnya yang melapor mencapai belasan.

Habib Hasan sebenarnya juga bukan tidak peduli dengan gunjingan jamaah dan santri NM. Pada 7 November 2011, ia pun menemui pendiri Yayasan NM untuk berkeluh kesah sekaligus minta solusi. Menurut SY, salah seorang yang ikut dalam pertemuan yang digelar malam itu, wajah Hasan tampak pucat dan takut. Ketika ditanya tentang hobinya memasukkan santri pria ke dalam kamar, pria kelahiran 1 Januari 1977 itu mengakui dan merasa bersalah. (more…)

Arrahmah.com – Pimpinan sebuah Majelis Zikir di bilangan Jakarta, seorang Habib kondang berinisial H diduga melakukan pencabulan terhadap 11 orang remaja yang sedang menjalani pengobatan alternatif kepadanya.
Kejadian tersebut diduga sudah berlangsung selama 6 hingga 8 tahun lalu tetapi pihak keluarga korban baru mengadukan kejadian ini 16 Desember 2011 lalu ke Polda Metro Jaya. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, pelaporan terhadap dugaan pencabulan tersebut memang ada. Sampai saat ini, pihaknya masih melakukan penyelidikan.
Korban dugaan pelecehan seksual itu semuanya laki-laki dan berusia belasan tahun saat mengalami kejadian Para remaja ini mengaku diraba-raba kemaluannya oleh habib yang sudah punya nama di kalangan masyarakat ini.