Muhammad tidak ditahbiskan oleh siapapun sebagai Nabi (tapi lalu dianggap jadi ‘nabi’ sejak saat itu). Di gua Hira, tidak ada event pengutusan Allah. Siapa oknum ruh yang sedang berbicara? Siapa yang mengutus ruh tersebut? Apa hubungan ruh dengan Allah? Semua total tanpa keterangandan jati diri!
Malah Muhammad mengira ruh tersebut “salah satu dari jin” (al-Sirat al-Halabiyah, vol.1 p.377).
Khadijah meyakinkan Muhammad bahwa ia telah menjadi seorang nabi. Ia berkata, “Aku berlindung kepada Allah dari hal itu wahai Abul Qasim. Allah tidak akan memperlakukan engkau demikian sebab ia tahu tentang kejujuranmu, kau sungguh dapat dipercaya, karaktermu yang baik, dan kebaikanmu. Hal ini tidak mungkin, sayangku. Bersukacitalah, dan berbesar hatilah. Sesungguhnya demi dia yang memegang jiwaku, aku memiliki harapan bahwa engkau akan menjadi nabi bagi orang-orang ini.”[7] (more…)